Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI SENSORI (HALUSINASI)

DISUSUN OLEH :

1. Ahmad Aizar Adnan


2. Anggi Agustina
3. Anindita Mayar Pangesti
4. Aprilliya Dwi Lestari
5. Balqies Nur Ariza
6. Dwi Ardi Ghozali
7. Eka Yunita
8. Evis Sri Mulyani
9. Fihri Munhiros F
10. Irma Dwi Febriyanti

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL


TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
proposal tentang Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): Stimulasi Persepsi Sensori
(Halusinasi).

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Agus Mulyadi, S.Kep.,Ns selaku pembimbing Akademi Keperawatan


Pemerintah Kota Tegal yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penyelesaian proposal TAK ini.
2. Bapak Tri Wahyudiyanto, S.Kep,Ns dan Bapak Irwan Heru Priyanto,
S.Kep,Ns selaku CI pembimbing di Bangsal Sena di RSJ Daerah Surakarta
yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan proposal TAK ini.
3. Serta rekan – rekan tercinta dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian
dan penyusunan proposal TAK ini.

Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai TAK Stimulasi Persepsi Sensori
(Halusinasi). Semoga proposal ini dapat dipahami bagi yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang


kurang berkenan danAkhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan proposal ini.

Surakarta, 27 November 2017

Penyusun

2
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

1. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien
gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan
salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana
pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan.Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.Dampak dari halusinasi
yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri.Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi
yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Daerah
Surakarta khususnya Bangsal Sena sebagian besar pasien menderita
halusinasi.Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok
tentang halusinasi.

2. Landasan Teori
Asuhan Keperawatan Jiwa merupakan asuhan keperawatan yang
bersifat spesialistik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan
secara holistik. Pendekatan asuhan keperawatan selain harus difokuskan
pada perilaku klien, difokuskan juga pada kondisi fisik, sosial, budaya, dan
spiritual klien. Berbagai terapi keperawatan yang dikembangkan
difokuskan kepada klien secara individu, kelompok, keluarga ataupun
komunitas.

3
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang
mengalami masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai
terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok
terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan
menjadi laboraturium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif
untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi sensori
adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas
mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman
dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.
Ada berbagai macam terapi aktivitas kelompok yang
dikembangkan diantaranya adalah sosialisasi, stimulasi persepsi, stimulasi
sensoris, dan orientasi realitas.Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
adalah upaya menstimulasi semua pancaindra (sensori) agar memberi
respon yang adekuat. Di dalam terapi aktivitas kelompok ini terdapat tiga
sesi yaitu:
1. Sesi I : Mendengarkan musik
2. Sesi II : Menggambar
3. Sesi III : Menonton TV/Video
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam
penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok stimulasi
sensori adalah :
1. Aspek Emosi
Psikomotorik yang lambat, pendiam, menarik diri.
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya
klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan
pertanyaan perawat

4
3. Aspek Sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan
praktikan, klien mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas,
klien mau berinteraksi minimal dengan satu klien lain ke satu klien
lain.

Terapi aktivitas kelompok: stimulasi sensori merupakan aktivitas


yang digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian
diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan
melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan. Terapi aktivitas kelompok
untuk menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami kemunduran
fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas penggunaan
pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal
maupun eksternal (Purwaningsih, 2009).

3. Tujuan
1) Tujuan Umum : klien dapat berespons terhadap stimulus pancaindra
yang diberikan.
2) Tujuan khusus :
a. Klien dapat mengapresiasikan perasaan melalui gambar.
b. Klien dapat memberi makna gambar.

4. Waktu dan Tempat


Hari : Jumat
Tanggal : 30 November 2017
Pukul : 09.00 – selesai
Tempat : Bangsal Sena RSJD Surakarta

5. Setting
1. Mahasiswa dan klien duduk bersama dalam satu lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

5
Bagan setting :

2 3
1
1

1 1

2 4

6 5

Keterangan :

: PASIEN

: FASILITATOR

: LEADER

: OBSERVER

: CO LEADER

6
6. Alat / Media
1. Name Tag (papan nama)
2. Kertas HVS
3. Bolpoin / spidol
4. Pensil warna

7. Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi

8. Pembagian Tugas

Leader : Balqies Nur Ariza


 Tugas :
1. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
2. Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi.
3. Membuka acara.
4. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
5. Memimpin diskusi kelompok.
6. Menutup acara diskusi.

CO Leader : Evis Sri Mulyani


 Tugas :
1. Mendampingi leader.
2. Mengambil posisi leader jika pasif.
3. Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada leader.
4. Menjadi motivator.

7
Observer : 1. Anggi Agustina
2. Fihri Munhiros F
 Tugas :
1. Mencatat serta mengamati respon klien (Dicatat pada format
yang tersedia ).
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutup.

Fasilitator : 1. Ahmad Aizar Adnan


2. Aprillia Dwi Lestari
3. Anindita Mayar Pangesti
4. Dwi Ardi Ghozali
5. Eka Yunita
6. Irma Dwi Febriyanti
 Tugas :
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya terapi

9. Langkah Kegiatan
1. Tahap Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan dengan klien
2. Tahap orientas
a. Salam terapeutik
 Salam terapeutik kepada klien
 Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua
struktur/mahasiswa (beri papan nama).
 Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua
klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi

8
Menanyakan perasaan klien saat ini.

c. Kontrak
 Mahasiswa menjelaskan tujaan kegiatan yang akan dilakukan
yaitu menggambar.
 Mahasiswa menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang akan meningglkan kelompok harus
minta ijin ke mahasiswa.
 Lamakegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Mahasiswa mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri
(nama lengkap dan nama panggilan) dimulai dari mahasiswa
secara berurutan.
b. Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri mahasiswa
mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
c. Mahasiswa dan klien memakai papan nama.
d. Mahasiswa menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain.
e. Mahasiswa membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.
f. Mahasiswa meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan
yang diinginkan saat ini.
g. Sementara klien mulai menggambar, mahasiswa berkeliling, dan
memberi penguatan kepada klien untuk terus menggambar.
Jangan mencela klien.
h. Setelah semua klien selesai menggambar, mahasiswa meminta
masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan
gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain. Yang harus
diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut
menurut klien.

9
i. Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
j. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, mahasiswa
mengajak klien lain untuk bertepuk tangan.
k. Mahasiswa memberikan pujian setiap kali menceritakan
perasaaaya dan mengajak klien lain bertepuk tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Mahasiswa menyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Mahasiswa memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Mahasiswa menganjurkan klien untuk mennggambar sesuatu
yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK ynag akan datang yaitu menonton TV atau
Video
 Menyepakati waktu dan tempat TAK

10. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat proses TAK berlangsung khusunya
pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien
sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulus sensori sesi I
Mendengarkan musik, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengikuti kegiatan, responsif terhadap musik, memberi pendapat
tentang musik yang didengar, dan berbagai perasaan saat mendengar
musik.
Sesi II menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mampu mengikuti kegiatan sampai selesai, menggambar,
menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan makna yang
gambar.

10
Sesi I : TAK
Stimulus Sensori : Mendengarkan musik

Kemampuan memberi respons pada musik


Nama Klien
NO Aspek yang dinilai

1 Mengikuti kegiatan dari


awal sampai akhir
2 Memberi respons (ikut
bernyanyi/menari/berjo
ged/menggerakan
tangan-kakidagu sesuai
irama)
3 Memberi pendapat
tentang musik
4 Menjelaskan perasaan
setalah mendengar lagu

Petunjuk :
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2) Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
merespons, memberi pendapat, menyampaikan perasaan tentang music
yang didengar.
3) Beri tanda (√) jika klien mampu dan beri tanda (-) jika klien tidak mampu.

11
Sesi II : TAK
Stimulasi Sensori : Menggambar

Kemampuan memberi respons terhadap menggambar


Nama Klien
NO Aspek yang dinilai

1 Mengikuti kegiatan dari


awal sampai akhir
2 Menggambar sampai
selesai
3 Menyebutkan apa yang
digambar
4 Menceritakan makna
gambar

Petunjuk:
4) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
5) Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
dan menceritakan makna gambar.
6) Beri tanda (√) jika klien mampu dan beri tanda (-) jika klien tidak mampu.

12
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK.
Pada catatan proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti
TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi I (mendengarkan musik) dan
sesi II (Menggambar). Klien mengikuti TAK sampai selesai. klien
mampu menggambar, menyebutkan makna gambar dan menceritakan
makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaannya
mealui gambar.
Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakan jari
sesaui dengan irama music, tetapi belum mampu memberi pendapat
dan perasaan tentang music. Latih klien untuk mendengarkan music
diruang rawat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep.
(2004).KeperawatanJiwa Terapi Aktivitas Kelompok.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

14

Anda mungkin juga menyukai