PENDAHULUAN
Rumah sakit jiwa Propinsi Bali merupakan pusat rujukan dalam merawat klien
dengan gangguan jiwa di Bali. Berdasarkan data yang peneliti didapatkan di RS Jiwa
Propinsi Bali, pada bulan Juli sampai dengan Desember tahun 2008 rata-rata jumlah
klien yang dirawat tiap bulan sebanyak 274 orang. Dari jumlah tersebut 266 orang
atau 97,1% mengalami skizoprenia, dari 266 klien tersebut 52 orang atau 20%
mengalami kerusakan interaksi sosial.
1
kelompok. Hal ini dapat dilakukan terapi aktivitas kelompok, penggunaan kelompok
dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya
pencegahan kekambuhan serta pemulihan harga diri klien selama dirawat di Rumah
Sakit. Dinamika kelompok membantu klien meningkatkan perilaku adaptif serta
mengurangi perilaku maladaptif.
Salah satu terapi aktivitas kelompok yang mempunyai tujuan agar klien mampu
memberikan respon dan dapat mengekspresikan perasaan adalah terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori. Dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori klien
dapat menggunakan semua panca inderanya untuk merespon stimulus yang
diberikan, sehingga klien dapat memberi respon yang adekuat, dengan kemampuan
memberi respon terutama terhadap lingkungan diharapkan klien mampu
meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Sebagai bahan acuan dan pemahaman konsep mengenai prinsip terapi aktivitas
kelompok: stimulasi sensori sebagai tindakan terapeutik dalam asuhan keperawatan
jiwa
2
1.5 Metode Penulisan
Makalah ini ditulis dengan teknik deskriptif kualitatif dimana data-data bersifat
sekunder. Makalah ini ditunjang dari dari data-data studi kepustakaan yaitu dari
buku-buku literattur penunjang masalah yang dibahas.
Bab I Pendahuluan
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Bab II Pembahasan
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Tujuan
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus:
d. Mengekspresikan perasaan
4
b. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap
tidak mau berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan
mengatakan Yang lain bisa pasti Bapak bisa
3. Jika klien melakukan hal hal yang tidak di inginkan (amuk, Mengganggu
pasien lain, ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.
2. Sesi 2 : Menggambar
2.5 Pengorganisasian
A. Terapis
Leadear : Novianah
5
Observer : Rizky Miftaqul Jannah
1. Leadear
Tugas :
Tugas:
b. Menyediakan media
3. Fasilitator
Tugas:
b. Memfokuskan kegiatan
4. Observer
6
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku
klien
c. Duduk tidak di lingkungan permainan/diluar
d. Mengevaluasi setiap keaktifan pasien
e. Mengevaluasi tugas leader, fasilitator, dan co leader
7
Sesi 1 : mendengar musik
I. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara pada pasien sehingga
terjadi perubahan perilaku.
II. Tujuan
III. Setting
IV. Alat
1. Tape recorder
V. Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri,
harga diri rendah dan tidak mau bicara
8
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
e. Kontrak
1) Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin
kepeda terapis
3. Tahap kerja
a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama
panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
d. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau
berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
mencritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan
lagu.
e. Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-
kira 15 menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis
mengobservasi respon klien terhadap musik
9
f. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya.
Sampai semua klie mendapat giliran.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
a. Evaluasi
10
SESI 1 : TAK
NAMA KLIEN
NO ASPEK YANG DINILAI
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, merespon,
memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music yang didengar ()
jika klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampu
a. Dokumentasi
Sesi 2 : Menggambar
11
I. Pengertian
II. Tujuan
III. Setting
IV. Alat
1. Kertas HV A
V. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
12
b. Evaluasi / validasi
c. Kontrak
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
3. Tahap kerja
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
4. Tahap terminasi
13
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
a. Evaluasi
SESI 2: TAK
14
KEMAMPUAN MEMBERI RESPON TERHADAP MENGGAMBAR
NAMA KLIEN
NO ASPEK YANG DINILAI
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar. Beri tanda () jika klien
mampu dan tanda () jika klien tidak mampu
a. Dokumentasi
15
Sesi 3 : Menonton TV / Video
I. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara dan melihat pada pasien
sehingga terjadi perubahan perilaku
II. Tujuan
1. Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video (jika menonton TV,
acara tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).
III. Setting
IV. Alat
2. Televise
V. Metode
Diskusi
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
16
a) Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
3. Tahap kerja
4. Tahap Terminasi
17
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
a. Evaluasi
18
SESI 3: TAK
NAMA KLIEN
NO ASPEK YANG DINILAI
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, berespon,
menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda () jika
klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampu
a. Dokumentasi
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Yasir. 2009. Terapi Kelompok. 23 Mei 2009. Arifin Yasir: Blog (Diakses 28
April 2012).
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/terapi-
kelompok.html
Candra et al. n.d. Eksistensi Terapi Aktivitas Kelompok dalam Tindakan
Keperawatan Jiwa. (Diakses 28 April 2012).
http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2011/05/laporan-
terapi-aktivitas kelompok.html
21