Anda di halaman 1dari 14

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)STIMULASI PERSEPSI SENSORI

(HALUSINASI) MENGONTROL HALUSINASI DENGAN


CARA MENGHARDIK
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Masri hutagaol
Meilani wulandari
Mhd. Sabri mutiara
Mulkia zikron

Pembimbing:
Dina Yusdiana,SKP,Ns.,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES MEDAN


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
danhidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
ini dengan baik.Proposal Terapi Aktivitas Kelompokyang berjudul ”Stimulasi
Sensori (Halusinasi)” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Jiwa di Rumah Sakit Jiwa PROF DR. MUHAMMAD ILDREM.Pada kesempatan
ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Ria Nofida Telaumbanua, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit Jiwa
PROF DR.MUHAMMAD ILDREM.
2. Ros Idah Rohna Berutu, SKM, M.Kes, selaku KA Bidang Pendidikan
dan Pelatihan Perawat Rumah Sakit Jiwa PROF DR.MUHAMMAD
ILDREM.
3. Lenny Khairani, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Koordinator Pendidikan dan
Pelatihan Perawat dan selaku pembimbing Rumah Sakit Jiwa PROF
DR.MUHAMMAD ILDREM.
4. Lenny khairani S.Kep,NS.M.Kep, selaku Pembimbing
5. Drs. Johani Dewita Nst.Skm.M.Kep selaku Rektor POLTEKKES
KEMENKES MEDAN
6. Soep SKP Ns.M.Kes selaku Koordinator mata ajaran keperawatan jiwa.
7. Rekan-rekan Mahasiswa/i Jurusan Keperawatan POLTEKKES
KEMENKKES MEDAN dan semua pihak yang terkait dalam
penyelesaian dan penyusunan proposal Terapi Aktivitas Kelompok ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itukritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal Terapi Aktivitas Kelompok ini kedepannya.

Medan, 28 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
A. TOPIK................................................................................................. 1
B. TUJUAN..............................................................................................1 
C. LANDASAN TEORI.......................................................................... 1
D. KLIEN.................................................................................................2
E. PENGORGANISASIAN....................................................................3
F. PROSES PELAKSANAAN............................................................... 4
G. PROSES PELAKSANAAN............................................................... 6
 

ii
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. TOPIK
Terapi aktifitas kelompok pada pasien dengan halusinasi. Mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik halusinasi.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan TAK diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang selama ini
dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
2.Tujuan khusus
a.Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi. 
b.Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
C. LANDASAN TEORI
1. Terapi Aktifitas Kelompok 
a. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatanuntukmemberikan
sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klienyangmemilih latar belakang dan
masalah yang sama.
b. Jenis terapi aktifitas kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagaiberikut:
1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi klien dilatih
mempersepsikan stimulus yang disediakan. Dengan proses ini, diharapkan
responklien terhadap berbagaistimulus dalamkehidupan menjadi adaptif.
Stimulus yang disediakan dapat berupamembaca artikel, majalah, buku, puisi,
menonton acara televisi.
2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori terapi ini digunakan sebagai
stimulus sensori klien. Kemudiandiobservasi reaksi sensori klien terhadap
stimulus yang disediakan berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi
wajah, gerakantubuh). Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah
musik, seni,menyanyi dan menari.

1
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas klien diorientasikan pada
kenyataan yang ada disekitar klien yaitu dirisendiri, orang lain yang ada
disekeliling klien dan lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan
klien. Aktifitas dapatberupaorientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada
disekitar dan semuakondisi nyata.
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi klien dibantu untuk melakukan
sosialisasi dengan individu yang adadisekitar klien.
2. Halusinasi
a. PengertianHalusinasi
Adalah persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek yang sebenarnya
tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indra yaitu penglihatan,
pendengaran, perasa, penciuman, atau perabaan.
b. Proses Terjadinya Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu
yang berada dalam rentang respon neurobiology (Stuart dan Laraia,2001). Ini
merupakan respon persepsi paling maladaptif.Jika klien yang sehat
persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan
menginterpretasikanstimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui
pancaindera(penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan dan perabaan),
Klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus pancaindera
walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada.
Di antara kedua respon tersebut adalah respon individu yang karena sesuatu
hal mengalami kelainan persepsiyaitu salah mempersepsikan stimulus yang
diterima yang disebut sebagaiilusi.Klien mempunyai ilusi jika interpretasi
yang dilakukan terhadap stimulus pancaindera tidak akurat sesuai yang
diterima. Menurut Stuartdan Laraia (2001) rentang respon tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Respon adaptif respon maladaptif.
2. Pikiran logis distorsi pikiran gangguan pikir/delusi.
3. Persepsi akurat ilusi halusinasi.
4. Emosi konsisten reaksi emosi yang sulit berespon emosi.
5. Dengan pengalaman berlebihan atau minus perilaku disorganisasi.
6. Perilaku sesuai perilaku aneh/tidak bisa isolasi sosial.
7. Berhubungan sosial menarik diri.

2
D. KLIEN
1. Karakteristik Klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah.
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsun
terapiaktifitas kelompok.
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam
kelompokkecil.
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik. 
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas.
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan.
g. Klien dengan masalah keperawatan jiwa yang sama.
2.Proses Seleksi
a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.
b. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti Terapi Aktivitas
Klompok.
c. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti Terapi Aktivitas
Kelompok denganberdiskusidengan perawat ruangan.
d. Membuat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah
ditentukan bersama perawat ruangan.
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Hari/ tanggal :Jumat, 28 Oktober 2021
Tempat pertemuan :Ruangan Perpustakaan RS Jiwa H.M.Ildrem Medan
Waktu : 09:00-09:45WIB
Durasi : 45 Menit
Kegiatan : Melakukan Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi.
Jumlah anggota : 4 Orang
2.Tim Terapis
a. Leader:
Bertugas
1. Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi
dengan jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien

3
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya.
2. Auxilery ego:sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah
ataumendominasi.
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuandengan
cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlihat dalamkegiatan. 
b. Co-Leader:
Bertugas
1. Mendampingi jika terjadi bloking.
2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan.
3. Bersama leader memecahkan masalah.
c. Observer:
Bertugas
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok dari
awalsampai akhir.
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok.
3. Mengobservasi perilaku pasien.
d. Fasilitator:
Bertugas
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus dilakukan.
2. Mendampingi peserta Terapi Aktivitas Kelompok. 
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok.
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan.
3. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.
4. Alat yang digunakan
a. Menyusun warna kertas origami menjadi warna pelangi,
b. Balon
c. Sound music
d. Buku catatan dan pulpen
5. Metode
a. Dinamika Kelompok 

4
b. Diskusi
c. Tanya jawab
F. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam dan Perkenalan
‘’Selamat pagi Bapak/ibu,bagaimana keadaannya hari ini?
Senang bisa bertemu lagi disini‘’ Baiklah bapak/ibusebelum kita
melakukankegiatan hari ini,Saya akan memperkenalkan diri (Tim Terapis yang
berperan dalam Terapi Aktivitas Kelompok  memperkenalkan
diri dimulai dari nama lengkap dannama panggilan serta tempat tinggal)’’.
b. Evaluasi atau Validasi
‘’Bagaimana perasaan Bapak/ibuhari ini ‘’.
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
‘’Nah bapak/ibusebelum kita melakukan kegiatan hari ini
sayaakan menyampaikan tujuannya yaitu:
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
‘’Selanjutnya Saya akan membacakan aturan permainan.’’
Aturan ini dibuat agar kegiatan permainan ini dapat berjalan baik dan lancar
peraturannya antara lain:
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta
ijinkepada terapis dengan mengangkat tangan
2. Tidak diperbolehkan makan ,minum dan merokok selama permainan
3. Selama kegiatan 45 menit
4. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
‘’Apakah Bapak/ibu setuju dengan peraturan ini?’’
‘’Selanjutnya saya akan menjelaskan cara permainannya. Caranya Bapak/ibu
menggunakan kertas origami yang berwarna dan iringan musik dengan
menyusun warna kertas origaminya menjadi warna pelangidengan cepat
apabila musik berhenti maka Bapak/ibu harus berhenti juga menyusun kertas
origaminya, yang salah dalam penyusunan warna maka dia akandipersilahkan

5
untuk berdiri (bersamafasilitator) lalu menjelaskan dan memperagakan cara
bagaimana menghardik halusinasi pendengaran.Begitu juga dengan
permainan kedua yaitu permainan balon. Dimana balon akan dipindahkan
dari satu orang ke orang yang lainnya dengan iringan music, apabila music
berhenti dan balon berada di salah satu dari bapak/ibu, maka dia akan
dipersilahkan untuk berdiri (bersama fasilitator) lalu menjelaskan cara
bagaimana menghardik halusinasi pendengaran.
2. Kerja
a. Sesi I (SP 1) : mengenal halusinasi
(1)Perawat menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan
perasaan pasien pada saat terjadi.
(2)Perawat meminta pasien untuk menceritakan tentang halusinasinya, mulai
dari pasien yang ada di sebelah kanan perawat secara berurutan berlawanan
jarum jam sampai semua pasien mendapat giliran.
(3)Beri pujian pada pasien yang melakukan dengan baik.
(4)Simpulkanisi,waktu terjadi,situasi terjadi,dan perasaan pasien dari suara
yang biasa didengar.

B. Sesi II (SP II) : mengontrol halusinasi dengan teknikmenghardik.


1. Perawat menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu cara pertama
mengontrol halusinasi dengan teknikmenghardik.

2. Perawat meminta pasien untuk memperagakan teknik menghardik, mulai


dari pasien yang ada di sebelah kanan perawat sampai semua pasien
mendapatgiliran.

Perawat:
“Nah langsung saja, kegiatan yang dilakukan adalah Bapak/ibu dapat
menceritakan cara yang biasa bapak/ibu lakukan saat halusinasi datang“langsung
saja saya contohkan misalnya, saya mendengar suara bisikan tanpa ada wujudnya,
saya percaya bahwa saya mendengar suara tersebut tetapi saya sendiri tidak
melihat wujudnya, saya mendengarkan suara tersebut sewaktu-waktu yang paling
sering saya mendengar suara tersebut ketika malam hari dan pada saat saya

6
sendiri, ketika mendengar suara tersebut rasanya saya ingin marah kemudian saya
menutup telinga saya sambil mengatakan “pergi…. jangan ganggu saya, kamu
suara palsu”
“Nah, seperti itu ya Bapak/ibu ”
(setelah terapis menjelaskan cara permainan maka permainan dimulai dengan
iringan musik oleh operator).
NB:
Permainan kertas origami
a. Klien diminta untuk menyusun kertas origami menjadi warna pelangi
dengan iringan music, Bagi klien yang salah dalam penyusunan warna
ketika music sudahberhenti,diharapkan klien untuk berdiri.
b. Perawat mengarahkan klien untuk menyebutkan cara yang dilakukan untuk
mengontrol halusinasi.
Permainan balon
c. Bagi klien yang mendapatkan balon saat musik berhenti,diharapkan klien
untuk berdiri.
d. Bagi klien yang mendapatkan balon, perawat mengarahkan klien untuk
Memperagakan cara yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi.
C. Sesi III : mengontrol halusinasi denganbercakap-cakap.

1. Perawat menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu cara ketiga


mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap. Jelaskan bahwa pentingnya
bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegahhalusinasi.

2. Perawat meminta tiap pasien menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajakbercakap-cakap.

D. Sesi V : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.

1. Perawat menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu cara terakhir


mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat. Jelaskan bahwa
pentingnya patuh minum obat yaitu mencegah kambuh karena obat
memberi perasaan tenang, dan memperlambatkambuh.
2. Perawat menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab
kambuh.

7
3. Perawat meminta pasien menyampaikan obat yang diminum dan waktu
meminumnya.

3. Terminasi
a. Evaluasi “ bagaimana perasaan Bapak/ibu setelah melakukan
permainan ini?”
b. Kontrak yang akan datang “ terimakasih Bapak/ibutelah meluangkan
waktunya untuk hari ini, untuk pertemuan yang akan datang akan
dibahas cara untuk mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap
cakap dengan orang lain.”

8
LAMPIRAN 1
Setting tempat

Keterangan:

Leader: Observer:
 

Coleader: Fasilitator:

 
Pasien:

Keterangan :
1. Leader : Masri hutagaol
2. Co Leader : Meilani wulandari
3. Observer : 1.Mhd.Sabri mutiara
2.Mulkia zikron

4. Fasilitator : 1.Masri hutagaol


2.Theresia butar-butar
5. Pasien : 1. Nurul

9
2.Lidya hutabarat

LAMPIRAN 2
Evaluasi formatif 
a. Kemampuan verbal

No Aspek yang di nilai Nama Klien

Menyebutkan cara yang
selama ini digunakan untuk
1.
mengatasi halusinasi.
Menyebutkan efektivitas cara
yang digunakan.
2.
Menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan
3.
menghardik.
Memperagakan cara
menghardik halusinasi
4.
Jumlah

10
b. Kemampuan nonverbal

No. Aspek yang di nilai Nama Klien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:
1. Nama klien yang mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi: halusinasitulis dengan nama samaran klien
2. Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberiscore
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai :
0 = Tidak ada respon apapun
1 = Respon sangat tidak baik
2 = Respon kurang baik
3 = Respon baik
4 = Respon sangat baik

11

Anda mungkin juga menyukai