Proposal Kegiatan
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Ruangan Poli Jiwa dan Anggrek
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
danhidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
ini dengan baik.Proposal Terapi Aktivitas Kelompokyang berjudul ”Stimulasi
Sensori (Halusinasi)” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Jiwa di Rumah Sakit Jiwa PROF DR. MUHAMMAD ILDREM.Pada
kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ria Nofida Telaumbanua, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit
Jiwa PROF DR.MUHAMMAD ILDREM.
2. Johan Dewita Nasution, SKM, M.Kes, selaku KETUA JURUSAN
KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
3. Ros Indah Rohna Berutu, SKM, M.Kes, selaku KA Bidang
Pendidikan dan Pelatihan Perawat Rumah Sakit Jiwa PROF
DR.MUHAMMAD ILDREM.
4. Sunarti, S.Kep, Ns, selaku Koordinator Pendidikan dan Pelatihan
Perawat Rumah Sakit Jiwa PROF DR.MUHAMMAD ILDREM.
5. Lenny Khairani, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai clinical Instruktur Rumah
Sakit Jiwa PROF DR.MUHAMMAD ILDREM.
6. Johani Dewita Nasution, SKM, M.Kes, selaku Koordinator mata
ajaran keperawatan jiwa.
7. Rekan-rekan Mahasiswa/i D-3 JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN dan semua pihak yang
terkait dalam penyelesaian dan penyusunan proposal Terapi Aktivitas
Kelompok ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal Terapi Aktivitas Kelompok ini kedepannya.
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
A. TOPIK................................................................................................. 1
B. TUJUAN..............................................................................................1
C. LANDASAN TEORI.......................................................................... 1
D. KLIEN.................................................................................................3
E. PENGORGANISASIAN....................................................................4
F. PROSES PELAKSANAAN............................................................... 6
LAMPIRAN........................................................................................ 7
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
A. TOPIK
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
mengontrol halusinasi
2.Tujuan khusus
C. LANDASAN TEORI
a. Pengertian
memberikan sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klien yang memilih latar
menjadi adaptif.
dan menari.
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu diri
sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan yang pernah
waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua kondisi nyata.
disekitar klien.
2. Halusinasi
a. Pengertian Halusinasi
Adalah persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek yang sebenarnya
tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indra yaitu penglihatan,
yang berada dalam rentang respon neurobiology (Stuart dan Laraia,2018). Ini
merupakan respon persepsi paling maladaptif. Jika klien yang sehat persepsinya
suatu stimulus panca indera walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada.
Di antara kedua respon tersebut adalah respon individu yang karena sesuatu hal
diterima yang disebut sebagai ilusi. Klien mempunyai ilusi jika interpretasi yang
sebagai berikut :
D. KLIEN
1. Karakteristik Klien
2.Proses Seleksi
Klompok.
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Durasi : 45 Menit
2.Tim Terapis
Bertugas
2. Auxilery ego : Sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi.
Bertugas
Bertugas
Bertugas
3. Setting Tempat
Setting Tempat
Keterangan:
Leader: Observer:
Coleader: Fasilitator:
Pasien:
4. Alat yang digunakan
a.Balon
b.Sound musik
c.Buku catatan dan pulpen
5.Metode
a. Dinamika Kelompok
b. Diskusi
c. Tanya jawab
F. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
B. Diagnosis Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
C. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai
berikut :
1) Ekspresi wajah bersahabat
2) Menunjukkkan rasa senang
3) Klien bersedia diajak berjabat tangan
4) Klien bersedia menyebutkan nama
5) Ada kontak mata
6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7) Klien bersedia mengutarakan Masalah yang dihadapinya.
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik
halusinasi
D. Intervensi Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
E. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat Pagi mba, perkenalkan nama saya Anggi, Rahmi, Lena, Raisyah, kami
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Medan. Kalau boleh Saya tahu nama Mba siapa
dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Mba hari ini?
Bagaimana tidurnya tadi malam?
Ada keluhan tidak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang selama ini Mba
dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya?”
2) Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol?
Mba maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
3) Tempat
“Di mana kita akan bincang-bincang ???
Bagaimana kalau di ruang tamu saja ???
2. Kerja
“Apakah Mba mendengar suara tanpa ada wujudnya?” “Apa yang dikatakan
suara itu?”
“Apakah Mba melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?” “Seperti
apa yang kelihatan?”
“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saja?”
“Kapan paling sering Mba melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”
“Berapa kali sehari Mba mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?” “Apa yang Mba rasakan pada
saat melihat sesuatu?”
“Apa yang Mba lakukan saat mendengar suara tersebut?” “Apakah dengan cara
itu suara tersebut hilang?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara tersebut agar
tidak muncul?”
“Mba, saya punya empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.”
“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
“Caranya seperti ini:
1)Saat suara-suara itu muncul, yang harus mba lakukan adalah meletakkan
kedua telapak tangan di telinga kemudian katakan “Pergi … pergi...
Saya tidak mau dengar … . Kamu suara palsu”. Begitu diulang- ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba Mba peragakan!
Nah begitu bagus! Coba lagi! Ya bagus Mba sudah bisa.”
2). Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Mba setelah melakukan praktek tadi?
b. Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Mba simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara itu agar tidak muncul lagi.”
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Mba coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Mba, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang cara berbicara dengan
orang lain saat suara-suara itu muncul?”
2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai
jumpa besok.
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)
A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi
C. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
D. Intervensi Keperawatan
Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain.
b. Fase kerja
”Kalau Mba mendengar suara yang kata Mba kemarin mengganggu
dan membuat Mba jengkel. Apa yang Mba lakukan pada saat itu? Apa yang
telah saya ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan?”
”Cara yang kedua adalah Mba langsung pergi ke perawat. Katakan
pada perawat bahwa Mba mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak Mba
mengobrol sehingga suara itu hilang dengan sendirinya.
c. Fase terminasi
Evaluasi subyektif : ”Tidak terasa kita sudah berbincang-bincang
lama. Saya senang sekali Mba mau berbincang-bincang denagan saya.
Bagaimana perasaan Mba setelah kita berbincang- bincang?”
Evaluasi obyektif : ”Jadi seperti yang Mba katakan tadi, cara yang
Mba pilih untuk mengontrol halusinasinya adalah......
Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, Mba terus
praktekkan cara yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai
pikiran Mba.”
C. Tujuan
Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan aktifitas / kegiatan harian.
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas harian
klien.
F. Fase Terminasi
Evaluasi subyektif : ”Tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama,
saya senag sekali Mba mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana
perasaan Mba setelah berbincang- bincang?”
Evaluasi obyektif : ”Coba Mba jelaskan lagi cara mengontrol halusinasi
yang ketiga?
Tindak lanjut : ”Tolong nanti Mba praktekkan cara mengontrol halusinasi
seperti yang sudah diajarkan tadi?
Kontrak yang akan datang Topik:
”Bagaimana Mba kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh obat.”
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan
obat secara teratur (jenis, dosis, waktu, manfaat, dan efek samping)
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi :
Salam terapeutik : ” Selamat pagi, Mba? Masih ingat saya ???
Evaluasi validasi : ”Mba tampak segar hari ini. Bagaimana
perasaannya hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? Masih ingat
dengan kesepakatan kita tadi, apa itu? apakah Mba masih mendengar suara-
suara yang kita bicarakan kemarin.
Kontrak Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang
obat- obatan yang Mba minum.”
Tempat :
”Dimana tempat yang menurut Mba cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalu di ruang tamu? Mba setuju?”
Waktu :
”Kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana Mba setuju?”
2. Fase Kerja
”Ini obat yang harus diminum oleh Mba setiap hari yaitu :
- Risperidone adalah antipsikotik atipikal yang digunakan untuk mengobati
skizofrenia dan gangguan bipolar.
- Clozapine adalah obat untuk meredakan gejala skizofrenia, yaitu gangguan
mental yang menyebabkan seseorang mengalami halusinasi, delusi, serta
gangguan berfikir dan berprilaku.
3. Fase Terminasi
Evaluasi subyektif : ”Tidak terasa kita sudah berbincang-bincang
lama, saya senag sekali Mba mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana
perasaan Mba setelah
berbincang- bincang?”
Evaluasi obyektif : ”Coba Mba jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?
Tindak lanjut : ”Tolong nanti Mba minta obat ke perawat kalau saatnya
minum obat.”
PENILAIAN KEMAMPUAN MENGKONTROL HALUSINASI DAN
MENGIKUTI KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
1. PenilaianIndividu
Kemampuan Mengkontrol Halusinasi
1. Tulis nama klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan cara dan
mempraktekkan cara mengkontrol halusinasi :