Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK HALUSINASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen : Cucu Rokayah, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.J

Disusun Oleh :
Kelompok 5

Alivia Puspa Amanda 4003190023


Intan Sari 4003190107
Nadia Alivia Permata M 4003190045
Tasya Putri Oktava 4003190089
Yusrina Trianing Nastiti 4003190082

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karna berkat rahmat,
karunia, dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan proposal dengan tepat
waktu. Sholawat beserta salam kita haturkan kepangkuan nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan kali ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada


semua orang yang terlibat dalam penulisan “Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
Halusinasi” ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari pembaca.

Akhirnya kami berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat


bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bandung, 28 Juli 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

I. TOPIK.......................................................................................................1

II. TUJUAN ...................................................................................................1

III. LANDASAN TEORI ...............................................................................2

IV. KRITERIA KLIEN .................................................................................4

V. PROSES SELEKSI ..................................................................................4

VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK ...................................................5

VII. ATURAN MAIN ......................................................................................9

VIII. PROGRAM ANTISIPASI.....................................................................10

IX. ALAT BANTU .......................................................................................10

X. SETTING TEMPAT ..............................................................................10

XI. PENUTUP ..............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

ii
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK HALUSINASI

I. TOPIK
Terapi aktivitas kelompok : halusinasi
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki
hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai
norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Kelompok berfungsi
sebagai tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu
sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah.
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang
dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi
satu sama lain yang dipimpin atau arahkan oleh seorang therapist atau
petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Fokus terapi aktivitas
kelompok adalah membuat sadar diri, peningkatan hubungan
interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya. Terapi
aktivitas kelompok dibagi kedalam 4, yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok sensori, terapi
aktivitas kelompok realita dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
Dalam penyusunan proposal ini, kami akan membahas terapi
aktivitas kelompok halusinasi. Dalam terapi aktivitas kelompok ini,
klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan/stimulasi
yang pernah dialami. Dengan proses ini diharapkan respon klien
terhadap berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif.

II. TUJUAN
2.1 Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol
halusinasi dalam kelompok secara bertahap.
2.2 Tujuan khusus
a. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi

1
b. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
2.3 Tujuan yang Ingin Dicapai
a. Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik

III. LANDASAN TEORI


A. Latar belakang
Terapi aktivitas kelompok adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan
jiwa adalah gangguan persepsi sensori : Halusinasi. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan jiwa diamana klien mengalami
perubahan sensori persepsi; merasakan sensai palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Klien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari
halusinasi yang di derita klien diantaranya dapat menyebabkan
klien tidak mempunnyai teman dan asyik dengan pikirannya
sendiri.
Pinikahana, Happell, dan Keks (2003, dalam Stuart &
Laraia, 2005) menyebutkan bahwa sembilansampai dengan 13%
klien skizofrenia mengalamisuicide (bunuh diri). Selain itu, 20 –
50% klien skizofrenia melakukan percobaan bunuh diri. Hal
tersebutlah yang menyebabkan halusinasi harus ditangani sesegera
mungkin karena dampaknya akan menimbulkan masalah yang
lebih besar bagi klien maupun orang lain.Salah satu terapi yang
direkomendasikan dalam upaya mengatasi halusinasi adalah
Cognitive behaviour therapy. Cognitive behaviour therapy adalah
terapi yang digunakan untuk memodifikasi fungsi berpikir, merasa,
dan bertindak dengan menekankan pada peran otak dalam
menganalisa, memutuskan, bertanya, berbuat dan memutuskan
kembali sehingga dengan merubah status pikirandan perasaannya,

2
klien diharapkan dapat merubah tingkah lakunya dari hal negatif
menjadi positif (Oemarjoedi, 2003).
British Association for Behavioural and Cognitive
Psychotherapies (2006) menyatakan cognitive behaviour therapy
adalah terapi yang membantu individu merubah cara berfikir dan
perilakunya sehingga perubahan itu membuat individu merasalebih
baik, dan terapi ini berfokus pada here and now serta kesulitan
yang dihadapi. Dengandemikian cognitive behaviour therapy
merupakan suatu terapi yang membantu individu
mengevaluasikembali persepsi, keyakinan, cara berfikir, dan
perilaku yang tidak adaptif yang disebabkan oleh masalah yang
dihadapinya.
Keefektifan terapi ini telah dibuktikan penelitian
Granholm, et al. (2005) yang mengungkapkan bahwa dengan
cognitive behaviour therapy pada klien skizofrenia kronis dapat
meningkatkan kemampuan koping, mengevaluasi pengalaman
yang salah, pencapaian kognitif insight yang baik, meningkatkan
fungsi sosial, mengurangi gejala-gejala positif dan negatif seperti
halusinasi dan juga delusi. Selain itu cognitive behaviour therapy
juga telah terbukti efektif dalam mengobati gejala positif akibat
resistennya individu terhadap obat-obatan skizofrenia (Kingdon &
Turkington,1997). Selain itu, berdasarkan Chan dan Leung (2002),
cognitive behaviour therapy juga memberimanfaat dan efek yang
positif dalam menurunkan kejadian kekambuhan pada klien
gangguan jiwa.
Melihat tingginya angka gangguan jiwa yang mengalami
halusinasi merupakan masalah serius dan memprihatinkan bagi
dunia kesehatan dan keperawatan khususnya di Indonesia. Pada
penderita halusinasi jika tidak ditangani dengan baik akan
berakibat buruk bagi klien sendiri, keluarga, orang lain dan
lingkungan. Tidak jarang ditemukan pada penderita gangguan jiwa

3
yang melakukan tindak kekerasan karena halusinasi. Oleh karena
itu kita sebagai tenaga kesehatan yang nantinya memberikan
asuhan keperawatan yang profesional diharapkan mampu
mengatasi hal ini dan bisa meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat sehingga Indonesia menjadi negara yang sehat jiwanya.
Dengan dibuatnya proposal TAK ini penulis menuliskan
penanganannya dengan melakukan terapi aktivitas kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol
halusinasinya.
B. Metode
Metode yang digunakan pada terapi aktifitas kelompok (TAK) ini
adalah metode :
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian
Kegiatan TAK menggunakan sistem sesi yang dibagi menjadi
empat sesi, setiap sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda. Pada
TAK kali ini adalah cara menghardik.

IV. KRITERIA KLIEN


1. Klien dengan halusinasi pendengaran sudah menunjukkan
kemauan untuk menceritakan apa yang didengar
2. Klien sudah mampu mengatasi jika halusinasi tersebut muncul

V. PROSES SELEKSI
1. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh
perawat
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Menjelaskan tujuan dengan klien
4. Menjelaskan waktu dan tempat kegiatan
5. Membuat perjanjian mengikuti kegiatan terapi kelompok
6. Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain

4
VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
6.1 Tempat
Ruang Jiwa
6.2 Hari/tanggal
Kamis, 29 Juli 2021
6.3 Waktu
Jam : 10.00-10.30 WIB
Durasi : 30 menit
6.4 Perorganisasian
6.4.1 Jumlah dan nama klien
Jumlah : 5 orang
Nama Klien : Ny. V dan Tn. R
Klien Cadangan : Ny. T, Tn. N, dan Tn. A
6.4.2 Leader dan uraian tugas
Leader : Nadia Alivia Permata M
Tugasnya :
a. Memimpin jalannya TAK
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya
TAK
c. Menyampaikan tujuan dilakukannya TAK
d. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
e. Memimpin diskusi kelompok
f. Menjadi rolemodel dalam kegiatan
6.4.3 Co leader dan uraian tugas
Co Leader : Tasya Putri Oktava
Tugasnya :
a. Membuka acara
b. Mendampingi leader
c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
e. Menutup acara diskusi

5
6.4.4 Fasilitator dan uraian tugas
Fasilitator : Alivia Puspa A dan Intan Sari
Tugasnya :
a. Memfasilitasi jalannya kegiatan
b. Memberi motivasi klien untuk aktif
c. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
d. Lakukan antisipasi masalah yang mungkin terjadi
e. Mencatat semua proses yang terjadi dan
melaporkannya

6.4.5 Observer dan uraian tugas


Observer : Yusrina Trianing
Tugasnya :
a. Mengobservasi jalannya TAK mulai dari persiapan,
proses dan penutup
b. Mengobservasi respon pasien
c. Mencatat perilaku pasien selama kegiatan dinamika
kelompok
d. Mencatat semua proses yang terjadi dan
melaporkannya.
e. Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator

6.5 Langkah – langkah


1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti
sesi
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam terapeutik
 Klien dan terapis pakai papan nama

6
b. Orientasi
 Leader menanyakan perasaan klien saat ini
 Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang
terjadi: isi, waktu, situasi dan perasaan
b. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
 Menjelaskan aturan main
a) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok
harus meminta izin kepada leader
b) Lama kegiatan 30 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
3. Tahap kerja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan
pada saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya .
Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi pada saat halusinasi muncul.
d. Co Leader memperagakan cara menghardik halusinasi
yaitu: ”Pergi, pergi jangan ganggu saya, kamu suara
palsu...”
e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi.
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien
bertepuk tangan setiap klien memperagakan menghardik
halusinasi.

7
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
b. Tindak Lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal
kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
o Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk
TAK berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang
lain
o Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat
TAK berikutnya

6.6 Perilaku yang diharapkan


6.6.1 Persiapan
 Klien menyetujui untuk mengikuti TAK
 Klien mau berpartisipasi dalam kegiatan TAK
 Terapis menyiapkan alat dan bahan untuk TAK
 Terapis mulai mengecek alat dan setting tempat

Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut :


a) Leader : Nadia Alivia Permata M
b) Co Leader : Tasya Putri Oktava
c) Fasilitator : Alivia Puspa dan Intan Sari
d) Observer : Yusrina Trianing

8
Pasien peserta TAK sebagai berikut :

NO NAMA MASALAH KEPERAWATAN


1. Ny. Vina Halusinasi pendengaran
2. Tn. Rama Halusinasi pendengaran
3. Ny. Tati (Cadangan) Halusinasi pendengaran
4. Tn. Nana (Cadangan) Halusinasi pendengaran
5. Tn. Andri (Cadangan) Halusinasi pendengaran

6.6.2 Hasil
Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien
mampu memperagakan cara menghardik halusinasi,
anjurkan klien menggunakannya jika halusinasi muncul.

VII. ATURAN MAIN


1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan
akhir.
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seizin pemimpin TAK
3. Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai
4. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
5. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
TAK
6. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh
pembimbing
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK
belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK

9
VIII. PROGRAM ANTISIPASI
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
 Memanggil pasien
 Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau pasien yang lain
b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :
 Panggil nama pasien
 Tanya alasan pasien meninggalkan permainan
 Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi.

IX. ALAT BANTU


Alat yang dibutuhkan :

1. Spidol
2. Papan tulis/white board
3. Papan nama

X. SETTING TEMPAT

O CL

P L F

F P

10
Keterangan gambar :

L = Leader

CL = Co Leader

F = Fasilitator

O = Observer

P = Pasien

XI. PENUTUP
Setelah kegiatan terapi aktivitas kelompok ini, diharapkan klien
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu klien dapat
meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan
serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004).
Keperawatan
Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://keperawatanjiwaeksdu28.blogspot.com/2013/11/proposal-tak-
halusinasi.html

Wahyuni, Eka. Penurunan Halusinasi Pada Klien Jiwa Melalui Cognitive


Hehaviour Therapy. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No. 3, November
2011; hal 185-192

12

Anda mungkin juga menyukai