Disusun Oleh
Kelompok 06:
1. Ahmad Nurul F
2. Eka Wati
3. Lerisa Nur Liana
4. Miftahul Jannah
PAJARAKAN – PROBOLINGGO
2020
KATA PENGANTAR
Cover.................................................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar isi ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang.......................................................................................
1.2. Rumusan masalah.................................................................................
1.3. Tujuan...................................................................................................
1.4. Manfaat.................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi terapi kognitif..........................................................................
2.2. Tujuan terapi kognititf..........................................................................
2.3. Indikasi Terapi Kognitif........................................................................
2.4. Teknik-teknik terapi kognitif................................................................
2.5. Teknik kontrol mood.............................................................................
2.6. Pelaksanaan terapi kognitif...................................................................
2.7. SOP terapi kognitif................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan...........................................................................................
3.2. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Agar mengetahui definisi terapi kognitif
1.3.2 Agar mengetahui tujuan terapi kognitif
1.3.3 Agar mengetahui indikasi terapi kognitif
1.3.4 Agar mengetahui teknik-teknik terapi kognitif
1.3.5 Agar mengetahui teknik kontrol mood
1.3.6 Agar mengetahui pelaksanaan terapi kognitif
1.3.7 Agar mengetahui SOP terapi kognitif
1.4 Manfaat
2.1 Definisi
Terapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur,
yang memberikan dasar berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
negatifnya, memahami masalahnya, mampu mengatasi perasaan negatifnya, serta
mampu memecahkan masalah tersebut. Teori kognitif sebenarnya rangkaian
dengan terapi perilaku yang disebut sebagai terapi kognitif dan perilaku, karena
menurut sejarahnya merupakan aplikasi dari beberapa teori belajar yang bervariasi
(Yusuf, Fitriyasari & Nihayati, 2015).
Menurut Setyoadi, dkk (2011) terapi kognitif efektif untuk sejumlah kondisi
psikiatri yang lazim, terutama:
Menurut Yosep (2009, dikutip Afiya, 2016) perawat jiwa harus mengetahui
beberapa teknik dalam melakukan terapi kognitif. Pengetahuan tentang teknik ini
merupakan syarat agar peran perawat jiwa bisa berfungsi secara optimal. Dalam
pelaksanaan tehnik-teknik ini harus dipadukan dengan kemampuan lain seperti
tehnik konter, milieu therapi dan konseling. Beberapa tehnik tersebut antara lain:
Banyak klien melihat bahwa masalah terasa sangat berat karena tidak
adanya alternatif pemecahannya lagi. Latihan menemukan dan mencari
alternatif-alternatif pemecahan masalah klien bisa dilakukan antara
klien dengan bantuan perawat. Klien dianjurkan untuk menuliskan
masalahnya, mengurutkan masalah-masalah paling ringan dulu,
kemudian mencari dan menemukan alternatifnya. Disini penting sekali
bagi perawat jiwa untuk merangsang klien agar berani berpikir lain dari
yang biasanya atau berani berfikir beda.
4. Dekatastropik
Tehnik Dekatastropik di kenal juga teknik bila dan apa. Hal ini meliputi
upaya menolong klien untuk melakukan evaluasi terhadap situasi
dimana klien mencoba memandang masalahnya secara berlebihan dari
situasi alamiah untuk melatih beradaptasi dengan hal terburuk dengan
apa-apa yang mungkin terjadi. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
diajukan perawat adalah: “ apa hal terburuk yang terjadi bila…?, dan
apakah akan gawat sekali bila hal tersebut memang betul-betul
terjadi…. ?, serta tindakan pemecahan masalah apa, bila hal tersebut
benar-benar terjadi….? Tujuan dari tehnik dekatastropik adalah untuk
menolong klien melihat konsekuensi dari kehidupan.
5. Reframing
6. Thought stopping
8. Membuat pola
9. Token economy
a. Menyampaikan sala
b. Perkenalan
c. Menyampaikan maksud pertemuan
d. Menyampaikan tujuan terapi
e. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
f. Memberi kesempatan pasien bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p
tindaklanjuti sementara)
g. Menanyakan keluhan utama
h. Tanggapi secukupnya
i. Jelaskan, bagaimana kaitan antara pikiran-perasaan dengan prilaku
(Prilaku yang ingin dihilangkan)
j. Mintai respon klien akan penjelasan tersebut, khususnya kaitan
antara perasaan-pikiran dengan dirinya, over generalisasi, missal dst.
k. Bantu klien mengenali distorsi kognitifnya. Catat pada lembar/form
yang tersedia.(Distorsi kognitif mungkin lebih dari satu)
l. Sepakati distorsi kognitif yang akan diintervensi.
m. Mintai respon klien
n. Kesimpulan dan support
o. Memberikan follow up, untuk mengikuti tahap II
p. Kontrak untuk tahap II.
q. Salam
4. SOP Terapi Kognitif: Uji Realitas
a. Menyampaikan salam
b. Perkenalan
c. Menyampaikan maksud pertemuaan
d. Menyampaikan tujuan terapi
e. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
f. Memberi kesempatan pasien bertanya /menyampaikan sesuatu (K/P
Tindak lanjuti sementara )
g. Validasi distorsi kognitif yang telah disepakati untuk diintervensi
h. Tanyakan bukti bukti yang mendukung distorsi kognitif dan atau
keuntungan apa yang didapatnya (gunakan UJi Form Realitas)
i. Hadirkan atau tanyakan bukti bukti yang melemahkan dan atau
kerugian yang didapatkannya.
j. Mintai respon klien(seberapa besar keyakinan yang masih
dimilikinya )
k. Kesimpulan dan support
l. Memberikan follow up. Untuk mengikuti tahap III.
m. Kontrak untuk tahap III
n. Salam
a. Menyampaikan salam.
b. Mengingatkan mana perawat.
c. Menegaskan maksud pertemuan.
d. Menyampaikan tujuan terapi.
e. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi.
f. Memberi kesempatan pasien bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p
tindak lanjuti sementara)
g. Menanyakan keluhan utama
h. Tanggapi secukupnya
i. Atur posisi klien senyaman mungkin tersedia. (Duduk atau tiduran)
j. Perawat berada disamping klien.
k. Melakukan bimbingan:
1) Klien menutup mata.
2) Letakkan tubuh senyaman-nyamannya.
3) Periksa otot-otot klien dalam keadaan relaks.
4) Ambil nafas melalui hidung, tahan sebentar, dan keluarkan
melalui mulut perlahan-lahan (sesuai bimbingan)
5) Minta klien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan
atau keindahan, dan pastikan klien mampu melakukannya.
6) Kalau perlu tanyakan kepada klien, bila belum bias dan gagal.
7) Secara terbimbing perawat meminta klien untuk melakukan
imaginasi sesuai dengan ilustrasi yang dicontohkan perawat.
8) Biarkan klien menikmati imaginasinya.
9) setelah terlihat adanya respon bahwa klien mampu, dan waktu
dalam rentang 15-30 menit, minta klien untuk membuka mata.
l. Mintai respon klien.
m. Kesimpulan dan support.
n. Memberikan follow up.
o. Kontrak (bila diperlukan)
p. Salam.
a. Menyampaikan salam
b. Mengingatkan nama perawat
c. Menegaskan maksud pertemuan
d. Menyampaikan tujuan terapi
e. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi
f. Memberi kesempatan pasien bertanya/menyampaikan sesuatu (k/p
tindaklanjuti sementara)
g. Menanyakan keluhan utama
h. Tanggapi secukupnya
i. Atur posisi klien senyaman mungkin tersedia.(Duduk atau tiduran)
j. Perawat berada disamping klien
k. Melakukan bimbingan:
1) Klien menutup mata
2) Letakkan tubuh senyaman-nyamannya
3) Periksa otot-otot klien dalam keadaan relaks
4) Ambil nafas melalui hidung, tahan sebentar, dan keluarkan
melalui mulut perlahan-lahan (sesuai bimbingan)
5) Minta klien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan
atau keindahan, dan pastikan klien mampu melakukannya.
6) Kalau perlu tanyakan kepada klien, bila belum bias dan gagal,
Secara terbimbing perawat meminta klien untuk melakukan
imaginasi sesuai dengan ilustrasi yang dicontohkan perawat.
7) Biarkan klien menikmati imaginasinya
8) Setelah terlihat adanya respon bahwa klien mampu, dan waktu
dalam rentang 15-30 menit, minta klien untuk membuka mata
l. Mintai respon klien
m. Kesimpulan dan support
n. Memberikan follow up
o. Kontrak (bila diperlukan)
p. Salam
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur,
yang memberikan dasar berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
negatifnya, memahami masalahnya, mampu mengatasi perasaan negatifnya, serta
mampu memecahkan masalah tersebut. Teori kognitif sebenarnya rangkaian
dengan terapi perilaku yang disebut sebagai terapi kognitif dan perilaku, karena
menurut sejarahnya merupakan aplikasi dari beberapa teori belajar yang bervariasi
(Yusuf, Fitriyasari & Nihayati, 2015).
Menurut Yosep (2009, dikutip Afiya, 2016) Beberapa tehnik tersebut antara
lain:
3.2 Saran
Mengenai makalah yang kami buat,bila ada kesalahan maupun
ketidaklengkapan materi mengenai keperawatan jiwa dalam asuhan keperawatan
pada pasien dengan prilau kekerasan, dan kami sadar makalah yang kami susun
penuh kekurangan dan kami mengharap kritik dan saran serta bimbingannya yang
dapat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Afiyah, Nor. 2016. Penerapan Terapi Kognitif Pada Klien Isolasi Sosial Di Rsjd
Dr.Amino Gondohutomo Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Yusuf, Fitriyasari dan Nihayati. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika