Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI MUSIK PADA PASIEN STROKE

DI RUANG TERATAI

RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO

DISUSUN OLEH :

Eka Wati (14201.09.17014)

PROGRAM STUDI SARJANA KEERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY

PESANTREN ZAINUL HASAN

GENGGONG - PROBOLINGGO

2020
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
KELUARGA BERENCANA ( KB )

Hari / Tanggal : Kamis, 16 Januari 2020


Waktu : Pukul 08.00 WIB - Selesai
Pokok Bahasan :Terapi musik pada pasien stroke
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengaruh terapi musit terhadap mood pasien stroke
2. Pengaruh terapi musik terhadap interaksi sosial pada
pasien stroke
Sasaran : Pasien di Ruangan Teratai RSU Dr. H. Koesnadi
Bondowoso
Penyuluh : Eka Wati
Tempat : Ruangan Teratai RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso

A. Latar Belakang

Stroke merupakan penyakit kehilangan fungsi otak yang diakibatkan


oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. Stroke disebabkan oleh
trombosis, embolisme serebral, iskemia, dan hemoragi serebral. Penderita
stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan hampir
semua pelayanan rawat inap penderita penyakit saraf.
Angka kejadian stroke di dunia diperkirakan 200 per 100.000 penduduk
dalam setahun. Bila ditinjau dari segi usia terjadi perubahan dimana stroke
bukan hanya menyerang usia tua tapi juga menyerang usia muda yang masih
produktif. Mengingat kecacatan yang ditimbulkan stroke permanen, maka
sangatlah penting bagi usia muda untuk mengetahui informasi mengenai
penyakit stroke, sehingga mereka dapat melaksanakan pola gaya hidup sehat
agar terhindar dari penyakit stroke.
Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk
terkena serangan stroke dan 25% atau 125.000 meninggal dan sisanya
mengalami cacat ringan atau berat. Saat ini stroke menempati urutan ketiga
sebagai penyakit mematikan setelah penyakit jantung dan kanker, sedangkan
di Indonesia stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian di
rumah sakit.
Berbagai fakta di atas menunjukkan bahwa stroke masih merupakan
masalah utama dibidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk
mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi penanggulangan stroke yang
mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif.
Keberadaan unit stroke di rumah sakit tak lagi sekedar pelengkap, tetapi
sudah menjadi keharusan, terlebih bila melihat angka penderita stroke yang
terus meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Karena penanganan stroke
yang cepat, tepat, dan akurat akan meminimalkan kecacatan yang
ditimbulkan. Untuk itulah penulis tertarik untuk menulis laporan untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan stroke khususnya
stroke dengan perdarahan atau stroke hemoragik.

B. Tujuan

1 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
mampu memahami tentang penyakit stroke
2 Tujuan Khusus
a Menjelaskan pengaruh terapi musik terhadap mood pasien stroke
b Menjelaskan pengaruh terapi musik terhadap interaksi sosial pasien
stroke

C. Sasaran
Pasien di Ruangan Teratai RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso

D. Metode
1 Ceramah
2 Tanya Jawab

E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
keluarga 2.
2. Memperkenalkan diri kepada 2. Memperhatikan penyuluh
keluarga
5 menit Pendahuluan
3. Menyampaikan topik, maksud dan 3. Mendengarkan penyuluh
tujuan penkes kepada keluarga menyampaikan topik dan
4. Kontrak waktu untuk kesepakatan tujuan.
pelaksanaan penkes dengan 4. Menyetujui kesepakatan
keluarga waktu pelaksanaan penkes
1. Menggali kemampuan keluarga 1. Menyampaikan
tentang materi yang akan pengetahuannya tentang
disampaikan. materi penyuluhan
2. Memberikan penjelasan tentang 2. Mendengarkan penyuluh
materi yang akan diberikan kepada menyampaikan materi
keluarga dengan
15 menit Kegiatan inti
menggunakan leaflet.
3. Memberikan kesempatan kepada 3. Bertanya tentang materi
keluarga untuk bertanya. yang telah diberikan
4. Memberikan pertanyaan kepada 4. Menjawab pertanyaan
sasaran tentang materi yang sudah
disampaikan penyuluh
1. Menyimpulkan dan mengklarifikasi 1. Mendengarkan
materi penyuluhan yang telah
disampaikan kepada sasaran.
2. Membuat perencanaan dari materi 2. Menyepakati perencanaan
5 menit Penutup
yang telah disampaikan tindak lanjut.
3. Menutup acara dan mengucapkan 3. Mendengarkan penyuluh
salam serta terima kasih kepada menutup acara dan
sasaran. menjawab salam

G. Materi Penyuluhan
1. Definisi musik
Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan
telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik
mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan
memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian.
Musik adalah suara-suara yang diorganisasikan dalam waktu dan memiliki
nilai seni dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan
emosi dari komposer kepada pendengarnya
Musik sebagai bagian dari peradaban manusia mempunyai arti yang sangat
penting bagi kehidupan manusia di muka bumi ini. Musik sudah lama menjadi
bagian dari kehidupan manusia yang mampu membuat seseorang terhibur,
terlena, atau mengenang kembali. Musik juga bisa menjadi terapi.
2. Manfaat Musik
1) Musik sebagai hiburan
Musik dapat mempengaruhi hidup seseorang, hanya dengan music suasana
ruang batin seseorang dapat dipengaruhi.Entah apakah itu suasana bahagia
ataupun sedih, bergantung pendengar itu sendiri.Musik dapat memberi
semangat pada jiwa yang lelah, resah dan lesu.Apalagi bagi seseorang
yang sedang jatuh cinta, musik seakan-akan dapat menjadi kekuatan untuk
menyemangati perjalanan cinta seseorang.
2) Musik dan terapi kesehatan
Musik dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika seseorang
mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada diotaknya dapat
diperlambat atau dipercepat dan pada saat yang sama kinerja system tubuh
pun mengalami perubahan. Bahkan, musik mampu mengatur hormon-
hormon yang mempengaruhi stress seseorang, serta mampu meningkatkan
daya ingat. Musik dan kesehatan memiliki kaitan erat, dan tidak diragukan
bahwa dengan mendengarkan musik kesukaannya seseorang akan mampu
terbawa ke dalam suasana hati yang baik dalam waktu singkat.
3) Musik dan kecerdasan
Musik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecerdasan manusia.
Salah satu istilah untuk sebuah efek yang bisa dihasilkan sebuah musik
yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan intelegensia, seseorang
ibu yang sedang hamil duduk tenang, seakan terbuai alunan musik tadi
yang juga ia perdengarkan diperutnya. Hal ini dimaksudkan agar kelak si
bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan
dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik. Dengan
cara tertentu, otak pun akan distimulasi untuk belajar segala sesuatu lewat
nada-nada musik. Selain itu, musik-musik yang berirama klasik adalah
jenis musik yang dianjurkan banyak pakar buat ibu hamil dan si bayi, yaitu
bisa mencerdaskan bayi dan juga bisa memberi ketenangan untuk ibu yang
sedang hamil.
4) Musik dan kepribadian
Musik diyakini dapat meningkatkan motivasi seseorang.Bagi orang yang
berolahraga musik dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan
olahraga yang lebih baik.Untuk selanjutnya pada saat berolahraga music
membantu olahragawan meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood
dan mengalihkan olahragawan dari setiap pengalaman yang tidak nyaman
selama olahraga. Jenis musik terbaik untuk olahraga adalah musik dengan
musik tempo tinggi seperti hip-hop atau musik dansa (Muttaqin,dkk.,
2008).
3. Terapi Musik
Terapi musik ialah penggunaan bunyi dan musik dalam memunculkan
hubungan antara individu dan terapis untuk mendukung dan menguatkan
secara fisik, mental, sosial, dan emosi. Penggunaan bunyi dan musik dapat
berbagai cara, misalnya bermain musik bersama dengan improvisasi bebas.
Musik yang dipakai sebagai terapi lebih dari sekadar musik yang enak
didengar. Musik adalah medium untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Christandy Andrean menyatakan bahwa musik memiliki tiga bagian
penting yaitu beat, ritme dan harmoni. Beat mempengaruhi tubuh, ritme
mempengaruhi jiwa sedangkan harmoni mempengaruhi roh. Musik klasik ini
memiliki irama dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada miring
(Surilena, 2008).Terapi musik terdiri dari dua hal yaitu aktif dan pasif, dengan
pendekatan aktif maka pasien dapat turut serta aktif berpartisipasi. Misalnya
pada saat mendengarkan musik mereka dapat ikut serta bersenandung, menari,
atau sekedar bertepuk tangan.sedangkan yang sifatnya pasif jika pasien hanya
bertindak sebagai pendengar saja, meski sebagai motorik mereka tampak
pasif, namun sesungguhnya aktivitas mentalnya tetap bekerja (Kurniawan,
2011). Berdasarkan uraian tersebut dapat diartikan bahwa terapi musik klasik
adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan nada
atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu,
dan keharmonisan yang merupakan suatu karya sastra zaman kuno yang
bernilai tinggi yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa sehingga tercipta musik yang bermanfaat untuk
kesehatan fisik dan mental.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diartikan bahwa terapi musik klasik
adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan nada
atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu,
dan keharmonisan yang merupakan suatu karya sastra zaman kuno yang
bernilai tinggi yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa sehingga tercipta musik yang bermanfaat untuk
kesehatan fisik dan mental. Getaran udara (vibrasi) yang dihasilkan oleh alat
music mempengaruhi getaran udara yang ada di sekeliling kita. Harmonisasi
nada dan irama music mempengaruhi kesan harmoni di dalam diri. Jika
harmoni musik setara dengan irama internal tubuh, maka musik akan
memberikan kesan yang menyenangkan, sebaliknya jika harmoni musik klasik
setara dengan irama internal tubuh, maka musik akan memberikan kesan yang
kurang menyenangkan. Karena musik dihasilkan oleh adanya getaran udara,
bukan hanya organ pendengaran atau telinga saja yang mampu menangkap
stimulus musik, tetapi saraf pada kulit juga turut merasakannya.
Demikian pula organ vestibul (pada sekitar belakang telinga) yang
merupakan alat kesinambungan manusia memperoleh dampak yang berarti
dari adanya musik.
4. Jenis-Jenis Musik Terapi
Para ahli menyimpulkan bahwa hampir semua jenis musik dapat
digunakan untuk music terapi. Tetapi, dari berbagai jenis musik yang ada,
hanya beberapa saja yang sering digunakan untuk terapi. Jenis musik apa
sajakah itu? Berikut ini jenis-jenis musik yang sering dijadikan musik terapi
oleh kebanyakan orang.
 Musik Jazz
Musik jazz adalah perpaduan instrumen yang menggunakan gitar,
trombon, piano dan saksofon sebagai musiknya. Meskipun musik jazz
dimulai dari Amerika Serikat, kini musik jazz dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat dunia dan dari kalangan mana saja. Musik jazz belakangan
juga banyak digunakan untuk merangsang respon janin pada ibu hamil.
 Musik Tradisonal
Musik tradisional adalah musik yang berasal dari berbagai daerah. Ciri
khas pada jenis musik ini terletak pada suara yang dihasilkan oleh alat
musiknya dan masing-masing sesuai bahasa dan daerahnya. Alfia Safitri
dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan sebuah penelitian
terhadap musik tradisional dan dari hasil penelitian tersebut ia bisa
menyimpulkan bahwa langgam jawa dapat menurunkan rasa nyeri yang
dirasakan oleh ibu bersalin.
 Musik Klasik
Musik klasik adalah perpaduan instrumen yang menggunakan violin,
biola, piano dan cello sebagai musiknya. Ciri utama musik klasik adalah
memiliki sedikit iringan vokal atau bahkan terkadang sama sekali tidak
memiliki iringan vokal pada musiknya. Ciri berikutnya adalah diiringi
orkestra. Musik klasik memiliki kecenderungan untuk menenangkan tubuh
dan menormalkan detak jantung dan tekanan darah. Musik jenis ini adalah
yang paling banyak diminati sebagai musik terapi. Biasanya diberikan
pada pasien dengan penurunan kesadaran.
 Musik dari Alam
Musik alam adalah suara yang dihasilkan oleh lingkungan alam sekitar.
Salah satu contoh musik ini yang dapat dijadikan musik terapi adalah
suara ombak. Sebuah surat kabar memberitakan bahwa suara ombak tidak
hanya sekedar memiliki efek menenangkan pikiran tetapi juga untuk
meringankan gangguan telinga berdengung. Selain itu music ini dapat
diberikan pada gangguan insomnia dan sebagai music kecerdasan.
1. Terapi Musik Pasien Stroke
Penyakit stroke adalah salah satu penyebab utama kematian dan
kelumpuhan permanen di dunia. Stroke adalah penyakit yang disebabkan
gangguan pembuluh darah di otak. Penyakit ini berbahaya selain mematikan,
juga menyebabkan kecacatan yg menghilangkan tingkat produktivitas
penyandang stroke. Penyakit Stroke muncul saat aliran darah ke otak
tersumbat, dapat membuat jaringan otak tak berfungsi. Penderita stroke yang
rajin mendengarkan musik setiap hari, menurut hasil riset, ternyata
mengalami peningkatan pada ingatan verbalnya dan memiliki mood yang
lebih baik ketimbang penderita yang tidak menikmati musik. Musik memang
telah lama digunakan sebagai salah satu terapi kesehatan, namun penelitian
yang dimuat dalam jurnal Brain itu adalah riset pertama yang membuktikan
efeknya pada manusia. Temuan ini adalah bukti pertama bahwa
mendengarkan musik pada tahap awal pasca stroke dapat meningkatkan
pemulihan daya kognitif dan mencegah munculnya perasaan negatif, kata
tim peneliti (http://www.terapimusik.com/terapi_musik_pasca_stroke.htm).
Mendengarkan musik dikaitkan dengan neuropastisitas yaitu restorasi
fungsi otak ditingkat secara alami dan menstimulasi neural sehingga
berkontribusi dalam pemulihan fungsi otak, disamping itu ada penelitian
yang menyebutkan efek musik menstimulasi auditorik , hemodinamik otak
dan memberikan peran efektif dalam neurorehabilitasi pada penderita stroke.
Penderita stroke sangat rentan terhadap perubahan suasana hati/perasaan
(mood). Perubahan mood pada pasien stroke lebih rentan terjadi kearah
kecemsan dan berakhir sebagai depresi. menurut Auryn (2007) depresi pada
pasien stroke terjadi akibat karena adanya ketidakmampuan dalam
melakukan Activity Daily Living yang biasanya dapat dikerjakan sebelum
terkena stroke. Untuk itu terapi musik pada pasien stroke penting untuk
dilakukan.

2. Standar Operasional Prosedur Terapi Musik Pasien Stroke


Menurut penelitian Anita Forsblom tahun 2012, ada beberapa standar
operasional yang dilakukannya saat penelitian berlangsung, yaitu:
Pasien pasca stroke diwawancarai saat mereka masuk terutama pada hari ke
tiga sampai hari ke 21 setelah mereka masuk rumah sakit. Terapis music
mewawancarai respon mereka saat terkena stroke termaksud kegiatan apa
yang mereka lakukan, khususnya apakah mereka suka mendengarkan music
atau membaca. Hasil ini tidak hanya untuk mendeteksi perbedaan dalam
preferensi mereka, tetapi juga dalam respon emosional mereka.
Terapi music dapat dimulai dengan pemilihan ruangan yang tenang dan
bebas dari gangguan. Selanjutnya pasien mengambil nafas dalam dan
keluarkan perlahan lewat mulut. Music yang digunakan adalah music
instrumental klasik ataupun music spiritual yang gembira ataupun sedih
dengan menggunakan headphone . saat music dimulai, pasien diminta untuk
menutup mata sambil berbaring dan mendengarkan dengan seksama. Terapi
ini dilakukan atau diberikan selama 30-45 menit, setelah itu mereka
diwawancarai tentang emosi, pikiran dan kenangan yang ditimbulkan. Terapi
ini dilakukan setidaknya selama 2 bulan baik saat di rumah sakit maupun saat
pasien pulang. Dan terapis music melakukan penilaian setiap minggu selama
6 bulan.
H. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai