Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN STRES

PADA REMAJA

Disusun oleh
HEGAR BAYU PRATAMA (2112040)
RADHITYA PUJA SUKMANA (2112041)
DANIS SETIAWAN (2112042)
ERFA YUNINASIROH (2112043)
NIKEN AYU WIDHAYANTI (2112045)
DINA FATIKHA (2112050)
BINTI KHOIRIN NIKMAH (2112053)
ENY MASRURIN (2112066)

Program Studi Pendidikan Ners

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PATRIA HUSADA BLITAR
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Kesehatan Mental Remaja


Sub Topik : Pentingnya Mental Health pada Remaja
Hari/Tanggal : Minggu, 17 September 2023
Waktu : 30 Menit
Pelaksana : Mahasiswa Patria Husada Blitar Keompok 1(Profesi Jiwa)
Tempat : Rumah Bu Uswatun Lingkungan RT02/RW.03 Candirejo
Ponggok
Sasaran : Remaja di Lingkungan RT02/RW.03 Candirejo Ponggok

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta dapat memahami tentang
pentingnya mental health pada remaja
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang pentingnya mental health pada
remaja, peserta penyuluhan diharapkan mampu:
1. Dapat mengurangi dampak negative terhadap mental illness yang terjadi
pada remaja
2. Remaja dapat mengetahui pengertian dan pentingnya mental health
3. Remaja dapat mengetahui gejala mental illness dan solusi yang tepat
III. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah remaja yang tinggal di lingkungan
RT02/RW.03 Candirejo Ponggok
IV. Materi
(Terlampir)
V. Metode
Metode dalam penyuluhan ini adalah :
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
d. Video
VI. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah:
1. Leaflet
2. Power Point
3. Video
VII. Setting Tempat

VIII. Pengorganisasian Kegiatan


Pembimbing Klinik :
Pembimbing Pendidikan :
Moderator : Hegar
Penyuluh : Dannis, Eny, Erfa
Observer : Dina, Binti
Notulen : Niken
Fasilitator : Radit
IX. Job Description
Pengorganisasian
1. Moderator
a. Membuka dan menutup acara penyuluhan
b. Membuat kontrak waktu pelaksanaan kegiatan
c. Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan
d. Menyerahkan penjelasan penyuluhan kepada presenter
e. Mengatur jalannya diskusi
f. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Penyuluh
Memberikan penyuluhan sesuai topik yang akan disajikan
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan topik yang akan disajikan
b. Memfasilitasi dalam kegiatan
4. Observer dan Notulen
a. Mengamati jalannya acara
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
d. Membuat laporan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan
X. Plan ofAction (POA) Tahapan dan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
No. Tahap Waktu Kegiatan Tugas peserta penyuluhan Media
1. Pra kegiatan Mahasiswa profesi menyiapkan fasilitas Mengisi daftar hadir dan duduk di tempat
penyuluhan seperti: daftar hadir, yang telah disediakan
ruangan, dan tempat untuk peserta
penyuluhan
2. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam pembuka dan a. Menjawab salam
memperkenalkan diri b. Mendengarkan tujuan dan maksud
b. Menyampaikan tujuan dan penyuluhan
maksud penyuluhan c. Mendengarkan dan menyetujui
c. Menjelaskan kontrak waktu dan kontrak waktu penyuluhan
mekanisme d. Mendengarkan materi penyuluhan
d. Menyebutkan materi penyuluhan yang disampaikan
3. Pelaksanaan 20 a. Menggali pengetahuan dan a. Mendengarkan dan memperhatikan Leaflet
menit pemahaman peserta penyuluhan materi penyuluhan Power
mengenai pentingnya mental health b. Bertanya Point
b. Memberikan penjelasan terkait : video
1. Latar belakang mental health
2. Pengertian mental health
3. Contoh mental illness
4. Upaya pemerintah dalam
menyikapi mental health
5. Cara menyikapi mental health
c. Memberikan peserta kesempatan
untuk bertanya
4. Evaluasi 10 a. Menggali pengetahuan remaja a. Menjawab pertanyaan
menit tentang mental health
b. Menggali pengetahuan remaja
tentang bagaimana cara menyikapi
mental illnes
5. Penutup 10 a. Mengucapkan terima kasih a. Mendengarkan kesimpulan
menit b. Mohon maaf b. Menjawab salam
c. Mengucapkan salam
XI. Evaluasi
1) Apakah latar belakang mental health?
2) Apa yang dimaksud dengan mental illness?
3) Sebutkan contoh mental illness?
4) Bagaimana cara diri menyikapi mental illness?
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Kesehatan Mental


Kesehatan mental yang baik adalah kondisi Ketika batin kita berada dalam
keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati
kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain disekitar. Seorang yang
bermental sehat dpaat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara
maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan
positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya
terganggu akan menglami gangguan suasana hati, serta kendali emosi yang
pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.
Secara garis besar, gangguan mental atau disebut dengan mental illness
merupakan penyakit yang tidak terlihat secara kasat mmata dan berkaitan
dengan emosi, jiwa, serta batin seseorang yang dapat mempengaruhi kualitas
hidupnya. Di Indonesia, penyakit ini masih tidak dianggap genting oleh
Masyarakat. Seperti yang telah dicatat oleh Riskesdas tahun 2013, mereka
menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional yang
ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan sebesar 6% untuk
usia 15 tahun keatas atau sekitar 14 juta orang. Sedangkan prevalensi
gangguan jiwa berat seperti schizophrenia adalah 1,7% 1000 penduduk atau
sekitar 400.000 orang.
Kasus seperti ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran atau sosialisasi dan
edukasi tentang penyakit ini yang menjadi masalah tersendiri bagi negara kita
sehingga kerap terjadi kasus-kasus yang muncul khususnya dialami oleh para
remaja serta dewasa muda beberapa Contohnya seperti melukai diri sendiri
bullying bunuh diri rasa cemas yang berlebihan kurangnya konsentrasi dan
banyak lagi.
gangguan mental yang kerap terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta sering
dialami oleh remaja dan dewasa muda dengan kisaran usia 11 sampai 30
tahun keadaan seperti ini terjadi karena pada usia tersebut remaja dan dewasa
muda lebih rentan serta mudah emosi yang sifatnya masih berubah-ubah
sehingga mereka mudah terjangkit gangguan mental.
Hal ini disebabkan karena pada remaja didalam tubuhnya terjadi
pemasukan aliran darah yang sangat besar ke otak bagian dari otak yang tidak
dapat pasokan darah yang cukup akan menjadi daerah yang sensitif dan
rentan akan kecemasan serta depresi bahkan. Hal ini dapat berdampak buruk
pada remaja khususnya kaum wanita mereka memiliki struktur otak yang
berbeda dengan pria sehingga memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena
skizofrenia hormon esterogen yang masuk dalam darah Lebih banyak ke otak
pada tubuh wanita juga menjadi salah satu alasannya.
Penyakit mental juga merupakan penyebab seorang remaja melakukan
tindakan bunuh diri atau melukai diri sendiri secara tiba-tiba. Hal ini dapat
memicu masalah kehidupan mereka seperti ketidakbahagiaan dan penurunan
kenikmatan hidup konflik keluarga sulit berhubungan dengan orang lain,
isolasi sosial, tindakan kriminalitas, alkohol dan obat-obatan, bolos kerja atau
sekolah melakukan tindakan bullying kepada orang lain atau menjadi korban.
Sistem kekebalan tubuh melemah sehingga tubuh kesulitan menghadapi
infeksi penyakit jantung dan kondisi medis lainnya jika kita mengamati
dengan cermat perilaku seseorang akan terlihat bagaimana ekspresi yang
mereka tunjukkan dalam berbagai situasi yang sama seperti sering merasa
sedih mati rasa atau rasa lelah yang signifikan energi menurun mengalami
masalah tidur marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan. Disisi lain
kebanyakan orang Indonesia cenderung melihat orang yang tiba-tiba
kesurupan mempunyai rasa takut yang besar teriak menangis paranoid dan
delusi yang dianggap gila pada waktu yang singkat. Padahal di dunia
psikologi ciri-ciri tersebut merupakan gejala dari skizofrenia, penyakit
tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak jenis gangguan mental
umum yang ada.
2. Contoh Gangguan Mental
a. Anxiety Disorder
Paling sering muncul di media sosial, penyakit ini cukup populer
karena kebanyakan pengidapnya adalah kaum remaja. Secara garis besar
yaitu keadaan seseorang dimana muncul yang ditandai dengan perasaan
tegang pikiran yang khawatir dan perubahan fisik seperti tekanan darah
yang meningkat. Gangguan ini menyebabkan seseorang kehilangan
kebahagiaannya dan tidak mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan
sekitarnya lagi. Adapun jenis dari penyakit ini antara lain posisi sosial,
post traumatic stress disorder.
b. Bipolar
Ini adalah gangguan mental yang menyebabkan suasana hati sering
berubah dengan jangka waktu yang lama sehingga pengidap tidak dapat
mengendalikannya emosi. Disebut bipolar karena penyakit ini memiliki
dua kutub emosi yang berbeda.
c. Depresi
Merupakan salah satu gangguan yang sering muncul di telinga
masyarakat sebelum adanya istilah penyakit mental lainnya. Singkatnya
depresi merupakan gangguan seseorang yang mengalami perasaan sedih
berkepanjangan yang menyebabkan kurangnya motivasi dan sosialisasi
dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan stres depresi merupakan
induk dari stres tetapi tetap harus waspada. Jika seseorang mengalami stres
karena kelamaan mereka akan langsung depresi
d. Skizofrenia
Skizofrenia tidak adalah penyakit kronis yang menyebabkan
gangguan proses berpikir. Orang dengan skizofrenia tidak dapat
membedakan mana khayalan dan kenyataan, itu sebabnya masyarakat
Indonesia sering menyebut skizofrenia dengan gila. Penyakit ini juga
menyebabkan pengidapnya memiliki sifat paranoid dan halusinasi
e. Anorexia Nervosa (AN)
Ini adalah penyakit yang sering dialami oleh kaum wanita.
Penyakit ini memaksakan dirinya untuk menjaga pola makannya secara
berlebihan yang menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.
Bentuk contoh dari anoreksia adalah menjaga pola makan yang melebihi
batas normal mengkonsumsi obat diet dan memuntahkan makanan yang
telah dikonsumsi.
f. Gangguan penyalahgunaan zat
Adalah penggunaan maladaptif dari zat psikoaktif tipe ini termasuk
penyalahgunaan dan ketergantungan zat. Gangguan ini banyak terjadi
diperkirakan 32% remaja menderita penyalahgunaan zat. Komorbiditas
dengan gangguan psikiatri lainnya merupakan hal yang banyak terjadi
termasuk gangguan mood, gangguan anxietas dan gangguan perilaku
disruptif. Mengakibatkan penurunan fungsi sosial dan akademik
perubahan dan fungsi sebelumnya seperti perilaku menjadi lebih agresif
toleransi yang rendah terhadap frustasi, suka berbohong.
3. Cara Diri Menyikapi Mental Illness
Walau jenis penyakit mental yang sifatnya umum seperti depresi, stress
dan anxieties disorder sering dijumpai setiap harinya tetapi jangan sampai
kita mencapai atau mendiagnosis diri sendiri sebagai orang yang memiliki
gangguan jiwa tersebut. Misalnya kita mempunyai rasa cemas yang
berlebihan akhirnya kita menyimpulkan diri sendiri secara langsung tanpa
bantuan profesional dengan penyakit anxieties disorder. Hal ini disebabkan
oleh banyak remaja yang mencakup dirinya tanpa alasan yang kuat atau
sebatas perubahan mood saja.
Hal yang perlu dilakukan sebaiknya kita harus melakukan konsultasi ke
dokter spesialis dan menjelaskan kelemahan kita tanpa mendiagnosa diri
sendiri dengan begitu kita dapat mengetahui dengan akurat. Apa kekurangan
dan kelebihan kita dan bagaimana cara menanggulanginya sebenarnya
terdapat hal sederhana untuk menjaga kesehatan mental kita. Sebagai orang
awam dapat memulainya dari pria kecil, sebagai berikut :
a. Menerima dan menghargai diri sendiri
Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Oleh karena itu kita sebagai individu harus mensyukuri atau
menerima dan menghargai diri sendiri karena jika bukan kita yang mulai
siapa lagi?.
b. Menghindari penggunaan media sosial secara berlebihan
Hindari penggunaan media sosial secara berlebihan sebagai remaja
dalam rutinitas sehari-hari kita pasti tidak luput dari media sosial. Akan
tetapi jangan salah penggunaan media sosial yang terlalu sering dapat
mengganggu kesehatan mental kita karena tanpa sadar media sosial
membuat kita terisolasi karena sering membandingkan diri sendiri dengan
orang lain.
c. Mendekatkan diri dengan Allah
Sebagai individu biasa kita tidak bisa melakukan segala sesuatu
sendiri tanpa bantuan Allah. Mungkin hal yang akan dianggap sepele tapi
sangat sakral yang kita dapat lakukan salah satunya menjaga mengingat
Allah dengan cara beribadah, disaat minta mulai tidak baik pasti Allah
dapat membantu untuk mencari jalan keluar.
d. Menjaga relasi dengan baik
Pasti di setiap kondisi kita sebagai manusia biasa membutuhkan
dukungan orang lain salah satunya dengan menjaga relasi.
e. Aktif berkegiatan
Aktif berkegiatan sangat berpengaruh dalam tubuh kembang
seorang individu salah satunya kegiatan organisasi dengan begitu kita
mendapatkan ilmu soft skill yang sering dilakukan Yang sering dilupakan
seperti cara beradaptasi, Bagaimana membangun relasi mengenal dan
memahami karakteristik setiap orang?
f. Mulai terbuka dengan orang lain
Mulai terbuka dengan orang lain pada awalnya mungkin sulit
untuk bercerita tentang apa yang kita rasakan dan mempercayainya
sebagai pendengar kita. Tetapi hal itu merupakan salah besar dengan mulai
terbuka dengan orang lain di sekeliling kita bisa mendapatkan dukungan
batin yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.
g. Sering berolahraga
Tidak hanya mental tentu saja kesehatan fisik sangatlah penting.
Carilah olahraga yang disukai dengan begitu pikiran kita akan terhalang
dengan bayangan negatif dan mendapatkan kesehatan secara fisik.
h. Istirahat cukup
Jika butuh waktu istirahat dan merasa badan sudah lelah dengan
aktivitas yang ada sebaiknya kita memberi waktu badan untuk istirahat
sejenak, tetapi harus digunakan waktu istirahat dengan seoptimal mungkin
jangan terlalu lama dan jangan terlalu singkat. Gunakan waktu tidur 7
sampai 8 jam perhari.
i. Konsumsi makanan dan minuman sehat
Banyak yang tidak tahu bahwa kesehatan mental sangat
dipengaruhi oleh saluran pencernaan utamakan konsumsi makanan
prebiotik seperti sayuran berserat dan ikan berminyak yang membantu
menjaga saluran pencernaan. Hindari juga makanan olahan, antibiotik
yang berlebihan dan makanan cepat saji.

Daftar Pustaka

Yosep, Iyus, 2009, Keperawatan Jiwa, Revika Aditama, Jakarta


Musradinur, 2016, Stres Dan Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi,
Jurnal edukasi vol 2 No 2 Juli 2016, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Deborah Antai-Otong. 1995. Psychiatric Nursing: Biological and Behavioral
Concepts. W.B. Saunders Company, Phildelphia.
Depkes RI. Petunjuk Teknis Terapi Kelompok Pasien Mental di RS Jiwa.
Direktorat Kesehatan Jiwa, Jakarta.
Hayes R.E dan Joyce L. Kee. 1996. Farmakologi, Pendekatan Proses
Keperawatan. EGC. Jakarta.
Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.
Jakarta: EGC.
Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi5. Jakarta: EGC.
Stuart dan Laraia. 2005. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th
Edition. St Louis: Mosby.

Anda mungkin juga menyukai