OLEH:
KELOMPOK 8B
1. I Gusti Ayu Anggi Zenia Melati (2314901034)
2. I Dewa Ayu Nanda Arisma Putri (2314901032)
3. Ni Kadek Ari Indriyanti (2314901048)
4. Ni Putu Sri Ardini (2314901050)
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
tentang Kesehatan Mental Pada Remaja. Satuan acara penyuluhan ini disusun untuk menjadi
referensi bagi remaja untuk menambah wawasan mengenai kesehatan mental pada remaja.
Akhirnya ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membantu dan
mendukung dalam penyelesaian Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini. Semoga Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah wawasan mengenai
kesehatan mental pada remaja.
Kelompok 8B
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Strategi Penyuluhan
C. Materi Penyuluhan
D. Media Penyuluhan
E. Kriteria Evaluasi
F. Kegiatan Penyuluhan
G. Setting Tempat
MATERI
A. Pengertian Kesehatan Mental
B. Penyebab Kesehatan Mental
C. Gejala Kesehatan Mental
D. Faktor Risiko Kesehatan Mental
E. Pencegahan Kesehatan Mental
F. Pengobatan Kesehatan Mental
DAFTAR PUSTAKA
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA MASYARAKAT DENGAN KESEHATAN MENTAL
A. Latar Belakang
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan
tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari
dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan
kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta
menjalin hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya
terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi
yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.
Kesehatan seorang manusia tidak hanya meliputi kesehatan fisik. Menurut World Health
Organization definisi sehat adalah kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang
merupakan satu kesatuan dan bukanhanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Komponen –
komponen tersebut jika selaras membuat seseorang bisa dikatakan sehat. Namun, apabila
salah satu dari komponen tersebut mengalami kerusakan maka bisa dikatakan sakit. Bukan
hanya sakit dalam bentuk fisik, mental pun dapat sakit atau terganggu. Kesehatan mental
atau kesehatan jiwa merupakan perasaan bahagia, semangat dalam menjalani hidup serta
dapat melakukan hal – hal positif untuk diri sendiri maupun orang lain. Terganggunya
kesehatan mental membuat orang tidak lagi merasakan perasaan yang sama ketika masih
dalam keadaan mental yang sehat.
Gangguan kesehatan mental yang dapat dialami oleh seseorang sangat beragam yaitu,
gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, gangguan psikotik, gangguan suasana hati,
gangguan makan, gangguan pengendalian impils dan kecanduan, gangguan obsesif
kompulsif (OCD), gangguan stress pasca trauma (PTSD). Ada beberapa faktor yang dapat
meningatkan resiko seseorang mengalami gangguan mental diantaranya: faktor genetik,
riwayat keluarga yang memiliki gangguan serupa, stress berat, kejadian traumatis,
penggunaan obat – obatan terlarang, dan juga kondisi medis.
Untuk mengetahui seseorang mengalami gangguan kesehatan mental membutuhkan
diagnonis dari psikiater atau psikolog, karena gelaja dan penyebab kurang bisa dipahami
dengan baik oleh orang awam dan membutuhkan pengobatan khusus seperti obat-obatan dan
juga terapi. Maka dari itu sangat berbahaya jika melakukan self diagnonis kepada orang
yang dicurigai mengalami gangguan kesehatan mental tersebut.
Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan yang
menyeluruh. Namun di sebagian besar negara berkembang, masalah kesehatan mental belum
diprioritaskan apabila dibandingkan dengan penyakit menular. Penyakit mental dapat
menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak interaksi
atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan prestasi di sekolah dan
produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah saatnya kita menjalankan pola hidup sehat.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang kesehatan mental, diharapkan
remaja mampu memahami dan melakukan pencegahan kesehatan mental dirumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Remaja mengerti pengertian kesehatan mental
b. Remaja mengerti penyebab kesehatan mental
c. Remaja mengerti gejala kesehatan mental
d. Remaja mengerti faktor risiko kesehatan mental
e. Remaja mengerti pencegahan kesehatan mental
f. Remaja mengerti pengobatan kesehatan mental
C. Strategi Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Media Penyuluhan
Leaflet
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Dalam penyuluhan mengenai kesehatan mental, telah dilakukan persiapan mengenai
kontrak waktu, tempat serta materi yang akan disampaikan pada remaja.
b. Materi disiapkan dalam bentuk satuan acara penyuluhan (SAP) yang dibuatkan
dalam bentuk leaflet dengan ringkas, menarik, dan mudah dimengerti oleh remaja.
c. Penggunaan media lengkap dan kondisi tempat yang kondusif.
2. Evaluasi proses
a. Sasaran
1) Remaja hadir untuk mengikuti penyuluhan
2) Remaja aktif mendengarkan materi yang disampaikan
3) Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
remaja.
4) Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
b. Penyuluh
1) Penyuluh menguasai langkah kegiatan saat penyuluhan.
2) Penyuluh memahami materi yang akan dijelaskan kepada remaja
3. Evaluasi hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Remaja mampu memahami tentang kesehatan mental.
c. Remaja mampu menjelaskan dan melakukan pencegahan kesehatan mental dirumah
G. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode
1. 5 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam Ceramah
1. Mengucap salam. 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkandiri. 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuandari
penyuluhan.
4. Menyebutkan materiyang
akan diberikan.
5. Kontrak waktu
2. 15 Menit Isi : 1. Menyimak Ceramah
Penyajian materi tentang 2. memperhatikan
1. Pengertian kesehatan mental
2. Penyebab kesehatan mental
3. Gejala kesehatan mental
4. Faktor risiko kesehatan
mental
5. Pencegahan kesehatan
mental
6. Pengobatan kesehatan
mental
3. 7 menit Evaluasi : 1. Remaja bertanya Ceramah
1. Menyimpulkan isi 2. Remaja menjawab dan tanya
penyuluhan jawab
2. Menyampaikan secara
singkat materi
3. Memberikan kesempatan
remaja bertanya kepada
penyuluh
4. Peyuluh menanyakan kepada
remaja tentang materi yang
telah diberkan
4. 3 menit Penutup : 1. Mendengarkan Ceramah
1. Menyampaikan keseimpulan 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan terima kasih
atas perhatian remaja
3. Mengucapkan terima kasih
atas peran serta remaja
4. Mengucapkan salam
penutup
H. Setting Tempat
2 2 3
Keterangan
1. Penyuluh
2. Remaja
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN MENTAL
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni. Nur, (2020). Makalah Kesehatan Jiwa. Jakarta
https://ifik.telkomuniversity.ac.id (Diakses pada tanggal 13 Oktober 2023).
Halodoc. Kesehatan Mental. https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-
mental (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2023).