Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENGAWASAN MINUM OBAT PADA KELUARGA


KLIEN GANGGUAN JIWA”
(Untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan Semester III)
Dosen pengampu :
Ns. Ariani Sulistyorini, S.Pd.M.Kep

Di susun oleh :

ANDIKA EKA SAPUTRA


2014.03.006

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PRODI D-III KEPERAWATAN KARYA HUSADA KEDIRI
2015/2016

i
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL SAP : Pengawasan minum Obat Pada Keluarga Klien Gangguan Jiwa
Penulis :
Nama : Andika Eka Saputra
Nim : 201403006
Prodi : D-II Keperawatan Stikes Karya Husada Pare Kediri
Pembimbing : Ns. Ariani Sulistyorini, S.Pd.M.Kep

Mengetahui
Pembimbing SAP Penulis

Ns. Ariani Sulistyorini, S.Pd.M.Kep Andika Eka Saputra

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya yang
telah kami dapatkan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul”Satuan Penyuluhan Pengawasan minum Obat Pada Keluarga Klien
Gangguan Jiwa”.
Selanjutnya shalawat beserta salam tetap kami curahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman
kebodohan ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan Tugas Satuan
Penyuluhan Pengawasan minum Obat Pada Keluarga Klien Gangguan Jiwa
Khususnya kepada :
1. Neny Triana, S.Kep.Ns., M.Pd selaku Ketua Prodi D-III Keperawatan.
2. Ns. Ariani Sulistyorini, S.Pd.M.Kep.
3. Sutiyah Heni S.Kep.Ns ,M.Kes
4. Enur Nurhayati M. SST,M.Kes
5. Dodik Arso Wibowo S.Kep.Ns.M.Kes
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, untuk ini dengan segala kerendahan hati, kami menerima saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini, serta
untuk pengetahuan menyusun makalah dimasa yang akan mendatang.

Pare, Oktober 2015

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
A. Latar belakang.................................................................................. 1
B. Pengkajian........................................................................................ 1
C. Diagnose .......................................................................................... 2
D. SAP pendidikan kesehatan pengawasan minum obat...................... 3
E. Materi .............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 11
LAMPIRAN

iv
A. LATAR BELAKANG
Skizofenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan gangguan
pada dasar kepribadian, distorsi khas proses pikir, kadang-kadang mempunyai
perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya,
waham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, efek abnormal yang
terpadu dengan situasi nyata atau sebenarnya dan autisme. Meskipun
demikian , kesadaran yang jernih dan kapasitas intelektual biasanya tidak
terganggu
Faktor genetik memegang peran penting. Seseorang mempunyai
kecenderungan skizofrenia bila mempunyai keluarga seorang pasien
skizofrenia.Demikian juga pada kembar monozigot
Ditinjau dari aspek psikososial disebutkan terdapat defek dan
disintegrasi ego.faktor psikologis dan lingkungan juga berperan.Ada beberapa
hal yang bisa memicu kekambuhan skizofrenia, antara lain penderita tidak
minum obat dan tidak kontrol ke dokter secara teratur, menghentikan sendiri
obat tanpa persetujuan dari dokter, kurangnya dukungan dari keluarga dan
masyarakat, serta adanya masalah kehidupan yang berat yang membuat stress,
sehingga penderita kambuh dan perlu dirawat di rumah sakit.
Oleh karena itu pengawasan minum obat oleh keluarga dengan
gangguan jiwa sangat penting demi kesembuhan pasien gangguan jiwa.

B. PENGKAJIAN
1. Pengkajian factor predisposisi
a. Pengkajian riwayat keperawatan :
 Keluarga pasien gangguan jiwa .
 Rata- rata keluarga pasien gangguan jiwa kurang mengetahui tentang
obat yang diminum oleh pasien gangguan jiwa
 Rata – rata dari keluarga menengah ke bawah
 Keluarga pasien gangguan jiwa
b. Pengkajian fisik
 Status mental keluarga pasien gangguan jiwa cukup baik
 Fisik keluarga pasien gangguan jiwa baik dan sehat jasmani

1
 Status nutrisi dari keluarga pasien gangguan jiwa ini terlihat cukup
baik
 Kemampuan melihat dan mendengar sangat baik .
 Keterampilan serta perawatan diri dari keluarga pasien gangguan
jiwa ini tampak baik mereka berpenampilan rapi dan bersih saat
datang ke penyuluhan
 Keluarga pasien gangguan jiwa ini dapat melakukan aktivitas dengan
baik
c. Pengkajian keseiapan klien untuk belajar
 Keluarga pasien gangguan jiwa ini tampak antusias dalam mengikuti
penyuluhan
 Kesadaran dari keluarga pasien gangguan jiwa ini juga tampak baik
 Komunikasi dari keluarga pasien gangguan jiwa juga sangat terbuka
d. Pengkajian motivasi
 Keuangan dari keluarga pasien gangguan jiwa ini rata – rata cukup
e. Pengkajian kemampuan membaca dengan cara :
 Keluarga pasien gangguan jiwa kurang baik dalam hal membaca atau
memahami pengetahuan baru atau ilmu baru .
2. Pengkajian factor pemungkin / enabling
Kemampuan dari keluarga pasien gangguan jiwa dalam hal obat-obatan
yang diminum pasien gangguan jiwa masih kurang karena mereka kurang
aktif untuk mencari informasi
3. Pengkajian factor penguat / reinforcing
Pendidikan kesehatan ini sangat mendapat dukungan penuh dari dinas
kesehatan karena merupakan sebuah progam untuk mengurangi jumlah
penderita gangguan jiwa

C. DIAGNOSA
Kurang pengetahuan mengenai pengawasan minum obat b/d kurangnya
informasi

2
D. SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik : Minum Obat
2. Sub topic : Pengawasan minum obat
3. Sasaran : Keluarga klien gangguan jiwa
4. Hari / tanggal : Selasa , 6 oktober 2015
5. Jam : 14.00 – 14.50 wib
6. Waktu : 50 menit
7. Tempat : ruang wisma gelatik

I. Tujuan
 Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang penyuluhan kesehatan jiwa selama
20 menit diharapkan keluarga mampu memahami tentang pemberian obat
dengan baik dan benar.
 Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa selama 20 menit
diharapkankeluarga klien mampu :
a. Menyebutkan obat-obat yang sering digunakan untuk klien
gangguan jiwa
b. Menyebutkan fungsi obat
c. Menyebutkan nama obat dan dosis anjuran
d. Menyebutkan efek samping obat

II. Media
1. Materi
2. Leaflet
3. Lcd
4. Laptop
5. Pengeras suara

3
III. Materi
1. Obat-obat yang sering digunakan untuk klien gangguan jiwa
2. Fungsi obat
3. Nama obat dan dosis anjuran
4. Efek samping obat
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1 10 menit Pembukaan : Menjawab salam,
1. Memberi salam mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan memperhatikan
3. Menyebutkan materi yang
akan disampaikan
2 20 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur :
1. Obat-obat yang sering
digunakan untuk pasien
gangguan jiwa
2. Fungsi obat
3. Nama obat dan dosis anjuran
4. Efek samping obat
3 20 menit Evaluasi : Merespon , bertanya,
1. Memberi kesempatan peserta menjawab pertanyaan,
untuk bertanya dan menjawab salam
2. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk menjawab

4
pertanyaan .
3. Salam penutup

VI. EVALUASI
Di berikan soal dalam bentuk pilihan ganda/multiple choice
1. Sebutkan obat yang sering digunakan pada pasien gangguan jiwa,
kecuali.
a. Antidepresan
b. Antiansietas
c. Antipsikotik
d. Antipanik
e. Antiwaham
2. Sebutkan nama obat yang termasuk dalam anti depresan :
a. Klordiazepoxid
b. Diazepam
c. Amitriptilin
d. Lorazepam
e. Alprazolam
3. Berikut ini efek samping dari antansietas
a. Rasa mengantuk
b. Kewaspadaan berkurang
c. Kinerja psikomotor menurun
d. Kemampuan kognitif melemah
e. Kinerja psikomotor meningkat
4. Berikut ini adalah efek samping dari antimania adalah
a. Untuk mengatasi susah tidur
b. Untuk mengurangi agresivitas
c. Sebagai Penenang
d. Untuk meredakan depresi
e. Anticemas, antitegang, antiagitasi
KUNCI JAWABAN

5
1. E
2. C
3. E
4. B

MATERI SAP

I. Obat-Obat Yang Biasa Digunakan Untuk Klien Gangguan Jiwa


1. Obat Antidepresi
2. Obat Antiansietas(anxiolitik atau tranquilizer,dahulu dinamakan minor
tranquilizer)
3. Obat Antipsikotik (neuroleptik dahulu dinamakan major tranquliizer)
4. Obat Antimania
5. Obat Anti Insomnia
6. Obat Antipanik
II. Fungsi obat
1. Obat Antidepresi
Untuk meredakan depresi
2. Obat Antiansietas
Anticemas, antitegang, antiagitasi
3. Obat Antipsikotik
Sebagai penenang, antipsikosis, antiskizofrenia, serta juga efek anticemas,
antitegang, dan antiagitasi
4. Obat Antimania
Untuk mengurangi agresivitas
5. Obat Anti Insomnia
Untuk mengatasi susah tidur
6. Obat Antipanik
Sebagai Penenang

6
III. Nama Obat dan Dosis Anjuran
 Antidepresan

Rentang Dosis Hipotensi


Antidepresan Antikolinergik Sedasi
(mg/hari) Ortostatik
Amitriptilin 50-300 +++ ++++ ++
Imipramin 30-300 ++ ++ +++
Klomipramin 25-250 +++ +++ ++
Maprotilin 50-225 ++ ++ +
Amoksapin 50-600 +++ ++ +
Moklobemid 150-600 0 0/+ 0
Paroxetin 20-50 0/+ 0/+ 0
Fluoxetin 20-60 0 0/+ 0
Sertralin 50-200 0 0/+ 0
Fluvokamin 50-300 0 0/+ 0
Sitalopram 20-40 0 0/+ 0
Mirtazapin 15-45 0 +++ 0
Trazodon 150-600 0 +++ ++
Tianeptin 25-75 + 0/+ 0
Fenlafaxin 75-350 + 0/+ 0
++++ = Sangat tinggi , +++ = Tinggi, ++ = Sedang, + = Ringan,0 = Tidak ada

 Antiansietas

Antiansietas Dosis Kadar Waktu Dosis Protein Mengantuk Keter-


Harian(mg) Puncak Paruh Ekuivalen Binding (%) gantungan
untuk Plasma jam)
18-65 tahun Dosis Oral
(jam)
Klordiazepoxid 10-100 1-4 20-100 25 96 +++ ++
Diazepam 2-40 0,5-2 20-100 5 98 +++ ++
Lorazepam 1-10 1-3 10-20 1 85 +++ +++
Alprazolam 0,5-4 1-2 10-15 0,5 80 ++ ++
Bromazepam 3-60 1-3 9-20 3 70 ++ ++
Klobazam 10-60 1-3 9-77 ? 85 + ++
Klonazepam 1-6 1-4 30-40 0,25 85 + +
Propanolol 20-120 1-1,5 2-4 - 90 + -
Hidroksizin 75-400 4 - + -
Buspiron 15-45 0,5-2 2-11 - 95 - -
++++ = Sangat tinggi , +++ = Tinggi, ++ = Sedang, + = Ringan,0 = Tidak ada

7
 Antipsikotik

Rentang Sindrom
Dosis Anti- Hipotensi
Antipsikotik Dosis Extra Sedasi
Ekuivalen kolinergik Ortostatik
(mg/hari) Piramidal
Klorpromazin 100 200-800 ++ ++ +++ +++
Thioridazin 100 150-800 + +++ +++ +++
Flufenazin 2 0,5-40 +++ + + +
Perfenazin 10 8-64 +++ + + +
Trifluoperazin 5 2-40 +++ + + +
Haloperidol 2 2-20 +++ + + +
Pimozid 2 2-10 +++ + + +
Klozapin 50 200-900 0/+ +++ +++ +++
Olanzapin 5 5-20 0/+ +++ + +
Quetiapin 75 150-600 0/+ 0/+ + +
Risperidon 2 1-6 0/+* 0/+ + +
Aripiprazol 5-30 0/+ 0/+ + +
++++ = Sangat tinggi , +++ = Tinggi, ++ = Sedang, + = Ringan,0 = Tidak
signifikan *Tergantung dosis ; lebih besar pada dosis > 6 mg/hari

 Antiinsomnia

NO Nama Generik Dosis Anjuran


1. Nitrazepam Dewasa 20 mg ,lansia 5 mg
2. Trizolam Dewasa 0,25 mg,lansia 0.125 mg
3. Estazola 1-2 mg/malam
4. Koralhidrat 1-2 cap (500 mg) 15-30 menit sebelum tidur

 Antimania

NO Nama Generik Dosis Anjuran


1 Litium Karbonat 250-500 mg/hari
2 Haloperidol Tab 4,5-15 mg/Hari
Amp 5 mg (IM) tiap 30 menit
Maximum 45 mg/hari
3 Karbamazepin 400-600 mg/hari 2-3x per hari

 Antipanik

NO Nama Generik Dosis Anjuran


1 Imipramin 75-150 mg/hari
2 Klomipramin 75-150 mg/hari
3 Alprazolam 2-4 mg/hari
4 Moklobemid 300-600 mg/hari

8
5 Sertralin 50-100 mg/hari
6 Fluoksetin 20-40 mg/hari
7 Parosetin 20-40 mg/hari
8 Fluvoksamin 50-100 mg/hari

IV. Efek Samping Yang Ditimbulkan Oleh Obat-Obatan Yang Diminum


Pasien Gangguan Jiwa
 Efek samping obat antidepresan terbagi atas
1. Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor
menurun, kemampuan kognitif menurun)
2. Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur,
konstipasi, sinus takikardi)
3. Efek Antiadrenergik Alfa (perubahan EKG, hipotensi)
4. Efek Neurotoksis (tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia)
 Efek samping obat antiansietas terbagi atas
1. Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor
menurun, kemampuan kognitif melemah)
2. Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah )
3. Potensi menimbulkan ketergantungan lebih rendah dari narkotika oleh
karena at therapeutic dose they have low reinforcing properties
4. Potensi menimbulkan ketergantungan obat disebabkan oleh efek obat
yang masih dapat dipertahankan setelah dosis terakhir berlangsung
sangat singkat
5. Penghentian obat secara mendadak,akan mnenimbulkan geljala putus
obat (rebound phenomenon) pasien menjadi iritabel, bingung, gelisah,
insomnia, tremor, palpitasi, keringat dingin, konvulsi
 Efek samping antipsikotik terbagi atas
1. Sedasi dan inhibisi psikomotor
2. Gangguan otonom (hipotensi, antikolinergik/ parasimpatolitik, berupa
mulut kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata
kabur, dan tekanan intraokular meninggi, gangguan irama jantung))
3. Gangguan ekstrapiramidal (diastonia akut, akatisia, sindrom parkinson:
tremor, bradikinesia rigiditas)

9
4. Gangguan endokrin (amenore,ginekomastia) biasanya untuk pemakaian
jangka panjang

 Efek samping obat antimania terbagi atas


1. Mulut kering, haus, gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, feses
lunak), kelemahan otot, poliuria, tremor halus (lebih nyata pada pasien
usia lanjut dan penggunaan bersamaan dengan neuroleptik dan
antidepresan)
2. Tidak ada efek sedasi dan gangguan ekstrapiramidal
 Efek samping obat antiinsomnia terbagi atas
1. Supresi susunan saraf pusat (SSP) pada saat tidur
 Efek samping obat antipanik terbagi atas
1. Efek antihistamin (sedasi, rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,
kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun
2. Efek antikolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi urine,
disuria, penglihatan kabur konstiipasi, gangguan fungsi seksual, sinus
takikardi)
3. Efek antiadrenergik alfa(perubahan EKG,hipotensi ortostatik)
4. Efek neurotoksis (tremor halus ,kejang epileptikagitasi,insomnia)

10
DAFTAR PUSTAKA

Willy F. Maramis dan & Albert Maramis,. Ilmu Kedokteran Jiwa Surabaya;
Airlangga Press, 2009

Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius,2001

11
12

Anda mungkin juga menyukai