Tahapan Pelaksanan :
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Siswa Waktu
Tahap pembukaan :
1 1 Mengucapkan salam Menjawab salam
2 Memperkenalkan anggota tim Memperhatikan dan 5 Menit
penyuluhan kesehatan mendengarkan
3 Mengingatkan kontrak waktu Menyetujui kontrak
waktu dan tempat
4 Menjelaskan tujuan kegiatan Memperhatikan dan
penyuluhan mendengarkan
2 Tahap pelaksanaan :
1 Menggali pengetahuan Menjawab
keluarga tentang cara
mencegah kekambuhan pada
pasien jiwa
Memperhatikan
2 Beri reinforcement positif
3 Menjelaskan bagaimana cara Mendengarkan
mencegah kekambuhan pada
pasien jiwa
4 Menggali pengetahuan Menjawab
keluarga klien tentang 15 menit
tujuan mencegah
kekambuhan pada pasien
jiwa
5 Beri reinforcement positif
3. Tahap Penutup
1 Membuka sesi tanya jawab Mengajukan pertanyaan
2 Berikan kesempatan keluarga
klien untuk bertanya
Mendengarkan dan
3 Berikan reinforcement positif
4 Menjawab pertanyaan keluarga memperhatikan
klien
5 Menanyakan materi yang
telahdiberikan
10 menit
6 Meminta audiens untuk
menjawab secara bergantian
7 Menyimpulkan materi yang Ikut menyimpulkan hasil
telah diberikan bersama siswa penyuluhan
8 Mengucapkan salam
Menjawab salam
k. Materi : (Terlampir)
l. Evaluasi
Cara : Tanya Jawab
Jenis : lisan
Waktu : Setelah dilakukan promkes
Soal
1. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam : cara berpikir (cognitive), kemauan, emosi
(affective), tindakan (psychomotor).
2. Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang
berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental
B. Pengertian Kekambuhan
1. Kekambuhan adalah kembalinya suatu penyakit setelah tampaknya mereda (Dorland,
2002).
2. Kekambuhan yaitu kembalinya gejala gejala penyakit sehingga cukup parah dan
mengganggu aktivitas sehari hari dan memerlukan rawat inap dan rawat jalan yang
tidak terjadwal (Boyd dan Nihart, 1998)
3. Pencegahan Kekambuhan adalah mencegah terjadinya peristiwa timbulnya kembali
gejala-gejala yang sebelumnya sudah memperoleh kemajuan (Stiart dan Laraia,
2001)
4. Kekambuhan biasa terjadi karena adanya kejadian-kejadian buruk sebelum mereka
kambuh (Wiramis harja, 2007).
C. Tanda tanda kekambuhan
Tahap I :
Penderita memperlihatkan ketegangan yang berlebihan (overextension), sering mengeluh
cemas terus menerus, tak dapat konsentrasi, lupa kat kata dalam pertengahan kalimat,
adanya hambatan mental dalam aktivitas dan penampilan diri yang menurun.
Tahap II :
Memperlihatkan keterbatasan tingkat kesadaran (retriction conciusness), depresi, mudah
bosan, apatis, obsesional dan fobia, mengeluh sakit di seluruh tubuh (somatisasi),
menarik diri dari aktivitas sehari hari dan membatasi stimulus eksternal.
Tahap III :
Kadang kadang menunjukan penampilan psikotik, hipomania, gangguan persepsi,
gangguan isi pikir dan gagal memakai mekanisme pembelaan yang matang
Tahap IV :
Memperlihatkan gejala psikotik yang jelas, adanya halusinasi dan waham secara terus
menerus
Tahap V :
Penderita tidak lagi mengenal keluarga dan menganggap keluarga sebagai penipu. Dapat
pula penderita mengamuk.
Tahap VI :
Penderita nampak seperti robot dn bingung serta gelisah.
E. Penyebab kekambuhan
Faktor faktor yang menyebabkan kekambuhan :
1. Tidak teratur minum obat, pemakaian obar neuroleptik yang lama dapat menyebabkan
efek samping tardive dyskinesia (gerakan tidak terkontrol)
2. lingkungan dengan stressor tinggi
3. Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi
4. Kurangnya aktivitas dan latihan serta suplai nutrisi.
Cynthia M. Taylor, Diagnosis Keperawatan dengan Rencana Asuhan, EGC, Jakarta, 2010
Nanda International, Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011, EGC, Jakarta,
2010.
Stuart, G.W., 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Penerbit EGC, Jakarta.