Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEPATUHAN MINUM OBAT

1. Pokok Bahasan : Kepatuhan minum obat pasien jiwa


2. Sub Pokok Bahasan : Mencegah kekambuhan dengan patuh meminum
obat
3. Sasaran : Keluarga Tn. S.H
4. Waktu : 10.00 Wita - Selesai
5. Hari/tanggal : Jum’at, 28 Juni 2019
6. Tempat : Rumah Keluarga Tn. S.H

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan instruksi umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga diharapkan
dapat mengerti tentang kepatuhan minum obat pada pasien jiwa.
2. Tujuan instruksi khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga diharapkan mampu:
a. Memahami mengenai definisi kepatuhan minum obat.
b. Memahami mengenai manfaat obat.
c. Memahami mengenai tanda reaksi obat efektif.
d. Memahami mengenai penyebab pasien gangguan jiwa tidak mau
minum obat .
e. Memahami mengenai akibat tidak teratur atau berhenti minum obat.
f. Memahami mengenai cara yang harus dilakukan jika penderita
menolak minum obat.

B. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah keluarga Tn. S.H.

C. Pengorganisasian
Presentator : Wiwin Nafisyah, S.Kep
Fasilitator : Sita Andriani, S.Kep dan Reditya Natarianto, S.Kep

1
Dokumentasi : Tegar Silowrobai Purba, S.Kep

D. Garis Besar Materi


1. Definisi kepatuhan
2. Manfaat obat
3. Tanda reaksi obat efektif
4. Penyebab pasien gangguan jiwa tidak mau minum obat
5. Akibat tidak teratur atau berhenti minum obat
6. Cara yang harus dilakukan jika penderita menolak minum obat

E. Pelaksanaan Kegiatan
No. Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu
1. Pembukaan
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Menyampaikan tujuan 2. Menyatujui tujuan
penyuluhan penyuluhan
3. Kontrak waktu 3. Menyetujui kontrak waktu
yang ditentukan
2. Penyajian Materi
1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan 20
masalah kepatuhan minum memperhatikan penjelasan menit
obat Penyuluh
2. Memberikan kesempatan 2. Aktif bertanya
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan 3. Mendengarkan penjelasan
peserta
3. Penutup
1. Melakukan evaluasi 1. Menjawab pertanyaan yang 5 menit
diberikan
2. Salam penutup 2. Menjawab salam

2
F. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang digunakan, yaitu ceramah dan tanya jawab.

G. Media
Media yang digunakan adalah leaflet

H. Setting Tempat

1 4 Keterangan gambar:
3 1. Penyaji
3
2 2 2. Peserta
3. Fasilitator
4. Dokumentasi

I. Evaluasi
1. Struktur
Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah menggunakan
leaflet. Penyaji membagikan leaflet kepada keluarga klien.
2. Proses Penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan. Keluarga
tidak meninggalkan tempat selama acara berlangsung. Keluarga dapat
menjawab pertanyaan secara benar saat dilakukan evaluasi.
3. Pertanyaan yang diberikan untuk mengevaluasi pengetahuan keluarga
a. Apa manfaat obat?
b. Apa tanda reaksi obat efektif?
c. Apa penyebab pasien gangguan jiwa tidak mau minum obat?
d. Apa akibatnya jika pasien tidak teratur atau berhenti minum obat?
e. Bagaimana cara yang harus dilakukan jika penderita menolak minum
obat?

3
4. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan. Keluarga antusias mengikuti kegiatan
penyuluhan, keluarga juga memceritakan pengalamannya dalam merawat
pasien.

J. Materi penyuluhan
1. Definisi kepatuhan
Kepatuhan dalam pengobatan merupakan tingkat ketaatan pasien
melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh
dokter atau orang lain yang diberikan dalam bentuk terapi.

2. Manfaat obat
a. Membantu istirahat
b. Membantu mengendalikan emosi
c. Membantu mengendalikan perilaku
d. Membantu proses pikir (konsentrasi)
e. Membantu pasien untuk istirahat
f. Membantu pasien dalam mengendalikan emosi
g. Membantu pasien untuk proses berfikir
h. Membantu pasien dalam berinteraksi dengan orang lain

3. Tanda reaksi obat efektif


a. Emosional stabil
b. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat
c. Halusinasim agresi, delusi, menarik diri menurun
d. Perilaku mudah diarahkan
e. Proses berpikir ke arah logika
f. Tanda-tanda vital : tekanan darah, denyut nadi dalam batas normal

4
4. Penyebab pasien gangguan jiwa tidak mau minum obat
a. Tidak menyadari kalau sakit.
b. Merasa bosan dengan pengobatan karena membutuhkan waktu yang
lama.
c. Adanya efek samping dari pengobatan.
d. Tidak nyaman terhadap jumlah dan dosis obat.
e. Lupa minum obat.
f. Tidak mendapat dukungan dari keluarga.
g. Sikap negatif terhadap pengobatan (berhenti pengobatan medis
karena melakukan pengobatan tradisional atau alternatif)

5. Akibat tidak teratur atau berhenti minum obat


a. Bisa menyebabkan parahnya penyakit
b. Penyakit bisa menjadi kronis dan susah disembuhkan
c. Terjadinya overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan)
d. Penyakit yang diderita sering kambuh kembali

6. Tanda-tanda kekambuhan
a. Menjadi ragu-ragu dan serba takut
b. Tidak napsu makan
c. Sukar konsentrasi
d. Sulit tidur
e. Depresi
f. Tidak ada minat
g. Menarik diri

7. Cara yang harus dilakukan jika penderita menolak minum obat


a. Buat kesepakatan dengan penderitaan (membuat jadwal minum obat)
b. Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita. Serta akibat jika lupa
atau menolak minum obat
c. Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat

5
d. Modifikasi pemebrian obat seperti diberikan/dimunumkan bersama-
sama saat makan buah
e. Memberikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai
keinginan sendiri untuk minum obat
f. Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat
(memastikan obat bener-bener diminum)

6
DAFTAR PUSTAKA

Cramer, JA, (2007). Compliance In Medical Practice and Clinical Trail. New
York: Raven Press
Maramis, Willy F, dan Maramis, Albert A (2009). Ilmu Kedokteran Jiwa.
Surabaya: Airlangga
Slamet, Suprapti dan Sumarmo Markam. (2007). Pengantar Psikologi
Klinis.Jakarta: UI Press
Stuart, G.W, & Sundeen, SJ. (2007). Buku saku keperawawtan jiwa Edisi 5.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai