Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Initial Klien : Ny. S


Diagnosa Medis : G3P2A0 Post Partum
No. RM : 421XXX
Ruangan : VK
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Januari 2019

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah pemeriksaan tanda-tanda vital
pada bayi.

2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah resiko ketidakefektifan
termoregulasi. Resiko ketidakefektifan termoregulasi adalah rentan terhadap
fluktuasi suhu antara hipotermi dan hipertermi, yang dapat mengganggu
kesehatan. Dengan faktor resiko, yaitu pakaian yang tidak tepat, peningkatan
kebutuhan oksigen, populasi beresiko (kurang suplai lemak subkutan).

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional


Prinsip-prinsip tindakan atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada bayi adalah mempertahankan
prinsip aseptic yaitu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
hal ini bertujuan untuk menghindari dari terjadinya infeksi nasokomial. Saat
menggunakan alat (thermometer) secara bergantian, usahakan untuk
mendesinfeksi ujung thermometer, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
infeksi nasokomial pada bayi. Dalam melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
pada bayi hanya menggunakan teknik bersih.
4. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
Tujuan tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital pada bayi, yaitu :
a. Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.
b. Mengetahui denyut nadi (Irama, Frekuensi, dan Kekuatan) dan menilai
kemampuan kardiovaskular.
c. Mengetahui frekuensi, irama dan kedalaman pernapasan dan menilai
kemampuan fungsi pernapasan

5. Prosedur tindakan
a. Periksa rekam medis klien terkait tindakan yang akan dilakukan.
Rasional: Memastikan klien agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
tindakan.
b. Cuci tangan.
Rasional: Mencegah terjadinya infeksi atau transmisi mikroorganisme.
c. Menyiapkan alat.
Rasional: Agar peralatan yang diperlukan tersedia.
d. Ucapkan salam, minta ibu bayi untuk menyebutkan namanya dan lakukan
identifikasi pada bayi dengan melihat gelang identitasnya.
Rasional: Merupakan komunikasi terapeutik dan memastikan klien agar
mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan tindakan.
e. Mengenalkan diri perawat.
Rasional: Membina hubungan saling percaya kepada klien atau keluarga.
f. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan secara singkat kepada
ibu bayi.
Rasional: Informasi yang diberikan akan membuat klien mengerti terhadap
tindakan yang akan dilakukan agar klien bersedia dilakukan tindakan.
g. Meminta persetujuan klien.
Rasional: Sebagai bukti legal dalam melakukan tindakan.
h. Buka bedong bayi.
Rasional: Untuk memudahkan saat dilakukan pemeriksaan.
i. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada bayi.
1) Melakukan pengukuran suhu dengan teliti, gunakan thermometer utuk
mengukur suhu pada bayi. Letakkan thermometer pada lipatan axilla
bayi.
2) Menghitung nadi (denyut jantung) dengan menggunakan stetoskop
selama 1 menit. Tempelkan stetoskop pada apeks kordis (dada bayi
bagian tengah agak ke kiri), sebelum meletakkan stetoskop hangatkan
bagian stetoskop dengan cara menggosokkannya pada telapak tangan
pemeriksa. Lakukan perhitungan dengan teliti.
3) Menghitung pernafasan, dengan menempelkan stetoskop pada bagian
kanan tengah atas dada bayi, dengan teliti. Hindari menghitung
pernafasan dengan melihat gerak perut bayi karena gerak perut bayi
dangkal dan cepat sehingga dapat menimbulkan kesalahan saat
menghitung nafas.
j. Merapikan bayi kembali.
Rasional: Agar bayi merasa nyaman.
k. Beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu.
Rasional: Agar ibu mengetahui keadaan bayinya.
l. Berpamitan dan mengucapkan salam.
Rasional: Termasuk komunikasi terapeutik.

6. Analisa tindakan keperawatan


Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan tindakan yang sangat penting,
dengan pemeriksaan tanda-tanda vital dapat dijadikan sebagai acuan mengenai
status kesehatan. Cara pemeriksaan tanda-tanda vital pada bayi sangat berbeda
dengan cara pemeriksaan pada anak-anak dan orang dewasa. Dengan melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital pada bayi, kita dapat mengetahui keadaan bayi
atau dapat mengetahui jika terjadi keadaan yang abnormal pada bayi, sehingga
dapat melakukan intervensi yang cepat.
7. Resiko yang dapat terjadi
Resiko yang dapat terjadi adalah jika pemeriksa salah membaca hasil atau
menghitung, hasil dan perhitungan menjadi tidak akurat dan dapat
membahayakan bayi. Selain itu, alat seperti thermometer yang digunakan secara
bergantian dan tidak di desinfeksi dapat menyebabkan penularan penyakit atau
terjadi infeksi nasokomial pada bayi.

8. Hasil yang di dapat dan maknanya


Hasil yang didapat adalah, perawat mengetahui keadaan bayi dan dapat
melakukan tindakan dengan cepat jika terjadi keadaan yang abnormal.

9. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi)

Anda mungkin juga menyukai