2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah resiko ketidakefektifan
termoregulasi. Resiko ketidakefektifan termoregulasi adalah rentan terhadap
fluktuasi suhu antara hipotermi dan hipertermi, yang dapat mengganggu
kesehatan. Dengan faktor resiko, yaitu pakaian yang tidak tepat, peningkatan
kebutuhan oksigen, populasi beresiko (kurang suplai lemak subkutan).
5. Prosedur tindakan
a. Periksa rekam medis klien terkait tindakan yang akan dilakukan.
Rasional: Memastikan klien agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
tindakan.
b. Cuci tangan.
Rasional: Mencegah terjadinya infeksi atau transmisi mikroorganisme.
c. Menyiapkan alat.
Rasional: Agar peralatan yang diperlukan tersedia.
d. Ucapkan salam, minta ibu bayi untuk menyebutkan namanya dan lakukan
identifikasi pada bayi dengan melihat gelang identitasnya.
Rasional: Merupakan komunikasi terapeutik dan memastikan klien agar
mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan tindakan.
e. Mengenalkan diri perawat.
Rasional: Membina hubungan saling percaya kepada klien atau keluarga.
f. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan secara singkat kepada
ibu bayi.
Rasional: Informasi yang diberikan akan membuat klien mengerti terhadap
tindakan yang akan dilakukan agar klien bersedia dilakukan tindakan.
g. Meminta persetujuan klien.
Rasional: Sebagai bukti legal dalam melakukan tindakan.
h. Buka bedong bayi.
Rasional: Untuk memudahkan saat dilakukan pemeriksaan.
i. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada bayi.
1) Melakukan pengukuran suhu dengan teliti, gunakan thermometer utuk
mengukur suhu pada bayi. Letakkan thermometer pada lipatan axilla
bayi.
2) Menghitung nadi (denyut jantung) dengan menggunakan stetoskop
selama 1 menit. Tempelkan stetoskop pada apeks kordis (dada bayi
bagian tengah agak ke kiri), sebelum meletakkan stetoskop hangatkan
bagian stetoskop dengan cara menggosokkannya pada telapak tangan
pemeriksa. Lakukan perhitungan dengan teliti.
3) Menghitung pernafasan, dengan menempelkan stetoskop pada bagian
kanan tengah atas dada bayi, dengan teliti. Hindari menghitung
pernafasan dengan melihat gerak perut bayi karena gerak perut bayi
dangkal dan cepat sehingga dapat menimbulkan kesalahan saat
menghitung nafas.
j. Merapikan bayi kembali.
Rasional: Agar bayi merasa nyaman.
k. Beritahukan hasil pemeriksaan kepada ibu.
Rasional: Agar ibu mengetahui keadaan bayinya.
l. Berpamitan dan mengucapkan salam.
Rasional: Termasuk komunikasi terapeutik.