STUDI KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. M Tanggal Pengkajian : Selasa
Umur : 26 tahun No.RM : 00.72.xx
Jenis kelamin : Laki-laki
Informan : Status Klien, dan klien
V. PENGKAJIAN FISIK
A. Tanda Vital, TD: 120/90 mmHg, N: 80x/menit, S: 36.2°C, P: 21x/menit
B. Ukur tubuh, TB: 162 cm, BB: 55kg
C. Keluhan fisik:-
Masalah Keperawatan :-
VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
B. Konsep Diri
1. Gambaran diri :
Saat ditanya mengenai anggota tubuh mana yang paling disukai klien
mengatakan anggota tubuhnya baik dan klien menyukai tubuhnya apa adanya
dan tidak ada anggota tubuhnya yang tidak disukai karena klien menerima apa
adanya.
2. Identitas :
Klien mengatakan namanya Tn.M,umur 26 tahun berjenis kelamin
laki-laki asal dari tambu darat, klien dikeluarga sebagai keponakan yang
tinggal serumah dengan pamannya, klien tidak mempermasalah jenis
kelaminnya.
3. Peran :
Dalam keluarga klien memiliki peran sebagai seorang anak pertama
dan klien tinggal bersama pamannya, klien bekerja untuk membantu mencari
nafkah. Dalam masyarakat klien memiliki peran hanya sebagai warga biasa di
rumah sakit klien memiliki peran sebagai pasien di ruang tenang pria rs
sambang lihum.
4. Ideal diri :
Klien mengatakan dulu memiliki cita-cita ingin menjadi tentara. Klien
juga berharap ingin cepat sembuh dan bisa pulang agar dapat bekerja kembali
membantu mencari nafkah untuk keluarga.
5. Harga diri :
Klien mengatakan dijadikan bahan pembicaraan tetangganya karena di
anggap gila namun pasien tidak merasa gila. Klien merasa tidak dihargai oleh
istrinya karena klien tidak bisa menafkahi.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
C. Hubungan sosial
1. Orang Terdekat
Klien merasa orang terdekatnya adalah pamannya karena klien merasa
pamannya yang mengurus dia selama ini.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok dan masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan dalam masyarakat.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak mengalami masalah dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Masalah Keperawatan :
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, sebelum masuk RSJ Sambang Lihum klien
mengatakan saya beribadah sebagai umat muslim.
2. Kegiatan ibadahnya
Sebelum masuk RSJ Sambang Lihum klien menjalankan ibadahnya
sebagai umat muslim, klien mengatakan selama di RS tidak pernah puasa,
tetapi klien sering sholat apalagi kalau klien mendengar suara bisikan.
Masalah Keperawatan :
3. Aktivitas Motorik
Klien terlihat lesu dan terlihat agitasi atau menunjukan gerakan motorik yang
menunjukan kegelisahan yaitu pasien mengeluh sakit kepala, tidak ada tremor,
TIK, grimasen, konfulsif.
Masalah Keperawatan :
4. Alam Perasaan
Pada saat pengkajian klien mengatakan bahagia, karena klien merasa
keadaannya sudah membaik, dan ingin cepat pulang.
Masalah Keperawatan :-
5. Afek
Saat dilakukan pengkajian sewaktu klien ditanya tentang masalah keluarga dan
penyebab masuk Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum pasien menunjukan afek
tumpul yaitu bereaksi saat ada stimulus emosi yang kuat seperti masalah di
kehidupannya, raut wajahnya murung.
Masalah Keperawatan :
6. Interaksi Selama wawancara
Pada saat wawancara klien kooperatif dan mau terbuka dengan masalah yang
di kehidupannya,pasien mampu mempertahankan kontak mata serta pasien
defensif saat berbicara yaitu selalu mempertahankan pendapat dan kebenaran
dirinya dan pasien mudah curiga kepada orang lain dengan menunjukan sikap
tidak percaya kepada orang lain dengan suka menatap orang baru dan tidak mau
bicara dengan pasien dan pada saat membahas tentang istrinya wajah klien tampak
memerah dan terlihat kesal.
Masalah Keperawatan :Resiko Perilaku Kekerasan
7. Persepsi
Klien mengatakan mendengar suara bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk
mengamuk dan melukai badannya, pada saat klien sedang sendiri atau sedang
tidak ada yang dikerjakan, suara bisikan muncul ± 4-5 kali dalam sehari terutama
pada malam hari. Pada saat klien mendengar bisikan klien merasa takut, sehingga
membuat klien mengamuk, klien juga tampak sering tertawa sendiri dan
mngerakkan bibir tanpa mengeluarkan suara. Klien sering melamun dan kontak
mata kurang.
Masalah Keperawatan :Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran &
Resiko perilaku kekerasan
8. Proses Pikir
Klien berbicara dengan normal dan santai serta menjawab pertanyaan dengan
cerita singkat. Proses pikir klien adalah sirkumtansial :pembicaraan yang berbelit-
belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan saat ditanya tentang istrinya.
9. Isi Pikir
Klien mengyakini bahwa istrinya tidak lagi perduli dengan klien dan klien
dibiarkan saja oleh istrinya.
Masalah Keperawatan :
10. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik (composmentis GCS 456) dan klien tidak
mengalami disorientasi terhadap waktu, tempat dan orang. Buktinya klien masih
mengingat tanggal masuk Rumah Sakit.
Masalah Keperawatan :-
11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan memori jangka pendek dimana klien mampu
mengingat kejadian yang baru saja terjadi sperti menyebutkan apa saja kegiatan
yang di lakukan tadi pagi di ruangan. Sedangkan untuk memori jangka panjang
klien tidak mengalami gangguan karena bisa mengingat apa yang sudah terjadi
beberapa bulan yang lalu karena itu Klien tidak mengalami gangguan daya ingat
karena klien mampu menjelaskan kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan
pengalaman-pengalaman saat sebelum masuk rumah sakit.
Masalah Keperawatan :
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Dalam konsentrasi klien mampu berhitung secara sederhana seperti
pertambahan 5+7=12.
Masalah Keperawatan :
13. Kemampuan Penilaian
Klien mampu mengambil keputusan mana yang harus didahulukan antara
makan dan mencuci tangan.
Masalah Keperawatan :
14. Daya Titik Diri
Klien mengetehahui bahwa dirinya sedang dirawat diRSJ Sambang lihum.
Masalah Keperawatan :
3. Pemeriksaan Medis
DATA MASALAH
DS : Klien mengatakan mendengar suara Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk Pendengaran
mengamuk dan melukai badannya, pada
saat klien sedang sendiri atau sedang
tidak ada yang dikerjakan, suara bisikan
muncul ± 4-5 kali dalam sehari terutama
pada malam hari. Pada saat klien
mendengar bisikan klien merasa takut,
sehingga membuat klien mengamuk,
klien juga tampak sering tertawa sendiri
dan mngerakkan bibir tanpa
mengeluarkan suara.
DO :
- Klien tampak sering melamun
- kontak mata kurang.
DO:
Data yang di dapat dari rekam medik :
- Wajah tampak memerah
- Kontak mata kurang
DS:
Klien mengatakan “saya dijadikan bahan Harga diri rendah
pembicaraan tetangganya karena di
anggap gila namun saya tidak merasa
gila. Saya merasa tidak dihargai oleh istri
saya karena saya tidak bisa menafkahi”
DO:
- Perasaan tidak mampu
- Pandangan hidup yang pesimis
DS: Koping individu tidak efektif
Klien mengatakan “kalau marah hanya
memendam sendiri”
-klien kesal pada saat membahas tentang
istrinya
DO:
- Afek tumpul
- Raut wajah tampak murung