Anda di halaman 1dari 111

Kode/No :

STIKES HANG TUAH


TANJUNGPINANG
Tanggal :

SOP MENERIMA Revisi Dari :


PASIEN BARU DIUNIT
PRENATAL Halaman :

PENGERTIAN
Prosedur menerima pasien baru diunit prenatal ini memberikan pengenalan tentang situasi yang
dialami dan aktivitas yang dilakukan perawat ketika menerima ibu hamil yang baru pertama sekali
dating keunit prenatal untuk menjalani pemeriksaan.

TUJUAN
- Untuk mengetahui kondisi kesehatan dan kondisi kesehatan ibu dan janin.
- Perawatan kesehatan dan pendidikan tentang kehamilan
- Menentukan status kesehatan dari wanita itu sendiri dan faktor-faktor resiko yang dapat
diminimalkan bila di ketahui sejak dini

PRINSIP
- Perhatikan privacy selama bekerja, gunakan prinsip kerja steril dan prinsip universal precaution.
- Tanggap terhadap reaksi pasien, sabar, ramah dan teliti.

PERHATIAN
1) Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2) Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3) Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam larutan desinfektan
selama 24 jam pada tempat terpisah.

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

N 4 3 2 1 TTD
PROSEDUR TINDAKAN
O
I PENGKAJIAN
1. Mengkaji program / instruksi medik.
2. Mengkaji kondisi klien
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat
1. Timbangan BB
2. Pengukur TB
3. Tensimeter
4. Termometer
5. Stetoskop
6. Dll sesuai kebutuhan pemeriksaan : alat untuk pemeriksaan Hb
sahli, protein urine

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 1


7. Kartu pemeriksaan kehamilan
8. File status pasien baru beserta formulirnya isiannya
9. Buku pendaftaran baru
10. Alat tulis
11. Kalender
12. Selimut
B. Persiapan Klien
1. Perawat memperkenalkan diri
2. Pasien diberitahu tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
C. Persiapan Perawat
1. Perawat menyiapkan alat-alat
2. Mengatur posisi sesuai yang dibutuhkan Tempatkan ditempat
yang aman dan nyaman
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat tindakan dan memberikan
waktu pada pasien untuk bertanya.
III IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan.
2. Membawa alat-alat yang telah disiapkan ke dekat pasien
3. Menimbang BB dan mengukur TB
4. Mengkaji secara lengkap tentang :
a. Anamnesa Sosial : Identitas istri dan suami, Usia istri dan suami,
Pekerjaan istri dan suami, Alamat istri dan suami, Keadaan
kehamilan saat ini.
b. Anamnesa keluarga : Riwayat penyakit keturunan, Riwayat
penyakit menular, Riwayat gemeli
c. Anamnesa haid : Riwayat menstruasi : siklus, lamanya, jumlah
darah haid dan kondisi darah haid, HPHT, Keluhan premenstruil
dan menstrual
d. Anamnesa medik : Kondisi kesehatan ibu sekarang, Penyakit
yang sedang dialami ibu sekarang, Penggunaan obat-obatan
saat sekarang ini.
e. Anamnesa obstetri : Riwayat kehamilan yang lalu, Riwayat
persalinan yang lalu, Riwayat masa nifas yang lalu, Kondisi anak
yuang dilahirkan, Jumlah anak yang hidup
5. Melakukan pemeriksaan fisik secara inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi, Anjurkan klien tidur terlentang ditempat tidur. Ukur
tanda-tanda vital (TTV)

Lakukan pemeriksaan fisik : Head to toe


Kepala : Bentuk kepala, kebersihan, warna rambut, tekstur rambut,
distribusi rambut, rontok/kusam/pecah, tebal/tipis, lurus/keriting/ikal,
lesi/pembengkakan di kepala, ada keluhan/tidak.
Wajah : Cloasmagravidarum (hiperpigmentasi kulit wajah)
ada/tidak, edema/tidak (klien pre eklamsia), pucat/tidak.
Mata : Bentuk, lingkar mata, konjungtiva anemis/tidak, sclera
icterus/tidak, kornea, pupil isokor/tidak, refleks pupil terhadap
cahaya +/-, peningkatan tekanan intra okuler(TIO) ada/tidak,
ketajaman penglihatan, lapangan pandang, pergerakan bola mata.
Hidung : Bentuk, pernapasan cuping hidung ada/tidak, warna
mukosa hidung (trimester I lembab dan kemerahan), pengeluaran
ada/tidak, keadaan sinus/polip, peradangan, fungsi penciuman.
Telinga : Bentuk, keadaan canalis, kebersihan, serumen,
pengeluaran, nyeri ada/tidak, alat bantu pendengaran, fungsi

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 2


pendengaran (detik jam, gesekan rambut dan garfu tala).
Mulut : Keadaan bibir (sariawan/sianosis/pucat/bengkak),
kebersihan dan keadaan gigi, caries (caries biasanya meningkat
pada ibu hamil karena hipersaliva), lengkap/tidak, keadaan gusi
(epulis/bengkak), lidah kotor/lesi/pecah-pecah/peradangan, bau
mulut, tonsil, fungsi pengecapan.
Leher : Kelenjar tiroid, kelenjar limfe, ROM, peningkatan vena
jugularis, kaku kuduk, hiperpigmentasi kulit ada/tidak.
Dada/Thoraks : Bentuk, irama pernapasan, suara nafas, retraksi
dinding dada ada/tidak, suara perkusi dada, premitus taktil dada,
ekspansi paru.
Jantung : nyeri dada, denyut ictus cordis, bunyi jantung, irama
jantung, pembesaran, frekuensi heart rate.
Payudara : Bentuk, pembangkakan, warna areola, keadaan puting
mamae/nipel, pengeluaran, hiperpigmentasi kulit.
Abdomen : Tanda piskacek, linea, striae, kebersihan, peristaltik
usus, leopold.
Panggul : Pengukuran panggul luar, bentuk panggul.
Genitalia : kebersihan vulva, sekret vagina meningkat/tidak, tanda
chadwik, bekas luka episiotomi, varises.
Ekstremitas : Cara berjalan, varises pada kaki, edema, refleks
patela (hiperekstensi/stasis), trisep dan bisepMerapikan bayi
kembali dan meletakkan ketempatnya.
6. Melakukan test diagnostic ; Hb sahli sesuai prosedur, protein urine
sesuai prosedur, pemeriksaan reduksi urin, menyiapkan
pemeriksaan.
7. Membereskan alat-alat.
8. Mencuci tangan.
IV EVALUASI
Mengevaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah pelaksanaan
prosedur.
V DOKUMENTASI
Mencatat hasil pengkajian fisik dan kondisi abnormal pasien
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.

TOTAL

Tanjungpinang, ...........

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 3


JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65– 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54.

STIKES HANG TUAH Kode/No :


TANJUNGPINANG

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 4


Tanggal :

Revisi Dari :

POSNATAL CARE
PEMERIKSAAN FISIK :
POSTNATAL
Halaman

POSNATAL CARE
PEMERIKSAAN FISIK POSTNATAL

A. Kompetensi
Setelah menyelesaikan praktikum peserta didik mampu :
1. Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu postnatal
2. Membedakan tanda bahaya / patologis pada ibu post natal

B. Tujuan
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis
2. Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini, mengobati, atau merujuk
apabila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatandiri, nutrisi, KB, cara
dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.

C. Alat dan Bahan


1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Thermometer
4. Handscoend
5. Perkusi Hammer
6. Meteran
7. Peralatan vulva hygiene
8. Bengkok
9. Senter
10. Sampiran
11. Pembalut/duk
12. Celana dalam

D. KEGIATAN
1. Lakukan komunikasi terapeutik
2. Dekatkan semua peralatan yang digunakan
3. Cuci tangan dan keringkan
4. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Ukur tekanan darah
b. Hitung pernafasan selama satu menit
c. Hitung Nadi selama satu menit
d. Ukur Suhu

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 5


5. Kepala dan Leher
a. Rambut (distribusi, kondisi rambut, kebersihan)
b. Wajah (simetris/tidak, cloasma gravidarum)
c. Mata (sclera, konjungtiva,visus untuk kasus
PEB,Perdarahan)
d. Mulut (stomatitis,karies,perdarahan gusi)
e. Leher (pembesaran kelenjar tiroid)

6. Mammae
a. Inspeksi :
Kebersihan, Bentuk Simetris/tidak, Putting susu
(menonjol/tidak, pecah-pecah/tidak), Hiperpigmentasi,
Striae, Warna apakah kemerahan

b. Palpasi
Konsistensi : Lembek/Tegang (adanya
bendungan ASI),
Areola : Urut dengan lembut kearah atas
(apakah ada ASI/tidak)
Teraba Hangat

7. Abdomen dan Fundus


a. Inspeksi : Abdomen tampak
longgar/tidak tegang, Striae

E. Palpasi :
 Tonus otot,

Tinggi Fundus (Sebelum melakukan


pemeriksaan bladder harus kosong) : Posisi
pasien telentang, kaki diluruskan dan tangan
kanan menekan fundus bagian bawah diatas
simpfisis dan tangan kiri melakukan palpasi
mengitari uterus secara perlahan.

 Diastasis otot rektus abdominalis : posisi


pasien telentang, kaki diluruskan, anjurkan dan
bantu pasien mengangkat kepalanya dengan
melihat kearah perut sambil mengencangkan otot
perutnya, dengan menggunakan jari tangan kanan
telusuri bagian bawah prosesus xypoideus terus
telusuri kebawah sampai tidak teraba sambil jari
tangan mengukur lebarnya serta ukur berapa panjangnya (menggunakan
meteran)

8. Kandung Kemih : Tanyakan “Apakah ibu mengalami kesulitan dalam


berkemih / kehilangan sensasi ?”

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 6


9. Defekasi : Tanyakan “ apakah ibu sudah
bisa BAB? “

10. Ekstremitas bagian bawah


 Lihat apakah ada varises dan
oedema
 Lakukan pemeriksaan Homan’s
Sign : Luruskan tungkai bawah
pasien, tangan kanan
mendorsofleksikan kaki sambil
tanagan kiri berada dibawah lutut
untuk membantu lutut fleksi
( mengurangi resiko terkena
emboli). Bila didapat nyeri pada
kaki atau pergelangan kaki, maka
dikatakan tanda homan’s positif.
 Refleksi patella : Lakukan
pemeriksaan refleks patella pada
kedua lutut pasien.

11. Lokhea
Sebelum memeriksa lochea dan perineum, lakukan vulva hygiene.
Perhatikan :
 Jumlah frekuensi penggantian
pembalut / duk dengan melihat darah
yang menodai pembalut / duk, dapat
juga dengan cara di timbang ( 1 ml
darah beratnya 1 g ).
 Sifat pengeluaran
(menetes/merembes/memancar)
 Warna dan bau

12. Perineum dan Anus (posisi pasien sim


kearah jahitan)
 Perhatikan perineum
(menggunakan penerangan yang
cukup/senter/lampu sorot) terhadap sumber perdarahan (misal:
episiotomy/robekan).
 Observasi tanda-tanda REEDA jika dilakukan heacting, baik
karena episiotomy ataupun robekan ( Redness, Edema,
Echymosis, Discharge, Approximation )
 Kaji adanya hemoroid ( ukuran, nyeri, perdarahan )

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 7


F. FORMAT PENILAIAN POST NATAL CARE

No ASPEK YANG DINILAI Nilai

1 2 3 4
1. Persiapan :
1. Kelengkapan alat
2. Komunikasi terapeutik
a. Mengucapkan salam
b. Evaluasi & validasi data
c. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Dekatkan semua alat
4. Cuci tangan

2. Pelaksanaan :
1. Perhatikan privacy pasien
2. Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis :
a. Kaji tingkat kesadaran pasien (terutama untuk 2 jam
post partum)
b. Memeriksa tanda-tanda vital
c. Memeriksa bagian kepala dan leher
d. Memeriksa bagian mammae
e. Memeriksa abdomen (distasis abdominalis)
f. Tinggi fundus uteri
g. Memeriksa kontraksi uterus ( terutama untuk 2 jam post
partum)
h. Kaji eliminasi BAK & BAB
i. Memeriksa ekstremitas bawah (odema, varises, tanda
human, refleks patella)
j. Kaji lochea
k. Memeriksa perineum (tanda-tanda REEDA &anus)

3. Evaluasi
1. Merapikan pasien
2. Merapikan alat
3. Mencuci tangan
Total Nilai

Tanjungpinang, ...........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 8


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP ALAT
KONTRASEPSI SUNTIK
Halaman :

PENGERTIAN
Penggunaan alat kontrasepsi suntik merupakan tindakan invasiv karena menembus pelindung
kulit, penyuntikan harus dilakukan hati-hati dengan teknik antiseptik mencegah infeksi

TUJUAN
- Sebagai acuan dalam melakukan suntikan KB

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

Persiapan Alat
Mengkaji program / instruksi medik.
Mengkaji kondisi klien
II INTERVENSI
Persiapan Alat
2. Obat yang akan disuntikkan (depo provera, cyclofem)
3. Semprit suntik dan jarumnya (sekali pakai)
4. . Alkohol 60 – 90 %
Persiapan Klien
3. Perawat memperkenalkan diri
4. Pasien diberitahu tentang tujuan tindakan yang akan
dilakukan
Persiapan Perawat
4. Perawat menyiapkan alat-alat
5. Mengatur posisi sesuai yang dibutuhkan Tempatkan
ditempat yang aman dan nyaman
6. Menjelaskan tujuan dan manfaat tindakan dan
memberikan waktu pada pasien untuk bertanya.
III IMPLEMENTASI
Instruksi kerja
1. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir,

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 9


keringkan dengan handuk
2. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi
karet, hapus karet yang ada dibagian atas vial dengan
kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 60 – 90 %,
biarkan kering
3. Bila menggunakan jarum atau semprit sekali pakai, segera
buka plastiknya Bila menggunakan jarum atau semprit
yang telah disterilkan dengan DTT, pakai korentang yang
telah di DTT untuk mengambilnya
4. Pasang jarum pada semprit suntik dengan memasukkan
jarum pada mulut semprit penghubung
5. Balikkan vial dengan mulut vial ke bawah. Masukkan cairan
suntik dalam semprit, gunakan jarum yang sama untuk
menghisap kontrasepsi suntik yang menyuntikkn klien
Teknik suntikan
6. Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-
gelembung udara (pada depo provera / cyclofem),
keluarkan isinya
7. Suntikkan secara intra muskular dalam di daerah pantat
(daerah gluteal). Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal,
penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak
bekerja segera dan efektif
8. Depo provera (3 ml / 150 mg atau 1 ml / 150 mg) diberikan
setiap 3 bulan (12 minggu)
9. Noristerat diberikan setiap 2 bulan (8 minggu)
10. Cyclofem 25 mg medroksi progesteron asetat dan 5 mg
estrogen sipionat diberikan setiap bulan
IV Unit terkait : KIA
V 1. EVALUASI
Mengevaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah
pelaksanaan prosedur.
VI DOKUMENTASI
Mencatat hasil pengkajian fisik dan kondisi abnormal pasien
VII SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.

TOTAL

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 10


Tanjungpinang, ...........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65– 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 11


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP ALAT
KONTRASEPSI AKDR
Halaman :

PENGERTIAN
Prosedur pemasangan AKDR merupakan teknik pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

TUJUAN
- Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasangan AKDR
Kebijakan
- Sebagai acuan untuk pemasangan AKDR

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

Persiapan Alat
Mengkaji program / instruksi medik.
Mengkaji kondisi klien
II INTERVENSI
Persiapan Alat
1. Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar)
2. Bengkok
3. IUD steril
4. Forsep / korentang
5. Mangkok untuk larutan antiseptik
6. Kain kasa atau kapas
7. Bak instrumen
8. Sarung tangan steril 2 pasang
9. Tampon tang
10. Tenakulum
11. Sonde uterus
12. Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks

Persiapan Klien
1. Perawat memperkenalkan diri
2. Pasien diberitahu tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 12


Persiapan Perawat
1. Perawat menyiapkan alat-alat
2. Mengatur posisi sesuai yang dibutuhkan Tempatkan ditempat yang
aman dan nyaman
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat tindakan dan memberikan waktu
pada pasien untuk bertanya.

III IMPLEMENTASI
1. Jelasakan kepada klien apa yang dilakukan dan mempersilahkan
klien mengajukan pertanyaan sampaikan pada klien kemungkinan
akan merasa sedikit sakit pada beberapa langkah waktu
pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah-
langkah tersebut.
2. Pastikan klien telah mengosongkan kending kencingnya
3. Periksa genitalia eksternal, lakukan pemeriksaan spekulum, lakukan
pemeriksaan panggul
4. Lakukan pemeriksaan mikroskopik bila tersedia dan ada indikasi
5. Masukka lengan AKDR copper T 380 A di dalam kemasan sterilnya
6. Masukkan spekulum, dan usap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptik. Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
7. Masukkan sonde uterus
8. Pasang AKDR Copper T 380 A. Pemasangan AKDR Copper T 380 A
a. Tarik tenakulum (yang masih menjepit serviks setelah melakukan
metode uterus) sehingga kavum uteri, kanalis servikalis dan
vagina berada dalam satu garis lurus, masukkan dengan pelan-
pelan dan hati-hati tabung inserter yang sudah berisi AKDR ke
dalam kanalis servikalis dengan mempertahankan posisi kevum
uteri, dorong tabung inserter sampai leher biru menyentuh serviks
atau sampai terasa ada tahanan dari fundus uteri, pastikan leher
biru tetap dalam posisi horizontal
b. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu
tangan, sedang tangan lain menarik tabung inserter sampai
pangkal pendorong
9. Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan
tabung inserter, setelah pendorong keluar dari tabung inserter,
dorong kembali tabung inserter dengan pelan dan hati-hati sampai
terasa ada tahanan fundus.
IV Unit Terkait : KIA
V EVALUASI
Mengevaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah
pelaksanaan prosedur.
VI DOKUMENTASI
Mencatat hasil pengkajian fisik dan kondisi abnormal pasien
VII SIKAP
10.Sistematis.
11.Hati-hati.
12.Berkomunikasi.
13.Mandiri.
14.Teliti.
15.Tanggap terhadap respon klien.
16.Rapih.
17.Menjaga privacy.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 13


18.Sopan.

TOTAL

Tanjungpinang, ...........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65– 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 14


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

SOP ALAT Revisi Dari :


KONTRASEPSI
IMPLANT Halaman :

PENGERTIAN
Prosedur pemasangan Implant merupakan teknik pemasangan alat kontrasepsi

TUJUAN
- Sebagai acuan

Kebijakan
- Sebagai acuan untuk pemasangan implant

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

Persiapan Alat
Mengkaji program / instruksi medik.
Mengkaji kondisi klien
II INTERVENSI
Persiapan Alat
1. Meja periksa untuk berbaring klien
2. Alat penyangga lengan
3. Batang implant dalam kantong
4. Kain penutup steril
5. Sepasang sarung tangan yang sudah steril
6. Sabun untuk mencuci tangan
7. Larutan antiseptik untuk disinfeksi kulit
8. Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinerpin)
9. Trokar 10 dan mandrin
10. Skalpel 11 atau 15
11. Kasa pembalut atau plester
12. Kasa steril dan pembalut
13. Epinefrin (untuk tindakan emergency)
14. Klem lengkung dan lurus
15. Bak instrumen
16. Tiga mangkok steril atau DTT

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 15


Persiapan Klien
1. Perawat memperkenalkan diri
2. Pasien diberitahu tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan

Persiapan Perawat
1. Perawat menyiapkan alat-alat
2. Mengatur posisi sesuai yang dibutuhkan Tempatkan ditempat yang
aman dan nyaman
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat tindakan dan memberikan waktu
pada pasien untuk bertanya.

III IMPLEMENTASI
I. Tindakan sebelum pencabutan implant
1. Persilahkan klien untuk mencuci seluruh lengan dan tangan
dengan sabun dan air yang mengalir serta membilasnya,
pastikan tidak terdapat sabun
2. Tutup tempat tidur klien dengan kain bersih yang kering
3. Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang
digunakan diletakkan pada lengan penyangga atau meja
samping. Lengan harus disangga dengan baik dan dapat
digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan posisi
yang disukai oleh klinisi untuk memudahkan pencabutan
4. Raba keenam kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk
menentukan tempat insisi, raba (tanpa sarung tangan) ujung
kapsul dekat lipatan siku, bila tidak dapat meraba kapsul, lihat
lokasi pemasangan pada rekam medik klien
5. Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada
kedua ujung setiap kapsul dengan menggunakan spidol
6. Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa
menyentuh alat-alat di dalamnya
7. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
air bersih
8. Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk
setiap klien guna mencegah kontaminasi silang)
9. Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai
10. Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik, gunakan
klem steril atau DTT untuk memegang kasa tersebut (bila
memegang kasa berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati
jangan sampaimengkontaminasi sarung tangan dengan
menyrntuh kulit yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat
yang akan dilakukan insisi ke arah luar dengan gerakan
melingkar sekitar 8 – 1 Cm dan biarkan kering sebelum memulai
tindakan
11. Bila ada gunakan kain lubang untuk menutupi lengan. Lubang
tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan lokasi kapsul.
Dapat juga menutupi lengan dibawah tempat kapsul dipasang
dengan menggunakan kain steril
12.   Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya
13. Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi isi
alat suntik dengan 3 ml obat anastesi (1% tanpa efineprin)
masukkan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi akan
dibuat, kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 16


tidak masuk ke pembuluh darah. Suntikkan sedikit obat anastesi
untuk membuat gelembung kecil bawah kulit. Masukkan jarum
secara hati-hati dibawah ujung kapsul pertama sampai lebih
kurang sepertiga panjang kapsul (1 cm) tarik jarum pelan-pelan
sambil menyuntikkan obat anastesi (kira-kira 0,5 ml) untuk
mengangkat ujung kapsul

II. Tindakan pencabutan kapsul

1. Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung


bawah semua kapsul kira-kira 5 cm dari ujung bawah kapsul
2. Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang kecil
lebih kurang 4 mm dengan menggunakan skapel, jangan
3. Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau
yang terdekat tempat inisisi
4. Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai
ujung kapsul tampak pada luka insisi, saat ujung kapsul
5. Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan
cara menggosok-gosok pakasi kasa steril untuk
6. Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem
kedua, lepasakan klem pertama dan cabut secara pelan dan
7. Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut,
gunakan teknik yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya

III Metode pencabutan teknik U


1. Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara 3 dan 4 ±5 mm dari
ujung kapsul dekat siku
2. Buat insisi kecil (4 mm) memanjang sejajar diantara sumbu
panjang kapsul dengan menggunakan skapel
3. Masukkan ujung klem pemegang implant norplant secara hati-
hati melalui luka insisi
4. Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan jari
telunjuk sejajar panjang kapsul
5. Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh
kapsul, buka klem dan jepit kapsul dengan sudut yang tepat
6. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan
mengosok-gosok menggunakan kasa steril unutk)     
7. Gunakan klem lengkung untuk menjepit kapsul yang sudah
terpapar , lepaskan klem pemegang norplant dan cabut kapsul
8. Pencabutan kapsul berikutnya adalah yang tampak paling
mudah dicabut, gunakan teknik yang sama untuk mencabut

IV. Menutup luka insisi

1. Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi,


bersihkan tempat insisi dan sekitarnya dengan menggunakan
2. Dekatkkan kedua tepi luka insisi dengan band aid (plester untuk
luka ringan) atau kasa steril dan plester
3. Luka insisi perlu dijahit, karena mungkin dapat menimbulkan
jaringan parut, periksa kemungkinan adanya

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 17


IV Unit Terkait : KIA

V 7)      EVALUASI

Mengevaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah


pelaksanaan prosedur.
VI DOKUMENTASI
Mencatat hasil pengkajian fisik dan kondisi abnormal pasien
VII SIKAP
19.Sistematis.
20.Hati-hati.
21.Berkomunikasi.
22.Mandiri.
23.Teliti.
24.Tanggap terhadap respon klien.
25.Rapih.
26.Menjaga privacy.
27.Sopan.

TOTAL

Tanjungpinang, ...........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65– 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 18


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

SOP ALAT Revisi Dari :


KONTRASEPSI
KONDOM Halaman :

PENGERTIAN
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat
karet/lateks, berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah
satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk
menampung sperma.

TUJUAN
- Sebagai acuan

Berikut jenis-jenis kondom yang banyak beredar di pasaran :


- Kondom dengan aroma dan rasa.
- Kondom berulir (Ribbed Condom)
- Kondom ekstra tipis (Extra Thin Condom)
- Kondom bintik (Dotted Condom)
- Kondom ekstra pengaman (Extra Safe Condom)
- Kondom wanita (Female Condom)
- Kondom twist
- Kondom getar (Vibrating Condom)
- Kondom baggy
- Kondom dengan tambahan obat kuat (Condoms with extra
strong medicine)

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan
sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang
efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat
dan efektif

PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

Persiapan Alat
Mengkaji program / instruksi medik.
Mengkaji kondisi klien

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 19


II INTERVENSI
Persiapan Alat
17. Meja periksa untuk berbaring klien
18. Alat penyangga lengan
19. Batang implant dalam kantong
20. Kain penutup steril
21. Sepasang sarung tangan yang sudah steril
22. Sabun untuk mencuci tangan
23. Larutan antiseptik untuk disinfeksi kulit
24. Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinerpin)
25. Trokar 10 dan mandrin
26. Skalpel 11 atau 15
27. Kasa pembalut atau plester
28. Kasa steril dan pembalut
29. Epinefrin (untuk tindakan emergency)
30. Klem lengkung dan lurus
31. Bak instrumen
32. Tiga mangkok steril atau DTT

Persiapan Klien
3. Perawat memperkenalkan diri
4. Pasien diberitahu tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan

Persiapan Perawat
4. Perawat menyiapkan alat-alat
5. Mengatur posisi sesuai yang dibutuhkan Tempatkan ditempat yang
aman dan nyaman
6. Menjelaskan tujuan dan manfaat tindakan dan memberikan waktu
pada pasien untuk bertanya.

III IMPLEMENTASI
1. Pria memakai kondom di penis ketika ereksi → menghentikan
aliran sperma ke dalam saluran vagina → mencegah pertemuan
ovum dan sperma.
2. Perempuan memakai kondom wanita dalam vagina → memblokir
aliran sperma masuk ke vagina.
3. Kondom ada dalam ukuran yang berbeda dan harus dipasang
dengan benar → perlindungan yang memadai. Sebuah kondom
longgar memungkinkan sperma untuk menyelinap keluar, dan
sebuah kondom ketat akan bobol.
CARA PEMAKAIAN KONDOM
A. KONDOM PRIA
1. Tekanlah ujung kondom antara ibu jari dan jari telunjuk untuk
mengeluarkan udara yang terperangkap pada moncong kondom
2. Letakkan kondom di atas penis dengan satu tangan dan menarik
karet kondom ke bawah dengan tangan lain. Bila penis tidak
disirkumsisi (hitan) tarik ke belakang terlebih dulu preputium (kulit
yang membalut ujung penis)
3. Periksa semua batang penis harus terbalut kondom sampai
kepangkalnya. Setelah mencapai klimaks (ejakulasi) segera
keluarkan penis dari vagina.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 20


B. KONDOM WANITA
1. Pegang kondom pada ujung yang tertutup, tekan cincin bagian
dalam antara ibu jari dan jari tengah
2. Sambil tetap mencekal cincin dalam tersebut, masukan kondom
dengan lembut ke dalam vagina hingga teraba tulang pubic
3. Biarkan sekitar 1 inch (2.54 cm) karet kondom terletak di luar vagina.
Lalu periksa cincin luar kondom agar menyembul pada permukaan
bibir vagina (labia)
IV Unit Terkait : KIA

V 7)      EVALUASI

Mengevaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah pelaksanaan


prosedur.
VI DOKUMENTASI
Mencatat hasil pengkajian fisik dan kondisi abnormal pasien
VII SIKAP
28.Sistematis.
29.Hati-hati.
30.Berkomunikasi.
31.Mandiri.
32.Teliti.
33.Tanggap terhadap respon klien.
34.Rapih.
35.Menjaga privacy.
36.Sopan.

TOTAL

Tanjungpinang, ...........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65– 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 21


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
PEMERIKSAAN FISIK
BAYI BARU LAHIR DAN
REFLEKS BAYI BARU :
Halaman
LAHIR

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR


DAN REFLEKS BAYI BARU LAHIR
A. Kompetensi
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian maturitas bayi
2. Mendemonstrasikan pemeriksaan fisik yang tepat dan benar terhadap
bayi baru lahir dengan menggunakan phantom
3. Mendemonstrasikan pemeriksaan refleks pada bayi baru lahir dengan
menggunakan phantom
4. Mengidentifikasi kondisi normal atau tidak normal terhadap hasil
pemeriksaan

B. Tujuan
Mengetahui dan memastikan normalitas & mendeteksi adanya
penyimpangan dari normal.

C. Alat dan Bahan


Kegiatan 1.: Pengkajian Maturitas
1. Format penilaian Ballard Scale
2. Phantom bayi

Langkah Kerja
1. Gunakan Format Ballard Scale untuk panduan dalam menilai bayi baru
lahir
2. Ceklist hasil yang ditemukan pada bayi kedalam format tersebut
3. Jumlahkan hasil yang didapat terhadap maturitas fisik dan
neuromuscular

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 22


Kegiatan 2 : Pemeriksaan Fisik dan Refleks
Alat dan Bahan yang diperlukan
1. Phantom bayi
2. Baju bayi
3. Timbangan bayi +alas
4. Temometer
5. Stetoskop
6. Meteran
7. Pengukuran panjang badan
8. Senter
9. Penggaris
10. Dot bayi
11. Kassa steril
12. Sarung tangan bersih
13. Baki dengan alasnya

D. Langkah Kerja :
 Persiapan
1. Jelaskan kepada orangtua tentang tindakan yang dikakukan
2. Cuci tangan
3. Pasang sarung tangan bersih
4. Tempatkan bayi ditempat yang aman dan
nyaman

 Pelaksanaan
1. Postur :
Posisi bayi terlentang : Bokong sempurna,
kaki lebih lurus & kaku ; BBL memperlihatkan
posisi spt dalam rahim selama beberapa hari.

2. TTV :
a. Denyut Jantung/ Nadi Pulsasi
Femoral :
Letakkan Stetoskop didaerah apical
jantung :
Raba daerah arteri pulmonal : 100
(tidur) – 160 (menangis). Murmur
terutama bagian atas, bawah/batas
sternum kiri harus sama kuat

b. Suhu :

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 23


36,5-37,2 ˚ C. Penurunan panas 200 kkal/ kg/mnt
melalui evaporasi, konveksi, radiasi

c. Penafasan :
30-60x/mnt, bisa terlihat cheyne-
stokes dengan
periode apnea singkat tanpa distress
nafas

d. Tekanan Darah : Sistolik 60-80,


diastolic 40 – 50
mmHg

3. Berat Badan 2,5-4 kg. Penurunan BB


normal : ≤ 10 %
Panjang badan 45-55 cm
LK ( Lingkar Kepala) 32 -36,8
LD (Lingkar Dada) 30-33 cm
LB (Lingkar abdomen) Ukuran sama dengan dada, membesar
setelah bayi diberi makan karena otot abdomen meregang

4. Integumen : warna, ikterik, tanda lahir,


kondisi, hidrasi, simpanan lemak

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 24


Merah muda, bervariasi berdasarkan etnik akrosianosis
terutama akibat dingin, milia, ptekie didaerah presentasi,
ekimosis akibat trauma lahir.Kulit agak tebal, keras
dipermukaan, mengelupas terutama tangan
dan kaki.Kehilangan BBN 10% berat lahir,
jumlah lemak subcutan berbeda-beda.
Verniks Kaseosa, Lanugo
(Keputihan seperti keju, tidak berbau).Jumlah
bervariasi, biasanya lebih banyak dilipatan
kulit. (rambut halus), jumlah bervariasi,
banyak didaerah bahu, pinna telinga dan dahi

5. Kepala
Palpasi kulit (kaput suksedaneum) Inpeksi bentuk &ukuran
(sedikit tidak simetris akibat posisi dalam
rahim, molase). Palpasi, inspeksi, ukur
fontanela. (fontanel anterior 5 cm, fontanel
posterior segitiga). Palpasi sutura (sutura
teraba&tidak menyatu) Inspeksi pola,
distribusi, jumlah, tekstur rambut.

6. Mata
Letak (jarak mata simetris), bentuk &
ukuran simetris ( ukuran simetris, refleks
mengkedip )
Kelopak mata (lipatan epikantus), rabas
(tidak ada), bola mata, ukuran, bentuk
(tidak ada air mata, kadang ada, simetris,
perdarahan subkonjungtiva).
Pupil (ada, ukuran simetris, reaksi
cahaya), Gerakan bola mata (strabismus sampai 3 atau 4 bln)
Alis mata, jumlah, pola terpisah (tidak berhubungan ditengah

7. Hidung
Bentuk, letak kepatenan, konfigurasi tulang hidung

8. Telinga

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 25


Ukuran, Letak dikepala, jumlah kartilago, kanal auditori terbuka,
pendengaran

9. Mulut
Letak pada wajah, bibir (warna, konfigurasi, gerakan lidah
(perlekatan, gerakan, ukuran) Palatum (lunak/keras,uvula)
Dagu (celah dagu) Saliva (jumlah, karakter

10. Leher
Inspeksi, palpasi & muskulus
sternokleidomastoideus , trakea dan posisi
kelenjar tiroid

11. Dada
Inspeksi & palpasi, bentuk gerakan
pernafasan, klavikula, tulang iga putting susu
(ukuran, letak, jumlah) Jaringan Payudara
(nodul N: 3-10 mm) Auskultasi (bunyi &kecepatan denyut
jantung & nafas)

12. Abdomen
Inspeksi, palpasi & bau tali pusat
(n: 2 arteri & 1 vena ) Inspeksi & palpasi
abdomen, gerakan saat bernafas,
auskultasi bising usus: mekonium
(waktu,warna,bau)

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 26


13. Genetelia
Inspeksi & palpasi (n: pseudomenstruasi
pd wanita ) Meatus urinarius & berkemih

14. Ekstremitas
Inspeksi & palpasi derajat fleksi rentang
pergerakan sendi, Jumlah jari-jari
kepatenan sendi patella, panggul, tumit

15. Punggung
Inspeksi & palpasi

16. Anus
Kepatenan, spincter, mekonium

Pemeriksaan Refleks
a) Menghisap ( Shucking & rooting refleks
)
Sentuh bibir bayi dengan tangan /
putting susu
Bayi akan menorah / mencari tempat
stimulus, membuka mulut dan
menghisapnya

b) Menelan (Swallowing refleks )


Beri bayi minum, menelan biasanya
menyertai menghisap
Terjadi tanpa sedak, batuk / Muntah

c) Menjulurkan lidah (extrusion refleks)


Sentuh / Tekan ujung lidah bayi Bayi
menjulurkan lidah keluar

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 27


d) Glabelar (Myerson’s refleks)
Ketuk dahi, batang hidung / maksila
bayi yang matanya sedang terbuka
Bayi mengejapkan mata pada 4-5
ketukan pertama

e) Tonic neck/fencing
Pada waktu bayi tertidur, dengan
cepat putar kepalanya kearah satu
sisi
Jika bayi menghadap ke sisi kiri,
lengan & kaki kanan pada sisi tsb
akan lurus sedangkan ekstremitas
yang berlawanan fleksi

f) Menggenggam (grasp refleks)


Tempatkan jari pada telapak
tangan / kaki bayi
Jari bayi menggenggam tangan
pemeriksa

g) Moro
Gendong bayi dengan posisi setengah duduk, biarkan
badan dan kepala jatuh kebelakang dg
sudut 30. Letakkan bayi, hentakkan
permukaan
Abduksi & ekstensi simetris lengan, jari-jari
mengembang seperti kipas, membentuk
huruf C dg ibu jari dan jari telunjuk.
Tungkai dapat mengikuti pola respon yang
sama

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 28


h) Tarik ke duduk ( pull to sit atau
traction refleks )
Tarik bayi pada pergelangan
tangannya dari posisi terlentang
dengan kepala berada digaris
tengah.
Kepala akan tertinggal sampai bayi
berada dalam posisi tegak kemudian
kepala berada pada bidang yang sama dengan dada, bahu
untuk sementara waktu sebelum jatuh kedepan, bayi akan
mencoba menegakkan kepala.

i) Terkejut (Startle Refleks )


Suara keras dari tepukan tangan
yang nyaring
Lengan abduksi disertai fleksi pada
siku : tangan tetap menggenggam

j) Merangkak (crawling refleks)


Baringkan bayi dengan posisi
tengkurap
Bayi akan melakukan gerakan spt
merangkak dgn menggunakan
lengan & tungkainya

k) Trunk Incurvation ( Galant Refleks )


Bayi ditengkurapkan , goresankan
jari kearah bawah disekitar 4-5 cm
lateral terhadap tulang belakang,
mula-mula pada satu sisi
kemudian kesisi lain
Tubuh fleksi dan pelvis diayunkan
kearah sisi yang terstimulasi

l) Melangkah (Walking Refleks)


Pegang bayi secara vertical,
biarkan salah satu kaki
menyentuh permukaan
Bayi akan melakukan gerakan
seperti berjalan, kaki akan
bergantian fleksi & ekstensi

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 29


m) Tendon dalam ( Deep Tendon
Refleks )
Pergunakan jari sebagai
pengganti palu perkusi untuk
menimbulkan refleks lutut: bayi
harus rileks
Refleks lutut akan timbul

n) Ekstensi menyilang ( crossed


extension refleks )
Bayi posisi posisi supine,
luruskan satu tungkai, tekan lutut
kedalam, rangsangan bagian
bawah kaki, perhatikan tungkai
yang lain
Tungkai yang lain akan fleksi,
adduksi dan kemudian ekstensi

o) Magnet refleks
Bayi dalam posisi terlentang : agak
fleksikan kedua tungkai bawah dan
beri tekanan pada kedua telapak kaki
dengan tekanan
Kedua tungkai bawah akan ekstensi
melawan tekanan
p) Refleks Babinski
Pada telapak kaki, mulai dari tumit,
gores sisi lateral telapak kaki ke atas
kemudian gerakkan sepanjang
telapak dekat jari kaki
Semua jari kaki hiperekstensi, ibu jari
dorsofleksi . (tanda positif ) N: hilang
usia 1 tahun

E. Format Penilaian Pemeriksaan Fisik Bayi


Baru Lahir
N ASPEK YANG DINILAI NILAI
o
1 2 3 4
1. Persiapan
- Menjelaskan kepada orangtua tentang tindakan
yang akan dilakukan
- Memasang handscond bersih
- Menjaga kenyamanan dan keamanan bayi

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 30


2. Pelaksanaan
a. Melakukan pemeriksaan fisik secara
sistematis
- Memeriksa postur tubuh
- Memeriksa TTV ( Denyut Jantung, nadi,
pernafasan, suhu, TD)
- Menimbang BB, Mengukur Panjang Badan,
Lingkar Kepala, Lingkar Dada, Lingkar
Abdomen
- Memeriksa integument (warna, ikterik, tanda
lahir, kondisi hidrasi, verniks kaseosa, lanugo)
- Memeriksa kondisi kepala
- Memeriksa kondisi mata
- Memeriksa kondisi hidung
- Memeriksa kondisi telinga
- Memeriksa kondisi mulut
- Memeriksa kondisi leher
- Memeriksa kondisi dada
- Memeriksa kondisi abdomen
- Memeriksa kondisi genitalia
- Memeriksa kondisi ekstremitas
- Memeriksa kondisi punggung
- Memeriksa kondisi anus
-
b. Melakukan Pemeriksaan Refleks
- Refleks menghisap (sucking & rooting refleks)
- Refleks menelan
- Refleks menjulurkan lidah
- Refleks glabelar
- Refleks memutar kepala ( tonic-neck refleks)
- Refleks menggenggam
- Refleks moro
- Traction refleks (tarik duduk)
- Refleks terkejut ( startle refleks)
- Refleks merangkak (crawling refleks)
- Trunc Incurvation (gallant refleks)
- Refleks melangkah ( walking refleks)
- Refleks tendon dalam (deep tendon refleks)
- Refleks ekstensi menyilang ( crossed extension
refleks)
- Magnet refleks
- Refleks babinski
Evaluasi
3. - Merapikan klien

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 31


- Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
- Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan
Total Nilai

Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%),


Nilai 2 : Dilakukan salah (50%),
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%),
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)

Tanjungpinang, ...........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguj
Ket : A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 32


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
PROSEDUR
PEMERIKSAAN HB
SAHLI :
Halaman

PENGERTIAN
Melakukan pemeriksaan pada ibu hamil terhadap kadar Hb dalam
darah

TUJUAN
1. Untuk mengetahui nilai Hb pada ibu hamil
2. Mencegah sidini mungkin terjadinya anemia selama hamil

ATASAN
Pada pengkajian ini terdiri dari pemeriksaan secara umum

PRINSIP
- Perhatikan privacy selama bekerja, gunakan prinsip kerja steril dan prinsip universal precaution.
- Tanggap terhadap reaksi pasien, sabar, ramah dan teliti.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam larutan desinfektan
selama 24 jam pada tempat terpisah.

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

1 PENGKAJIAN
1. Mengkaji program / instruksi medik.
2. Mengkaji kondisi klien
2 INTERVENSI
A. Persiapan Alat
1. Baki dan alasnya
2. Haemometer + pipet Hb dengan pipa kecilnya.
3. Alat pengaduk

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 33


4. Beberapa vaccinostyle
5. Kapas alkohol
6. Larutan HCL 0,1 dan aquades secukupnya.
7. Tabung pengencer dengan larutan HCL sampai
skala 2

B. Persiapan Klien
1. Perawat memperkenalkan diri pada orangtua
2. Pasien diberitahu tentang tujuan tindakan yang
akan dilakukan
C. Perawat menyiapkan alat-alat
1. Mengatur posisi bayi sesuai yang dibutuhkan
Tempatkan ditempat yang aman dan nyaman
2. Menjelaskan tujuan dan manfaat tindakan dan
memberikan waktu pada pasien untuk
bertanya.
III IMPLEMENTASI
1. Perawat mencuci tangan.
2. Membawa alat-alat yang telah disiapkan ke dekat
bayi.
3. Menghapus hama jari pasien dengan kapas
alcohol
4. Menusuk ujung jari denga vaccinostyle
5. Menghisap darah denagn pipet sampai garis
20mm3
6. Membersihkan ibu jari denag kapas alcohol dan
menganjurkan ibu menekan ujung jarinya dengan
kapas alcohol
7. Membersihkan bagian luar pipet yang terkena
darah dengan kapas
8. Memasukkan pipet yang berisi darah kedasar
tabung pengencer yang berisi larutan HCL dan
meniupnya
9. Membilas pipet dengan asam HCL yang jernih dari
tabung pengencer.
10. Mencampur dengan alat pengaduk sehingga HCL
dan darah bersenyawa
11. Meneteskan aquades sampai terjadi persamaan
warna dengan standart.
12. Membaca hasil pemeriksaan dalam 5 menit
setelah darah dan HCl tercampur.
13. Membereskan alat-alat.
14. Perawat mencuci tangan.
IV EVALUASI
Mengevaluasi respon klien sebelum, selama dan
setelah pelaksanaan prosedur.
V DOKUMENTASI
Mencatat hasil pemeriksaan
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 34


5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ...........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguji
Ket : A = 80 – 100
B+ = 75 – 7
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65– 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 35


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
LEOPOLD :
Halaman

BATASAN
Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan tehnik palpasi Leopold

TUJUAN
1. Leopold I
a. Menentukan tinggi fundus uteri
b. Menentukan usia kehamilan
c. Menentukan bagian janin yang terdapat pada area fundus.
2.
3. Leopold II
a. Menentukan batas samping kiri dan kanan ibu
b. Menentukan letak punggung janin.
c. Menentukan letak memanjang atau melintang janin.
d.

4. Leopold III
a. Menentukan presentasi janin (bagian terbawah janin).
b. Membedakan antara presentasi kepala dan bokong.

5. Leopold IV
a. Menentukan apakah presentasi janin sudah masuk pintu atas panggul
(PAP).

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 36


DILAKUKAN
Pada ibu hamil kira-kira bulan ke-5

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam
dalam larutan desinfektan selama 24 jam.

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai
berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan
efektif

NO
PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD
I
Persiapan Alat

3. Mengkaji program / instruksi medik.


II Mengkaji kondisi klien
D. Persiapan Alat
1. Timbangan BB
2. Pengukur TB
3. Tensimeter
4. Termometer
5. Stetoskop
6. Dll sesuai kebutuhan pemeriksaan : alat untuk
pemeriksaan Hb sahli, protein urine
7. Kartu pemeriksaan kehamilan
8. File status pasien baru beserta formulirnya isiannya
9. Buku pendaftaran baru
10. Alat tulis
11. Kalender
12. Selimut
E. Persiapan Klien
5. Perawat memperkenalkan diri
6. Pasien diberitahu tentang tujuan tindakan yang akan
dilakukan
F. Persiapan Perawat
7. Perawat menyiapkan alat-alat
8. Mengatur posisi sesuai yang dibutuhkan Tempatkan
ditempat yang aman dan nyaman
9. Menjelaskan tujuan dan manfaat tindakan dan
memberikan waktu pada pasien untuk bertanya.
G.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 37


LEOPOLD I
a. Ibu berbaring telentang, kaki ditekuk agar diniding perut
menjadi lebih kendur dan mudah diraba.
b. Perawat berdiri disamping kanan ibu dan menghadap
kemuka ibu.
c. Memperhatikan apakah uterus sudah terletak ditengah-
tengah perut ibu.
d. Ketengahkan uterus dengan menggerakkan jari-jari dari
simpisis kearah fundus.
e. Tempatkan tangan kiri dengan jari-jari diatas fundus
uteri/horizontal.
f. Fundus uteri diukur dengan menggunakan centimeter
(menggunakan rumus Mc. Donald) diukur dari fundus
kesimpisis.
g. Kemudian palpasi kembali dibagian fundus uteri untuk
menentukan bagian janin dalam fundus.

LEOPOLD II
a. Perawat masih mengahadap keibu
b. Tangan diturunkan kesamping kanan dan kiri sejajar
pusat.
c. Dengan kedua belah tangan membedakan sebelah
kanan dan kiri, perhatikan bagian yang teregang pada
abdomen dan tahanannya.
d. Pada tahanan yang lebih keras, rasakan sesuatu yang
keras, datar, memanjang lebih teregang memapan, maka
bagian tersebut adaha bagian pungggung janin.
e. Pada bagian yang teraba kecil-kecil, maka bagian
tersebut merupakan bagian lengan dan tungkai janin
(ekstremitas).
f. Untuk mengetahui sisi kiri lakukan dorongan pada perut
sisi kanan dan sebaliknya.

LEOPOLD III
a. Satu tangan tempatkan dibagian kutub janin yaitu
dibawah uterus, ibu jari dan jari-jari lainnya membentuk
hurup C.
b. Meraba dan menentukan apa ynag terletak dibagian
bawah uterus. Bila terdapat bagian yang bulat , padat,
keras dapat digerakkan dan terdapat ballotement
(lentingan) maka bagian ini adalah kepala. Bila terdapat
bagian yang lebih besar, agak bulat, lunak dan sukar
digerakkan, melebar maka bagian ini adalah bagian
bokong. Bila tidak teraba bagian apapun, maka janin
berada pada letak lintang.

LEOPOLD IV
a. Perawat menghadap kekaki ibu
b. Kedua belah telapak tangan meraba perut bagian bawah,
ibu jari diletakkan dekat dengan pusar, jari kelingking

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 38


pada spina iliaka anterior superior .
c. Raba/pegang kepala janin dengan kedua tangan
tersebut.
d. Bila bagian terbawah janin masih teraba jelas dan jari-jari
kedua saling bertemu maka dikatakn konvergen berarti
bagian terbawah janin belum masuk Pintu atas panggul
(PAP)
e. Bila bagian terbawah janin sudah tidak teraba jelas dan
jari-jari kedua tangan tidak saling bertemu maka
dikatakan Divergen berarti sudah masuk pintu atas
panggul (PAP), Usia kehamilan >36 minggu.
f. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada pasien.
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien selama dan sesudah prosedur
V DOKUMENTASI
1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.
2. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah
tindakan prosedur..
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65– 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

STIKES HANG TUAH Kode/No :


TANJUNGPINANG

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 39


Tanggal :

Revisi Dari :

SOP PEMERIKSAAN
PANGGUL
Halaman :

BATASAN
Suatu teknik yang dilakukan pada ibu hamil untuk mengetahui ukuran panggul (jalan lahir keras)
dengan menggunakan jangka panggul.

TUJUAN
1. Untuk melihat gambaran keadaan panggul
2. Mendeteksi secara dini adanya kelainan dan klesempitan panggul
3. Untuk bisa menentukan apakah ibu hamil dapat melahirkan secara normal atau tidak
4. Mengetahui/menilai ukuran-ukuran rangka panggul bagian luar sehingga dapat member
petunjuk ada tidaknya kemungkinan panggul sempit

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam larutan
desinfektan selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 40


NO TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program / instruksi medik
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat
1. Baki dan alasnya
2. Jangka panggul/pelvimetri yang biasa
digunakan dari martin
3. Pita pengukur/meteran
4. Sampiran
5. Buku tulis dan pulpen
B. Persiapan pasien
1. Pasien diberitahu tujuan pemeriksaan
2. Pasien diatur dalam posisi berbaring telentang
diatas tempat tidur atau juga dapat dalam
posisi berdiri.
3. Lebih memudahkan dan pengukuran lebih
akurat jika pakaian ibu dikeataskan dalam
pakaian dalam diturunkan, kemudian ditutup
dengan selimut sebatas simpisis pubis.
C. Persiapan Perawat :

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 41


Perawat menjelaskan tujuan
III IMPLEMENTASI
1. Pasang sampiran
2. Peraawat mencuci tangan
3. Perawat berada disisi kanan
4. Meletakkan jangka panggul diatas lengan perawat
dengan skala mengahadap keatas dan masing-
masing telunjuk berada pada ujung jangka
panggul sebagai alat untuk mencari lokasi tulang
panggul yang akan diukur
5. Mengatur posisi pasien.
6. Distansia Spinarum
a. Klien berbaring terlentang dengan kedua kaki
diluruskan
b. Perawat menghadap klien, ambil jangka
panggul
c. Cari dengan telunjuk tulang SIAS (spina Iliaka
Anterior Superior) di kiri dan kanan panggul
d. tempatkan ujung jangka panggul pada masing-
masing tulang tersebut
e. jarak normal adalah 23-26 cm
7. Distantia Cristarum
a. Pengukuran melintang dari pintu bawah panggul
(PBP)
b. Klien berbaring terlentang dengan kedua kaki di
luruskan
c. Perawat menghadap klien
d. Cari dengan telunjuk tulang Krista iliaka di
kanan dan di kiri panggul
e. Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-
masing tulang tersebut
f. Jarak normal adalah 26-29 cm
8. Distantia Tuberum
a. Pengukuran melintang dari pintu bawah panggul
(PBP)
b. Klien berbaring terlentang dengan kedua kaki
diluruskan
c. Perawat menghadap klien
d. Cari dengan telunjuk tulang iskhiadikum di
kanan dan di kiri panggul
e. Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-
masing tulang tersebut
f. Jarak normal adalah 10,5-11 cm
9. Conjugata externa (baudelque)
a. Klien berbaring, miring membelakangiperawat
dengan kedua kaki di luruskan
b. Perawat dengan posisi di belakang klien
mengambil jangka panggul
c. Cari denga telunjuk tulang lumbal V tempatkan
ujung jangka panggul, kemudian cari tulang
simfisis pubis bagian atas dan tempatkan ujung
jangka panggul yang lain
d. Jarak normal adalah 18-20 cm

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 42


10. Ukuran Lingkar Panggul 80-90 cm
Caranya :Tempatkan ujung pita pengukur pada
pertengahan pinggir atas simpisis kemudian tarik
melingkar melalui pertengahan antara SIAS dan
trochanter mayor sepihak dan kembali melalui
tempat-tempat yang sama sepihak yang lain,
kemudian baca hasilnya.
Kriteria Hasil :
1. Hasil pengukuran tepat, perhatikan kemungkinan
panggul sempit (selisih pengukuran distansia
spinarum dan distansia kristarum < 2,5 cm atau
Boudeloque < 16 cm).
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien selama dan sesudah
prosedur

V DOKUMENTASI
1. Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan
setelah tindakan prosedur.
2. Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah
tindakan
SIKAP
VI 1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

STIKES HANG TUAH Kode/No :


TANJUNGPINANG

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 43


Tanggal :

Revisi Dari :
SOP PEMERIKSAAN
DENYUT JANTUNG
JANIN (DJJ) Halaman :

BATASAN
Suatu teknik yang dilakukan pada ibu hamil untuk mengetahui denyut
jantung janin

TUJUAN
a. Untuk mengetahui perkembangan janin
b. Untuk mengetahui kemajuan kehamilan
c. Untuk mengetahui adanya kelainan pada janin/kehamilan
d. Mendukung hasil pemeriksaan Leopold terhadap presentasi dan
posisi janin dalam kandungan.

DILAKUKAN
Pada ibu hamil Dan Menentukan perkembangan janin

PRINSIP
Tanggap terhadap reaksi pasien, Sabar, Ramah dan Teliti

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular,
direndam dalam larutan desinfektan selama 24 jam pada tempat
terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan
sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan
efektif

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 44


NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Status Pasien
2. Steteskop laenec/monoral/stetoskop gynekologi
3. Doppler
4. Alat Tulis
5. Arloji yang mempunyai jarum jam
B. Persiapan Klien :
1. Pasien berbaring telentang (supinasi) diatas
tempat tidur.
2. Pakaian atas dibuka sampai batas dada dan
pakaian bawah dibuka sampai batas simpisis
pubis.
3. Antara punggung tengah/puncak janin-
umbilicus.
C. Persiapan perawat :
1. Perawat memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan pemeriksaan.
III IMPLEMENTASI
2. Mencuci tangan.
3. Memakai handscoen bersih.
1. Perawat mencuci tangan
2. Komunikasii terapeutik
3. Perawat berdiri di sebelah kanan pasien
4. Menentukan posisi punggung janin
5. Manahan dinding perut pada bagian lain dengan
satu tangan lain
6. Letakkna stetoskop pad apermukaan abdomen ibu
dengan posisi tegak lurus.
7. Tempatkan telinga kanan diatas monoral,
pemeriksa menghadap kemuk a ibu, pegang
pergelangan tangan ibu dengan tangan kanan dan
tangan kiri memegang jam tangan.
8. Bunyi jantung janindiperiksa pada bagian janin
yang terletak rapat dengan dinding uterus.
9. Pada presentasi kepala, DJJ terdengar pada
punggung janin (antara umbilicus dan SIAS), dan
pada presentasi bokong DJJ juga terdengar pada
punggung janin (sekitar umbilicus). Pada
presentasi muka DJJ lebih jelas terdengar pada
dada janin.
10. Dengarkan DJJ dengar seksama, pastikan suara
yang terdengar adalah DJJ dan perhatikan suara
lain ynag terdengar.
11. Membedakan bunyi :
Pihak ibu (denyut aorta, bising usus)
Pihak anak (denyut jantung anak, gerakan anak)
12. Menghitung frekuensi djj 1 menit penuh.
13. Perhatikan keteraturan DJJ

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 45


14. Untuk menggunakan Doppler gunakan jelly pad
alat yang akan ditempelkan pada ibu, kemudian
dengarkan pada speakernya hitung DJJ.
15. Untuk menentukan letak janin, biasanya suara
jantung terdengar lebih jelas berada didekat
kepala.
16. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu .
4. Merapihkan klien dan mengembalikan alat-alat
pada tempatnya.
5. Mencuci tangan.
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien selama dan sesudah
prosedur
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama
prosedur.
2. Mencatat tanggal dan waktu nama perawat yang
melakukan
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 46


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

SOP MEMBERIKAN Revisi Dari :


VAKSINASI TETANUS
TOXOID Halaman :

PENEGERTIAN :
Memberikan vaksinasi tetanus toxoid pada ibu hamil selalui otot (IM)

TUJUAN :
1. Mencegah komplikasi tetanum neonaturum
2. Memberikan proteksi terhadap ibu.

PRINSIP
Privasi, sistematis sesuai dengan 6 benar dalam pemberian obat.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pasien harus cepat dan rapi

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan
sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan
efektif

NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
1. Mengkaji kembali program/instruksi medik.
2. Mengkaji prinsip pemberian obat
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Vaksin TT dalam termos es
2. Spuit disposable 2cc
3. Kapas alcohol/air hangat
4. Bengkok
5. Alat tulis
6. Bak instrumen
B. Persiapan Klien :
a. Menjelaskan tujuan tindakan pemberian obat
b. Mengatur posisi klien duduk tegak dikuris atau
berbaring

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 47


c. Membebaskan lokasi suntikan dari baju
C. Persiapan perawat : Menjelaskan tujuan
III IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan *
2. Perawat mempersiapkan jarum suntikan dan
mengambil vaksin
3. Membaca label botol tempat vaksin TT
4. Mengambil vaksin sebanyak 0,5 cc
5. Mengembalikan vaksin kedalam termos es
6. Mendesinfeksi lokasi penyuntikan (lengan atau
bokong)
7. Menginjeksikan vaksin secara IM sesuai prosedur
(lakukan masase setelah penyuntikan).
8. Rapihkan alat dan lepas sarung tangan
9. Cuci Tangan *
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama
prosedur.
2. Mencatat tanggal dan waktu serta nama perawat
yang melakukan, nama obat, dosis dll.
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

STIKES HANG TUAH Kode/No :


TANJUNGPINANG

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 48


Tanggal :

Revisi Dari :

SOP SENAM HAMIL


Halaman :

BATASAN
Senam hamil merupakan serangkaian gerakan senam yang
bermanfaat untuk mempersiapkan kondisi untuk menghadapi
persalinan.

TUJUAN
1. Melatih pernafasan
2. Melancarkan peredaran darah
3. memperkuat otot dan sendi

DILAKUKAN
Pada ibu-ibu hamil

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus hati-hati dan rapi.

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan
sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang
efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan
efektif

NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
1. Mengkaji kembali program/instruksi medik.
2. Mengkaji prinsip pemberian obat
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
Alat non steril
a. Nampan beserta pengalas

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 49


b. Pengalas
c. Nierbeken
d. Sarung tangan bersih
e. Kapas alcohol pada tempatnya
f. Gunting
g. Therapi Injeksi
h. Buku Obat
i. Pulpen
j. Gergaji pemotong ampul
k. Spuit 2,5 cc atau 1 cc
l. Jarum no 25-27 panjang ½-5/8 inci
Alat Steril : Bak instrumen

B. Persiapan Klien :
a. Menjelaskan tujuan tindakan pemberian obat
b. Mengatur posisi klien
III IMPLEMENTASI
Berikan klien kesempatan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan

Lakukan latihan I
1. Anjurkan klien duduk rileks dan badan ditopang
tangan di belakang
2. Kaki diluruskan sedikit terbuka
3. Gerakkan kaki kanan dan kiri ke depan dan ke
belakang
4. Putar persendian kaki melingkar ke dalam dan ke
luar
5. Bila mungkin angkat bokong dengan bantuan ke
dua tangan dan ujung telapak tangan kembang
kempiskan otot dinding perut
6. Kerutkan dan kendurkan otot dubur
7. Lakukan gerakan ini sedikitnya 8-10 kali setiap
gerakan
3

Lakukan latihan II
1. Anjurkan klien tetap duduk rileks dan badan di
topang tangan di belakang
2. Kedua tungkai lurus dan rapat
3. Tempatkan tungkai kanan di atas tungkai kiri, silih
berganti
4. Kembang kempiskan otot dinding perut bagian
bawah
5. Kerutkan dan kendorkan otot liang dubur
6. Lakukan gerakan ini sedikitnya 8-10 kali

Lakukan latihan III


1. Anjurkan klien duduk tegak dan badan di sangga
tangan kanan di belakang
2. Anjurkan klien duduk tegak dan badan di sangga
tangan kanan di belakang
3. Tidur telentang kaki dirapatkan

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 50


4. Pada sikap duduk, angkat tungkai silih berganti ke
atas dengan tinggi semaksimal mungkin
5. Pada sikap tidur, kedua tangan dapat disamping
tetapi lebih baik di bawah kepala, angkat tungkai
bawah silih berganti dengan tinggi semaksimal
mungkin.
6. Lakukan gerakan ini sedikitnya 8-10 kali

Lakukan latihan IV
1. Anjurkan klien duduk bersila dengan Tangan di
atas bahu sedangkan siku di samping badan
2. Lengan diletakkan di depan badan (dada)
3. Putar ke atas dan ke samping, kemudian ke
belakang dan selanjutnya ke depan badan (dada)
4. Lakukan gerakan ini sedikitnya 8-10 kali

Lakukan gerakan V
1. Anjurkan klien duduk bersila dengan tumit
berdekatan satu sama lain
2. Badan tegak rileks dan paha lemas
3. Kedua tungkai di persendian lutut
4. Tekan persendian lutut dengan berat badan sekitar
20 kali
5. Badan diturunkan di depan

Lakukan gerakan VI
1. Anjurkan klien melakukan sikap tidur di atas tempat
tidur datar
2. Tangan di samping badan
3. Tungkai badan ditekan pada persendian lutut
dengan sudut tungkai bawah bagian bawah sekitar
80-90
4. Angkat badan dengan topangan pada ujung
telapak kaki dan bahu
5. Pertahankan posisi sampai hitungan delapan dan
turunkan pelan-pelan

Lakukan gerakan VII


1. Anjurkan klien tidur diatas tempat tidur yang datar,
badan rileks
2. Tangan dan tungkai bawah lurus ke depan dan
rileks
3. Badan dilemaskan pada tempat tidur
4. Tangan dan tungkai bawah membujur lurus
5. Pinggul diangkat dan geser ke kanan ke kiri sambil
melatih otot liang dubur
6. Kembang kempiskan otot bagian bawah
7. Lakukan gerakan ini sedikitnya 10-15 kali

Lakukan latihan pernafasan


1. Anjurkan klien tidur diatas tempat yang datar
2. Tangan disamping badan dan lutut ditekuk satu

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 51


tangan diletakkan diatas perut
3. Tarik nafas perlahan dari dinding serta
pertahankan dalam paru beberapa
4. Bersamaan dengan tarikan nafas tersebut, tangan
yang diatas perut ikut serta diangkat mencapai
kepala
5. Keluarkan nafas melalui mulut perlahan-lahan
6. Tangan yang diangkat ikut serta diturunkan
7. Lakukan gerakan ini sekitar 8-10 kali dengan
tangan silih berganti

Lakukan relaksasi kombinasi


1. Anjurkan klien melakukan sikap tubuh seperti
merangkak
2. Anjurkan klien untuk tenang dan rileks
3. Badan disangga bahu dan tulang paha
4. Lengkungkan dan kendorkan tulang belakang
5. Kembang kempiskan otot dinding perut
6. Kerutkan dan kendorkan otot liang dubur

Lakukan relaksasi dengan posisi duduk telungkup


1. Anjurkan klien melakukan sikap duduk menghadap
sandaran kursi
2. Kedua tangan disandaran kursi
3. Kepala diatas tangan
4. Semua anggota tubuh rileks
5. Tarik nafas dalam dan bertahan
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan

V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama
prosedur.
2. Mencatat tanggal dan waktu serta nama perawat
yang melakukan, nama obat, dosis dll.

VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 52


Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 53


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

SOP PERAWATAN Revisi Dari :


PAYUDARA
PRENATAL Halaman :

PENGERTIAN :
Melakukan perawatan payudara pada ibu hamil untuk persiapan
laktasi.

BATASAN
Suatu tindakan yang dilakukan untuk merawat ibu setelah
melahirkan

TUJUAN
1. Menjaga kebersihan payudara pada ibu hamil
2. Memperbaiki kondisi putting susu yang mengalami kelainan
bentuk
3. Menstimulasi produksi ASI
4. Mempersiapkan produksi ASI

DILAKUKAN
Ibu yang telah melahirkan

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum
pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular,
direndam dalam larutan desinfektan selama 24 jam pada
tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan
sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang
efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat
dan efekti

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 54


4 3 2 1 TTD
NO PROSEDUR TINDAKAN
I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Baki dan alasnya
2. Kassa untuk kompres putting
3. Minyak kelapa/baby oil
4. Handuk/waslap 2 bh
5. Air bersih dan air hangat dan dingin
6. scherm
Persiapan Klien :
a. Menjelaskan tujuan tindakan pemberian obat
b. Mengatur posisi klien duduk bersandar dan santai
c. Pasang sampiran/scherm
d. Pakaian atas dilepas
III IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan *
PERAWATAN PUTTING SUSU
2. Siapkan alat dan bahan
3. Mulai dilakukan usia kehamilan 7 bulan keatas
atau trimester ketiga.
4. Olesi tangan denagn minyak/baby oil, kompres
putting dengan kassa yang telah dibari minyak
selama 5 menit agar kotoran mudah dibersihkan.
Identifikasi puting jika masuk kedalam /datar
lakukan tehnik hopment.
5. Letakkan ibu jari dan telunjuk pada dasar puting
susu lalu dengan hati-hati putarlah puting susu
kekiri dan kekanan sambil ditarik keluar. Lakukan
berangsur-angsur, hingga berjumlah lebih kurang
20 x.
6. Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan,
lalu urut dari pangkal payudara kearah puting
labih kurang 20x.
7. Pijat puting susu hingga keluar cairan untuk
memastikan bahwa saluran/kelenjar susu tidak
tersumbat.
8. Bersihkan putting susu dan sekitarnya dengan
haduk/waslap hingga bersih.
9. Anjurkan abu melakukan perawatan payudara
setiap kali mandi dan memakai bra yang
menopang payudara dan jangan memakai bra
yang menekan payudara.
10. Hindari penggunaan alkohol dan sabun yang
dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan
menimbulkan lecet pada puting susu.
11. Rapihkan alat dan lepas sarung tangan
12. Cuci Tangan *
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 55


V DOKUMENTASI
Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 56


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP MENERIMA PASIEN
BARU DIKAMAR BERSALIN
Halaman :

PENGERTIAN
Menerima pasien yang baru pertama sekali dating keruang bersalin untuk melahirkan.

TUJUAN
1. Memfasilitasi ibu yang akan melahirkan dengan tenang.
2. Memberikan kesan dan hubungan saling percaya.
3. Ibu segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhannya.

DILAKUKAN
Pemberian obat melalui intravena

PRINSIP
Privasi, sistematis sesuai dengan 6 benar dalam pemberian obat.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pasien harus cepat dan rapi

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
1. Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Buku penerimaan pasien baru
2. Status pasien
3. Kartu tunggu
4. Sandal pasien khusus kamar bersalin
5. Alat tulis baju bersalin
6. Thermometer
7. Tensi meter

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 57


8. Temapat tidur gynekologi
9. Stetoskop leanec
10. Kertas putih untuk pemeriksaan pasien.
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan tujuan tindakan pemberian obat
2. Mengatur posisi klien
III IMPLEMENTASI
1. Petugas meminta surat tanda pendaftaran
2. Menulis pada buku penerimaan pasien baru.
3. Memberi penjelasan tentang peraturan RS dan kartu tunggu
kepada keluarga.
4. Perhiasan atau uang diberikan kepada keluarga
5. Menerangkan kepada pasien sandal yang akan digunakan.
6. Pasien mencuci kaki dan buang air kecil.
7. Pasien mengganti pakaian dengan blouse dan kain panjang
tanpa pakaian dalam.
8. Perawat mencuci tangan
9. Mengkaji : TTV, alasan masuk, jumlah kunjungan prenatalcare.
10. Melakukan pemeriksaan fisik : inspeksi, palapasi, auskultasi dan
perkusi.
11. Memeriksa keadaan his
12. Mengidentifikasi kelainan
13. Menaksir BB janin
14. Mengedentifikasi disproporsi janin dengan panggul ibu.
15. Merumuskan diagnosa keperawatan dan membuat rencana
keperawatan.
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 58


D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 59


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP CARA PENGISIAN
PARTOGRAF
Halaman :

BATASAN
Instrumen untuk memantau kemajuan persalinan

DEFENISI
Patograf adalah instrument untuk memantau kemajuan persalinan, data untuk membuat
keputusan klinik dan dokumentasi asuhan persalinan yang diberikan oleh seorang penolong
persalinan.

TUJUAN
1. Mencatat kemajuan persalinan
2. Mencatat kondisi ibu dan janin
3. Mencatat asuhan yang di berikan selama persalinan dan kelahiran
4. Menggunakan informasi yang tercatat untuk identifikasi dini penyulit persalinan
5. Menggunakan informasi yang tersedia untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan
tepat waktu

DILAKUKAN
1. Untuk semua ibu dalam fase aktif kala I persalinan baik normal maupun patologis
2. Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (RS, Rumah, klinik, dll)
3. Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan
kepada ibu dan proses kelahiran bayinya (Dr, Bidan, Perawat, dll)

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 60


NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Status Pasien
2. Lembar patograf
Persiapan Klien :
Menjelaskan tujuan tindakan

III IMPLEMENTASI
1. Kala I persalinan tdd dua fase yaitu :
 Fase Laten : pembukaan serviks < 4 cm
 Fase Aktif : Pembukaan serviks 4 – 10 cm
Jika ditemui gejalabdan tanda penyulit, penilaian kondisi ibu
dan bayi harus lebih sering dilakukan. Jika frekuensi kontraksi
berkurang dalam satu/dua jam pertama, nilai ulang kesehatan

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 61


dan kondisi actual ibu dan bayinya.
2. Pencatatan selama fase aktif persalinan :
Patograf
Halaman dengan patograf menginstruksikan observasi dimulai
pada fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom
untuk mencatat hasil pemeriksaan selama fase aktif
persalinan yaitu:
3. Informasi tentang Ibu :
 Nama, Umur
 Gravida, Partus, abortus
 No. catt medic/ No. Puskesmas
 Tgl dan Waktu mulai dirawat
 Waktu pecahnya selaput ketuban
4. Kondisi janin :
 DJJ
 Warna dan adanya air ketuban
 Penyusupan (molase) kepala janin
5. Kemajuan Persalinan :
 Pembukaan serviks
 Penurunan bagian terbawah janin
 Garis waspada dan garis bertindak
6. Jam dan Waktu :
 Waktu mulainya fase aktif persalinan
 Waktu actual saat pemeriksaan atau penilaian
7. Kontraksi Uterus :
 Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit
 Lama kontraksi (dlm detik)
8. Obat-obatan dan cairan yang diberikan :
 Oksitosin
 Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan
9. Kondisi Ibu :
 Nadi, TD dan Temp
 Urin (volume, aseton atau protein)

MENCATAT TEMUAN PADA PATOGRAF


1. INFORMASI TENTANG IBU
Lengkapi bagian awal (atas) patograf secara rutin pada saat
memulai asuhan persalinan. Waktu kedatangan (tertulis
sebagai “jam atau pukul” pada patograf) dan perhatikan
kemungkinan ibu dating dalam fase laten. Catat waktu
pecahnya selaput ketuban.
2. KONDISI JANIN
Bagian atas grafik pada patograf ada untuk pencatatan DJJ,
air ketuban dan penyusupan (kepala janin).
a. Denyut jantung Janin
1) Catat DJJ setiap 30 menit. Setiap kotak di bagian atas
patograf menunjukkan waktu 30 menit. Skala angka di
sebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ. Catat DJJ
dengan member tanda titik pada garis yang sesuai
dengan angka yang menunjukkan DJJ. Kemudian
hubungkan yang satu dengan titik lainnya dengan
garis tegas dan bersambung.
2) Kisaran normal DJJ terpapar pada patograf diantara

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 62


garis tebal pada angka 180 dan 100. Penolong harus
waspada bila DJJ di bawah 120 atau diatas 160
b. Warna dan adanya air ketuban
U = Selaput ketuban masih utuh
J = Selaput ketuban sudah pecah dan jernih
M = Selaput ketuban sudah pecah + Mekonium
D = Selaput ketuban sudah pecah + Darah
K = Selaput ketuban sudah pecah (kering)
c. Penyusupan (Molase) tulang kepala janin. Setiap
melakukan pemeriksa dalam, nilai penyusupan antar
tulang (molase) kepala janin. Catat temuan yang ada di
kotak yang sesuai di bawah lajur air ketuban.
0 = Tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah
dapat dipalpasi
1 = tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 = Tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi
masih dapat dipisahkan
3 = Tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak
dapat dipisahkan

3. KEMAJUAN PERSALINAN
 Kolom dan lajur kedua pada patograf ad untuk pancatatan
kemajuan persalinan
 Angka 0 -10 di kolom paling kiri ad besarnya dilatasi
 Nilai setiap angka sesuai dengan besarnya dilatasi
serviks dalam satuan Cm dan menempati lajur dan kotak
tersendiri
 Perubahan nilai atau perpindahan satu lajur satu kelajur
yang lain menunjukkan penambahan dilatasi serviks
sebesar 1 cm
 Pada lajur dan kotak yang mencatat penurunan bagian
terbawah janin tercantum angka 1-5 yang sesuai dengan
metode perlimaan (Hodge)
 Setiap kotak segi empat menunjukkan waktu 30 menit
untuk pencatatan waktu pemeriksaan, DJJ, kontraksi
uterus dan frekuensi nadi ibu.
a) Pembukaan serviks
Nilai dan catat pemukaan serviks setiap 4 jam (lebih
sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit). Tanda “X”
harus di cantumkan di garis waktu yang sesuai dengan
lajur besarnya pembukaan serviks.
PERHATIKAN:
 Pilih angka tepi kiri luar kolom pembukaan serviks yang
sesuai dengan besarnya pembukaan serviks pada fase
aktif persalinan hasil dari periksa dalam
 Pembukaan serviks pada pemeriksaan pertama fase aktif
hasil periksa dalam harus di cantumkan pada garis
waspada. Pilih angka yang sesuai dengan bukaan serviks
dan cantumkan tanda “X” pada titik silang garis di latasi
serviks dan garis waspada.
 Hubungkan tanda “X” dari setiap pemeriksaan dengan
garis utuh (tidak terputus)
1) Penurunan bagian terbawah janin

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 63


 Cantumkan hasil pemeriksaan penurunan kepala
(hodge) yang menunjukkan bagian terbawah janin
memasuki rongga panggul.
 Tulisan “turunnya kepala” dan garis tidak terputus dari
0-5, tertera dsisi yang sama dengan angka pembukaan
serviks.
 Berikan tanda “O” yang ditulis pada garis waktu yang
sesuai. Ex : jika hasil pemeriksaan palpasi kepala di
atas simfisis pubis adalah 4/5 maka dituliskan tanda
“O” di garis angka 4. Hubungkan tanda “O” dari setiap
pemeriksaan dengan garis tidak terputus
2) Garis waspada dan bertindak
 Garis waspada di mulai pada pembukaan serviks 4 cm
dan berakhir pada titik pembukaan lengkap diharapkan
terjadi jika laju pembukaan 1 cm per jam. Pencatatan
selama fase aktif persalinan harus di mulai di garis
waspada.
 Jika pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan
garis waspada (pembukaan <1 cm per jam) maka
harus dipertimbangkan adanya penyulit.
 Garis bertindak tertera sejajar dan di sebelah kanan
(berjarak 4 jam) garis waspada. Jika pembukaan
serviks telah melampaui dan berada di sebelah kanan
garis bertindak maka hal ini menunjukkan perlu
dilakukan tindakan untuk menyelesaikan persalinan.
Sebaiknya ibu harus sudah berada di tempat rujukan
sebelum garis bertindak terlampaui.

4. JAM DAN WAKTU


a. Waktu mulainya fase aktif
Persalinan
Dibagian bawah patograf (pembukaan serviks dan
penurunan) tertera kotak-kotak yang di beri angka 1-12.
Setiap kotak menyatakan satu jam sejak dimulainya fase
aktif persalinan.
b. Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
Di bawah lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif,
tertera kotak-kotak untuk mencatat waktu aktual saat
pemeriksan dilakukan. Setiap kotak menyatakan satu jam
penuh dan berkaitan dengan dua kotak waktu 30 menit
yang berhubungan dengan lajur untuk pencatatan
pembukaan serviks, DJJ di bagian atas dan lajur kontraksi
dan nadi ibu bagian bawah.

5. KONTRAKSI UTERUS
Dibawah lajur waktu patograf terdapat 5 kotak dengan tulisan
“kontraksi per 10 menit” di sebelah luar kolom paling kiri.
Setiap kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit,
raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya
kontraksi dalam satuan detik.
Ingat !!!
1) Periksa frekuensi dan lama kontraksi uterus setiap jam
selama fase laten dan setiap 30 menit selama fase laten.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 64


2) Nilai frekuensi dan lama kontraksi yang terjadi dalam 10
menit observasi
3) Catat temuan-temuan dikotak yang sesuai dengan waktu
penilaian
4) Catat temuan-temuan dikotak yang sesuai dengan waktu
penilaian.

6. OBAT-OBATAN DAN CAIRAN YANG DI BERIKAN


Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur
kotak untuk mencatat oksitosin, obat-obatan lainnya dan
cairan IV
 Oksitosin
Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasi
setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang di berikan per
volume cairan IV dan dalam satuan tetesan per menit.
 Obat-obatan lain dan cairan IV
Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan atau
cairan IV dalam kotak yang sesuai dengan kolom
waktunya.

7. KONDISI IBU
Bagian terbawah lajur dan kolom pada halaman depan
patograf terdapat kotak atau ruang untuk mencatat kondisi
kesehatan dan kenyamanan ibu selama persalinan.
1) Nadi, TD dan Suhu
 Catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif
persalinan. Beri tanda (*) pada kolom waktu yang
sesuai
 Catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif
persalinan. Beri tanda panah pada patograf pada
kolom waktu yang sesuai
 Catat temp ibu setiap 2 jam pada kotak yang sesuai.
2) Volume urin, protein dan aseton
3) Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu setiap 2 jam

IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
2. Mencatat tanggal dan waktu serta nama perawat
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 65


Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65– 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54,00

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 66


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP OBSERVASI HIS
Halaman :

BATASAN
Gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari fundus uteri

TUJUAN
Untuk membantu proses kelahiran

DILAKUKAN
Pada ibu yang mengalami His aktif

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERHATIAN
1) Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2) Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3) Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam larutan desinfektan
selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efekt

NO TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
1. Mengkaji kembali program/instruksi medik.
2. Mengkaji prinsip pemberian tindakan

II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Jam yang ada detikannya
2. Buku catatan
3. Alat pelindung diri, sarung tangan
Persiapan Klien :
Menjelaskan tujuan tindakan dan pengaturan posisi pasien
III IMPLEMENTASI

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 67


1. Berikan klien kesemptan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
2. Siapkan lingkungan
3. Alat didekatkan pada klien
4. Pantau munculnya his dalam 10 menit
5. Atur posisi supine, buka pakaian yang menutupi perut klien
6. Ambil jam
7. Letakkan satu telapak tangan pada fundus uteri, tangan yang
lain memgang jam
8. Pakai sarung tangan

IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.

TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 68


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP PEMERIKSAAN
DALAM
Halaman :

BATASAN
Suatu tindakan Pemeriksaan bagian dalam vagina

TUJUAN
Menentukan dilatasi (cm) dan pendataran serviks (presentase)

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam
dalam larutan desinfektan selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut
:
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Kom kecil
2. Sarung tangan dan masker
3. Kapas gulung ukuran 4x6 minimal 6 buah
4. Bengkok
5. Larutan bethadine 1%
Persiapan Klien :
1. Menjelaskan tujuan tindakan pemberian obat
2. Mengatur posisi klien
III IMPLEMENTASI
1. Berikan salam, panggil nama klien
2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
3. Berikan kesempatan bertanya sebelum kegiatan dilakukan
4. Sebelum melakukan tindakan, anjurkan klien untuk BAK
terlebih dahulu

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 69


5. Pastikan privasi klien terjaga, kemudian anjurkan klien untuk
melepaskan pakaian bagian bawah.
6. Cuci tangan
7. Alat di dekatkan kepada klien
8. Gunakan alat pelindung diri: masker dan sarung tangan
9. Atur posisi dorsal recumben
10. Pasang pengalas
11. Ganti sarung tangan yang steril
12. Lakukan vulva higiene, buang kapas di bengkok
13. Anjurkan klien untuk melakukan relaksasi nafas dalam saat
prosedur
14. Gengam tangan kanan, masukkan jari tengah ke dalam vulva di
susul dengan jari telunjuk
15. Nilai hasil pemeriksaan anda. Bila ingin mengetahui dilatasi
serviks, coba gambarkan dengan jari anda di tangan yang lain
yang tidak dominan
16. Tarik tangan anda, lepas sarung tangan , buang di bengkok.
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
2. Mencatat tanggal dan waktu serta nama perawat
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 70


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP PERTOLONGAN
PERSALINAN
Halaman :

BATASAN
Membantu ibu yang akan melahirkan secara normal.

TUJUAN
a. Membantu persalinan dapat berjalan lancer
b. Mencegah terjadinya komplikasi saat melahirkan.

DILAKUKAN
Berdasarkan kondisi medis dari ibu, apakah bisa melahirkan normal
atau secio cesare.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam
dalam larutan desinfektan selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai
berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan
efektif

NO TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Partus Set steril
 1 pasang Hanscun
 1 klem ½ kocker
 1 gunting episiotomi
 Suction bayi
 2 klem anatomis

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 71


 1 gunting tali pusat
 2 pengikat tali pusat/ atau klem plastic
 Lidi kapas/cotton bud
 Kassa steril/tampon setril dalam tempatnya
 Kateter buggi/ nelaton
 1 spuit injeksi 3 cc
 Jarum hecting
 Nald foulder
 2 pinset anatomi
 1 pinset cirrugis
 1 gunting jaringan.
 3 pasang sarung tangan DTT atau steril
 Gulungan kassa basah (menggunakan air DTT)
2. Peralatan lain:
a. Korentang pad atempatnya
b. Perlak
c. Duk 4 persegi 6 bh
d. Piring plasenta
e. Ember pakaian kotor tertutup
f. Bengkok
g. Waslap
h. Waskom
i. Handuk, baju ganti, pakaian dalam, duk, gurita
j. Sampiran
k. Masker dan barrel skort
l. Kapas savlon 1%/kapas sublimat
m. Jelly
n. Benang hecting gelas pengukur darah
o. Obat-obatan : lidokain/betadin, uterotonika (cynto,
methergin, vit K)
3. Perlengkapan lain
a. Partograf (halaman depan dan belakang)
b. Thermometer
c. Pita pengukur
d. Leanec/Doppler
e. Jam yang mempunyai jarum detik
f. Stetoskop
g. Tensimeter
h. 4 kain bersih (bisa disediakan oleh keluarga)
i. 3 handuk/kain untuk mengeringkan atau
menyelimuti bayi (bisa disediakan oleh keluarga)
j. Sabun cuci tangan
k. Tempat sampah (sampah kering dan sampah
basah)
l. Wadah untuk air DTT
m. Wadah untuk air klorin 0,5%
n. Celemek plastic atau gaun penutup
o. Perlengkapan pelindung pribadi : masker, kaca
mata, dan alas kaki yang tertutup
p. Lampu sorot 60 Watt
q. Timbangan bayi
Persiapan Klien :
1. Menjelaskan tujuan tindakan pemberian obat

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 72


2. Mengatur posisi klien
3. Memimpin ibu mengedan setiap his.
Persiapan penolong
1. Penolong memakai masker
2. Cuci tangan
3. Menggunakan sarung tangan
4. Membimbing ibu untuk mengatur poisi yang tepat.
5. Mengajari ibu melakukan tehnik nafas dalam
III IMPLEMENTASI
KALA I
1. Mengobservasi keadaan umum (apakah ia tampak
kekurangan cairan, apakah ibu cukup bersih, apakah
ia tampak cemas, apakah ia tampak kesakitan, apakah
ada bengkak atau luka diwajah, apakah ia anemis)
- Tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu, pernafasan).
- Abdomen (maneuver Leopold), Kandung kemih
- Genetalia : Ada tidak cairan amnion, darah, feses.
2. Lakukan pemeriksaan DJJ (menggunakan laenec atau
Doppler), jelaskan cara menghitung frekuensi DJJ.
Posisi laenec tegak lurus, Letakan pada punggung
janin, bila sudah masuk pintu atas panggul (PAP),
posisi laenec diatas sympisis. Lepaskan tangan tidak
memegang laenec. Arahkan wajah pemeriksa
kebagian bawah ibu. Salah satu tangan pemeriksa
memegang arteri radialis ibu, bandingkan dengan
bunyi didengar dengan yang diraba, bila yang
terdengar tidak sama dengan nadi berarti DJJ. Hitung
satu menit penuh, perhatian frekuensi, kekuatan dan
keteraturannya.
3. Melakukan klisma, mencukur rambut pubis,
4. Melkaukan pemeriksaan dalam VT

KALA II
1. Pasang perlak
2. Desinfeksi area perineum dengan bethadin
3. Meletakkan kain steril (doek) dibawah bokong, diatas
kedua paha, diatas abdomen.
4. Lakukan amniotomi K/P
5. Lakukan episiotomy K/P
6. Tangan kanan dengan kain steril menyokong perineum
7. Menjelaskan kepada ibu tahapan persalinan.
8. Memimpin ibu mengedan denagn percaya diri dan
sabar.
9. Tangan kiri dengan kasa stetril memperkuat fleksi
10. Membersihkan muka bayi dan memfasilitasi bayi
melakukan rotasi luar.
11. Memegang kepala bayi dengan kedua tanagn
12. Menggerakkan kepala bayi kearah bawah untuk
melahirkan bahu depan.
13. Menggerakkan kepala bayi kearah atas untuk
mengeluarkan bahu belakang , sambil memperhatikan
perineum.
14. Mengkait kedua ketiak bayi sambil memperhatikan

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 73


perineum untuk melahirkan keseluruhan tubuh bayi.
15. Memposisikan bayi dengan kepala kebawah
16. Menghisap lender, melakukan bonding, menilai apgar
score menit pertama.
17. Menjepit tali pusat dengan arteri klem, 1,5 cm dari
abdomen bayi.
18. Menjepit tali pusat dengan klem II 3 cm dari klem I.
19. Menggunting tali pusat diantara 2 klem.
20. Mengikat tali pusat.
21. Mengolesi tali pusat dengan betadine.
22. Membungkus tali pusat dengan kasa steri.
23. Menilai apgar score menit kelima.
24. Membedong bayi dengan kain steril dan menyerahkan
bayi kepada asisten.

KALA III
1. Mengkaji karakteristik kontraksi rahim
2. Mengukur tinggi fundus uteri
3. Memeriksa kandung kemih, melakukan kateterisasi
kandung kemih.
4. Mengevaluasi perdarahan.
5. Memeriksa plasenta dengan cara scultze (tengah
keluar), Duncan (luar kedalam).
6. Melakukan pengetasan terhadap pelepasa plasenta,
kustner (meregangkan tali pusat, pundus uteri ditekan),
klein (menganjurkan ibu mengedan), Strasman
(meregangkan tali pusat, fundus diketuk).
7. Memfasilitasi pengeluaran plasenta.
8. Memeriksa plasenta : bagian maternal (jumlah
kotiledon, lapisan pembungkus plasenta), bagian fetal
(insersi tali pusat, jumlah pembuluh darah, panjang tali
pusat.

KALA IV
1. Mengkaji karakteristik kontraksi rahim.
2. Mengukur tinggi fundus uteri
3. Mengobservasi kondisi lochea.
4. Memeriksa keadaan vulva dan perineum.
5. Melakukan perioperatif K/P
6. Memberikan uterotonika
7. Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman dan
kebutuhan dasar ibu.
8. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/ pengukuran
bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksis, dan Vitamin
K1 1 mg intramuscular dipaha kiri anterolateral.
9. Setelah satu jam pemberian Vitamin K1 berikan
suntukan imunisasi Hepatitis B dip aha kanan
anterolateral.
 Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar
sewaktu-waktu bisa disusukan
 Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi
belum berhasil menyusu di dalam satu jam pertama
biarkan sampai bayi berhasil menyusu.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 74


Evaluasi
10. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah
perdarahan pervaginam
 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca
persalinan
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca
persalinan
 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,
melakukan asuhan yang sesuai untuk
penatalaksanaan atonia uteri.
11. Ajarkan Ibu / keluarga cara melakukan masase uterus
dan menilai kontraksi
12. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
13. Memeriksa kembali nadi dan keadaan kandung kemih
setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan
dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca
persalinan.
 Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam
selama 2 jam pertama pasca persalinan
 Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan
yang tidak normal
14. Periksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik (40-60 kali/ menit) serta suhu
tubuh normal (36,5-37,5)

Kebersihan dan Keamanan


15. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan
klorin 0,5 % untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan
bilas peralatan setelah didekontaminasi.
16. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat
sampah yang sesuai.
17. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT.
Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu
ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
18. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan
ASI . Anjurkan keluarga untuk member ibu minuman
dan makanan yang diinginkannya.
19. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin
0,5 %
20. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin
0,5 %. Balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam
larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
21. Cuci Kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
2. Mencatat tanggal dan waktu serta nama perawat
3. Lengkapi patograf (halaman depan dan belakang), periksa
tanda vital dan askep kala I – kala IV

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 75


VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 76


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

SOP PERTOLONGAN Revisi Dari :


PERSALINAN POST
NATAL Halaman :

BATASAN
Masa sesudah persalinan berakhir hingga pulihnya organ reproduksi (eksternal dan internal).
Masa ini membutuhkan waktu ± 6 minggu, akan tetapi akan pulih sempurna dalam waktu 3 bulan.
Immediate post partum 24 jam
Early post partum minggu I
Late post Partum minggu ke 2 minggu ke 6

TUJUAN
1. Untuk memandirikan ibu dalam melakukan perawatan diri setelah melahirkan karena ibu-ibu
yang baru bersalin spontan maupun section casarea tidak mau melakukan perawatan diri.
2. Memulihkan kesehatan fisik dan mental ibu.
3. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
4. Memperlancar pembentukan ASI
5. Ibu dapat melaksanakan perawatan masa nifas
6. Ibu dapat merawat bayinya dengan baik.

PRINSIP
Pemeriksaan fisik pada post natal secara sistematis seluruh tubuh tetapi yang paling penting yang
harus diperhatikan perubahan fisik pada masa sebelum hamil sampai setelah melahirkan:
1. Payudara
2. Abdomen : uterus (proses involusi uteri), kontraksi, afterpain, Lokea (pengeluaran uterus :
Rubra 1-3, Sanguilenta 3-7, Serosa 7-14, Alba > 14
3. Serviks, vagina dna perineum
4. Ekstermitas

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam larutan
desinfektan selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efekti

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 77


NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Sarung tangan
2. Meteran
3. Reflek hamer
4. Bengkok
5. Pengalas
6. Kapas sublimat dan larutan DTT
7. Pen Ligt
8. Thermometer
9. Tensimeter
10. Steteskop
11. Pinset
12. Gunting
13. Air bersih
Persiapan Klien :
1. Menjelaskan pada klien atau keluarga terhadap prosedur
2. Mengatur posisi
3. Siapkan lingkungan yang nyaman dan perhatikan privasi pasien

III IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
2. Pemeriksaan keadaan umum klien, tingkat kesadaran dan
penampilan, tanda-tanda vital, keluhan utama.
3. Kulit
Inspeksi dan Palpasi : warna, jaringan parut, lesi dan kondisi
vaskularisasi supervisial, kelembaban, tekstur, suhu, turgor,
mobilitas dan adanya lesi.
4. Kuku
Inspeksi dan palpasi kuku tangan dan kaki meliputi : warna,
bentuk, setiap ada ketidaknormalan (cubbing finger) dan lesi.
5. Kepala
Inspeksi dan Palpasi : Kesimetrisan wajah dan tengkorak, ukuran
dan bentuk, keadaan rambut/kebersihan rambut, masa,
pembengkakan, nyeri tekan, keutuhan kulit kepala (lesi/luka),
warna, jumlah, distribusi, adanya tanda radang, tekstur, warna dan
rambut kulit kepala. Penekanan ibu jari pada kulit dahi “finger prin”
Temukan tanda-tanda demam (wajah kemerahan dan dahi panas)
dan sakit kepala.
6. Mata
Inspeksi dan palpasi : posisi dan kesejajaran mata, alis mata,
kelopak mata, bola mata, keluasan mata membuka, konjunctiva
palpebra dan bulbi dan sclera, warna iris, reaksi pupil terhadap
cahaya ukuran pupil dan kesimetrisan pupil, gerakan mata, lapang
penglihatan (visual)

7. Hidung
Bentuk hidung, keadaan kulit, kesimetrisan hidung, posisi septum,
cuping hidung, kebersihan.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 78


8. Telinga
Inspeksi : bentuk, warna, massa, ukuran, lesi dan massa di spina,
adanya peradangan, kebersihan, dinding lubang telinga,
membrane timpani (warna), bentuk dan adanya peradangan
9. Mulut dan Faring
Inspeksi : bibir, gigi (karies dan sisa makanan) dan gusi, bau mulut
/ kebersihan mulut dan lidah, selaput lender mulut dan faring, lesi,
warna, kelembaban mukosa mulut, uvula.
10. Leher
Inspeksi : bentuk kulit 9warna, pembengkakan, jaringan parut,
massa), tiroid.
Palpasi : kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, kaku kuduk,
mobilitas leher, vena jugularis dan ROM.
11. Payudara
Inspeksi : keadaan putiing susu (datar/menonjol), hiperpigmentasi
pada puting dan areola, kebersihan, adanya peradangan, adanya
pembengkakan dan apakah laktasi diberikan dan melakukan
stimulasi produksi ASI.
Palpasi : adanya pembengkakan, benjolan, rabas dari putting susu
(apakah keluar pus atau darah).
Konsistensi : Lembek/Tegang (adanya bendungan ASI), Areola :
Urut dengan lembut kearah atas (apakah ada ASI/tidak), Teraba
Hangat.
12. Abdomen dan Fundus
Inspeksi : Abdomen tampak longgar/tidak tegang, Striae
Palpasi :
 Tonus otot,
 Tinggi Fundus (Sebelum melakukan pemeriksaan bladder
harus kosong) : Posisi pasien telentang, kaki diluruskan,
tangan kanan menekan fundus bagian bawah diatas simpfisis
dan tangan kiri melakukan palpasi mengitari uterus secara
perlahan.
 Diastasis otot rektus abdominalis : posisi pasien telentang, kaki
diluruskan, anjurkan dan bantu pasien mengangkat kepalanya
dengan melihat kearah perut sambil mengencangkan otot
perutnya, dengan menggunakan jari tangan kanan telusuri
bagian bawah prosesus xypoideus terus telusuri kebawah
sampai tidak teraba sambil jari tangan mengukur lebarnya
serta ukur berapa panjangnya (menggunakan meteran)
13. Kandung Kemih : Tanyakan “Apakah ibu mengalami kesulitan
dalam berkemih / kehilangan sensasi ?”
14. Defekasi : Tanyakan “ apakah ibu sudah bisa BAB?
15. Ekstremitas bagian bawah
 Lihat apakah ada varises dan oedema
 Lakukan pemeriksaan Homan’s Sign : Luruskan tungkai bawah
pasien, tangan kanan mendorsofleksikan kaki sambil tanagan
kiri berada dibawah lutut untuk membantu lutut fleksi
( mengurangi resiko terkena emboli). Bila didapat nyeri pada
kaki atau pergelangan kaki, maka dikatakan tanda homan’s
positif.
 Refleksi patella : Lakukan pemeriksaan refleks patella pada
kedua lutut pasien.
16. Lokhea

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 79


Sebelum memeriksa lochea dan perineum, lakukan vulva hygiene.
Perhatikan :
 Jumlah frekuensi penggantian pembalut/duk dengan melihat
darah yang menodai pembalut/duk, dapat juga dengan cara di
timbang (1 ml darah beratnya 1 g).
 Sifat pengeluaran (menetes/merembes/memancar)
 Warna dan bau
17. Perineum dan Anus (posisi pasien sim kearah jahitan)
 Perhatikan perineum (menggunakan penerangan yang
cukup/senter/lampu sorot) terhadap sumber perdarahan
(misal: episiotomy/robekan).
 Observasi tanda-tanda REEDA jika dilakukan heacting, baik
karena episiotomy ataupun robekan ( Redness, Edema,
Echymosis, Discharge, Approximation )
 Kaji adanya hemoroid ( ukuran, nyeri, perdarahan)
 Varises
 Oedema

IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
2. Mencatat tanggal dan waktu serta nama perawat

VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 80


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

SOPPENGKAJIAN Revisi Dari :


FISIK BAYI BARU
LAHIR Halaman :

PENGERTIAN
Merupakan pengkajian fisik yang dilakukan oleh perawat untuk
menilai status kesehatan yang dilakukan pada bayi baru lahir,
kemudian 24 jam setelah lahir dan pada waktu pulang dari
rumah sakit.

TUJUAN
- Untuk mengetahui kondisi kesehatan dan kondisi fisik bayi
baru lahir.
- Menilai status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intra
uteri ke dalam kehidupan ekstra uteri dan mencari kelainan
pada bayi.
PRINSIP
- Perhatikan privacy selama bekerja, gunakan prinsip kerja steril dan prinsip universal
precaution.
- Tanggap terhadap reaksi pasien, sabar, ramah dan teliti.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam larutan
desinfektan selama 24 jam pada tempat terpisah.
4. Gunakan Format Ballard Scale untuk panduan dalam menilai bayi baru lahir
5. eklist hasil yang ditemukan pada bayi kedalam format tersebut
6. Jumlahkan hasil yang didapat terhadap maturitas fisik dan neuromuscular.

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

4 3 2 1 TTD
NO PROSEDUR TINDAKAN
I PENGKAJIAN
4. Mengkaji program / instruksi medik.
5. Mengkaji kondisi klien
II INTERVENSI
Persiapan Alat

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 81


1. Baki dan alasnya
2. Baju bayi
3. Timbangan bayi +alas
4. Termometer
5. Stetoskop
6. Senter
7. Penggaris
8. Dot bayi
9. Kassa steril
10. Sarung tangan bersih
11. Tensimeter
12. Centimeter/meteran/pita ukur
13. Tongue spatel
14. Opthalmoscope
15. Jam tangan
16. Alat Tulis
17. Lembar pengkajian
Persiapan Klien
1. Perawat memperkenalkan diri pada orangtua
2. Pasien diberitahu tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Menyiapkan bayi yang akan diperiksa
Persiapan Perawat
1. Perawat menyiapkan alat-alat
2. Mengatur posisi bayi sesuai yang dibutuhkan Tempatkan bayi
ditempat yang aman dan nyaman
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat tindakan dan memberikan waktu
pada pasien/orangtua untuk bertanya.
III IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan.
2. Membawa alat-alat yang telah disiapkan ke dekat bayi.
3. Melakukan pemeriksaan fisik :
a. Melakukan observasi keseluruhan tubuh bayi : postur,
ekstremitas termasuk kondisi kulit, warna kulit, adanya kelainan
pada kulit, pergerakan bayi
Postur : Posisi bayi terlentang : Bokong sempurna, kaki lebih
lurus & kaku ; BBL memperlihatkan posisi spt dalam rahim
selama beberapa hari.
b. TTV : Denyut Jantung/ Nadi Pulsasi Femoral : Letakkan
Stetoskop didaerah apical jantung : Raba daerah arteri
pulmonal : 100 (tidur) – 160 (menangis). Murmur terutama
bagian atas, bawah/batas sternum kiri harus sama kuat
Suhu : 36,5-37,2 ˚ C. Penurunan panas 200 kkal/ kg/ mnt
melalui evaporasi, konveksi, radiasi
Penafasan : 30-60x/mnt, bisa terlihat cheyne-stokes dengan
periode apnea singkat tanpa distress nafas
Tekanan Darah : Sistolik 60-80, diastolic 40 – 50 mmHg
c. Berat Badan 2,5-4 kg. Penurunan BB normal : ≤ 10 %
Panjang badan 45-55 cm
LK ( Lingkar Kepala) 32 -36,8
LD (Lingkar Dada) 30-33 cm
LB (Lingkar abdomen) Ukuran sama dengan dada, membesar
setelah bayi diberi makan karena otot abdomen meregang.
d. Integumen :

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 82


Warna, ikterik, tanda lahir, kondisi, hidrasi, simpanan lemak,
Merah muda, bervariasi berdasarkan etnik akrosianosis
terutama akibat dingin, milia, ptekie didaerah presentasi,
ekimosis akibat trauma lahir. Kulit agak tebal, keras
dipermukaan, mengelupas terutama tangan dan kaki.
Kehilangan BBN 10% berat lahir, jumlah lemak subcutan
berbeda-beda.
Verniks Kaseosa, Lanugo (warna putih seperti keju, tidak
berbau). Jumlah bervariasi, biasanya lebih banyak dilipatan
kulit. (rambut halus), jumlah bervariasi, banyak didaerah bahu,
pinna telinga dan dahi
f. Kepala
Palpasi kulit (kaput suksedaneum) Inpeksi bentuk & ukuran
(sedikit tidak simetris akibat posisi dalam rahim, molase).
Palpasi, inspeksi, ukur fontanela. (fontanel anterior 5 cm,
fontanel posterior segitiga). Palpasi sutura (sutura teraba&tidak
menyatu) Inspeksi pola, distribusi, jumlah, tekstur rambut.
g. Mata
Letak (jarak mata simetris), bentuk & ukuran simetris (ukuran
simetris, refleks mengkedip), Kelopak mata (lipatan epikantus),
rabas (tidak ada), bola mata, ukuran, bentuk (tidak ada air
mata, kadang ada, simetris, perdarahan subkonjungtiva). Pupil
(ada, ukuran simetris, reaksi cahaya), Gerakan bola mata
(strabismus sampai 3 atau 4 bln) Alis mata, jumlah, pola
terpisah (tidak berhubungan ditengah).
h. Hidung
Bentuk, letak kepatenan, konfigurasi tulang hidung
i. Telinga
Ukuran, Letak dikepala, jumlah kartilago, kanal auditori terbuka,
pendengaran
j. Mulut
Letak pada wajah, bibir (warna, konfigurasi, gerakan lidah
(perlekatan, gerakan, ukuran) Palatum (lunak/keras,uvula)
Dagu (celah dagu) Saliva (jumlah, karakter
k. Leher
Inspeksi, palpasi & muskulus sternokleidomastoideus , trakea &
posisi kelenjar tiroid.
l. Dada
Inspeksi & palpasi, bentuk gerakan pernafasan, klavikula,
tulang iga putting susu (ukuran, letak, jumlah) Jaringan
Payudara (nodul N: 3-10 mm) Auskultasi (bunyi &kecepatan
denyut jantung & nafas)
m. Abdomen
Inspeksi, palpasi & bau tali pusat (n : 2 arteri & 1 vena )
Inspeksi & palpasi abdomen, gerakan saat bernafas, auskultasi
bising usus: mekonium (waktu,warna,bau).
n. Genitalia
Inspeksi & palpasi (n: pseudomenstruasi pd wanita ) Meatus
urinarius & berkemih
o. Ekstremitas
Inspeksi & palpasi derajat fleksi
rentang pergerakan sendi, Jumlah jari-jari kepatenan sendi
patella, panggul, tumit.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 83


p. Punggung
Inspeksi & palpasi
q. Anus
Kepatenan, spincter, mekonium
4. Pemeriksaan Refleks
q) Menghisap ( Shucking & rooting refleks )
Sentuh bibir bayi dengan tangan / putting susu
Bayi akan menorah / mencari tempat stimulus, membuka mulut
dan menghisapnya
r) Menelan (Swallowing refleks )
Beri bayi minum, menelan biasanya menyertai menghisap,
Terjadi tanpa sedak, batuk / Muntah
a) Menjulurkan lidah (extrusion refleks)
Sentuh / Tekan ujung lidah bayi
Bayi menjulurkan lidah keluar
s) Glabelar (Myerson’s refleks)
Ketuk dahi, batang hidung / maksila bayi yang matanya sedang
terbuka
Bayi mengejapkan mata pada 4-5 ketukan pertama
t) Tonic neck/fencing
Pada waktu bayi tertidur, dengan cepat putar kepalanya kearah
satu sisi, Jika bayi menghadap ke sisi kiri, lengan & kaki kanan
pada sisi tsb akan lurus sedangkan ekstremitas yang
berlawanan fleksi
u) Menggenggam (grasp refleks)
Tempatkan jari pada telapak tangan / kaki bayi
Jari bayi menggenggam tangan pemeriksa
v) Moro
Gendong bayi dengan posisi setengah duduk, biarkan badan
dan kepala jatuh kebelakang dg sudut 30. Letakkan bayi,
hentakkan permukaan
Abduksi & ekstensi simetris lengan, jari-jari mengembang seperti
kipas, membentuk huruf C dg ibu jari dan jari telunjuk. Tungkai
dapat mengikuti pola respon yang sama
w) Tarik ke duduk ( pull to sit atau traction refleks )
Tarik bayi pada pergelangan tangannya dari posisi terlentang
dengan kepala berada digaris tengah.
Kepala akan tertinggal sampai bayi berada dalam posisi tegak
kemudian kepala berada pada bidang yang sama dengan dada,
bahu untuk sementara waktu sebelum jatuh kedepan, bayi akan
mencoba menegakkan kepala.
x) Terkejut (Startle Refleks )
Suara keras dari tepukan tangan yang nyaring
Lengan abduksi disertai fleksi pada siku : tangan tetap
menggenggam
y) Merangkak (crawling refleks)
Baringkan bayi dengan posisi tengkurap
Bayi akan melakukan gerakan spt merangkak dgn menggunakan
lengan & tungkainya
z) Trunk Incurvation (Galant Refleks)
Bayi ditengkurapkan , goresankan jari kearah bawah disekitar 4-
5 cm lateral terhadap tulang belakang, mula-mula pada satu sisi
kemudian kesisi lain

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 84


Tubuh fleksi dan pelvis diayunkan kearah sisi yang terstimulasi
aa) Melangkah (Walking Refleks)
Pegang bayi secara vertical, biarkan salah satu kaki menyentuh
permukaan
Bayi akan melakukan gerakan seperti berjalan, kaki akan
bergantian fleksi & ekstensi
bb) Tendon dalam ( Deep Tendon Refleks )
Pergunakan jari sebagai pengganti palu perkusi untuk
menimbulkan refleks lutut: bayi harus rileks
Refleks lutut akan timbul
cc) Ekstensi menyilang (crossed extension refleks)
Bayi posisi posisi supine, luruskan satu tungkai, tekan lutut
kedalam, rangsangan bagian bawah kaki, perhatikan tungkai
yang lain
Tungkai yang lain akan fleksi, adduksi dan kemudian ekstensi
dd) Magnet refleks
Bayi dalam posisi terlentang : agak fleksikan kedua tungkai
bawah dan beri tekanan pada kedua telapak kaki dengan
tekanan
Kedua tungkai bawah akan ekstensi melawan tekanan
ee) Refleks Babinski
Pada telapak kaki, mulai dari tumit, gores sisi lateral telapak kaki
ke atas kemudian gerakkan sepanjang telapak dekat jari kaki
Semua jari kaki hiperekstensi, ibu jari dorsofleksi . (tanda positif )
N: hilang usia 1 tahun
5. Merapikan bayi kembali dan meletakkan ketempatnya.
6. Membereskan alat-alat.
7. Mencuci tangan.

IV EVALUASI
Mengevaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah pelaksanaan
prosedur.
V DOKUMENTASI
Mencatat hasil pengkajian fisik dan kondisi abnormal pasien
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.

TOTAL 10

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 85


Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 86


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

SOP: PERAWATAN Revisi Dari :


PAYUDARA POST
NATAL Halaman :

DEFENISI
Melakukan perawatan payudara pada ibu nifas atau sesudah melahirkan untuk
melancarkan proses laktasi.

TUJUAN
1. Menjaga kebersihan payudara
2. Melancarkan sirkulasi di payudara
3. Menstimulasi produksi ASI
4. Mencegah pembengkakan payudara

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam
dalam larutan desinfektan selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut
:
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

N TINDAKAN 4 3 2 1 TTD
O
I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Baki dan alasnya
2. Kassa
3. Baby oil
4. Waskom berisi air hangat dan air dingin.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 87


Persiapan Klien :
1. Menjelaskan tujuan tindakan
2. Mengatur posisi klien
III IMPLEMENTASI
CARA I :
1. Basahi kedua telapak tangan dengan baby oil
2. Perawat berada dibelakang ibu, tempatkan ditengah dada ibu
kemudian lakukan gerakan memutar mengelilingi payudara
mengarah keluar.
3. Saat dibawah payudara, angkar payudara sebentar dan
lepaskan secara perlahan kearah depan.
4. Lakukan gerakan tersebut 25-30 kali.
CARA II :
1. Perawat masih berada dibelakang ibu, lanjutkan cara II dengan
membentuk kepalan tangan dengan buku-buku jari. Lakukan
pengurutan dari pangkal keujung kearah putting susu, merata
keseluruh payudara.
2. Jika akan melakukan pada payudara kanan ibu, tangan kiri
menopang payudara ibu, sedangkan tangan kanan melkukan
pengurutan. Lakukan secara bergantian dengan payudara kiri.
3. Lakukan gerakan 25-30 kali.
CARA III
1. Perawat masih berada dibelakang ibu, lanjutkan cara III dengan
sisi tangan, lakukan pengurutan dari pangkal keujung kearah
putting susu.
2. Jika akan melakukan pada payudara kanan ibu, tangan kiri
menopang payudara ibu, sedangkan tangan kanan melakukan
pengurutan. Lakukan bergantian pada payudaran kiri.
3. Lakukan gerakan 25-30 kali.
CARA IV :
1. Cara yang lain dapat dilakukan masase dengan kedua tangan
kearah putting susu, kedua ibu jari diatas payudara dan jari-jari
yang lainnya menopang payudara.
2. Lakukan masase berulang-ulang 25-30 kali.
PERAWATAN TERAKHIR :
1. Terakhir lakukan gerakan memelintir putting susu sampai
putting susu elastis dan kenyal.
2. Kompres payudara dengan handuk/waslap yang telah dibasahi
dengan air hangat secara bergantian sealam 5 menit
3. Lakukan bergantian dimulai dengan kompres hangat, dingin
dan diakhiri dengan air dingin.
4. Ulangi bergantian sebanyak 3 kali pada setiap payudara ibu.
5. Lakukan pengeluaran ASI, kemudian keringkan, dan ibu siap
untuk menyusui bayinya.
6. Lakukan perawatan payudarasetiap hari terutama setiap mandi.
7. Anjurkan ibu memenuhi nutrisi masa laktasi dan
memperbanyak mengkonsumsi cairan.
8. Perhatikan cara menyusui dan posisi saat menyusui bayinya.

IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 88


VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL 10

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 89


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

SOPPERAWATAN Revisi Dari :


PERINEUM & VULVA
HYGIEN POST
PARTUM Halaman :

BATASAN
Pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah vulva dan perineum ibu setelah persalinan.

TUJUAN
1. Menjaga kebersihan daerah kemaluan
2. Mencegah terjadinya iritasi dan infeksi
3. Mengurangi nyeri
4. Meningkatakkan rasa nyaman pada ibu

DILAKUKAN
1. Karena bayinya besar
2. Karna bayinya tidak bisa keluar secara spontan

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam larutan desinfektan
selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

N TINDAKAN 4 3 2 1 TTD
O
I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 90


II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Kassa/kapas steril
2. Air sabun
3. Perlak
4. Pinset
5. Bengkok
6. Handscoon
7. Betadine
8. Kateter logam
9. Bed pan
10. Boto l berisi air hangat
11. Korentang
12. Selimut
13. Pembalut
14. Celana dalam ibu yang bersih
15. Set Luka : pinset cirugis, gunting runcing lurus, lidi kapas
steril, betadin.
Persiapan Klien :
1. Menjelaskan tujuan tindakan
2. Mengatur posisi klien

III IMPLEMENTASI
1. Berikan klien kesempatan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
2. Pastikan privasi klien terjaga
3. Kemudian anjurkan klien untuk melepaskan pakaian
dalamny
4. Sebelum melakukan tindakan, palpasi perut ibu untuk
mengetahui apakah kandung kemihnya penuh atau tidak
5. Jika kandung kemih teraba penuh, lakukan kateterisasi
dengan kateter logam
6. Persilahkan ibu untuk berbaring di tempat tidur dengan
satu bantal di bagian kepala, dan lutut di tekuk (posisi
dorsal recumbent)
7. Pasang pembalut dan celana bersih
8. Letakkan pengalas di bawah bokong klien
9. Bersihkan area perineum
 Ambil kasa/kapas steril dengan pinset, kemudian
masukkan ke dalam larutan steril/air sabun
 Basahi kassa/kapas steril tersebut ke arah perineum
dari arah depan ke belakang
 Lakukan hal tersebut hingga area perineum tampak
bersih
 Lakukan perawatan dengan betadine jika ada
jahitan pada perineum (luka episiotomi)
 Amati ada tidaknya tanda-tanda infeksi di sekitar
area tersebut.
 Tutupi dengan alat tenun bagian tubuh klien yang
tidak termasuk area yang akan dilakukan tindakan

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 91


IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur

VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 92


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP TEHNIK MENYUSUI
BAYI
Halaman :

BATASAN
Cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi

TUJUAN
Agar dapat memeberikan ASI secara benar dan menghindari lecetnya putting susu

DILAKUKAN
1. Bayi baru lahir
2. Ibu setelah melahirkan

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam larutan
desinfektan selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 93


N PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD
O
I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
Catatan keperawatan
Persiapan Klien :
1. Menjelaskan tujuan tindakan
2. Mengatur posisi klien
III IMPLEMENTASI
1. Berikan klien kesempatan bertanya sebelum
kegiatan dilakukan
2. Pastikan privasi klien terjaga
3. Anjurkan klien untuk mengendong bayinya
kemudian duduk bersandar dengan kaki tertopang
(tidak menggantung)
4. Anjurkan klien untuk membuka payudaranya
5. Posisikan bayi sejajar dengan payudara (kepala
dan badan bayi bersentuhan dengan badan klien)
6. Tekan perlahan dagu bayi dan arahkan ke puting
susu klien hingga klien mencari puting susu
7. Masukkan seluruh puting susu hingga areola
mamae ke mulut bayi (di atas lidah)

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 94


8. Gunakan ibu jari untuk menekan bagian atas
payudara, sedangkan jari lainnya menopang
payudara bagian bawah
9. Pertahankan kontak mata selama proses
menyusui
10. Masukkan jari kelingking ke salah satu mulut bayi
apabila akan menghentikan pemberian ASI
11. Keringkan payudara ibu dengan menggunakan
handuk dan rapikan kembali pakaian ibu
12. Sendawakan bayi (bayi diposisikan pronasi lalu
ditepuk-tepuk perlahan bagian punggungnya)
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 95


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOP MEMANDIKAN BAYI &
PERAWATAN TALI PUSAT
Halaman :

BATASAN
Membersihkan tubuh bayi dengan cara di lap/mandi rendam pada bak mandi
dan merawat tali pusat dengan desinfektan atau dengan cairan fisiologis.

TUJUAN
1. Memberikan kenyamanan pada bayi
2. Menjaga kebersihan kulit bayi dari sisa lemak tubuh serta keringat.
3. Merangsang peredaran darah.
4. Mencegah terjadinya infeksi
5. Mempercepat pengeringan dan terlepasnya tali pusat.

DILAKUKAN
1. Menjemur bayi
2. Bayi yang sudah lengket atau resah

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam
larutan desinfektan selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

NO TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Handuk dan waslap bersih
2. Sabun bayi dan sampo,

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 96


3. Cotton bud atau kapas bersih
4. Kappa s untuk membersihkan daerah perineal
5. Waskom 2 buah atau bath up
6. Bengkok
7. Air hangat dalam ember mandi
8. Popok
9. Pakaian bersih
10. Keranjang/plastic pakaian kotor.
11. Minyak kayu putih
12. Thermometer
13. Alat Perawatan tali pusat :
14. Bak instrument steril
15. Kain kasa steril
16. Pinset anatomis
17. Lidi kapas
18. Aquades steril/betadin/alcohol jika perlu.
Persiapan pasien :
1. Menjelaskan tujuan tindakan
2. Mengatur posisi klien
III IMPLEMENTASI
1. Perawat membentangkan handuk mandi
2. Perawat membentangkan semua perlengkapan baju bayi.
3. Perawat menyiapkan air mandi hangat dalam ember mandi
kemudian periksa suhu air.
4. Perawat membawa bayi keatas meja mandi kemudian mengukur
suhu tubuh bayi.
5. Membuka pakaian bayi seluruhnya.
6. Perawat mengambil kapas dan membasahinya dengan air
kemudian membersihkan mata dengan kapas tersebut. Setelah
perawat itu perawat membersihkan hidung dan telingan dengan
kapas tersebut. ball hold, basahi rambut dengan air secara
lembut.
7. Membersihkan muka bayi dengan waslap basah, kemudian
basahi kepala, leher, dada, tangan, perut, bokong, dan genitalia,
setelah itu menyabuninya.
8. Kemudian bayi dibawa keember dengan cara tangan kiri sampai
pergelangan tangan pada punggung dan belakang leher bayi,
kemudian empat jari diketiak bayi sedangkan ibu jari memegang
bahu bayi, tangan kanan memegang bokong bayi melalui kedua
paha bayi.
9. Atau dapat dilakukan dengan tehnik seperti memegang bola
pada kepala bayi.
10. Masukkan bayi kedalam ember mandi dengan hati-hati dengan
posisi setengah duduk.
11. Basuh dengan tangan kanan muka kemudian seluruh tubuh bayi
dengan air. Angkat kain kasa penggung tali pusat yang telah
kotor kedalam bengkok, kemudian bersihkan dengan air.
12. Untuk mmebersihkan daerah bagian belakang, telungkupkan
bayi, dada diatas tangan kanan bayi, ibu jari dibahu dan jari-jari
lain diketiak bayi.
13. Basuh punggung sampai bokong bayi dengan air setelah bersih
kembalikan bayi dalam posisi telentang, bersihkan kembali
dengan air, setelah bersih, angkat bayi dari ember mandi.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 97


14. Letakkan bayi diatas handuk mandi, kemudian keringkan.
15. Kemudian angkat bayi dan letakkan diatas pakaian yang telah
disediakan, beri talk pada muka dan minyak kayu putih pada
punggung dan dada serta perut bayi.
16. Rawat tali pusat, tutptali pusat denagn kain kassa steril kering
17. Pasang seluruh pakaian bayi diletakkan pada tempat tidurnya
atau diserahkan pada ibunya.
18. Rapikan alat.
19. Cuci tangan
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
2. Mencatat tanggal dan waktu serta nama perawat
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 98


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOPINFANT FEEDING
Halaman :

PENGERTIAN
Memberikan makanan (ASI) pada bayi baru lahir sesegera mungkin setelah kelahiran.

TUJUAN
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
2. Menciptakan kedekatan dan kontak fisik antara ibu dan bayi.

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERSIAPAN IBU
1. Ibu mencuci tangan
2. Ibu membersihkan daerah areola dan puting susu dengan waslap/kapas yang telah dibasahi
dengan air hangat.

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Waslap/kapas
2. Air hangat
Persiapan pasien :
1. Menjelaskan tujuan tindakan
2. Mengatur posisi klien
III IMPLEMENTASI
1. Anjurkan ibu untuk mendekap bayi
2. Anjurkan ibu untuk menyentuh halus pipi bayi
dengan putting susu, sehingga secara otomatis

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 99


bayi akan membuka sendiri mulutnya.
3. Posisikan dada bayi dekat dengan dada ibu, lalu
dekatkan bayi kepayudara ibu. Usahakan agar
mulut bayi dapat memuat seluruh putting susu dan
areola mamae .
4. Pada saat bayi menyedot dan menelan, bayi
mungkin senang memegang atau memilih menyusu
dengan meletakkan tangannya disamping.
5. Jika ibu sudah selesai menyusui, anjurkan ibu
jangan menarik putting dari mulut bayi, karena akan
mengakibatkan rasa sakit pada bayi.
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama
prosedur.
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 100


Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
SOPSENAM NIFAS
Halaman :

PENGERTIAN
Melakukan ambulasi segera pada ibu post partum

TUJUAN
1. Mempercepat proses penyembuhan
2. Mempercepat proses involusi uteri
3. Memperlancar pengeluaran lochea
4. Memperlancar fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan.
5. Meningkatkan peredaran aliran darah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

N PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD


O
I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
Persiapan pasien :
1. Perawat menjelaskan tujuan.
III IMPLEMENTASI
HARI 1
Ibu tidur dalam posisi telentang, kedua tangan berada
disamping kiri dan kanan ibu. Anjurkan ibu melakukan
latihan pernafasan dengan cara menarik nafas secara
perlahan dari hidung dan menghembuskannya dari
mulut. Lakukan latihan ini 10 kali.
HARI 2
Dalam posisi tidur telentang, anjurkan ibu
membentangkan kedua tangan kearah sisi kiri dan
kanan, kemudian melakukan gerakan dengan
mengangkat kedua tangan kearah muka/depan ibu.
Lakukan gerakan ini 10 kali.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 101


HARI 3
Ibu tidur dalam posisi tidur telentang, kedua tangan
berada disamping kiri dan kanan ibu, kemudian
anjurkan ibu mengangkat bokong ibu dan menahan 5
menit. Lakukan gerakan ini 10 kali.
HARI 4
Ibu tidur dalam posisi telentang, tangan kanan
diletakkan diatas perut, tangan kiri diletakkan disisi kiri.
Anjurkan ibu menekuk kedua kaki, kemudian
mengangkat kepala 45 derajat dan menahan selama 5
menit, setelah 5 menit kepala direbahkan kembali.
Lakukan gerakan ini 10 kali.
HARI 5
Ibu tidur dalam posisi telentang, kaki kiri ditekuk, kaki
kanan diluruskan, tangan kiri berada disisi kiri ibu
sedangkan tangan kanan menyilang kearah lutut kiri
ibu. Lakukan peregangan secara bergantian pada sisi
kanan dan kiri ibu. Lakukan 10 kali.
HARI 6
Ibu tidur dalam posisi telentang, kedua tangan berada
disisi kanan dan kiri ibu, anjurkan ibu menekuk lutut
kanan dan mengayunkan kaki kedepan. Lakukan
latihan ini secara bergantian pada kaki kiri dan lakukan
latihan ini 10 kali.
HARI 7
Ibu tidur dalam posisi telentang, kedua tangan berada
dikedua sisi kanan dan kiri, kedua kaki diregangkan,
dan menahan posisi tersebut selama 5 menit. Lakukan
10 kali.
HARI 8
Ibu dalam posisi menekukkan badan, anjurkan ibu
melakukan latihan pernafasan dengan menggunakan
otot –otot perut.
HARI 9
Ibu tidur dalam posisi telentang, kedua tangan disisi kiri
dan kanan ibu, anjurkan ibu mengangkat kedua kaki
tegak lurus keatas dan mengayunkan kebawah.
Alkukan 10 kali.
HARI 10
20. Ibu dalam posisi telentang, kedua tangan
diletakkan dibelakang telinga ibu, kaki diluruskan.
Ibu melakukan gerakan dari posisi tidur keposisi
duduk. Lakukan 10 kali.
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.

VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 102


5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Kode/No :
STIKES HANG TUAH
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 103


Revisi Dari :

SOP: SITZ BATH ATAU


DUDUK RENDAM
Halaman :

PENGERTIAN
Sitz bath atau duduk rendam merupakan metoda yang efektif untuk melakukan
kompres hangat pada perineum.

TUJUAN
1. Membantu proses penyembuhan luka perineum melalui kompres hangat/air
dingin.
2. Mengurang insiden infeksi.
3. Memberi kenyanan

PRINSIP
Privasi, rapi dan sistematis.

PERHATIAN
1. Selama melakukan perasat, perhatikan keadaan umum pasien.
2. Mengerjakan perasat pada pasien harus cepat dan rapi.
3. Alat yang sudah dipakai pasien yang berpenyakit menular, direndam dalam
larutan desinfektan selama 24 jam pada tempat terpisah

PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan Ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

NO PROSEDUR TINDAKAN 4 3 2 1 TTD

I PENGKAJIAN
Mengkaji kembali program/instruksi medik.
II INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Bak duduk rendam
2. Handuk bersih
3. Pembalut bersih
4. Kantung penampung air dengan selang dan klem
5. Air hangat

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 104


6. Pengukur suhu.
Persiapan pasien :
1. Perawat memperkenalkan diri.
2. Perawat menjelaskan tujuan.
3. Perawat menyiapkan posisi anak yang nyaman
III IMPLEMENTASI
1. Tempatkan sitz bath diatas toilet duduk atau bak duduk rendam pada
tempatnya, isi penampung dengan air hangat, gantungkan sehingga air
hangat dapat mengalir kedalam sitz bath atau duduk rendam melalui
selang .
2. Bantu ibu kekamar mandi, melepaskan pakaiannya dan duduk diatas
sitz bath atau duduk rendam. Beri tahu ibu untuk membuka klem air
hangat mengalir kedalamnya.lakukan sealama 20 menit.
3. Setelah selesai anjurkan ibu mengeringkan daerah perineum dan
memakai pembalut bersih (dari arah depan kebelakang).
4. Bantu ibu kemabli keruangannya duduk dikursi atau berbaring ditempat
tidurnya.
5. Catat bahwa sitz bath telah dilakukan
IV EVALUASI
Mengobservasi respon klien terhadap tindakan
V DOKUMENTASI
1. Mencatat respon dan toleransi klien selama prosedur.
2. Mencatat bahwa sitz bath telah dilakukan, kondisi ibu dan perineumnya.
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 105


STIKES HANG TUAH Kode/No :
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
PROSEDUR BLADDER
TRAINING
Halaman :

KETRAMPILAN PENILAIAN KLINIK


“BLADDER TRAINING”

A. DEFINISI
Bladder triningadalahlatihan yang dilakukanuntukmengembalikan tonus
ototkandungkemih agar fungsinyakembali normal.
B. TUJUAN
1. Melatih klien untuk melakukan BAK secara mandiri.
2. Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama.
3. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktu tidak ada
karena pemasangan kateter.
C. INDIKASI
1. Klien yang dilakukan pemasangan kateter cukup lama.
2. Klien yang akan di lakukan pelepasan dower kateter.
3. Klien yang mengalamiin kontensia retention urinea
4. Klien post operasi.

D. PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

NILAI TTD
NO PROSEDUR /LANGKAH KLINIK
4 3 2 1

I. Persiapan Alat

- Catatan perawat
- Klem
- Sarung tangan bersih
II. Pelaksanaan:

1. Cuci tangan.

2. Jelaskan prosedur kepada klien

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 106


3. Klien diberiminum setiap 1 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00
s/d.jam 19.00.

4. Setiap kali habisdiberiminum ,catheter di klem.

5. Kemudian setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai jam


08.00 s/d. jam 20.00 dengan cara di klem

6. Catheter dibuka pada malam hari (setelah jam 20.00) catheter


dibuka (tidak diklem) dan klien boleh minum tanpa ketentuan
seperti pada siang hari.

7. Prosedur tersebut diulang untuk hari berikutnya sampai


program tersebut berjalan lancer dan berhasil

8. Buatlah sebuah jadwal bagi pasien untuk mencoba


mengosongkan kandung kemih dengan menggunakan urinal.

9. Alat-alat dibereskan

10. Akhiri interaksi dengan mengucapkan salam

11. Cuci tangan

12. Dokumentasikan hasil tindakan

Tanjungpinang, ...........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( .................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 107


STIKES HANG TUAH Kode/No :
TANJUNGPINANG
Tanggal :

Revisi Dari :
PROSEDUR IRIGASI
BLADDER :
Halaman

PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK


IRIGASI BLADDER

A. DEFINISI
Irigasi adalah pembilasan atau pencucian dengan larutan yang telah ditentukan, Irigasi
ini dilaksanakan berdasarkan program dokter.

B. TUJUAN
1. Menempatkan larutan antiseptic kelapisan kandung kemih untuk mengobati infeksi
kandung kemih
2. Mempertahankan atau memulihkan kepatenan kateter, misalkan untuk
mengeluarkan bekuan darah yang terbentuk di dalam kandung kemih dan
menghambat kateter
3. Membersihkan kandung kemih dari sisa-sisa perdarahan post operasi

C. INDIKASI
1. Klien post operasi saluran perkemihan yang masih terpasang kateter
2. Radang/infeksi kandung kemih
3. Peradangan saluran kemih bagian atas
4. Pasien menggunakan kateter dan terjadi clotting/penyumbatan.

D. PETUNJUK :
Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :
1 : Jika langkah klinik tidak dilakukan
2 : Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3 : Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4 : Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif

TT
NILAI
D
NO PROSEDUR /LANGKAH KLINIK
4 3 2 1

I. Persiapan Alat

- Sarung tangan bersih


- Kateter urin yang telah terpasang
- Slang dan kantong drainase jika belum terpasang
- Klem slang drainase
- Kapas antiseptik
- Wadah steril
- Larutan irigasi steril yang dihangatkan atau memiliki suhu

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 108


ruangan
II. Pelaksanaan:

1. Cuci tangan

2. Jelaskan prosedur kepada klien

3. Berikan privasi klien

4. Pasang sarung tangan bersih

5. Kosongkan, ukur urine yang ada di dalam kantong urine,


buang urine dan sarung tangan

Persiapkan perlengkapan:

- Cuci tangan
- Hubungkan slang infuse irigasi dengan larutan irigasi
dan bilas slang dengan larutan, jaga agar ujungnya
tetap steril
- Pasang sarung tangan bersih dan bersihkan port irigasi
dengan kapas antiseptic
- Hubungkan slang irigasi keport cairan pada cateter tiga
cabang (threewaycateter)
- Hubungkan kantong dan slang drainase keport drainase
urine jika belum dihubungkan
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

6. Lakukan irigasi kandung kemih:

- Untuk irigasi kontinyu, buka klem aliran pada slang


drainase urin (jikaada)
 Buka klempeng atur pada slang irigasi dan atur
kecepatan aliran sesuai dengan program dokter
atau atur kecepatan aliran sebanyak 40-60 tetes
per menit jika kecepatan aliran tidak ditentukan
 Kaji jumlah, warna, dan kejernihan drainase.
Jumlah drainase harus sama dengan jumlah cairan
irigasi yang masuk kekandung kemih ditambah
dengan perkiraan haluaran urine
- Untuk irigasi intermitten, tentukan apakah larutan perlu
tetap di kandung kemih selama waktu tertentu
 Apa bila larutan tetap berada di dalam kandung
kemih, tutup klem aliran ke slang drainase urine
 Apa bila larutan sedang dimasukkan untuk
mengirigasi kateter, buka klem aliran pada slang
drainase urine
 Buka klem aliran pada slang irigasi agar sejumlah
larutan yang telah diprogramkan masuk kedalam
kandung kemih. Klem slang
 Setelah larutan dipertahankan selama waktu yang
telah ditetapkan, buka klem aliran pada slang
drainase dan biarkan kandung kemihkosong
 Kaji jumlah, warna dan kejernihan drainase.

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 109


Jumlah drainase seharusnya sama dengan jumlah
cairan irigasi yang masuk kekandung

Kaji respon klien dan haluaran urine

Cuci tangan

Dokumentasikan hasil tindakan (temuan dalam drainase


seperti bekuan darah, nanah atau cabikan mukosa)

Tanjungpinang, ..........
JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL
Penguji
Ket :A = 80 – 100
B+ = 75 – 79
B = 70 – 74 ( ....................................)
C+ = 65 – 69
C = 60 – 64
D = 55 – 59
E = < 54

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 110


DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I.M., Lowdermilk, D. & Jensen, M.D (2005).Keperawatan
Maternitas.Alih Bahasa, Wijayarini, M.A & Anugerah, P.I. Edisi
4.Jakarta : EGC

Cunningham, F.G (2001). Wiliams Obstetrics, 21 Ed. The McGraw-Hill


Companies. Inc
Mochtar, R. (1998) Sinopsis Obsetri. EGC: Jakarta
Piliteri, A. (2003). Maternal and Child Health Nuprsing: Care Of The
Childbearing And Childreading Family. 4rd ed. Philadelphia:
Lippincot

PSIK - UNRI Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas

Sop Laboratorium Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang 111

Anda mungkin juga menyukai