KELUARGA
Nursing Intervention
Prioritas Dx
masalah
Menetapkan tujuan
untuk hasil yang
diharapkan
Menentukan tujuan
untuk memenuhi tujuan
yang ditetapkan
Menentukan intervensi
keperawatan untuk
memenuhi tujuan
MENETAPKAN TUJUAN KEPERAWATAN
Tujuan :
- Dibuat berdasarkan hasil akhir yang
diharapkan (Berorientasi pada
keluarga).
- Perilaku yang diharapkan berubah
(Berorientasi pada masalah dan faktor-
faktor penyebabnya)
SYARAT TUJUAN
SMART
(Spesifik, Measurable, Achievable, Reality, Time)
MERENCANAKAN :
What to do it
When to do it
How to do it
Who will do it how much
Memperhatikan:
-Program dan organisasi yang ada
-Situasi
-Sumber daya : Internal dan eksternal
-Program yang lalu
MENETAPKAN :
Penanggungjawab
Tujuanjangka pendek
Mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi
Klg dpt menyebutkan kembali ttg penykt:
pengertian, tanda-gejala dan dampak setelah 2 kali
penyuluhan
kriteria hasil:
Menyebutkan pengertian dengan singkat
Menyebutkan 3 faktor penyebab
Menyebutkan 5 tanda-gejala
Menyebutkan 3 dampak penyakit
Kognitif
Intervensi diarahkan pd aspek kognitif pd fungsi klg, yg
meliputi, pemberian informasi, gagasan baru ttg suatu
keadaan & mengemukakan pengamalan
Afektf
Intervensi diarahkan pd aspek afektif fungsi klg, dirancang
u/mengubh emosi klg agar dpt memcahkn masalah scr efektif
Perilaku
Intevensi diarahkn u/ membantu klg berinteraksi/bertingkh
laku, berkomunikasi scr efektif dgn anggota klg lainnya yg
sifatnya berbeda-beda
FORMAT INTERVENSI
Diagnos Tujuan Kriteria Standar Rencana
Kep Evaluasi Evaluasi Intervensi
Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus
IMPLEMENTASI
Merupakan langkah yang dilakukan setelah
perencanaan program
Program dibuat untuk menciptakan keinginan
berubah dari keluarga dan memandirikan
keluarga.
Pelaksanaan waktu implementasi harus sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
EVALUASI
Objektif
Analysis
Planning
GOOD LUCK
POST TEST 4
1. Kerjakan di kertas folio bergaris
2. Kerjakan sesuai format Intervensi,
Implementasi dan evaluasi, sebelumnya
tentukan diagnosa keperawatan minimal 2
diagnosa
3. Dikumpulkan terakhir Hari senin, 30 Januari
2017 Pukul 15.00
KASUS1
Tn. P dan keluarganya memiliki kewarganegaraan
Indonesia,dirumah berukuran 15x20 m Tn P tinggal
bersama Ny. P dan An. PW dan An AG berasal dari suku
jawa. Tidak ada budaya yang mempengaruhi kesehatan
keluarga.
Penghasilan keluarga ± Rp. 1.400.000,- perbulan yang
diperoleh dari hasil kerja Ny. P sebagai penyadap karet.
Penghasilan yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari – hari dan membayar biaya kuliah an. PW.
Ny. P 2 hari yang lalu mengeluh terasa pusing dan berat di
bagian belakang leher. Pada saat pengkajian tekanan
darah 220/150 mmHg keluhan pusing tidak ada, namun
tangan dan kaki terasa kesemutan. Ny. P jarang
memeriksakan diri ke puskesmas apa bila dirasa tidak ada
keluhan, klien akan ke puskesmas apa bila penyakitnya
tidak mempan dengan obat. Ny. PW mengatakan sehat
dan tidak mengeluhkan apapun.
KASUS 2
Tn. Sa berasal dari suku Sunda (Subang) Jawa Barat dan Ny.S juga berasal
dari suku Madura Jawa timur.Tn s tinggal dengan dua anak. An T (9thn )
dan an Y(3thn) Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa
Indoensia. Dan makanan yang disajikan dan dikonsumsi oleh keluarga Tn.Sa
dan anaknya biasanya seperti sayuran, dan lauk-lapuk. Terkadangpun Ny.S
membuat olahan makanan yang dipelajari dari orang tuanya makanan khas
madura.
Di Keluarga Tn.Sa yang mengambil keputusan adalah Tn.Sa. Tetapi
biasanya keputusan diambil setelah bermusyawarah dengan Tn.Sa dan
keluarganya jika sakit hanya dapat pergi kepuskesmas pembantu/ bidan
terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan mendapat pengobatan.
Tn. Sa seorang peroko aktif, Tn S asakit batuk batuk lebih dari 1 bulan dan
hanya berobat membeli obat dtoko sebelah. Tidak melakukan pemriksaan k
puskesmas. Tn S tinggal di Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah
warisan dari orang tua Ny.S . Luas kira-kira 48 m2, rumah berupa
semipermanen yang sebagian bangunannaya terbuat dari kayu, rumah tak
memiliki halaman hanya sedikit teras yang masih belum diplester, tidak
tampak tanaman hias yang ditanam dirumah. Secara umum rumah tampak
bersih, namun masih terlihat barang-barang yang diletakkan tidak pada
tempatnya. Rumah memiliki jendela namun jendela paten yang tidak dapat
dibuka sehingga untuk ventilasi udara kurang baik. Air bersih didapatkan
dari sumur pompa. Pembuangan air limbah langsung dialirkan ke kali dan
untuk pembuangan sampah ditimbun kemudian dibakar.