Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH MANAJEMEN

KEPERAWATAN
MANAJEMEN ASUHAN
KEPERAWATAN
PROFESIONAL

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM KHUSUS S1 ILMU KEPERAWATAN
2020
About Us!
• I Putu Arnawa (19089144022)
• I ketut Bingin Widana

Jens Martensson
(19089144023)
• Ni Luh Trisna Juliantari
(19089144024)

2
BAB I
Latar Belakang
• Kemajuan jaman menuntut perawat
sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk
bersikap profesional.
• Berdasarkan latar belakang tersebut, kami

Jens Martensson
tertarik untuk menyusun makalah tentang
“Konsep dan Penerapan Manajemen
Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP)” sehingga dapat dirumuskan
pemberian asuhan keperawatan
profesional kepada klien sesuai konsep
ilmu manajemen keperawatan.

3
BAB I
RUMUSAN MASALAH TUJUAN
• Berdasarkan latar belakang • Tujuan Umum
tersebut maka rumusan masalah Mendapatkan gambaran secara nyata dan
dalam makalah ini adalah mengembangkan pola pikir ilmiah dalam menerapkan

Jens Martensson
“Bagaimanakah konsep dan manajemen asuhan keperawatan profesional (MAKP)
penerapan manajemen asuhan di ruang rawat.
keperawatan profesional (MAKP)
?” • Tujuan Khusus
• Mampu melakukan pengumpulan data/pemetaan diunit atau ruang rawat
• Mampu mengumpulkan data tentang klasifikasi pasien berdasarkan
tingkat ketergantungan dan menghitung jumlah tenaga keperawatan
• Mampu menyusun masalah dalam penerapan MAKP
• Mampu memilih model MAKP yang sesuai
•  Mampu membuat struktur organisasi, uraian tugas di ruang MAKP
• Mampu menyusun instrumen evaluasi pelayanan di ruang MAKP
4
• Faktor Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Manajemen Asuhan Keperawatan
BAB II Profesional
• Kualitas pelayanan keperawatan : setiap upaya
KONSEP DASAR untuk meningkatkan pelayanan a. Untuk
Pengertian Manajemen Asuhan meningkatkan asuhan keperawatan kepada
pasien/ konsumen
Keperawatan Profesional (MAKP)
• Model Asuhan Keperawatan Profesional • Untuk menghasilkan keuntungan (pendapatan)

Jens Martensson
adalah sebagai suatu sistem (struktur, proses institusi
dan nilai-nilai) yang memungkinkan • Untuk mempertahankan eksistensi institusi
perawat profesional mengatur pemberian • Untuk meningkatkan kepuasan kerja
asuhan keperawatan termasuk lingkungan
untuk menopang pemberian asuhan tersebut • Untuk meningkatkan kepercayaan klien
(Hoffart & Woods, 1996). • Untuk menjalankan kegiatan sesuai aturan atau
standart

5
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
3 Unsur-Unsur dalam Manajemen
Menurut JCHO (Joint Commission on
Asuhan Keperawatan Profesional
Accreditational Helath Care
(MAKP) :
Organisastion terdapat 8 standart
tentang asuhan keperawatan yang Terdapat 4 (empat) unsur MAKP antara lain :
meliputi : 1. Standart kebijakan institusi atau nasional

Jens Martensson
• Menghargai hak- hak pasien  2. Proses keperawatan, meliputi :
• Penerimaan sewaktu pasien MRS • Pengkajian
•Observasi keadaan pasien •Diagnosa
•Pemenuhan kebutuhan nutrisi •Intervensi
• Asuhan pada tindakan non- operative dan administratif f. •Implementasi
Asuhan pada tindakan olerasi dan prosedur invasif
• Pendidikan pada pasien dan keluarga •Evaluasi
• Pemberian asuhan secara terus menerus dan •Dokumentasi
berkesinambungan

6
Sistem Manajemen Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP)
Pendidikan klien, meliputi
• Fungsional
• Pencegahan Penyakit
• Kasus

Jens Martensson
• Pencegahan Mempertahankan
Kesehatan • Tim
• Informed Concent • Primer
• Dischard Palnning • Modivikasi tim-primer

7
Pilar Manajemen Asuhan
Tujuan Manajemen Asuhan
Keperawatan Profesional
Keperawatan Profesional
(MAKP) Intervensi
(MAKP)

• Menjaga konsistensi asuhan A. Pilar I : Pendekatan manajemen B. Pilar II : sistem penghargaan


keperawatan. keperawatan

Jens Martensson
• Manajemen sumber daya
• Mengurangi konflik, tumpang • Perencanaan dengan kegiatan manusia diruang model praktik
perencanaan yang dipakai di ruang
tindih dan kekososongan MPKP meliputi (perumusan visi, misi, keperawatan professional
pelaksanaan asuhan keperawatan filosofi, kebijakan dan rencana jangka berfokus pada proses
oleh tim keperawatan pendek ; harian,bulanan,dan tahunan) rekruitmen,seleksi kerja
• Menciptakan kemandirian dalam •  Pengorganisasian dengan menyusun orientasi, penilaian kinerja, staf
stuktur organisasi, jadwal dinas dan perawat.proses ini selalu
memberikan asuhan daftar alokasi pasien.
keperawatan. dilakukan sebelum membuka
•  Pengarahan Dalam pengarahan terdapat ruang MPKP dan setiap ada
kegiatan delegasi, supervise, menciptakan
• Memberikan pedoman dalam iklim motifasi, manajemen waktu, penambahan perawatan baru.
menentukan kebijakan dan komunikasi efektif yang mencangkup pre
keputusan dan post conference, dan manajemen C. Pilar III
konflik
• Menjelaskan dengan tegas ruang • hubungan professionalHubungan
• Pengawasan professional dalam pemberian
lingkup dan tujuan asuhan
keperawatan bagi setiap tim • Pengendalian pelayanan keperawata (tim
keperawatan kesehatan) dalam penerima 8
palayana keperawatan (klien dan
keluarga).
2.2 Model Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

2.2.1 Dasar Pertimbangan Pemilihan Model 2.2.2 Model Manajemen Asuhan


Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional Keperawatan Profesional (MAKP)
(MAKP)
 
1. Sesuai dengan tingkat 1. Model Asuhan Keperawatan
ketergantungan pasien Profesional (MAKP) Fungsional

Jens Martensson
2. Efisien dan efektif penggunaan 2. Metode keperawatan Medular atau
Modifikasi Tim-Primer
biaya
3. Model Asuhan Keperawatan
3. Kualitas asuhan dan kepuasaan Profesional (MAKP) Kasus
klien 4. Model Asuhan Keperawatan
4. Kepuasan kinerja perawat Profesional (MAKP) Primer
5. Terlaksananya komunikasi yang 5. Model Asuhan Keperawatan
adekuat antara perawat dan tim Profesional (MAKP) Tim
kesehatan lainnya 9
2.3 Timbang Terima

2.3.1 Pengertian
• Timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu(laporan)
yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam,

Jens Martensson
2002).
2.3.2 Tujuan Pelaksanaan Timbang Terima
2.3.3 Prosedur Pelaksanaan Timbang Terima
2.3.4 Pre Conference
2.3.5 Post Conference
10
2.4 Sentralisasi Obat
2.4.1 Pengertian
• Kontroling atau pengawasan terhadap penggunaan dan konsumsi
obat merupakan salah satu peran perawat sehingga perlu dilakukan
dalam suatu pola yang sistematis sehingga penggunaan obat benar-

Jens Martensson
benar dapat dikontrol oleh perawat sehingga resiko kerugian secara
materiil maupun non materiil dapat dieliminir.
2.4.2 Teknik Pengelolaan Sentralisasi Obat
2.4.3 Alur Sentralisasi Obat
2.4.4 Petunjuk Teknis Pengisian Format Persetujuan Sentralisasi Obat
2.4.5 Petunjuk teknis Pengisian Format Pemberian Obat
2.4.6 Petunjuk Teknis Pengisian Tanda Bukti Serah Terima Obat (Untuk
Pasien) 11

2.4.7 Petunjuk teknis Sentralisasi Obat


2.5 Ronde Keperawatan

2.5.1 Pengertian
• Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping klien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi

Jens Martensson
pada kasus tertentu harus dilakukan oleh penanggung jawab jaga
dengan melibatkan seluruh anggota tim.
2.5.2 Tujuan dan Manfaat Ronde Keperawatan
2.5.3 Kriteria Pasien
2.5.4 Peran Masing-masing Anggota
2.5.5 Alur Ronde Keperawatan
2.5.6 Evaluasi Tindakan Ronde Keperawatan
12
BAB III PENUTUP
A. Terdapat 4 (empat) model MAKP
antara lain :
• Kesimpulan
a. Fungsional
•  Sistem manajemen asuhan
b. Kasus
keperawatan profesional (MAKP)

Jens Martensson
adalah suatu kerangka kerja yang c. Tim
mendefinisikan keempat unsur: d. Primer
standart, proses keperawatan,
e. Modifikasi tim-primer
pendidikan keperawatan dan sistem
MAKP.  
Dalam MAKP terdapat
• Penerapan MAKP terdapat 3 (tiga) tahap
• . Timbang terima adalah suatu cara dalam yaitu :
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang a. Pra implementasi
berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2002).
b. Intra implementasi
b. Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien yang c. Post implementasi

Jens Martensson
dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien Saran
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada kasus tertentu yang harus dilakukan oleh perawat •  Makalah sangat jauh dari kesempurnaan,
primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat oleh karena itu kami sebagai kelompok
Asocciate yang perlu juga melibatkan seluruh mengharapkan kritikan dan saran dari
anggota tim kesehatan (Nursalam,2002). dosen pembimbing dan teman – teman
sesama mahasiswa. Dengan mengetahui
c. Sentralisasi obat ( teknik pengelolaan obat penuh) konsep dan penerapan manajemen asuhan
adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan keperawatan profesional diharapkan kita
diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada sebagai calon perawat profesional mampu
perawat, pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya mengaplikasikan MAKP di suatu ruangan
dilakukan oleh perawat. pelayanan keperawatan sehingga klien dan
perawat dapat merasakan kepuasan atas
kinerjanya.
TERIMA
KASIH

DARI KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai