Anda di halaman 1dari 58

MODEL PRAKTIK

KEPERAWATAN PROFESIONAL
PENGERTIAN & HAKIKAT PRAKTIK
KEPERAWATAN PROFESIONAL
HAKEKAT KEPERAWATAN
FALSAFAH PRAKTIK KEPERAWATAN

Keperawatan merupakan bantuan


yang diberikan karena adanya
Falsafah kelemahan fisik, mental,
keperawatan keterbatasan pengetahuan, serta
menurut kurangnya kemauan menuju kepada
IBRAHIM C kemampuan melaksanakan kegiatan
hidup sehari-hari
TUJUAN MPKP
• Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.
• Mengurangi konflik, tumpang tindih dan
kekososongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
• Menciptakan kemandirian dalam memberikan
asuhan keperawatan.
• Memberikan pedoman dalam menentukan
kebijakan dan keputusan.
• Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan
tujuan asuhan keperawatan bagi setiap tim
keperawatan
KARAKTERISTIK MPKP
• Penetapan jumlah tenaga
keperawatan
• Penetapan jenis tenaga keperawatan
• Penetapan standar rencana asuhan
keperawatan
• Penggunaan metode modifikasi
keperawatan primer
SUB SISTEM MPKP
• Nilai–nilai professional
• Hubungan antar professional
• Metode pemberian asuhan keperawatan
• Pendekatan manajemen terutama dalam
perubahan pengambilan keputusan
• Sistem kompensasi dan penghargaan. 
1. NILAI-NILAI PROFESIONAL
• Model ini PP dan PA membangun kontrak dengan
klien/keluarga, menjadi partner dalam
memberikan asuhan keperawatan.
• Pada pelaksanaan dan evaluasi renpra. PP
mempunyai otonomi dan akuntabilitas untuk
mempertanggungjawabkan asuhan yang
diberikan termasuk tindakan yang dilakukan oleh
PA. Hal ini berarti PP mempunyai tanggung
jawab membina performa PA agar melakukan
tindakan berdasarkan nilai-nilai professional.
2. HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
• Hubungan antar profesional dilakukan oleh
PP. PP yang paling mengetahui
perkembangan kondisi klien sejak awal
masuk. Sehingga mampu memberi informasi
tentang kondisi klien kepada profesional lain
khususnya dokter.
• Pemberian informasi yang akurat akan
membantu dalam penetapan rencana
tindakan medik
3. METODE PEMBERIAN ASUHAN
KEPERAWATAN
• Metode pemberian asuhan keperawatan
yang digunakan adalah modifikasi
keperawatan primer sehingga keputusan
tentang renpra ditetapkan oleh PP, PP akan
mengevaluasi perkembangan klien setiap
hari dan membuat modifikasi pada renpra
sesuai kebutuhan klien.
4. PENDEKATAN MANAJEMEN
• Model ini diberlakukan manajemen SDM, yaitu
ada garis koordinasi yang jelas antara PP dan
PA.
• Performa PA dalam satu tim menjadi tanggung
jawab PP. Dengan demikian, PP adalah seorang
manajer asuhan keperawatan.
• Sebagai seorang manajer, PP harus dibekali
dengan kemampuan manajemen dan
kepemimpinan sehingga PP dapat menjadi
manajer yang efektif dan pemimpin yang efektif.
5. SISTEM KOMPENSASI DAN
PENGHARGAAN
• PP dan timnya berhak atas kompensasi
serta penghargaan untuk asuhan
keperawatan yang dilakukan sebagai
asuhan yang profesional.
• Kompensasi dan penghargaan yang
diberikan kepada perawat bukan bagian dari
asuhan medis atau kompensasi dan
penghargaan berdasarkan prosedur.
Pilar – pilar dalam Model Praktik Keperawatan
Professional (MPKP)
• Perencanaan dengan kegiatan perencanaan
yang dipakai di ruang MPKP meliputi
(perumusan visi, misi, filosofi, kebijakan dan
Pilar I : rencana jangka pendek ; harian,bulanan,dan
pendekatan tahunan)
manajemen • Pengorganisasian dengan menyusun stuktur
keperawatan organisasi, jadwal dinas dan daftar alokasi
pasien.
• Pengarahan, Dalam pengarahan terdapat
kegiatan delegasi, supervise, menciptakan iklim
motifasi, manajemen waktu, komunikasi efektif
yang mencangkup pre dan post conference, dan
manajemen konflik
• pengawasan
• pengendalian.
Pilar – pilar dalam Model Praktik Keperawatan
Professional (MPKP)
• Manajemen sumber daya manusia
diruang model praktik keperawatan
Pilar II: professional berfokus pada proses
sistem rekruitmen,seleksi kerja orientasi,
penghargaan penilaian kinerja, staf perawat.
• Proses ini selalu dilakukan sebelum
membuka ruang MPKP dan setiap
ada penambahan perawatan baru.
Pilar – pilar dalam Model Praktik Keperawatan
Professional (MPKP)
• Hubungan professional dalam pemberian
pelayanan keperawata (tim kesehatan) dalam
penerima palayana keperawatan (klien dan
Pilar III : keluarga).
Hubungan
• Pada pelaksanaan nya hubungan professional
profesional
secara interal artinya hubungan yang terjadi antara
pembentuk pelayanan kesehatan misalnya antara
perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan dan lain – lain. Sedangkan hubungan
professional secara eksternal adalah hubungan
antara pemberi dan penerima pelayanan
kesehatan.
Pilar – pilar dalam Model Praktik Keperawatan
Professional (MPKP)
• Salah satu pilar praktik
professional perawatan adalah
Pilar IV : pelayanan keperawat dengan
Manajemen mengunakan manajemen
asuhan asuhan keperawatan di MPKP
keperawatan tertentu.
• Manajemen asuhan keperawat
yang diterapkan di MPKP adalah
asuhan keperawatan dengan
menerapkan proses
keperawatan
Macam-macam metode penugasan
MPKP

• Metode kasus
• Metode fungsional
• Metode tim
• Metode perawatan primer
METODE KASUS
Metode kasus merupakan metode pemberian asuhan
yang pertama kali digunakan. Sampai perang dunia II
metode tersebut merupakan metode pemberian
asuhan keperawatan yang paling banyak digunakan.
• Pada metode ini satu perawat akan memberikan
asuhan keperawatan kepada seorang klien secara
total dalam satu periode dinas. Jumlah klien yang
dirawat oleh satu perawat bergantung pada
kemampuan perawat tersebut dan kompleksnya
kebutuhan klien. (Sitorus, 2006).
METODE FUNGSIONAL
• Kepala ruang menentukan tugas setiap perawat
dalam satu ruangan. Perawat akan melaporkan
tugas yang dikerjakannya kepada kepala ruangan
dan kepala ruangan tersebut bertanggung jawab
dalam pembuatan laporan klien.
• Metode fungsional mungkin efisien dalam
menyelesaikan tugas-tugas apabila jumlah
perawat sedikit, tetapi klien tidak mendapatkan
kepuasan asuhan yang diterimanya. (Sitorus,
2006).
METODE KEPERAWATAN TIM
• asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat
profesional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada sekelompok klien melalui
upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992).
• Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa
setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi
dalam merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan sehingga menimbulkan rasa
tanggung jawab yang tinggi. (Sitorus, 2006).
METODE
KEPERAWATAN PRIMER
• Menurrut Gillies (1989) “Keperawatan primer merupakan suatu
metode pemberian asuhan keperawatan, dimana terdapat hubungan
yang dekat dan berkesinambungan antara klien dan seorang perawat
tertentu yang bertanggungjawab dalam perencanaan, pemberian, dan
koordinasi asuha keperawatan klien, selama klien dirawat.” (Sitorus,
2006).

• Pada metode keperawatan primer perawat yang bertanggung jawab


terhadap pemberian asuhan keperawatan disebut perawat primer
(primary nurse) disingkat dengan PP. (Sitorus, 2006).

• Metode keperawatan primer dikenal dengan ciri yaitu akuntabilitas,


otonomi, otoritas, advokasi, ketegasan, dan 5K yaitu kontinuitas,
komunikasi, kolaborasi, koordinasi, dan komitmen. (Sitorus, 2006).
Pada MPKP metode pemberian asuhan
keperawatan yang digunakan adalah metode
modifikasi keperawatan primer. Dengan
demikian, dalam suatu ruang rawat terdapat
beberapa jenis tenaga, meliputi (Sitorus,
2006).:

1) Kepala ruang rawat


2) Clinical care manager
3) Perawat primer
4) Perawat asosiet

Anda mungkin juga menyukai