Anda di halaman 1dari 43

Nanik SK, SKep, Ns.

MKep
PENDAHULUAN
• Latar belakang
– Era globalisasi
– Kemajuan IPTEK
– Teknologi Informasi
– Masyarakat yang semakin kritis

Terjadi perubahan yang sangat cepat


ditatanan bidang termasuk kesehatan.
Lokakarya Nasional 1983

Keperawatan sebagai suatu profesi

Pendidikan tinggi keperawatan

Peningkatan mutu pelayanan/asuhan keperawatan

Mutu asuhan keperawatan rendah

• Kepuasan klien
• Kelengkapan dokumentasi
ANALISIS SISTEM PEMBERIAN ASUHAN
KEPERAWATAN

STRUKTUR PROSES HASIL

• Tenaga kep Metode


pemberian
• Fasilitas ?
asuhan
• dll keperawatan
STRUKTUR
 Tenaga SPK/DIII
 S1/Ners tidak pada
pemberian
asuhan
 RS tidak memerlukan S1/Ners
untuk asuhan
 Peran masing-masing tenaga tidak
jelas
PROSES
• Metoda fungsional atau tim
• Seorang klien bisa berinteraksi dengan lebih
dari 15 perawat sehari
• Tidak ada perawat tertentu yang mengetahui
kondisi klien secara detail

Pelayanan tidak Profesional


HASIL

 Mutu asuhan keperawatan


 Kepuasan klien

 Kepatuhan perawat pada proses


keperawatan
 Pandangan masyarakat
REFORMASI SISTEM PEMBERIAN
ASUHAN KEPERAWATAN

Restructuring : Perubahan dalam


struktur

Reengineering : Perubahan pada proses


pemberian

Redesigning : Revisi peran dan fungsi

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL


(MPKP)
MODEL PKP DI BEBERAPA R.S.
1967  PROFESIONAL PRACTICE MODEL
IOWA HOSPITAL
“SELF GOVERNANCE”

1973  PROFESIONAL PRACTICE MODEL,


BETH ISRAEL HOSPITAL
 “CARING RELATIONSHIP”

1981  PROFESIONAL PRACTICE MODEL,


JOHN HOPKINS HOSPITAL
 “PENGHARGAAN NILAI-NILAI
PROFESI”

1991  THE PROFESSIONAL TRANSITIONS


WORKSHOP-VIRGINIA HOSPITAL
 “METODA KEPERAWATAN
PRIMER SEHINGGA ADA
TANGGUNG GUGAT, TANGGUNG
JAWAB”

1992  A TRANSFORMATIONAL MODEL,


SHADYSIDE HOSPITAL
 “KEPEMIMPINAN”
MPKP FIK-UI

Struktur Proses

1. Jumlah tenaga 4. Metode modifikasi


2. Jenis tenaga keperawatan primer
3. Standar renpra

Hubungan Perawat – Klien/Keluarga

Berkesinambungan Tanggung jawab &


Tanggung gugat

Nilai-nilai Profesional
Sifat Pelayanan, kesehatan di RS
• Pelayanan profesional  perlu kemampuan
profesional, berdasar kompetensi
• Ditemukan berbagai penyulit
• Sering menimbulkan stres
• Mempunyai resiko tuntutan pasien
• Dilaksanakan dalam satu tim kesehatan

Diperlukan MITRA KERJA DALAM TIM KESEHATAN yang punya


kemampuan profesional
Mutu askep RS belum optimal ??
• Kritik, saran pasien / keluarga lisan dan
tertulis masih banyak
• Hasil Evaluasi Penerapan SAK belum baik

UPAYA : Diklat, penyempurnaan SAK, supervisi, akreditasi 


mutu askep masih belum profesional

Perlu upaya strategis yg dapat menjamin mutu askep

Implementasi MPKP
MPKP??
1. SUATU IDENTITASWUJUD NYATA PERPADUAN BBRP
TEORI YANG RELEVAN
2. MODELING dikembangkan dengan melihat
kondisi ekternal dan internal dalam penerapan
MPKP
3.SEBAGAI ALAT managemen dalam
meningkatkan mutu askep
IMPLEMENTASI MPKP?
• MASYARAKAT DAPAT MENILAI SECARA
NYATAPEMBERIAN ASKEP PROFESIONAL??
• BAGAIMANA DENGAN PERAWAT SEBAGAI
PELAKU??
• MANAGEMEN RUMAH SAKIT???
PENGERTIAN :
Model Praktek keperawatan Profesional merupakan suatu sistem
(struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan
perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut
(Hoffart & Woods, 1996)

Management Approach
Professional Relationships

Compensation and Rewards


Patient Care Delivery System
Pengertian MPKP

(Ratna Sitorus & Yuli, 2006)


5 ELEMEN SUB SISTEM MPKP

1. Nilai - nilai Profesional


a. Nilai intelektual
b. Nilai Komitmen moral
c. Otonomi , kendali, dan tanggung
gugat.
.

17
Nilai - nilai Profesional
 Membangun kontrak dengan klien/keluarga,
menjadi partner dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pelaksanaan dan evaluasi renpra.
 PP mempunyai otonomi dan akuntabilitas untuk
mempertanggungjawabkan asuhan yang diberikan termasuk
tindakan yang dilakukan oleh PA shg PP mempunyai tanggung
jawab membina performa PA agar melakukan tindakan
berdasarkan nilai-nilai professional

Dapat dilihat dari perilaku &


hasil /mutu asuhan kep:
1. Kelengkapan dokumen rekam kep.
2. Kepuasan pasien/keluarga
3. Kepatuhan perawat terhadap prosedur tindakan/SOP 18
2. Pendekatan Manajemen
a. Bantuan manajemen
b. Proses Manajemen

Diberlakukan manajemen SDM, yaitu ada


garis koordinasi yang jelas antara PP dan PA.
Performa PA dalam satu tim menjadi
tanggung jawab PP
a. Bantuan manajemen
 Ketenagaan
 Fasilitas/ alat
 Standar asuhan & SOP ,
Pedoman, kebijakan Kep.
b. Proses manajemen
1. Planning
2. Organizing
3. Staffing
4. Directing
5. Controlling
3. Sistem pemberian askep
(Gillies )
1.Metode Kasus
2.Metode Fungsional
3.Metode Tim
4.Metode Primer - MPM

5. Manajer Kasus
22
METODE PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
Metoda Kasus:
• Setiap perawat merawat satu/beberapa
pasien setiap shift jaga
• Tidak selalu merawat pasien yang sama
Metoda Tim :
• Prinsip : - Sekelompok pasien dirawat
sekelompok perawat
• Ketua tim sbg perawat profesional.
• Ada anggota tim
Metoda Primer
• P.Jawab : Perawat Primer (PP)
• Ada kontinuitas asuhan,bersifat komprehensip
& dpt dipertg. jawabkan
• Tiap PP merawat 4-6 pasien & bertg jawab 24
jam selama pasien dirawat.
• PP mengkaji dan merencanakan askep&
mengetahui keadaan pasien dengan baik
• Pasien / kel, dokter, perawat lain mengetahui
pasien tertentu adalah tanggung jawab PP
tertentu
Keperawatan Primer
MPM BERDASAR JADWAL JAGA
Kepala Ruang Rawat

PP1 PP2 PP3


pagi PA PA PA
PA PA PA
sore PA PA PA
malam PA PA PA
Libur/ PA PA PA
Cuti PA PA PA
8-12 pasien 8-12 pasien 8-12 pasien
26
Keuntungan
1). Memungkinkan Perawat Primer untuk
pengembangan diri melalui implementasi imu
pengetahuan.
2). Model praktek didasarkan pada pengetahuan.
3). Fokus pada kebutuhan pasien.
4). Meningkatnya otonomi perawat.
5). Memungkinkan asuhan keperawatan diberikan
secara komprehensif.
6). Membaiknya kontinyuitas dan koordinasi asuhan
7).Meningkatnya kesempatan untuk
pengembangan hubungan antara perawat –
pasien/keluarga.
8).Peningkatan mutu asuhan, karena
 Hanya ada 1(satu) perawat yang
bertanggungjawab dalam perencanaan dan
koordinasi asuhan keperawatan
Jangkauan observasi setiap perawat 4-6 klien.
Asuhan keperawatan diberikan secara
komprehensif
PP bertanggungjawab selama 24 jam
Rencana pulang klien dapat diberikan
lebih awal
Rencana asuhan keperawatan dan
rencana medik dapat berjalan paralel.
9).Meningkatnya kepuasan perawat,
dokter dan pasien/keluarga.
YANG HARUS DIPERHATIKAN
• Diperlukan perawat berpendidikan dan
berpengalaman.
• Diperlukan kemampuan komunikasi yang baik
antara perawat primer dengan rekan perawat
( Perawat asosiate).
• Perawat primer dapat mengambil tanggung
jawab rekan perawat untuk
mengimplementasaikan asuhan keperawatan
yang diberikan.
• Keuntungan yang diperoleh rumah
sakit adalah rumah sakit tidak harus
mempekerjakan terlalu banyak tenaga
keperawatan, tetapi harus mempunyai
perawat yang bermutu tinggi.
4. Hubungan Profesional

Hubungan Perawat – Perawat


Hubungan perawat pasien
Hubungan perawat dengan
peserta didik keperawatan
Hubungan perawat dengan tim
kesehatan lain

32 07/04/22
Bentuk Hubungan :
1. Melalui RM/ rekam kep.
2. Operan tugas jaga
3. Pre & post conference
4. Visite pasien
5. Pembahasan kasus antar perawat /dengan
dokter/tim kes. Lain
6. Metting Morning /pertemuan pagi
7. Ronde keperawatan
8. Orientasi dan Informasi pasien baru
9. Rencana pasien pulang ( DP)
10. Bimbingan Praktek klinik Keperawatan

33
HUBUNGAN PERAWAT - PERAWAT

• Metting Morning
• Operan tugas
jaga
• Pre conference
• Post conference

34 07/04/22
HUBUNGAN PERAWAT PASIEN
Pemberian Informasi
pasien baru
Komunikasi terapeutik

35 07/04/22
Hubungan perawat dengan
peserta didik keperawatan
• Proses Bimbingan Klinik Keperawatan
– Pre konference
– Orientasi Ruangan
– Orientasi pasien
– Role Model
– Bed side teaching
– DRK
– Pembagian tugas
– Post konference
– Evaluasi Praktek klinik

36 07/04/22
HUBUNGAN PERAWAT TIM
KESEHATAN LAIN

• Nursing Care Conference


• Visite bersama

37 07/04/22
VISITE BERSAMA
Melibatkan semua tenaga kesehatan yg
terlibat dalam pelayanan pasien
Visite antara dokter & perawat dilakukan
setiap hari
Visite dengan berbagai disiplin ilmu yg lain
setiap hari atau sesuai yg disepakati

38
5. Kompensasi & Penghargaan
Swansburgs (1990)
Stimulus ekstrinsik berupa hadiah/insentif yang
akan mendorong individu melakukan perbuatan.

(Woods,1996)
Kompensasi & penghargaan harus selalu
dipertimbangkan u/ mempertahankan kualitas
yan.kep.

39
Bentuk Kompensasi & reward
Materiel:
• Jasa pelayanan keperawatan
• Insentif
• Gaji
• Tunjangan materiel lainnya
Non Materiel:
• Pendidikan formal/ non formal
• Tanda penghargaan / rekreasi
• Reinforcement / pujian dll.
40
MASALAH YANG DIHADAPI
1. Ketenagaan keperawatan pada ruang
MPKP tidak sesuai dengan persyaratan
MPKP
2. Kurangnya koordinasi dan bimbingan
yang berkesinambungan pada penerapan
MPKP
3. PP dan PA kurang mendapat
penghargaan
4. Fasilitas kurang mendukung penerapan
MPKP
5. Dukungan pimpinan RS/Departemen
KESIMPULAN

• MPKP dapat meningkatkan mutu asuhan


keperawatan
• Penataan aspek struktur dan proses
• Keberhasilan MPKP dan komitmen
pimpinan RS/Kep
• Dimulai pada lingkungan yang baru
TERIMA KASIH

SAMPAI KETEMU LAGI --- YA


43
Wassalam Wr. Wb.
07/04/22

Anda mungkin juga menyukai