Objektif
•Mengidentifikasi pengetahuan perawat mengenai konsep MAKP Primer
•Mengidentifikasi pengalaman perawat dalam pelaksanaan MAKP Primer
•Mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaan MAKP Primer
•Mengidentifikasi dukungan untuk perawat dalam pelaksanaan MAKP Primer
Manfaat Karya Tulis Ilmiah
• Manfaat Teoritis
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
pengetahuan ilmiah bagi petugas kesehatan di bidang ilmu
Manajemen keperawatan
• Manfaat Praktis
• Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan
• Hasil studi kasus ini diharapkan menjadi dasar bagi institusi
pendidikan keperawatan untuk mengembangkan kurikulum dan
metode pembelajaran
• Untuk memberikan dukungan dan evaluasi dalam pelaksanaan
MAKP metode Primer
STUDI LITERATUR
• Konsep Pengalaman
• Konsep MAKP
• Konsep MAKP Primer
• Aplikasi MAKP Primer
Kerangka Pikir
Deskripsi Kasus
• Penelitian dilakukan di ruang High Care Unit Rumah Sakit Haji Surabaya. Ruang
High Care Unit merupakan ruang perawatan dalam kesatuan ruang perawatan
jantung yang terbagi menjadi 2, yaitu HCU dan jantung. Jumlah tempat tidur untuk
ruang perawatan jantung (HCU dan jantung) 10 tempat tidur yang dikelola 13
orang perawat termasuk kepala ruangan. Di ruang tersebut terdapat 3 perawat
primer dimana 1 orang bertanggung jawab untuk HCU dan 2 orang lainnya
bertanggung jawab untuk jantung.
• Ruang perawatan jantung menjalankan MAKP metode primer dalam kurun waktu
2 tahun. MAKP primer di ruangan tersebut belum maksimal karena keterbatasan
tenaga dan kompetensi. Keterbatasan tenaga dalam MAKP primer akan
berdampak pada asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien.
Desain Penelitian
Memperoleh
Memperoleh Memperoleh Memperoleh
pemahaman perawat
gambaran mengenai : gambaran mengenai : gambaran mengenai :
mengenai :
• Definisi MAKP • Perasaan perawat • Kendala dalam • Dukungan untuk
primer • Pelaksanaan kegiatan pelaksanaan MAKP perawat
• Tujuan MAKP MAKP
primer • Perbedaan dampak
• Uraian tugas karu, pasien
PP, dan PA • Kepuasan perawat.
Hasil dan Pembahasan
Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di ruang High Care Unit Rumah Sakit Haji
Surabaya merupakan ruang perawatan dalam kesatuan ruang
perawatan jantung terletak di Tower Al Aqsa lantai 3.
Pengetahuan Perawat Mengenai Konsep Metode Asuhan Keperawatan
Professional Primer
Hasil penelitian menunjukkan perawat memiliki
pengetahuan yang baik mengenai konsep MAKP primer.
Perawat bisa menjelaskan definisi dari MAKP primer
adalah metode asuhan keperawatan yang didalamnya
terdiri dari kepala ruangan, perawat primer, dan perawat
associate. Pasien dirawat oleh 1 perawat primer dari
pasien masuk sampai pulang dan dibantu oleh perawat
associate.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian, menurut Nursalam
(2014) menyatakan MAKP primer yaitu metode
penugasan di mana satu orang perawat bertanggung
Tujuan utama dari metode primer adalah terdapatnya
kontinuitas keperawatan yang dilakukan secara
komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penugasan yang diberikan kepada perawat primer atas
pasien yang dirawat dimulai sejak pasien masuk ke
rumah sakit yang didasarkan kepada kebutuhan pasien
atau masalah keperawatan yang disesuaikan
Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan MAKP metode penugasan perawat primer
adalah kemampuan perawat primer. Perawat primer
bertanggung jawab untuk membangun komunikasi yang
Pengalaman Perawat Dalam Pelaksanaan Metode Asuhan Keperawatan
Professional Primer
Hasil penelitian menyatakan perasaan perawat menerapkan
MAKP primer berbeda antara satu dengan lainnya. perawat
merasa senang karena tugas yang dijalankan lebih jelas.
Perawat merasa berat menjalankan metode primer karena
pengisian dokumentasi lebih detail.
Kepuasan perawat menerapkan MAKP primer dilihat dari
beberapa hal diantaranya perawat sendiri, pelaksanaan
MAKP, cara kerja MAKP primer.
Penerapan MAKP metode primer mampu memberikan asuhan
keperawatan profesional. Apabila kepuasan terjadi, maka
akan diwujudkan dalam sikap positif karyawan terhadap
Hambatan Dalam Pelaksanaan Metode Asuhan Keperawatan Professional
Primer
Hasil penelitian perawat melihat untuk kualitas dan kuantitas dari
segi yang berbeda. 2 orang perawat melihat kualitas SDM
mengacu pada kualifikasi menjadi perawat primer. sedangkan
perawat lainnya memandang kualitas dari segi keseluruhan
pelaksanaan asuhan keperawatan.
Begitu pula untuk kuantitas, dari keseluruhan perawat
berpendapat masih proporsional, sedangkan perawat lainnya
melihat kuantitas dari pelaksanaan sif setiap hari. Tenaga
perawat dikatakan kurang tergantung pada kondisi dan
tingkat ketergantungan pasien.
Bila jumlah perawat dalam suatu ruangan tidak sesuai dengan
jumlah klien maka asuhan keperawatan yang diberikan tidak
Dukungan Dalam Pelaksanaan Metode Asuhan Keperawatan Professional
Primer