Oleh :
MASRI DG.TAHA
Mengapa ?
ANALISIS SISTEM PEMBERIAN ASUHAN
KEPERAWATAN
• Tenaga Metode
kep pemberian
?
asuhan
• Fasilitas
keperawatan
• dll
STRUKTUR
Tenaga SPK/DIII
S1/Ners tidak pada pemberian
asuhan,hanya pada
manajer pelayanan
keperawatan
RS tidak memerlukan S1/Ners untuk
asuhan
Peran masing-masing tenaga tidak jelas
PROSES
• Metoda fungsional atau tim
• Tim lebih pada pengelompokan pasien
• Seorang pasien bisa berinteraksi dengan lebih
dari 15 perawat sehari
• Tidak ada perawat tertentu yang mengetahui
kondisi pasien secara detail
• MPKP Pemula: PP = D3
CCM = S1
• MPKP Tingkat I: PP = S1
CCM = S2 / Spesialis
• MPKP Tingkat II: PP = S1
CCM = S2 / Spesialis
Doktor Keperawatan >
• MPKP Tingkat III: PP = S1
CCM = S2 / Spesialis
Doktor Keperawatan >>
Implementasi MPKP sudah 13 tahun dan sudah
dilakukan di berbagai RS di Indonesia ( Dimulai
pada KMB )
Kepala
Ruangan
Pasien
Keuntungan
• Manajemen klasik yang menekankan
efisiensi, pembagian tugas yang jelas dan
pengawasan yang baik
• Sangat baik bagi rumah sakit yg
kekurangan tenaga
• Perawat senior sibuk dgn kegiatan
manajerial, perawat yunior yg merawat
pasien.
Kerugian
• Tidak memberikan kepuasan pada pasien
dan perawat
• Pelayanan keperawatan terpisah-pisah
• Persepsi perawat cenderung pada
tindakan yg berkaitan saja
Model Perawat Primer
• Dikembangkan pada awal tahun 1970-an,
• Keperawatan primer merupakan suatu
metode pemberian asuhan keperawatan di
mana perawat primer bertanggung jawab
selama 24 jam terhadap perencanaan
pelaksanaan pengevaIuasi satu atau
beberapa klien dan sejak klien masuk
rumah sakit sampai pasien dinyatakan
pulang.
Model Perawat Primer
• Selama jam kerja, perawat primer
memberikan perawatan langsung secara
total untuk klien
Diagram Sistem Asuhan Keperawatan Pmrimer (Marquis & Huston,
1mmmmmmmmaja998
PERAWAT PRIMER
PASIEN / KLIEN
J. A k e
PSMIK FK-Unhas