Anda di halaman 1dari 25

Kasus Malpraktek Keperawatan

Dosen Pembimbing : Rusherina, S. Pd, S.


Kep, M. Kes
Oleh Kelompok 1
Septiani Musdalifah(P032014401035)
Siti Lestari (P032014401036)
Suci Rahmayati (P032014401037)
Tasya Iqramullah (P032014401038)
Tiara Pratiwi (P032014401039)
Vina Malinda (P032014401040)
Weliati Hilza Putri (P032014401041)
Yuliani (P032014401042)

Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau


Prodi D3 Keperawatan
TP. 2020/2021
Kasus Malpraktek

BINTAN UTARA - Wati (30) warga Tanjunguban,


Kecamatan Bintan Utara, mengeluhkan buruknyapelayanan
RSUD Provinsi Kepri Tanjunguban. Pasien mengalami
infeksi pascaoperasi caesar.Perutnya berlubang dan
mengeluarkan bau busuk.

Toni, suami Wati mengatakan, tanggal 30 Januari lalu,


istrinya melahirkan secara caesar. Lalu,dirawat inap selama
tiga hari. Anehnya, selama tiga hari, pihak rumah sakit
sama sekali tidakmemeriksa luka bekas operasi apalagi
mengganti perbannya."Tidak diganti perban atau apapun,
lalu tanggal 1 Februari kami dibolehkan pulang ke rumah
dandiminta kembali ke rumah sakit untuk kontrol
pascaoperasi pada tanggal 8 Februari," kata Toni,
diTanjunguban, Bintan Utara, Senin (12/1/2018)
Namun, sebelum tanggal 8 Februari, istrinya mengeluh sakit di bagian
perut. Saat dilihat, ternyata didinding perut istrinya sudah basah dan
menimbulkan bau bahkan berlubang.

Saat itu, ia kemudianmembawa istrinya ke Puskesmas Mentigi


Tanjunguban."Karena operasinya di rumah sakit, jadi kami oleh pihak
Puskesmas dianjurkan ke rumah sakit,"katanya.Saat itu, ia kembali
membawa istrinya ke RSUD Kepri Tanjunguban. Setiba di rumah sakit,
pihakrumah sakit memberikan obat antibiotik. Malah, pihak rumah sakit
menawarkan kembali agaristrinya dirawat inap sehingga hari berikutnya
bisa ditangani.

"Saya sudah kecewa sekali dengan pelayanan rumah sakit. Jadi saya tak
mau istri saya dirawat dirumah sakit itu (RSUD Provinsi Kepri
Tanjunguban) lagi. Saya memilih lukanya dibersihkan saja diPuskesmas,
malah saya disuruh membawanya ke rumah sakit di Tanjungpinang,"
kesalnya.Selain hal itu, ia mengeluhkan, banyaknya nyamuk di rumah
sakit pelat merah tersebut. Setelah sangbuah hatinya lahir, ia
mengeluhkan ke perawat banyak nyamuk di ruangan bayi. Tapi, perawat
yang berjaga saat itu justru memberikan obat pengusir nyamuk.
Lanjutan........
"Saya mau dikasih baygon untuk mengusir nyamuk.
Coba bayangkan, di situ ada bayi malah
maudisemprotkan baygon," katanya kesal.

Terkait keluhan pasien bernama Wati atas buruknya


pelayanan RSUD Provinsi Kepri Tanjunguban
ini,Humas rumah sakit tersebut bernama
Ranti dikonfirmasi belum memberikan jawaban.
Begitu jugaDirekturnya bernama dr Kurniakin,
juga belum memberikan jawaban.

(Sumber:
 https://daerah.sindonews.com/read/1281774/194/pas
ien-rsud-provinsi-kepri-alami-infeksi-pascaoperasi-c
aesar-1518509401

Hakikat Praktik Keperawatan

• Pada hakikatnya senantiasa mengabdi kepada


kemanusian.
• Mendahulukan kesehatan klien
• Bentuk pelayanan humanistik
• Pendekatan holistik
• Sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan
• Menggunkan kode etik dalam memberikan Askep
• Askep adalah inti dari praktik keperawatan
Bentuk model praktik
Rumah Sakit dan Puskesmas
keperawatan di Indonesia

Rumah
Praktik
Keperawatan

Kelompok

Individu
Rumah
Home Nursing Practice

• Kajian awal pada praktik ditekankan pada


pelaksanaan pelayanan/asuhan keperawatan sebagai
kelanjutan dari rumah sakit/puskesmas
• Dialakukan oleh seseorang perawat yang profesional
rumah sakit
• Keikutsertaan perawat profesional perawatan
berkelompok.
• Contohnya pembukaan praktik keperawatan
mandiri, seperti praktik maternitas, perawatan luka.
Berkelompok
Group Nursing Practice

• Masyarakat yang memerlukan pelayanan/asuhan


keperawatan
• Mengatasi berbagai bentuk keperawatan yang
dihadapi masyarakat.
• Masyarakat yang menerima asuhan keperawatan
terlindungi.
• Misalnya diadakan praktik keperawatan di panti
jompo, panti sosial.
Individu/Perorangan
Individual Nursing Practice

• Perawat profesional senior dan berpengalaman


membuka praktik keperawatan dalam jam
praktik tertentu.
• Untuk memberikan pelayanan atau asuhan
keperawatan khususnya konsultasi dalam
keperawatan bagi masyarakat
• Diperlukan oleh masyarakat yang tinggal jauh
terpencil dari fasilitas pelayanan kesehatan.
Metode Fungsional
Metode Praktik Keperawatan

Metode Tim

Metode Primer
Metode Praktik
Keperawatan
Metode Modular

Metode kasus

Metode Total
1. Metode Fungsional
Pengorganisasian tugas pelayanan
keperawatan yang didasarkan kepada
pembagian tugas menurut jenis
pekerjaan yang dilakukan. Model
pemberian asuhan keperawatan ini
berorientasi pada penyelesaian tugas
dan prosedur keperawatan.
Kekurangan Kelebihan
• Pelayanan keperawatan Tidak • Efesian karena pekerjaan yang
memberikan kepuasaan pada banyak dapat cepat diselesaikan.
pasien atau perawat lain. • Lebih sedikit membutuhkan
• Paearawat cenderung perawat.
meninggalkan klien. • Para pekerja lebih mudah
• Tidak efektif melakukan pekerjaan.
• Membosankan • Tugas cepat selesai.
• Mempermudah kepala ruangan
mengawasi staff.
2. Model Keperawatan Tim

Pengorganisasian pelayanan keperawatan


dengan menggunakan tim yang terdiri atas
kelompok klien dan perawat, dipimpin oleh
perawat yang berijazah dan berpengalaman
kerja serta pengetahuan dibidangnya
(Regestered Nurse). Pembagian tugas oleh
pemimpin kelompok.
Keuntungan
• Menfasilitasi pelayanan keperawatan yang
komprehensif.
• Memungkinkan penerapan proses keperawatan.
• Konflik antar staff dapat dikurangi pasa pre
conference.
• Membentuk proses belajar dalam tim dan
mengenbangkan hubungan intrapersonal.

Kerugian
• Menfasilitasi pelayanan keperawatan yang
komprehensif.
• Memungkinkan penerapan proses keperawatan.
• Konflik antar staff dapat dikurangi pasa pre
conference.
• Membentuk proses belajar dalam tim dan
mengenbangkan hubungan intrapersonal.
3. Metode Primer

Pemberian asuhan keperawatan di mana


perawat primer bertanggung jawab selama 24
jam terhadap perencanaan pelaksanaan
pengevaluasi satu atau beberapa klien dan
sejak klien masuk rumah sakit sampai pasien
dinyatakan pulang. Perawat primer
memberikan perawatan langsung secara total
untuk klien.
Keuntungan
• Mendapatkan akuntabilitas yang tinggi.
• Memberikan peningkatan autonomi.
• Asuhan keperawatan fokus pada kebutuhan
pasien.
• Dapat dihargai profesi lain, karena mengetahui
pasiennya.
• Menjamin kontinuitas asuhan keperawatan.

Kekurangan
• Hanya dilakukan oleh perawat profesional.
• Akuntabilitas tinggi dpat membuat jenuh.
• Biaya lebih tinggi.
4. Metode Modular
pengorganisasian pelayanan/asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat
profesional dan non profesional (terampil)
untuk sekelompok klien dari mulai masuk
rumah sakit sampai pulang disebut
tanggung jawab total atau keseluruhan.
Kelebihan
• Kemungkinan pencapaian proses keperawatan.
• Meberikan kepuaasan anggota di dalam
hubungan interpersonal.
• Menyatukan anggota tim yang berbeda-beda
dengan efektif.
• Produktif, karena adanya kerjasama, komuniksai
dan moral.

Kekurangan
• Beban kerja tinggi
• Hanya bisa dilakukan perawat profesional
• Biaya relatif tinggi
5. Metode kasus

pengorganisasian pelayanan atau asuhan


keperawatan dimana perawat mampu
memberikan asuhan keperawatan
mencakup seluruh aspek keperawatan yang
dibutuhkan. Metode penugasan kasus biasa
diterapkan pada perawatan khusus seperti
isolasi, intensive care, perawat kesehatan
komunitas
6. Metode Total

penorganisasian atau asuhan keperawatan


untuk satu atau beberapa klien oleh satu
orang perawat pada saat bertugas sampai
klien pulang. Metode penugasan ini masih
luas dipakai di rumah sakit dan lembaga
kesehatan di rumah.
Kelebihan
• Tercapainya fokus keperawatan dengan
kebutuhan klien.
• Memberikan keperawatan yang komprehensif.
• Momotivasi perawat untuk selalu bersama kilen
pada saat bertugas.
• Mendukung proses keperawatan.

Kekurangan
• Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian
selama perawat penanggung jawab klien
bertugas.
• Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien
banyak sehingga tugas rutin yangsederhana
terlewatkan.
Penyelenggaraan Praktik Keperawatan
di Indonesia
1. Tempat praktik mandiri keperawatan
3. Pusat Kesahatan Masyarakat (Puskemsmas)

2. Klinik 4. Rumah sakit


Tugas perawat dalam praktik
keperawatan

• Pemberi asuhan keperawatan


• Penyuluhan dan konselor bagi pasien
• Pengelola pelayanan keperawatan
• Peneliti keperawatan
• Pelaksanaan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang
• Pelaksanana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu
Tujuan Proses Praktik
Keperawatan

Tujuan khusus
• Teridentifikasi masalah terkait Kebrtuhan
Tujuan umum Dasar Manusia klien
• Menentukan diagnosa klien
Untuk peningkatan kualitas • Tersusunnya perencanaan keperawatan yang
asuhan keperawatan. tepat
• Terlksana dengan tepat dan terencana
tindakan kep
• Mengetahui perkembangan pasien
• Mengetahui tingkat keberhasilan askep.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai