Anda di halaman 1dari 18

MODEL DAN BENTUK

PRAKTIK KEPERAWATAN
Model dan bentuk praktik keperawatan professional
adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai
profesional), yang memfasilitasi perawat profesional,
mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk
lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan.
Tujuan Model Praktik Keperawatan Profesional

1. Meningkatkan mutu askep melalui penataan


sistem pemberian asuhan keperawatan
2. Memberikan kesempatan kepada perawat untuk
belajar melaksanakan praktik keperawatan
profesional.
3. Menyediakan kesempatan kepada perawat untuk
mengembangkan penelitian keperawatan
(Murwani & Herlambang, 2012).
Praktik keperawatan

Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri


perawat profesional melalui kerjasama berbentuk
kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya
(Nursalam, 2011).
Praktik keperawatan diberikan melalui asuhan
keperawatan untuk klien individu, keluarga, masyarakat
dan kelompok khusus dalam menyelesaikan masalah
kesehatan sederhana sampai komplek baik sehat maupun
sakit sepanjang rentang kehidupan manusia (Dikti, 2012).
Standar praktik keperawatan menurut American Nursing
Association (ANA):

• Standar I: Perawat mengumpulkan data tentang kesehatan


klien
• Standar II: Perawat menetapkan diagnosa keperawatan
Standar III: Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan
untuk setiap klien
• Standar IV: Perawat mengembangkan rencana asuhan
keperawatan yang berisi rencana tindakan untuk mencapai
hasil yang diharapkan
• Standar V: Perawat mengimplementasikan tindakan yang
sudah ditetapkan dalam rencana asuhan keperawatan
• Standar VI Perawat mengevaluasi perkembangan klien dalam
mencapai hasil akhir yang sudah ditetapkan (Sitorus, 2006).
Tahapan proses keperawatan menurut (Ilyas, 2009):

1. Pengkajian (pengumpulan data)


2. Pengelompokan data atau analisa data
3. Diagnosa keperawatan
4. Perencanaan keperawatan
5. Tindakan keperawatan
6. Evaluasi
Model Dan Bentuk Praktik Keperawatan

Menurut Nursalam (2022), terdapat model praktik keperawatan, yakni;


 Praktik keperawatan rumah sakit, di mana perawat ners memiliki kewenangan
dan tanggung jawab alam melakukan praktik keperawatan di rumah sakit
sesuai kemampuan dan sikapnya.

 Praktik keperawatan rumah, pada dasarnya merupakan pelayanan


keperawatan lanjutan dari pelayanan rumah sakit yang dilakukan oleh perawat
rumah sakit maupun perawat rumat

 Praktik keperawatan berkelompok, layanan keperawatan 24 jam yang


diberikan oleh perawat yang membuka praktik dengan pendekatan dan
pelaksanaan praktik keperawatan rumah sakit dalam mengatasi berbagai
masalah keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat.

 Praktik keperawatan individu, pelayanan keperawatan yang diberikan oleh


seorang perawat profesional senior dalam jam praktik tertentu. Bentuk praktik
ini sangat diperlukan bagi masyarakat yang jauh dari akses fasilitas pelayanan
kesehatan
MODEL DAN BENTUK PRAKTIK KEPERAWATAN

1. Model Praktik Keperawatan Fungsional


Penangung jawab dalam model ini yakni perawat yang bertugas pada
tindakan tertentu yang dilakukan tersebut. Seorang perawat dapat
melakukan dua jenis atau lebih untuk semua klien yang ada di unit
tersebut.

Ex:
Perawat A : merawat luka
Perawat B : pengobatan
Perawat C : kebutuhan dasar
Dll...
Kelebihan kelemahan

Menekankan pada efisiensi, pembagian Tidak ada kepuasan bagi klien maupun
tugas yang jelas dan pengawasan yang perawat
baik

Sangat baik untuk rumah sakit yang Pelayanan keperawatan terpilah-pilah


kekurangan tenaga atau tidak memungkinkan untuk
melakukan keperawatan secara holistik

Memudahkan kepala ruangan untuk Perawat hanya melihat asuhan


mengawasi staf atau peserta didik yang keperawatan sebagai ketrampilan saja.
praktek untuk ketrampilan tertentu
2. Model Praktik Keperawatan Tim

Model praktik keperawatan yang dilakukan oleh sekelompok


perawat kepada sekelompok klien (2-3 tim per grup) yang dipimpin oleh
perawat teregistrasi dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan
dibidangnya.
Selain itu Ketua Tim bertanggung jawab dalam mengarahkan
anggotanya sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan
keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan
tugas apabila mengalami kesulitan. Model praktik keperawatan ini biasa
digunakan dalam unit rawat inap, rawat jalan, unit gawat darurat.
(Nursalam, 2022)
Kelebihan kelemahan

Memfasilitasi pelayanan keperawatan Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada


yang komprehensif situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau
terburu-buru, sehingga dapat
mengakibatkan komunikasi dan koordinasi
antar anggota tim terganggu sehingga
kelancaran tugas terhambat

Memungkinkan pencapaian proses Perawat yang belum trampil dan belum


keperawatan berpengalaman cenderung tergantung
atau berlindung kepada anggota tim
yang mampu atau ketua tim
Konflik atau perbedaan pendapat antar Akuntabilitas dalam tim kabur
staf dapat ditekan melalui rapat tim
Cara ini efektif untuk belajar Kurang efektif jika pengaturan kurang
baik
Memungkinkan menyatukan
kemampuan anggota tim yang
berbedabeda dengan aman dan efektif
Memberikan kepuasan pada anggota
tim
3. Model Praktik Keperawatan Kasus

Metode kasus adalah metode di mana perawat bertanggung jawab


memberikan asuhan sesuai kebutuhan klien sat ia dinas.
perawat memberikan asuhan keperawatan kepada seorang klien secara
menyeluruh sehingga mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap
klien dengan baik
Model ini sangat sesuai digunakan di ruang isolasi atau ruang intensif
misalnya ruang ICCU, ICU HCU, hemodialysis dan lain-lain. Model ini,
asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan pandangan bahwa untuk
penyelesaian kasus keperawatan secara tuntas berdasarkan berbagai
sumber daya yang ada (Nursalam, 2022)
Kelebihan kelemahan

Perawat lebih memahami kasus per Belum dapat diidentifikasi perawat


kasus (keperawatan yang penangung jawab
komprehensif)

Sistem evaluasi dari manajerial Perlu tenaga yang cukup banyak dan
menjadi mudah mempunyai kemampuan dasar yang
sama

Memotivasi perawat untuk selalu beban kerja tinggi terutama jika jumlah
bersama klien selama bertugas klien banyak sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan.

kepuasan tugas secara keseluruhan


dapat dicapai
4. Model Praktik Keperawatan Primer

Keperawatan primer adalah suatu metode pemberian asuhan


keperawatan di mana perawat profesional bertanggung jawab dan
bertanggung gugat terhadap asuhan keperawatan klien selama 24
jam/hari, sejak klien masuk sampai keluar rumah sakit
Penangung jawab dalam model ini yakni perawat primer
(PP).Tanggung jawab meliputi pengkajian klien, perencanaan,
Implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan dari sejak klien masuk
rumah sakit hingga klien dinyatakan pulang
ini merupakan tugas utama PP yang. dibantu oleh perawat
associate (PA). PP mengkoordinir semua kegiatan asuhan yang
diberikan kepada klien dan mengkomunikasikannya dengan sesama
perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Selain itu PP berperan sebagai
pendidik kesehatan, advokator, pengambil keputusan dan
kesinambungan dalam asuhan keperawatan (Sumijatun, 2017)
kelebihan kelemahan

Otonomi perawat meningkat, karena Biaya yang diperlukan mahal karena


motivasi, tanggung jawab dan lebih banyak menggunakan perawat
tanggung gugat meningkat profesional

Menjamin kontinuitas asuhan Perawat asisten, merasa tidak memiliki


keperawatan dan holistik kewenangan sehingga dapat
menimbulkan kesalahpahaman dalam
berkomunikasi.
Meningkatnya hubungan antara Perawat mungkin kurang menguasai
perawat dengan klien kasus sehingga tidak dapat melakukan
pengkajian dengan baik maupun
Menyusun rencana perawatan dengan
tepat
Ada tanggung jawab dan tanggung
gugat yang jelas

Metode ini mendukung pelayanan


profesiona
Ruang lingkup praktik keperawatan

 Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan kompleks
 Memberikan tindakan keperawatan langsung, pendidikan, nasehat, konseling
dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui pemenuhan kebetuhan
dasar manusia dalam upaya memandirikan sistem klien
 Memberikan pelayanan kep di sarana kesehatan dan tatanan lain
 Memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas, pelayanan KB,
imunisasi, pertolongan persalinan normal.
 Melaksanakan program pengobatan secara tertulis dari dokter
Lingkup kewenangan perawat dalam praktek keperawatan professional
pada kondisi sehat dan sakit, serta sepanjang daur kehidupan (mulai dari
konsepsi sampai meninggal dunia), mencangkup hal-hal berikut :

Jenis praktek keperawatan


1. Asuhan keperawatan anak
2. Asuhan keperawatan maternitas
3. Asuhan keperawatan medikal bedah
4. Asuhan keperawatan anak jiwa
5. Asuhan keperawatan keluarga
6. Asuhan keperawatan komunitas
7. Asuhan keperawatan gerontik

Anda mungkin juga menyukai