Anda di halaman 1dari 39

Curiculum Vitae

Nama : Leni Puji Asih Riwayat Pendidikan


Alamat : Desa Jatilaba 02/07 Kec. SMA N1 PAGERBARANG 2015
Margasari Kab. Tegal S1 Ilmu Keperawatan Stikes
Usia : Menuju 30 th Jenderal Achmad Yani Cimahi -
Bandung 2015
Profesi NersStikes Jenderal
Achmad Yani Cimahi Bandung 2016
Riwayat Pekerjaan
• 2017 Mitra Keluarga Cikarang
(Rawat Inap Dewasa : Bedah, Penyakit Dalam, Isolasi, Keganasan
& Penyakit Langka, Orthopedi) Jabatan Penanggung Jawab Obat 1
tahun 2 bulan
• 2018 Rumah Sakit Harapan Keluarga Cikarang
(Rawat Inap Dewasa – Anak : Bedah, Penyakit Dalam, Isolasi,
Orthopedi) Jabatan Penanggung Jawab Obat 1 tahun.
• 2019 – 2023 : Rumah Sakit Harapan Sehat Jatibarang :
2019 : Perawat Pelaksana + Kepala Ruang IGD
2021 : Merangkap Kepala Ruang IGD & Ketua Komite Keperawatan
2023 : Kasie Keperawatan & Ketua Komite Keperawatan
Organisasi
1. Paskibraka 2009 Kabupaten tegal
2. Penanggulangan Bencana 2016
3. BEM Stikes Jenderal Achmad Yani 2016
Perencanaan Kebutuhan Keperawatan
Di Unit Keperawatan & Kebidanan
Pendahuluan
Salah satu bagian yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yaitu pelayanan Keperawatan & Kebidanan.
Pelayanan Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
mempunyai konstribusi yang sangat besar terhadap pelayanan kesehatan, selain itu
keperawatan merupakan armada terbesar dalam pelayanan kesehatan di suatu rumah
sakit sehingga pelayanan keperawatan & Kebidanan mempunyai posisi yang sangat
penting dan startegis dalam meningkatkan kulaitas pelayanan kesehatan rumah sakit.
Efektifitas dan efesiensi ketenagaan dalam keperawatan dan kebidanan sangat
ditunjang oleh pemberian Asuhan Keperawatan dan Kebidanan yang tepat dan
kompetensi Perawat – Bidan yang memadai. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan
perencanaan yang strategis dan sistematis dalam klasifikasi klien berdasarkan tingkat
ketergantungan, metode pemeberian asuhan keperawatan, jumlah dan kategori tenaga
keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan & kebidanan.
Hal Yang Perlu Di Perhatikan Beberapa Faktor :

• Jumlah klien yang di rawat / hari / bulan / tahun dalam suatu


unit
• Kondisi atau tingkat ketergantungan klien
• Rata – rata hari perawatan pasien
• Pengukuran perawat langsung & tidak langsung
• Frekuensi tindakan yang dibutuhkan
• Rata – rata waktu keperawatan langsung & tidak langsung
• Pemberian cuti
Klasifikasi Klien Berdasarkan Tingkat
Ketergantungan Menurut Douglas
(1984, dalam Swansbrug & Swansburg, 1999)
A. Kategori I : Self Care ( Perawatan Mandiri ) memerlukan waktu
1-2 jam/hari :
1. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
2. Makanan dan minuman dilakukan sendiri
3. Ambulansi dengan pengawasan
4. Observasi TTV setiap Pergantian Shift
5. Pengobatan minimal dengan status psikologi stabil
6. Perawatan luka sederhana
Next
B. Kategori II : Intermediate Care ( Perawatan Partial ) memerlukan
waktu 3-4 jam/hari
1.Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu
2.Observasi TTV setiap 4 jam
3.Ambulansi dibantu
4.Prengibatan dengan injeksi
5.Klien dengan kateter urine, pemasukan dan pengeluaran dicatat
6.Klien dengan infus dan klien dengan Pleura Pungsi
Next
C. Kategori III : Total Care (Insentif Care) memerlukan waktu 5-6
jam/hari :
1.Semua kebutuhan klien dibantu
2.Perubahan posisi setiap 2 jam dengan bantuan
3.Observasi TTV setiap 2 jam
4.Makan dan minum melalui selang lambung
5.Pengobatan intravena “perdrip”
6.Dilakukan Suction
7.Gelisah / Disorientasi
8.Perawatan luka kompleks
Metode Penugasan
Metode Fungsional

Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam


pengelolaan Asuhan Keperawatn & kebidanan sebagai pilihan
utama pada saat perang dunia kedua. Pada saat itu karena
masih terbatasnya jumlah & kemampuan perawat maka setiap
perawat hanya melakukan satu sampai dua jenis intervensi,
misalnya merawat luka kepada semua pasien di bangsal
Metode Fungsional
Metode Fungsional
• Kelebihan • Kelemahan
1. Manajemen klasik yang 1. Tidak memberikan kepuasan pada
menekankan efisensi, pembagian pasien maupun perawat
tugas yang jelas dan pegawasan yang 2. Pelayanan keperawatan terpisah –
baik pisah, tidak dapat menerapkan
2. Sangat baik untuk RS yang proses keperawatan.
kekurangan tenaga 3. Persepsi perawat cenderung kepada
3. Perawat Senior menyibukkan diri tindakan
dengan tugas manajerial, denagkan
perawat pasien diserahkan kepada
perawat junior dan atau belum
berpengalaman.
Metode Keperawatan Tim

Metode Pemberian Asuhan Keperawatan dimana seorang Perawat


Profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dengan
berdasarkan Konsep Kooperatif & Kolaboratif (Douglas, 1992)
Tujuan Metode Tim
1. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
2. Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3. Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda
Konsep Metode Tim
1. Ketua TIM sebagai perawat profesional harus mampu
menggunakan berbagai teknik kepemimpinan.
2. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana
keperawatan terjamin.
3. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim
4. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model TIM akan
berhasil baik jika didukung penuh oleh kepala ruang.
Kelebihan & Kelemahan
Metode TIM
Kekurangan :
Kelebihan :
1.Komunikasi antar anggota TIM terbentuk
1.Memungkinkan pelayanan terutama dalam bentuk konferensi tim, yang
keperawatan yang menyeluruh biasanya membutuhkan waktu dimana sulit
2.Mendukung pelaksanaan proses untuk melaksanakan pada waktu – waktu
sibuk (memerlukan waktu)
keperawatan
2.Perawat yang belum terampil & kurang
3.Memungkinkan komunikasi antar berpengalaman cenderung untuk
tim sehingga konflik mudah diatasi bergantung / berlindung kepada perawat
dan memberikan kepuasan kepada yang mampu.
anggota TIM. 3.Jika pembagian tugas tidak jelas, maka
tanggung jawab dalam tim kabur
Metode Keperawatan Tim
Marquis & Huston, 1998)
Metode Primer

Metoda penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh


selama 24 jam terhadap Asuhan Keperawatan pasien mulai dari masuk
sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktek kemandirian perawat, ada
kejelasan antara pembuat perencanaan asuhan dan pelaksanaan. Metode
Primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus
antara pasien dengan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan,
melakukan & koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Konsep Dasar Metode Primer

1. Ada Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat


2. Ada Otonomi
3. Ketertiban Pasien dan Keluarga
Kelebihan & Kekurangan Metode Primer
Kekurangan :
Kelebihan : 1.Hanya dapat dilakukan oleh
1.Model Praktek Profesional perawat yang memiliki pengalaman
2.Bersifat Kontinuitas dan dan pengetahuan yang memadai
Komprehensif dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan
3.Perawat primer mendapatkan
yang tepat, menguasi keperawatan
akuntabilitas yang tinggi terhadap
klinik, akuntable serta mampu
hasil dan memungkinkan
berkolaborasi dengan berbagai
pengembangan diri -> kepuasan
disiplin.
perawat
2.Biaya lebih besar
4.Klien / keluarga lebih mengenal
siapa yang merawatnya.
Metode Primer
Metode Kasus

Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani


seluruh kebutuhannya pada saat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat
yang berbeda untuk shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan di
rawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya.
metode penugasan kasus biasa di tetapkan satu pasien satu
perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau perawatn
kusus : isolasi, intensive care
Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan : Kekurangan :

1.Perawat lebih memahami 1.Belum dapatnya di indetifikasi


kasus perkasus perawat penanggung jawab
2.Sistem evaluasi dari 2.Perlu tenaga yang cukup banyak
manajerial menjadi lebih dan mempunyai kemampuan dasar
mudah yang sama
Metode Kasus
Tanggung Jawab Karu, Katim dan Anggota TIM
Tanggung Jawab Karu
1. Menerapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
2. Membantu staf menetapkan sasaran dari ruangan
3. Memberikan kesempatan ketua tim untuk mengembangkan
keterampilan kepemimpinan managemen
4. Mengorientasikan tenaga baru
5. Menjadi narasumber bagi tim
6. Mendorong kemampuan staf untuk menggunakan riset
keperawatan’
7. Menciptakan iklim komunikasi terbuka
Tanggung Jawab Ketua TIM

1. Melakukan orientasi kepada pasien baru & keluarga


2. Mengkaji setiap klien, menganalisa, menetapkan rencana keperawatan
(renpra), menerapkan tindakan keperawatan & mengevaluasi renpra.
3. Mengkoordinasi renpra dengan tindakan medis melalui komunikasi yang
konsisten
4. Membagi tugas anggota tim & merencanakan kontinuitas asuhan keperawatan
melalui konfrens
5. Membimbingan & mengawasi pelaksana Asuhan keperawatan oleh anggota
tim
6. Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan.
Tanggung Jawab Anggota TIM

1. Melaksanakan perawatan sesuai renpra yang dibuat katim


2. Memberikan perawatan total/komprehensif pada jumlah pasien
3. Bertanggung jawab atas keputusan keperawatan selama ketua tim
tidak ada di tempat
4. Berkontribusi terhadap perawatan :
a) observasi terus menerus
b) Mengikuti ronde keperawatan
c) Berinteraksi dengan pasien & keluarga
d) Berkontribusi dengan katim / karu bila ada masalah.
CARA MENGHITUNG TENAGA
PERAWAT / BIDAN YANG DINAS
Camelia
Shift Pasien Minimal Orang
Pagi 0,17 x 21 : 3,57 4 orang
Siang 0,14 x 21 : 2,94 3 orang
Malam 0,07 x 21 : 1,47 1 orang

Kebutuhan Tenaga Keperawatan Tiap Shift : 8 orang


Aster

Shift Minimal Partial Total Orang


Pagi 0,17 x 2 : 0,34 0,27 x 2 : 0,18 0,36 x 3 : 1,08 2,23 (2)
Sore 0,14 x 2 : 0,28 0,15 x 2 : 0,3 0,3 x 3 : 0,9 1,48 (1)
Malam 0,07 x 0,12 : 0,14 0,10 x 2 : 0,2 0,2 x 3 : 0,6 0,94 (1)

Kebutuhan Tenaga Keperawatan Tiap Shift : 4 orang


Tulip

Shift Partial Orang


Pagi 0,27 x 1 : 0,27 1
Siang 0,15 x 1 : 0,15 1
Malam 0,10 x 2 : 0,10 1

Kebutuhan Tenaga Kebidanan Tiap Shift : 3 orang


IGD
Kategori Pasien Rata” jumlah Jumlah Jam Jumlah Jam
NO Pasien / Hari Perawatan Perawatan /
PX/Hari Hari (CxD)

A B C D E
1 Minimal care 21 2 42
2 Partial Care 2 3,08 6,16
3 Total Care 1 4,15 4,15
Jumlah 24 52,31
• Jumlah jam perawatan di ruangan / hari : 52,31
• Jumlah Efektif Perawat : 7
• Jumlah Hari Minggu dalam Setahun : 52
• Perkiraan Cuti : 12 Hari
• Hari Besar (1 Tahun) : 14 hari
• Jumlah Hari Kerja Efektif : 286 Hari
• Koreksi 25 %
Sehingga jumlah perawat yang dibuthkan adalah sebagai berikut
1.52,31 = 7,47
7
2. 52 + 12 + 14 = 78 hari x 7,47 = 2,03
286 286
3. 7,47 + 2,03 x 25 = 2,3
100
4. Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di IGD adalah =
7,47 + 2,03 + 2,3 = 11,8 -> 12 Orang termasuk karu

Anda mungkin juga menyukai