Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, yang telah memberikan rahmat dan
rizki berupa kesehatan, waktu luang juga kesempatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan judul “Praktik Klinik Manajemen Keperawatan di Ruang Sakinah
Klinik PKU Dukun Tahun 2022” dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan laporan ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
pendidikan Profesi Ners Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gresik. Penulis telah
berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya,
namun penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan
pembaca pada umumnya. Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Direktur Klinik PKU Muhammadiyah Dukun
2. Ketua Program Studi Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Gresik
3. Pembimbing Akademik
4. Pembimbing Klinik.
5. Kepala Ruangan Sakinah Klinik PKU Muhammadiyah Dukun
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Mudah-
mudahan bantuan, bimbingan dan budi baik yang telah
diberikan pada penulis mendapat balasan dengan limpahan berkat dan anugrah dari Allah
SWT.
Penulis
BAB I
A. Latar Belakang
kesehatan masyarakat akhir-akhir ini sangat memerlukan respon dan tindakan positif dari
perawat sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan di klinik. Berdasarkan pengkajian
administrasi, dengan jumlah tempat tidur 18 tempat tidur. Dimana pada bulan November
2022 ruang Sakinah memiliki BOR sarana prasarana yang memenuhi standar, model
asuhan keperawatan yang digunakan adalah moduler dengan kepala ruangan Sarjana
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
d. Mampu melaksanakan Role Play model MAKP Moduler seperti yang telah
ditentukan:
C. Manajemen Keperawatan
I. Definisi
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan pro aktif dalam
supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi.
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa
pendekatan sistem terbuka. Oleh karena itu manajeman keperawatan terdiri atas
beberapa elemen yang tiap-tiap elemen saling berinteraksi. Pada umumnya suatu
sistem dicirikan oleh 5 elemen, yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme
umpan balik. Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa
keperawatan. Output atau keluaran umumnya dilihat dari hasil atau kualitas
keperawatan dan survei kendali mutu, serta penampilan kerja perawat. Proses
pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan dan kegiatan penilaian hasil. (Gillies, 1985)
a. Planning
mencapai visi dan misi institusi yang telah ditetapkan. (Nursalam, 2002).
b. Organizing
a. Struktur Organisasi
menentukan alur kerja dan hubungan timbal balik antar pribadi. Struktur fotmal
hubungan kerja yang akan mengatur usaha banyak pekerja dari bermacam-macam
timbal balik pribadi yang tidak resmi diantara para pekerja yang mempengaruhi
efektifitas kerja mereka. Kualitas hubungan timbal balik seorang manajer dengan
b. Job Deskriptions
misalnya sorang kepala ruang maka tugas dan tanggung jawabnya, jadi antara
satu dengan yang lainnya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda
c. Metode Penugasan
Jenis model asuhan keperawatan menurut Grant & Massey (1997)dan Marquis
keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia ke II. Pada saat
itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap
b) Model Tim
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda
c) Model Primer
selama 24 jam terhadap askep pasien mulai dari pasien masuk sampai
ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift
dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama
perawat, dan hal ini umumnya dilakukan untuk perawat privat atau
Pada model ini digunakan kombinasi dari kedua sistem. Menurut Ratna S.
Sudarsono (2000), penerapan model ini didasarkan pada beberapa alasan
yaitu :
8) Keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena sebagai
perawat primer harus mempunyai latar belakang pendidikan
S1keperawatan atau setara.
9) Keperawatan tim tidak digunakan secara murni karena tanggung jawab
asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagaitim.
10) Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan kontinuitasasuhan
keprawatan dan accountabilitas asuhan keperawatanterdapat pada
primer.Hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam penentuan
pemilihanmetode pemberian asuhan keperawatan (Marquis & Houston,
1998), yaitu :
1. Sesuai dengan visi dan misi institusi
2. Dapat diterapkannya proses keperawatan dalam askep
3. Efisien dan efektif dalam penggunaan biaya
4. Terpenuhinya kepuasan klie, keluarga dan masyarakat
5. Kepuasan kinerja perawat
6. Terlaksananya komunikasi yang adequate antara perawat dan tim
kesehatan lainnya
c. Actuiting
1) Motivasi
kebutuhan tadi sedangkan tujuan adalah akhir dari satu siklus motivasi.
(Luthan, 2000).
Tujuan setiap sistem klasifikasi pasien adalah untuk mengkaji pasien dan
Rumus Gillies :
Catatan :
Waktu perawatan menurut Gillies (1989) :
4) Penjadwalan
d. Controling
1. Definisi
Controling merupakan suatu upaya yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan
penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standart yang telah
ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai
dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan
menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu. (Azwar, 1996).
Fungsi pengawasan (controling) merupakan fungsi yang terakhir dari proses
manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi
manajemen lainnya, terutama dengan fungsi perencanaan. Melalui fungsi
pengawasan dan pengendalian, standart keberhasilan (target, prosedur kerja,
dsb) selalu harus dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang
mampu dikerjakan. Jika ada kesenjangan atau penyimpangan diupayakan agar
penyimpangannya dapat dideteksi secaradini, dicegah, dikendalikan atau
dikurangi. Kegiatan fungsi pengawasandan pengendalian bertujuan agar
efisiensi penggunaan sumber daya dapat lebih berkembang dan efektifitas
tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program dapat lebih terjamin.
2. Peran leadhershipt dalam controlling
a. Mendorong staf untuk aktif terlibat dalam pengawasan mutu
b. Mengkomunikasikan secara jelas standart yang diharapkan terhadapstaf
c. Mendorong / memotivasi standart tertinggi untuk kualitas yangmaksimal
dengan menyediakan standart keamanan minimum
d. Mengimplementasikan pengawasan mutu secara proaktif sertareaktif
e. Menggunakan pengawasan sebagai metode untuk menentukanmengapa
tujuan tersebut tidak dapat dicapai
f. Secara aktif mensyahkan hasil pengawasan mutu yang ditemukanyang
mempunyai kesatuan profesi dan kosumen
g. Menghargai antara standart klinis dengan standar menggunakansumber-
sumber yang meyakinkan pasien untuk menerima perawatansesuai yang
diharapkan
h. Bertindak sebagai role model terhadap staf untuk menerimatanggung
jawab dan tanggung gugat terhadap tindakan keperawatan
i. Secara aktif berpartisipasi dalam usaha-usaha penelitian
untukmengidentifikasi dan mengukur sensitifitas keperawatan sebagai hail
pelayanan pasien.
3. Fungsi manajemen dalam controlling
Menghubungi individu dalam organisasi, membentuk standartukuran yang
jelas terhadap keperawatan dan menentukan metode yang paling tepat untuk
mengukur standart yang ada.
4. Manfaat controlling
Apabila fungsi controling dapat dilaksanakan secara tepat, organisasiakan
memperoleh manfaat sebagai berikut :
a) Dapat diketahui apakah suatu kegiatan atau program telahdilaksanakan
sesuai dengan standart atau rencana kerja denganmenggunakan sumber
daya yang telah ditetapkan.
b) Dapat diketahui adanya penyimpangan pada pengetahuan dan pengertian
staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
c) Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya lainnya telahmencukupi
kebutuhan dan telah digunakan secara benar.
d) Dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
e) Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk
promosi dan latihan lanjutan.