BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Manajemen Keperawatan
2.1.1 Definisi
Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, dan penggunaan terhadap sumber daya organisasi
lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang
ditetapkan (Bakri, 2017).
Sedangkan manajemen menurut Nursalam (2015) manajemen
diibaratkan sebagai suatu mesin. Penekanan utamanya adalah produksi
yang efisien dan cepat, motivasi pekerja dan manajemen dipengaruhi
kepuasan dalam bekerjasama untuk meningkatkan produksi.
Manajemen juga dapat diartikan sebagai proses kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama atau organisasi.
Artinya manajemen dapat dipelajari sebagai proses kerjasama yang
berkembang antara pimpinan dan staff untuk mencapai tujuan
organisasi (Bakri, 2017).
2) Metode fungsional
Metode ini dilakukan pada kelompok besar klien. Pelayanan
keperawatan dibagi menurut tugas yang berbeda dan
dilaksanakan oleh perawat yang berbeda dan tergantung pada
kompleksitas dari setiap tugas. Misalnya fungsi menyuntik,
membagi obat, perawatan luka.
Metode ini merupakan manajemen klasik yang menekankan
pada efisiensi, pembagian tugas yang jelas dan pengawasan yang
lebih mudah. Semua prosedur ditentukan untuk dipakai sebagai
standar. Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas
manajerialnya sedangkan asuhan keperawatan klien diserahkan
kepada perawat yunior. Meskipun sistem ini efisien namun
penugasan secara fungsi tidak memberikan kepuasan kepada
klien dan perawat karena asuhan keperawatan yang diberikan
kepada klien terfragmentasi menurut tugas yang dilakukan.
Cara kerja yang diawasi membosankan perawat karena
berorientasi pada tugas dan sistem ini baik dan berguna untuk
situasi dimana rumah sakit kekurangan tenaga perawat, namun
disisi lain asuhan ini tidak profesional dan tidak berdasar pada
masalah klien.
Keuntungan dari metode ini adalah :
a) Lebih sedikit membutuhkan perawat
b) Efisien
c) Tugas mudah dijelaskan dan diberikan
d) Para staf mudah menyesuaikan dengan tugas
e) Tugas cepat selesai
Kerugian dari metode ini adalah:
a) Tidak efektif
b) Fragmentasi pelayanan
c) Membosankan
d) Komunikasi minimal
e) Tidak holistik
15
f) Tidak profesional
g) Tidak memberikan kepuasan kepada klien dan perawat
3) Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang
berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok klien. Ketua tim bertanggung jawab membuat
perencanaan dan evaluasi asuhan keperawatan untuk semua klien
yang ada di bawah tanggung jawab timnya. Anggota tim
melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien sesuai
perencanaan yang telah dibuat oleh ketua tim.
Tujuan perawatan ini adalah memberikan asuhan keperawatan
yang lebih baik dengan menggunakan sejumlah staf yang
tersedia.
Keuntungan dari metode ini adalah:
a) Memberikan kepuasan bagi perawat dan klien
b) Kemampuan anggota tim dikenal dan dimanfaatkan secara
optimal
c) Komprehensif dan holistik
d) Produktif, kerjasama, komunikasi dan moral
Kerugian dari metode ini adalah:
a) Tidak efektif bila pengaturan tidak baik
b) Membutuhkan banyak kerjasama dan komunikasi
c) Membingungkan bila komposisi tim sering diubah
d) Banyak kegiatan keperawatan dilakukan oleh perawat non
profesional
4) Metode primer
Metode ini merupakan suatu metode penugasan kerja terbaik
dalam suatu pelayanan dengan semua staf keperawatan yang
profesional. Pada metode ini setiap perawat primer memberikan
tanggung jawab penuh secara menyeluruh terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi keperawatan mulai dari pasien masuk
sampai keluar dari rumah sakit, mendorong praktik kemandirian
16
4. Tindakan keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapaitujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai
setelahrencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders
untukmembantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasifaktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan
klien.Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan
adalahsebagai berikut :
a. Tahap 1: persiapan yaitu tahap awal tindakan keperawatan ini
menuntut perawat untuk mengevaluasi yang diindentifikasi
pada tahap perencanaan.
b. Tahap 2: intervensi yaitu fokus tahap pelaksanaan tindakan
perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari
perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.
Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan :
independen, dependen dan interdependen.
c. Tahap 3: dokumentasi yaitu pelaksanaan tindakan keperawatan
harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap
suatu kejadian dalam proses keperawatan.
5. Evaluasi tindakan keperawatan
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses
dankeberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat
dilihatdengan jalan membandingkan antara proses dengan
pedoman/rencanaproses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan
dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian
pasien dalam kehidupansehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan
pasien dengan tujuan yangtelah dirumuskan sebelumnya.Sasaran
evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Proses asuhan keperawatan, berdasarkan kriteria/ rencana yang
telah disusun.
24
dan psikomotor, berada dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang
bergerak secara simultan.
Fungsi manajemen keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Planning(Perencanaan)
Planning atau perencanaan dimaksudkan untuk menyusun suatu
perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Perencanaan disini dimaksudkan nntuk menentukan
kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menegakkan
tujuan, mengalokasikan semua anggaran belanja, memutuskan ukuran
dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur
organisasi yang dapat mengoptimalkan efektifitas staff serta menegakkan
kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visi dan misi
institusi yang telah ditetapkan (Nursalam, 2015).
Dibidang kesehatan perencanaan dapat didefenisikan sebagai proses
untuk menumbuhkan, merumuskan masalah-masalah kesehatan di
masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-
langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
1) Perencanaan
- Untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan
tujuan
- Agar penggunaan personel dan fasilitas yang tersedia lebih
efektif
- Membantu dalam koping dengan situasi kritis
- Meningkatkan efektivitas dalam hal biaya
- Membantu menurunkan elemen perubahan, karena perencanaan
berdasarkan masa lalu dan akan datang.
- Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah
- Penting untuk melakukan kontrol yang lebih efektif
29
3) Jenis Perencanaan
- Perencanaan Strategi
Perencanaan strategis merupakan suatu proses
berkesinambungan, proses yang sistematis dalam pembuatan
dan pengambilan keputusan masa kini dengan kemungkinan
pengetahuan yang paling besar dari efek-efek perencanaan pada
masa depan, mengorganisasikan upaya-upaya yang perlu untuk
melaksanakan keputusan ini terhadap hasil yang diharapkan
melalui mekanisme umpan balik yang dapat dipercaya.
Perencanaan strategis dalam keperawatan bertujuan untuk
memperbaiki alokasi sumber-sumber yang langka, termasuk
uang dan waktu, dan untuk mengatur pekerjaan divisi
keperawatan.
- Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional menguraikan aktivitas dan prosedur
yang akan digunakan, serta menyusun jadwal waktu
pencapaian tujuan, menentukan siapa orang-orang yang
bertanggung jawab untuk setiap aktivitas dan prosedur.
Menggambarkan cara menyiapkan orang-orang untuk bekerja
dan juga standard untuk mengevaluasi perawatan pasien.
30
4) Manfaat Perencanaan
- Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
- Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk
pelaksanaan
- Memudahkan kordinasi
- Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran
operasional secara jelas
- Membantu penempatan tanggungjawab lebih tepat
- Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih mudah
dipahami
- Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
- Menghemat waktu dan dana
2. Organizing (Pengorganisasian)
a. Struktur Organisasi
Masing-masing organisasi memiliki struktur formal dan informal
yang menentukan alur kerja dan hubungan timbal balik antar pribadi.
Struktur fotmal direncanakan dan dipublikasikan, struktur informal
tidak direncanakan dan samar. Seorang manajer perawatan harus
mengerti dan memakai keduanya secara efektif.Struktur formal
organisasi merupakan penyusunan resmi jabatan kedalam pola
hubungan kerja yang akan mengatur usaha banyak pekerja dari
bermacam-macam kepentingan dan kemauan.
31
Kepala Ruang
Pasien
Kepala Ruang
Pasien Pasien
3) Model Primer
Model penugasan dimana 1 orang perawat bertanggung
jawab penuh selama 24 jam terhadap askep pasien mulai dari
pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
Primary Nurse
Pasien
3. Actuating(Penggerak)
a. Motivasi
Motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yg memberi
konstribusi pada tingkat komitmen seseorang, hal ini termasuk faktor
yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku
manusia dalam arah tekad tertentu. Motivasi adalah sesuatu yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Ngalim, 2015). Dari
pengertian diatas dapat diambil 3 poin penting yaitu: kebutuhan,
dorongan dan tujuan.
Kebutuhan muncul apabila seseorang merasakan sesuatu yang
kurang baik fisiologis maupun psikologis, dorongan merupakan
35
1) Rumus Gillies
Σ jam kep yg dibutuhkan klien/hr X rata-rata klien/hr X Σ hr/tahun
Σ hr/tahun – hr libur perawat X Σ jam kerja/hari
= Σ jam kep yg dibutuhkan klien / tahun
Σ jam kerja / tahun
Catatan :
Waktu perawatan menurut Nursalam (2015) :
a. Waktu perawatan langsung
- Self care = ½ X 4 jam = 2 jam
- Partial care = ¾ X 4 jam = 3 jam
- Total care = 1 – 1½ X 4 jam = 4-6 jam
- Intensivecare = 2 x 4 jam = 8 jam
- Rata-rata perawatan langsung = 4-5 jam
b. Waktu perawatan tak langsung : 38 menit/klien/hari
c. Waktu penyuluhan : 15 menit/klien/hari
Ratio perawat ahli : trampil : 55 % : 45 %
Proporsi dinas pagi : sore : malam : 47 % : 36 % : 17 %
2) Rumus Douglas
Berdasarkan :
Tingkat ketergantungan klien
Rata-rata klien/hari
Jam perawatan yang diperlukan/hari/klien
Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hr
Jam kerja efektif setiap perawat
Cara perhitungan :
Hitung jumlah perawat yang tersedia
a. Σ jam perawat
= A
Jam kerja efektif per shift
Tambahkan dengan faktor koreksi hari libur/cuti/hr besar dan
tugas-tugas non keperawatan
b. Σ hr minggu/th + cuti + hr besar
XhasilA = B
Jumlah hari kerja efektif
c. Tugas non keperawatan
= Jumlah tenaga keperawatan + B X 25% = C
Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah : A + B + C
Berdasarkan hasil workshop Depkes di Ciloto di tetapkan bahwa :
- Libur minggu : 52 hari
- Cuti tahunan : 12 hari
- Libur Nasional : 10 hari
- Sakit/ijin : 7-12 hari
d. Penjadwalan
Penjadwalan adalah satu aspek dari fungsi kepegawaian.
Kepegawaian adalah perhimpunan dan persiapan pekerja yang
dibutuhkan untuk melakukan misi dari sebuah organisasi.
Penjadwalan adalah penentuan pola jam kerja masuk dan libur
mendatang untuk pekerja dalam sebuah unit, seksi atau divisi.
Agar supervisor dan kepala perawat dapat mengatur jadwal waktu
personil yang libur dan yang masuk secara adil, harus ada departemen
atau divisi yang mengatur kebijaksanaan penjadwalan untuk memandu
38
17) Jumlah hari libur yang diharuskan per tahun saat pegawai harus
dijadwalkan libur kerja.
18) Panjangnya pemberitahuan dimuka untuk diberikan
pegawaimengenai jadwal tugas liburan masuk / libur.
19) Prosedur yang harus diikuti dalam meminta libur kerja pada hari
libur tertentu.
20) Jumlah hari-hari libur yang dibayar untuk di berikan pada
masing-masing pekerja.
21) Lamanya waktu pemberitahuan di muka untuk diberikan pegawai
mengenai jadwal liburan.
22) Prosedur yang diikuti dalam memohon waktu libur khusus.
23) Pembatasan pada penjadwalan liburan selama hari libur, natal,
tahun baru.
24) Jumlah personil masing-masing kategori yang akan dijadwalkan
untuk liburan atau hari libur pada saat tertentu.
25) Prosedur penyelesaian perselisihan antar personil sehubungan
dengan permintaan waktu liburan dan hari libur.
26) Prosedur pemrosesan permintaan “darurat” untuk penyesuaian
jadwal waktu.
e. Pengembangan Staff
Program pendidikan dan pelatihan dirancang untuk meningkatkan
prestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki
kepuasan kerja. Ada beberapa metode pendidikan dan latihan yang
akan digunakan untuk meningkatkan prestasi kerja (Moenir, 2015)
1) Metode Seminar atau Konferensi
Biasanya diselenggarakan bagi pegawai yang menduduki
jabatan sebagai kepala atau pegawai yang dalam waktu singkat
akan diserahi jabatan sebagai kepala. Masalah-masalah baik yang
menyangkut segi manajemen maupun penyelenggaraannya atau
proses dari kegiatan yang dipermasalahkan.
40
4. Controlling(Pengendalian)
a. Definisi
Controling merupakan suatu upaya yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam
menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standart
yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara
penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta
menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk
lebih meningkatkan mutu. (Azwar, 2015)
41