Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Klinik jiwa adalah klinik spesialisasi penanganan berbagai masalah
kejiwaan ringan hingga berat, seperti gangguan cemas, gangguan panik,
psikosomatik, skizofrenia, gangguan bipolar, dan sebaginya.
Klinik gangguan jiwa merupakan salah satu klinik khusus yang merawat
pasien gangguan mental serta menyelengarakan kegiatan pelayanan,
pendidikan dan penelitik termaksuk dalam pembuatan visum et repertum.
Vsum et repertum merupakan laporan atau keterangan tertulis yang dibuat
oleh dokter atas permintaan penyidik. Tidak semua klinik gangguan jiwa
memberikan pelayanan pemeriksaan untuk kepentingan visum et repertum
karena dengan mengeluarkan visum et repertum berarti staff klinik gangguan
jiwa telah siap menjadi saksi ahli (Antoni, 2015).
Pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan
dengan perubahan, yaitu melakukan inovasi dan berubah atau dapat diubah
oleh suatu keadaan atau situasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam
proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan
dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan konsisten dengan
perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu di kelas
dan mepunyai pengalaman praktik untuk bekerja secara efektif dengan orang
lain.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan manusiawi yang diberikan oleh tenaga keperawatan
profesional kepada klien/keluarga/masyarakat yang membutuhkan. Melihat
hal tersebut tentunya pelayanan keperawatan sebagai inti pelayanan kesehatan
tidak lain dipandang sebagai kegiatan yang terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan yang berkontribusi membentuk praktik keperawatan profesional.
Perkembangan praktik keperawatan ditentukan oleh teknik manajemen
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat harus mempunyai
pengetahuan, teori yang mantap yang mendasari keterampilan manajerial.
Terkait dengan pentingnya pemberian asuhan keperawatan yang profesional
2

dengan pendekatan manajerial yang mantap, perawat harus menunjukan


pengetahuan, kemampuan, keterampilan yang berkembang terus menerus.
Manajemen keperawatan adalah suatu pelayanan profesional, dimana tim
keperawatan dikelola dengan pendekatan fungsi-fungsi manajemen, dimulai
dari planning, organizing, actualing, controlling, sehingga dapat dihasilakn
asuhan keperawatan yang berdaya guna dan berhasil guna. Perawat
profesional dituntut harus mampu mengelola asuhan keperawatan secara
mandiri sehingga kemampuan, pengetahuan, dan teknik manajemen pelayanan
harus dikuasai terlebih dahulu, sebelum terjun kelapangan dalam rangka
praktik keperawatan profesional (Nursalam, 2015).
Manajemen keperawatan memilki beberapa fungsi dalam penerapannya.
Diantaranya adalah fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerak (actuating), pengendalian (controlling), dan penilaian
(evaluating) (Bakri, 2017).
Ciri-ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain : memenuhi
standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan
keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efekti, aman bagi pasien
dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperaatan serta
aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat
diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen
yang baik (Arwani, 2016).
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral pelayanan keperawatan,
asuhan keperawatan yang bermutu hanya dapat dicapai dengan pengelolaan
asuhan keperawatan yang profesional. Model pemberian asuhan keperawatan
merupakan salah satu pendekatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan
profesional yang menjamin terwujudnya kesinambungan dalam pembrian
asuhan keperawatan dan akuntabilitas (Nursalam, 2015).
Ruang perawatan jumbo 1 adalah ruangan perawatan yang terdiri dari 37
ruangan dalam pengelolaan asuhan keperawatan profesionalnya menerapkan
model pemberian asuhan keperawatan dengan metode TIM, melalui kerja
kelompok terkoordinasi dan kooperatif dapat terwujudnya pemberian asuhan
3

keperawatan yang menyeluruh lengkap terhadap pasien. Ruang perawatan


jumbo 1 memiliki 40 tempat tidur.
Salah satu cara dapat meningkatkan keterampilan manajerial yang handal,
selain didapatkan dibangku kuliah juga harus melalui pembelajaran praktik di
lahan praktik. Praktik tahap profesi Ners Universitas Malahayati dari tanggal
06 April 2021 sampai 17 April 2019, dituntut untuk mengaplikasikan
langsung pengetahuan manajerialnya di klinik yayasan aulia rahma kemiling
Bandar lampung diruang jumbo 1 dengan arahan dari pembimbing lahan
praktik maupun dari pembimbing akademik yang untuk intesif, diharapkan
praktikan mampu mengelola suatu ruang perawatan dengan pendekatan proses
manajemen.
Oleh sebab itu maka penulis tertarik untuk mendiskusikan beberapa
masalah yang timbul pada system manajemen keperawatan di Ruang jumbo 1
klinik aulia rahma kemiling Bandar Lampung Tahun 2021.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum


Memberikan pembaharuan melalui pengelolaan manajemen keperawatan
yang profesional di Klinik Yayasan Aulia Rahma Kemiling Bandar
Lampung.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Diharapkan dalam melaksanakan manajemen dalam keperawatan di
ruang rawat jumbo 1 yang meliputi aspek pelayanan keperawatan dan
asuhan keperawatan serta bimbingan praktik klinik keperawatan :
1) Dapat mengidentifikasi, menganalisa dan menetapkan masalah dan
prioritas masalah
2) Dapat merencanakan kegiatan berdasarkan prioritas masalah
3) Dapat mengorganisasikan kegiatan berdasarkan perencanaan yang
telah ditetapkan
4) Dapat melakukan pengarahan dalam upaya pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan
5) Dapat melakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian dalam
upaya pencapaian hasil yang optimal
4

6) Dapat memberikan alternative usulan dan saran sebagai upaya


tidak lanjut untuk perbaikan.

1.3. Manfaat
1.3.1. Ruangan
Dapat meningkatakan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan
profesional melalui pengelolaan manajemen keperawatan termasuk
peran dan fungsi manajemen di ruang perawatan jumbo 1.

1.3.2. Perawat
Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan dan asuhan keperawatan.

1.3.3. Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan konsep-konsep manajemen keperawatan
terutama di Ruang Penyakit Dalam di Klinik Yayasan Aulia Rahma
Kemiling Bandar Lampung.

1.4. Waktu dan Tempat Praktek


Praktek manajemen keperawatan dilaksanakan selama 2 minggu sejak
tanggal 06 April – 17 April 2021, bertempat di Ruang Perawatan Jumbo 1
Klinik Yayasan Aulia Rahma Kemiling Bandar Lampung.

1.5 Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam rangka identifikasi masalah dilakukan dengan
metode :

1. Observasi, dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kondisi


fisik,psikologi keadaan inventaris ruangan dan pelaksanaan pelayanan
pasien.
2. Wawancara, dilakukan dengan penanggung jawab ruangan,pemilik
yayasan, staff perawatan lain serta mahasiswa praktikan untuk
mengumpulkan data tentang pelaksanaan manajemen ruangan
3. Studi Dokumentasi, dilakukan untuk mengetahui standar yang
diberlakukan di ruangan, dokumentasi proses keperawatan, dan daftar
inventaris ruangan.
5

4. Survey, dilakukan dengan wawancara kepada staff perawat tentang


mutu pelayanan yang diberikan.

1.6 Peserta Praktik


Praktik manajemen keperawatan ini dilaksanakan oleh praktikan tahap Profesi
Ners Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 2020 – 2021, Kelompok
I dan 2 terdiri dari :

NO NAMA NPM
1 A. Muamar Khodafi S.Kep 20350018
2 20350010
Ari Yunita S.Kep
3 20350011
4 Esti Handayani S.Kep 20350001
5 M. Fani Sugiantoro S.Kep 20350014
6 20350016
M. Kelvin Alvaredo S.Kep
7 20350021
8 Rio Nanda Bayu H S.Kep 20350004
9 20350005
Wayan Dane Wijaya S.Kep
10 20350007
Gustini S.Kep
11 20350009
Imroni Saputra S.Kep

Maya S.Kep

Yessy Rachmawati S.Kep

Anda mungkin juga menyukai