BAB I DEFINISI
1
BAB IV DOKUMENTASI
11
0
BAB I
DEFINISI
1. Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) adalah sistem (struktur, proses dan
nilai – nilai profesional) yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian
asuhan keperawatan termasuk lingkungan tempat asuhan keperawatan tersebut
diberikan (Sitorus & Yuha, 2006)
2. Metode Fungsional adalah pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.
3. Metode penugasan pasien/metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau
asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat
bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang.
4. Metode penugasan tim adalah pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh
sekelompok perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan
berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya.
5. Metode perawatan primer adalah pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan
kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat
6. Metode modifikasi (Moduler) adalah metode asuhan keperawatan dengan modifikasi
antara tim dan primer.
7. Perawat Register adalah perawat yang telah diregristrasi dan secara hukum telah
memiliki lisensi (STR) untuk praktek keperawatan
8. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat
kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
b. Metode Tim
2
Metode ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman kerja serta
memiliki pengetahuan dibidangnya. Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan
oleh pimpinan kelompok/ ketua tim dan ketua tim bertanggung jawab dalam
mengarahkan anggota tim. Selain itu ketua tim bertugas memberi pengarahan dan
menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan serta membantu anggota tim
dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan, selanjutnya ketua tim
melaporkan pada kepala ruang tentang kemajuan ASKEP yang dilakukan..
1) Kelebihan :
a) Memanfaatkan semua kekuatan anggota tim.
b) Tim mendukung pengembangan dan produktifitas kelompok.
c) Komunikasi antar anggota tim baik
d) Kontribusi dalam tim terpelihara baik.
e) Meningkatnya kepuasan pasien.
f) Biaya efektif.
2) Kelemahan :
a) Perlu ketua tim yang berpengalaman dan trampil
b) Perlu staf yang cukup
c) Perlu mix-skill yang sesuai
d) Sering mendapat kesulitan dalam menetapkan waktu untuk konferensi dan
membuat rencana keperawatan
e) Perawat yang belum trampil dan belum berpengalaman selalu tergantung
staf, berlindung kepada anggota tim yang mampu.
3) Tanggung jawab Kepala Ruang
a) Menetapkan standar kinerja yang diharapkan
b) Membantu menetapkan sasaran unit/ruangan
c) Memberikan kesempatan dan bantuan pada ketua tim untuk pengembangan
kepemimpinan/manajemen
d) Menjadi narasumber /konsultan bagi tim
e) Mendorong staf meningkatkan kemampuan
f) Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka
4) Tanggung jawab ketua tim
a) Mengkaji dan mempertimbangkan intervensi rencana asuhan keperawatan
b) Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan tindakan medis
c) Membagi tugas dan memberi bimbingan melalui konferensi
d) Mengevaluasi kualitas asuhan, hasil dan mendokumentasikan
5) Tanggung jawab anggota tim
a) Merawat pasien di unit perawatan.
3
b) Melaksanakan instruksi keperawatan yang tertera dalam rencana
keperawatan
c) Melaporkan asuhan yang dilakukan, dan respon pasien
c. Metode Primer.
Metode keperawatan primer merupakan suatu metoda pemberian asuhan
keperawatan, dimana seorang perawat register bertanggung jawab dan bertanggung
gugat untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dalam 24 jam. Dalam
metoda ini terdapat hubungan yang dekat dan berkesinambungan antara klien dan
seorang perawat tertentu yang bertanggung jawab dalam perencanaan,
implementasi, evaluasi dan koordinasi asuhan keperawatan klien sejak masuk unit
perawatan sampai keluar
1) Ciri keperawatan primer adalah :
a) Akuntabilitas, otonomi, otoritas, advokasi, ketegasan
b) 5 K yaitu, kontinuitas, komunikasi, kolaborasi, koordinasi dan komitmen
2) Karakteristik keperawatan primer adalah :
a) Perawat primer mempunyai tanggung jawab untuk asuhan keperawatan
pasien selama 24 jam sehari, dari penerimaan sampai pemulangan
b) Perawat primer melakukan pengkajian kebutuhan asuhan keperawatan,
kolaborasi dengan pasien dan professional kesehatan lain, dan menyusun
rencana perawatan.
c) Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan didelegasikan oleh perawat
primer kepada perawat sekunder selama shift lain.
d) Perawat primer berkonsultasi dengan perawat kepala dan penyelia.
e) Autoritas, tanggung gugat dan autonomi ada pada perawat primer
3) Kelebihan :
a) Memungkinkan Perawat Primer untuk pengembangan diri melalui
implementasi ilmu pengetahuan
b) Model praktek didasarkan pada pengetahuan
c) Fokus pada kebutuhan pasien
d) Meningkatnya otonomi perawat
e) Memungkinkan asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif
f) Membaiknya kontinuitas dan koordinasi asuhan.
g) Meningkatkan kesempatan untuk pengembangan hubungan antara perawat –
pasien/keluarga.
h) Peningkatan mutu asuhan
i) Perbaiki retensi perawat
j) Meningkatnya kepuasan perawat, dokter dan pasien/keluarga..
4
4) Kelemahan :
a) Perlu perawat pendidikan tinggi dan berpengalaman.
b) Perlu kemampuan komunikasi yang baik antara perawat primer dengan
perawat asosiat
c) Perawat primer dapat mengambil tanggung jawab rekan perawat untuk
mengimplementasaikan asuhan keperawatan yang diberikan.
d) Karena pindah keunit yang berbeda pasien dalam kondisi kritis kemungkinan
mempunyai beberapa perawat primer
e) Biaya tinggi
f) LOS menjadi singkat
5) Ketenagaan metode primer
a) Setiap perawat primer adalah perawat “bedside”
b) Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat primer
c) Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal
d) Perawat primer dibantu oleh perawat professional lain maupun non
professional sebagai perawat asisten
6) Tanggung jawab Kepala Ruang dalam metode primer
a) Identifikasi siapa perawat yang layak menjadi perawat primari.
b) Beri dukungan dan pendidikan.
c) Pastikan semua staf perawat dan pemberi asuhan lain memahami peran
perawat primeri dan asosiet.
d) Menjadi model peran, pembimbing dan konsultan.
e) Pastikan dan pertahankan mutu asuhan.
f) Kelola aspek fiscal/keuangan.
g) Beri otonomi pada perawat primer untuk menjalankan delegasi dan
pengambilan keputusan yang tepat.
7) Tanggung jawab perawat primer :
a) Memenuhi kebutuhan pasien secara total selama dirawat di rumah sakit
b) Melakukan pengkajian dan merencanakan askep secara komprehensif
c) Berkomunikasi dan berkoordinasi dalam pembuatan renpra dan rencana
pasien pulang
d) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai rencana dan
berkoordinasi dengan tim kesehatan lain dan kepala ruang
e) Melaksanakan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial
di masyarakat, membuat jadual perjanjian klinik, mengadakan kunjungan
rumah dan lain-lain.
8) Tugas dan tanggung jawab perawat asosiet
5
a) Melaksanakan tugas dan tanggungjawab perawat primer bila perawat primer
tidak ada
d. Metode Kasus
Metoda kasus merupakan sistem pemberian dimana seorang perawat profesional
memberikan asuhan keperawatan langsung kepada sejumlah pasien sewaktu dia
bertugas Dasar pemikiran metoda ini adalah seorang perawat profesional paling siap
untuk melaksanakan semua asuhan keperawatan yang diperlukan pasien Metoda
kasus ini biasa digunakan pada unit perawatan yang memerlukan keahlian
keperawatan pada tingkat ahli, seperti pada unit perawatan kritis atau ruang
pemulihan setelah di anestesi.
1) Kelebihan :
a) Pasien mendapat asuhan keperawatan secara holistik dan terus menerus
oleh ahlinya.
b) Komunikasi antara perawat – pasien dan dokter dengan anggota staf lainnya
berlangsung terus menerus.
c) Perawat mendapat kepuasan karena dapat melakukan semua yang menjadi
wewenangnya
2) Kekurangan :
a) Perawat profesional banyak menghabiskan waktu untuk melaksanakan tugas
yang dapat dilakukan orang yang tidak trampil
b) Perencanaan yang dibuat kemungkinan tidak dapat terlaksana karena
kurangnya waktu
c) Pengkajian yang dilakukan oleh perawat tidak akurat karena kurangnya
komunikasi
d) Asuhan keperawatan tidak terkoordinasi dari shift ke shift atau hari kehari
karena perubahan dalam penugasan
e) Tidak ada seorangpun perawat yang bertanggung jawab mengkoordinasikan
asuhan selama 24 jam
3) Tugas dan tanggung jawab kepala ruang
a) Membuat penugasan untuk setiap tenaga perawat
b) Menerima laporan.
8
BAB III
TATALAKSANA
9
b. Tugas dan tanggung jawab Penanggung Jawab Pelayanan (PJP)
1) Membuat penugasan untuk setiap tenaga perawat
2) Menerima laporan.
c. Tugas dan tanggungjawab Ketua Tim (PJ Shift)
1) Memimpin, mendukung, membagi kasus dan menginstruksikan perawat
pelaksana untuk melaksanakan tindakan keperawatan
2) Memberikan asuhan keperawatan pasien (mengkaji, merencanakan,
melaksanakan dan menilai hasil asuhan keperawatan)
3) Memberi bimbingan dan instruksi kepada perawat partner kerjanya
d. Tugas dan tanggungjawab Perawat Pelaksana
1) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya
pada shift tertentu.
2) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam memberi asuhan
keperawatan pada pasien
e. Mekanisme pelaksanaannya adalah sebagai berikut
1) PJP membagi perawat yang ada menjadi 4 shift dan tiap shift diketuai masing-
masing oleh seorang PJ Shift
2) PJP mengatur jadual dinas (pagi, sore, malam)
3) PJP menunjuk penanggung jawab shift sore, malam, dan shift pagi apabila
karena sesuatu hal PJP sedang tidak bertugas. Oleh sebab, itu yang dipilih
adalah perawat yang paling kompeten dari perawat yang ada.
4) Sebagai pengganti PJP adalah PJ Shift, sedangkan jika PJ Shift berhalangan,
tugasnya digantikan oleh anggota shift (perawat pelaksana) yang paling
kompeten di antara anggota shift.
5) PJ shift menetapkan perawat pelaksana untuk masing - masing kasus.
6) Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dilakukan oleh perawat penanggung jawab
pasien yang bertugas.
7) Masing-masing shift memiliki buku Komunikasi (form operan)
8) Perawat pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
yang menjadi tanggung jawabnya.
10
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan : di Mojokerto
Pada Tanggal : 04 Oktober 2018
Direktur Rumah Sakit
XXXXXXXXXXXXXXX,
11