Anda di halaman 1dari 28

P E N E R A PA N

M O D E L P R A K T I K K E P E R AWATA N P R O F E S I O N A L
(MPKP)

Disusun Oleh:
Arlinda Putri Lustyaningtiyas
(P27820119008)

Tingkat III Reguler A


Definisi Model Praktik
Keperawatan Profesional ?

Suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional),


yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan,
yang dapat menopang pemberian asuhan tersebut
(Nurhidayah, 2014 dalam Widiawati et.,al, 2021).

Tenaga keperawatan yang dapat memberikan asuhan keperawatan


profesional dengan jenjang pendidikan Ners ➝ UU No. 38 Th 2014
Sejarah
Model Praktik Keperawatan Profesional

Peningkatan profesionalisme keperawatan di Indonesia dimulai sejak diterima dan diakuinya


keperawatan sebagai profesi pada Lokakarya Nasional Keperawatan (1983). Sejak saat itu berbagai upaya
telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Kesehatan dan organisasi profesi,
diantarannya adalah dengan membuka pendidikan pada tingkat sarjana, mengembangkan Kurikulum
Diploma III keperawatan, mengadakan pelatihan bagi tenaga keperawatan, serta mengembangkan standar
praktik keperawatan.
Layanan keperawatan masih sering mendapat keluhan masyarakat, pelayanan keperawatan yang ada di
Rumah Sakit masih bersifat okupasi yaitu tindakan keperawatan yang dilakukan hanya pada pelaksanaan
prosedur, pelaksanaan tugas berdasarkan instruksi dokter. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada tanggung
jawab moral serta tidak adanya analisis dan sintesis yang mandiri tentang asuhan keperawatan. Untuk
mengatasi masalah tersebut diperlukan restrakturing, reengineering, dan redesigning system pemberian
asuhan keperawatan melalui pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (Sugiharto, A. S.,
Keliat, B. A., & Sri 2012 dalam Tuasikal et.al., 2020).
Menurut Nursalam (2014), ada beberapa tujuan Model
Praktik Keperawatan Profesional (MPKP), yaitu :
Tujuan Metode
1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan
Praktik
pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan. Keperawatan
3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan
keperawatan. Profesional
4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan
keputusan.
5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan
keperawatan bagi setiap tim keperawatan.
Komponen Berdasarkan MPKP yang sudah dikembangkan di berbagai
rumah sakit, Hoffart & Woods (1996) menyimpulkan bahwa
dalam MPKP terdiri lima komponen yaitu:
1. Nilai-nilai profesional
MPKP 2. Hubungan antar profesional
3. Metode pemberian asuhan keperawatan
4. Pendekatan manajemen
5. Sistem kompensasi dan penghargaan.
Nilai Profesional dalam MPKP

Nilai-nilai profesional yang diterapkan pada MPKP (Nursalam, 2014)


adalah:
1. Pendekatan Manajemen ( Management Approach )
2. Penghargaan karir ( compensatory rewards )
3. Hubungan Profesional ( professional relationship)
4. Sistem pemberian asuhan pasien ( patient care delivery system )
Jenis Model Asuhan Keperawatan

Menurut Nursalam (2014),

1. Metode Fungsional

• Model pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian tugas dan prosedur keperawatan. Perawat
ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu untuk dilaksanakan kepada semua pasien yang dirawat di suatu ruangan.
• Model ini digambarkan sebagai keperawatan yang berorientasi pada tugas dimana fungsi keperawatan tertentu
ditugaskan pada setiap anggota staff. Setiap staff perawat hanya melakukan 1-2 jenis intervensi keperawatan pada
semua pasien dibangsal.
Keuntungan Kelemahan

a) Manajemen klasik yang menekankan


efisiensi, pembagian tugas yang jelas dan a) Tidak memberikan kepuasan pada pasien
pengawasan yang baik; maupun perawat;
b) Sangat baik untuk rumah sakit yang b) Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak
kekurangan tenaga; dapat menerapkan proses keperawatan;
c) Perawat senior menyibukkan diri dengan c) Persepsi perawat cenderung pada tindakan
tugas manajerial, sedangkan perawat yang berkaitan dengan keterampilan saja.
pasien diserahkan kepada perawat junior
dan/atau belum berpengalaman.
Jenis Model Asuhan Keperawatan

Menurut Nursalam (2014),

2. Metode Kasus (Total Care)

• Rasio: 1 : 1 (pasien : perawat). Setiap pasien dilimpahkan kepada semua perawat yang melayani seluruh kebutuhannya
pada saat mereka dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap sif dan tidak ada jaminan bahwa
pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasanya diterapkan satu
pasien satu perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk khusus seperti isolasi, perawatan insentif.
Keuntungan Kelemahan

a) Perawat lebih memahami kasus per kasus. a) Belum dapat diidentifikasi perawat penanggung
b) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi jawab.
lebih mudah. b) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai
kemampuan dasar yang sama.
Jenis Model Asuhan Keperawatan

Menurut Nursalam (2014),

3. Metode TIM

• Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan
terhadap sekelompok pasien.
• Perawat ruangan dibagi menjadi 2–3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu
kelompok kecil yang saling membantu.
• Metode ini biasa digunakan pada pelayanan keperawatan di unit rawat inap, unit rawat jalan, dan unit gawat darurat
Keuntungan Kelemahan

a) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama
menyeluruh. dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya
membutuhkan waktu, yang sulit untuk dilaksanakan
b) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan. pada waktu-waktu sibuk.
c) Memungkinkan komunikasi antar tim,
sehingga konflik mudah di atasi dan memberi
kepuasan kepada anggota tim.
Jenis Model Asuhan Keperawatan

Menurut Nursalam (2014),

4. Metode Primer

• Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan keperawatan.


• Metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawat, ada kejelasan
antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan
terusmenerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan
keperawatan selama pasien dirawat.
Keuntungan Kelemahan

a) Bersifat kontinuitas dan komprehensif.


Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki
b) Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan
kriteria asertif, self direction, kemampuan mengambil
tinggi terhadap hasil, dan memungkinkan
keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinis,
pengembangan diri. penuh pertimbangan, serta mampu berkolaborasi
dengan berbagai disiplin ilmu.
c) Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat,
dokter, dan rumah sakit (Gillies, 1989).
Jenis Model Asuhan Keperawatan
Kelebihan:
a) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
Menurut Nursalam (2014), dan holistic dengan pertanggungjawaban yang jelas.
b) Konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat ditekan
melalui rapat tim, cara ini efektif untuk belajar.
5. Metode Modular/ Modifikasi Tim-Primer c) Memberikan kepuasan kerja bagi perawat.
d) Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga yang
menerima asuhan keperawatan
• Metode Modular yaitu pengorganisasian pelayanan asuhan Kelemahan:
keperawatan yang dilakukan oleh perawat profesional dan e) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak
non profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
mulai masuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung f) Hanya dapat dilakukan oleh perawat professional
jawab total atau keseluruhan. g) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain karena
• Untuk metode ini diperlukan perawat yang lebih banyak menggunakan perawat profesional.
berpengetahuan, terampil dan memiliki kemampuan
kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8-12 orang
klien.
Jenis Metode Praktik Keperawatan
Profesional
Menurut Nursalam (2014), MPKP dikembangkan beberapa jenis sesuai dengan kondisi sumber daya
manusia yang ada.

ANTARA LAIN :

Model Praktik Keperawatan Model Praktik Keperawatan Model Praktik Keperawatan Model Praktik Keperawatan
Profesional Pemula Profesional I Profesional II Profesional III

Model ini Model ini menggunakan Tenaga perawat yang Tenaga perawat yang
menyerupai MPKP 3 komponen utama yaitu bekerja di ruangan ini akan bekerja di ruangan
I, tetapi baru ketenagaan, metode mempunyai kemampuan ini semua profesional dan
tahap awal pemberian asuhan spesialis yang dapat ada yang sudah doktor,
pengembangan keperawatan dan memberikan konsultasi sehingga praktik
yang akan menuju dokumentasi kepada perawat primer keperawatan
profesional I. keperawatan berdasarkan evidence
based.
Pilar dalam
Metode Praktik Keperawatan Profesioanl

Dalam model praktik keperawatan profesional terdiri dari empat pilar (Tuasikal et.al., 2020) diantarannya adalah:

Pilar I Pilar II Pilar III Pilar IV

Pendekatan Sistem Penghargaan Hubungan Manajemen Asuhan


Manajemen Profesional Keperawatan
Keperawatan
Tugas & a. Mengatur pembagian tugas jaga perawat.  
b. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan.
Tanggung Jawab c. Mengadakan diskusi dengan staf untuk mencegah masalah di
ruangan.
Karu, PP & PA d. Membimbing siswa/mahasiswa (bekerja sama dengan pembimbing
klinik) dalam pemberian asuhan keperawatan di ruangan, dengan
mengikuti system MPKP yang sudah ada.
e. Melakukan kegiatan administrasi dan surat menyurat.
f. Mengorientasi pegawai baru, residen, mahasiswa kedokteran dan
mahasiswa keperawatan yang akan melakukan praktik di ruangan.
g. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
KEPALA klien/keluarga dan tim kesehatan lain.
RUANGAN
Tugas & a. Melakukan kontak dengan klien dan keluarga pada awal masuk
ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik.  
Tanggung Jawab b. Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau melengkapi
pengkajian yang sudah dilakukan PP pada sore, malam dan hari libur
Karu, PP & PA c. Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis
standar renpra sesuai dengan hasil pengkajian.
d. Menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah
tanggung jawabnya sesuai klien yang dirawat.
e. Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien, setiap kali
giliran jaga

PERAWAT
PRIMER (PP)
Tugas & a. Membaca renpra yang telah ditetapkan PP.  
b. Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga.
Tanggung Jawab c. Menerima klien baru (kontrak) dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi klien/keluarga jika PP tidak ada di
Karu, PP & PA tempat.
d. Melakukan tindakan keperawatan pada kliennya berdasarkan rencana
perawatan.
e. Melakukan evaluasi terdahap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya pada format yang tersedia.
f. Mengikuti visite dokter bila PP tidak di tempat

PERAWAT
ASOCIATE (PA)
Klasifikasi Klien

Menunut Doaglas (1984), dalam Swanshurg & Swanshurg, (1999) membagi


menjadi tiga klasifikasi pasien berdasarkan tingkat ketergantungan klien yaitu:
1. Kategori I : Self care (perawatan mandiri) dalam perawatan kategori ini
memerlukan waktu 1-2 jam/hari.
2. Kategori II : Intermediate care (perawatan parsial), dalam perawatan kategori ini
memerlukan waktu 3-4 jam/hari.
3. Kategori III : Total care (perawatan total)), dalam perawatan kategori ini
memerlukan waktu 5-6 jam/hari.
Beban Kerja & Kebutuhan
Tenaga Keperawatan dalam MPKP

1. Metode Penghitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan


a. Metode Rasio
b. Metode Need
c. Metode Demand
d. Menghitung Tenaga Perawat berdasarkan Full Time Equivalent (FTE)

2. Penghitungan Beban Kerja


Terdapat tiga cara untuk menghitung untuk menghitung beban kerja secara
personel yaitu:
a. Work Sampling
b. Time and Motion Study
c. Daily Log
DAFTAR PUSTAKA

Hutapea, A dkk. (2022). Pengantar Manajemen Keperawatan. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Junita, N. (2017). Makalah Praktik Keperawatan Profesional : Model Praktik Keperawatan Profesional. Tersedia di:
https://www.academia.edu/38030734/MAKALAH_PRAKTIK_KEPERAWATAN_PROFESIONAL_MODEL_PRAKTIK_K
EPERAWATAN_PROFESIONAL
[Diakses 3 Februari 2022)
Lestari, Netty. (2019). Model Asuhan Keperawatan Professional Berdasarkan Ketergantungan Pasien. Tersedia di:
https://www.scribd.com/document/445141368/MPKP-NETI-docx [Diakses 3 Februari 2022)
Nursalam (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
Sitorus, Ratna. (2006).  Model Praktik Praktik Keperawatan Keperawatan Profesional Profesional di Rumah Sakit:
 Penataan  Penataan Struktur Struktur dan Proses (Sistem) (Sistem) Pemberian Pemberian Asuhan Keperawatan
Keperawatan di  Ruang Rawat . Jakarta: EGC.
Tuasikal, H et.,al. (2022). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta : Desanta Muliavisitama. Tersedia di:
https://osf.io/eqgz8 [Diakses 4 Februari 2022]
Anonim. (2016). Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP). RSUD Puri Husada. Tersedia di:
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/model-praktik-keperawatan-profesional-mpkp/ [Diakses 4 Februari 2022]
Widiawati, S., Saswati, N., Tarwiyah, T., Masril, M., Peni, R., & Asyrah, A. (2021). Implentasi Model Praktik Keperawatan
Profesional (MPKP) di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 5(2), 1-6.
 
Thank You
Stay Safe, Stay Home

Anda mungkin juga menyukai