Profesional (MPKP)
Oleh: Titi Alfiani, Ns., M. Kep
L/O/G/O
Pedahuluan
Keuntungan:
6. Kekurangan tenaga yang ahli dapat
diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk satu tugas
sederhana.
7. Memudahkan kepala ruangan untuk
mengawasi staf atau peserta didik yang
praktek untuk ketrampilan tertentu.
Model Fungsional (4)
Kelemahan :
• Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau
tidak memungkinkan untuk melakukan
keperawatan secara holistik
• Apabila pekerjaan selesai cenderung
perawat meninggalkan klien dan
melaksanakan pekerjaan non keperawatan.
• Kepuasan kerja secara keseluruhan sulit
dicapai dan sulit diidentifikasi kontribusi
terhadap pelayanan.
• Perawat hanya melihat asuhan keperawatan
sebagai ketrampilan saja.
Metode/Model Pemberian Asuhan
Keperawatan
Model Kasus / Alokasi Pasien (1)
Perawat bertanggung jawab terhadap
asuhan dan observasi pasien tertentu
dengan rasio pasien : perawat = 1 : 1
(Perawat dibagi habis sesuai jumlah
pasien).
Pasien akan dirawat oleh perawat yang
berbeda untuk setiap sift dan tidak ada
jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh
orang yang sama pada hari berikutnya.
Metode ini umumnya dilakukan untuk
perawat privat atau untuk perawatan
khusus seperti isolasi atau perawatan
intensif
PJ : Kepala Ruang Keperawatan
Model Kasus/Alokasi Pasien (2)
Keuntungan :
• Fokus keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien
• Memberikan kesempatan untuk melakukan
keperawatan yang komprehensif
• Memotivasi perawat selalau bersama klien
selama bertugas, tugas non keperawatan
dapat dilakukan oleh bukan perawat
• Mendukung penerapan proses keperawatan
• Kepuasan kerja secara keseluruhan dapat
dicapai
• Sistem evaluasi dan managerial mudah
Model Kasus / Alokasi Pasien (3)
Kelemahan :
• Beban kerja tinggi terutama jika klien banyak
sehingga tugas yang sederhana terlewatkan
• Peserta didik sulit untuk memperoleh
ketrampilan khusus yang tidak dilakukan pada
klien yang menjadi kelolaannya: misal
kateterisasi, NGT dsb
• Pendelegasian tugas tertentu
• Kelanjutan perawatan klien hanya sebagian
selama perawat penagggung jawab klien
bertugas
• Belum dapatnya diidentifikasi perawat
penanggung jawab
• Perlu tenaga keperawatan banyak dengan
kemampuan sama
MODEL TIM
PASIEN PASIEN
Model Tim (1)
Membuat perencanaan
Penugasan, supervisi dan evaluasi
Mengidentifikasi kebutuhan klien
Mengembangkan kemampuan
anggota tim
Mengkaji dan mempertimbangkan
intervensi rencana asuhan
keperawatan
Model Tim
Lanjutan Tugas dan tanggung
jawab Ketua Tim
Mengkoordinasikan rencana
keperawatan dengan tindakan medis
Membagi tugas dan memberi
bimbingan melalui konferensi
Mengevaluasi kualitas asuhan, hasil
dan mendokumentasikan
Model Tim
Tugas dan Tanggung jawab
anggota Tim
Memberikan askep pada pasien yg
menjadi tanggung jawabnya
Melaksanakan instruksi keperawatan
yang tertera dalam rencana
keperawatan
Kerjasama antar anggota tim
Memberikan laporan asuhan yang
dilakukan, dan respon pasien
MODEL PRIMER
Kelemahan:
1. Perlu perawat pendidikan tinggi dan
berpengalaman.
2. Perlu kemampuan komunikasi yang baik antara
perawat primer dengan perawat asosiat
3. Perawat primer dapat mengambil tanggung jawab
rekan perawat untuk mengimplementasaikan
asuhan keperawatan yang diberikan.
4. Karena pindah keunit yang berbeda pasien dalam
kondisi kritis kemungkinan mempunyai beberapa
perawat primer
5. Biaya tinggi
Ketenagaan Metode primer
Kerugian
1. Sedikit perawat register (Ners) yang
digunakan untuk mengatasi kondisi pasien
yang tidak diharapkan
2. Diperlukan pengalaman dan ketrampilan
ketua tim.
3. Diperlukan campuran ketrampilan yang tepat
MODEL MODULER
L/O/G/O