Anda di halaman 1dari 8

2.

3 Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MPKP)


Metode penugasan keperawatan professional adalah sebagai suatu
system (struktur, proses dan nilai-nilai) yang memungkinkan perawat
profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan
untuk menopang pemberian asuhan tersebut. (Hoffart & Woods, 1996).

2.3.1 Jenis Metode Asuhan Keperawatan Professional (MPKP)

2.3.1.1 MPKP deskripsi fungsional


Berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan, dimana perawat
melaksanakan tugas atau (tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan
yang ada. Metode fungsional di laksanakan oleh perawat dalam pengelolaan
asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia ke 2. Pada
saat itu, karena maih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setap
perawat hanya melakukan 1 sampai 2 jenis intervensi (misalnya merawat
luka) keperawatan kepada semua pasien di bangsal perawat yang bertugas
pada tindakan tertentu.
Penanggung jawab Model fungsional adalah perawat yang bertugas
pada tindakan tertentu, misalnya dalam pemasangan infus, pemberian obat,
dan lain-lain.
a. Dipusatkan pada satu tugas/ pekerjaan atau aktivitas yang harus
dikerjakan
b. Setiap perawat satu tugas atau lebih untuk semua pasien diruang rawat
Ex: perawat A. tugas menyuntik
perawat B. mengobati luka
c. Asuhan kep. tidak berdasar masalah pasien (tidak profesional)
d. Perawat senior sibuk administrasi dan manajerial, yunior merawat pasien
e. Metoda ini baik untuk RS dengan tenaga kurang

Kelebihan dari metode fungsional yaitu:


a. Menekankan efesiensi, pembagian tugas yang jelas dan pengawasan
b. Sangat baik untuk Rumah Sakit yang kekurangan tenaga
c. Perawat senior menyibukan diri dengan tugas manajerial, sedangkan
pasien di serahkan kepada perawat yunior dan atau yang belum
berpengalaman.
Kekurangan dari metode fungsional yaitu:
1) Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat
2) Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak menerapakan proses
keperawatan
3) Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan
dengan keterampilan saja.

Kepala ruangan

Perawat luka Pengobatan


Perawat

Klien

Gambar 2.2 MPKP Fungsional

2.3.1.2 MPKP kasus


Berdasarkan pendekatan holistik dan filosofi keperawatan, Perawat
bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu
Ratio1:1 pasien- perawat
Setiap perawat di tugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien
pada saat dia dinas.pasien akan di rawat oleh perawat yang berbeda untuk
setiap shift, dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan di rawat oleh orang yang
sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa di terapakan satu
pasien satu perawat umumnya di laksankan untuk perawat privat atau untuk
perawatan khusus seperti (isolasi, intensif care). Penanggung jawab pada
Model Kasus adalah Manajer Keperawatan.
Keuntungan dari MPKP khusus :
1. Perawat lebih memahami kasus per kasus
2. Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah
Kelemahan dari MPKP khusus :
1. Belum dapat di identifikasi perawat penanggung jawab
2. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama

Kepala Ruangan

Staf Perawat Staf Perawat Staf Perawat

Pasien Pasien Pasien

Gambar 2.3 MPKP kasus

2.3.1.3 MPKP Tim


Model Tim berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan, enam-
tujuh perawat professional dan perawat associet bekerja sebagai suatu tim,
disupervisi oleh tim. Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota
yang berbeda-beda terdiri dari perawat profesional sebagai ketua tim, non
professional sebagai pembantu perawat. Pemberian askep sesuai dg
kebutuhan obyectif dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien.
Perawat ruangan di bagi menjadi 2-3 tim atau grup yang terdiri atas
tenaga professional, teknikal, dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling
membantu. Ketua tim adalah perawat professional yang mampu
menggunakan berbagai teknik kepemimpinan.
Keuntungan dari MPKP TIM:
1. Dapat memberikan kepuasan klien dan perawat, klien memiliki
sekelompok perawat dan lebih mengenal
2. Merawat secara komprehensif dan holistik
3. Kerja perawat lebih produktif melalui kerja sama dan berkomunikasi
dalam kelompok
4. Kemampuan tim dapat di optimalkan
5. Penanggung jawab dalam Model Tim ini adalah Ketua Tim.
6. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
7. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah di atasi
dan memberikan kepuasan kepada anggota tim
Kelemahan dari metode ini adalah:
Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk
konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk
melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.
Tanggung jawab ketua tim:
1. Tangung jawab dalam perencanaan
2. Tanggung jawab kelancaran
3. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
4. Mencatat hal - hal yang terjadi pada pasien, melaporkan perkembangan
pasien
5. Memimpin pertemuan tim
6. Melakukan pengajaran pada, pasien, kelompok, anggota tim
Kepala Ruangan

Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim

Staf Staf Staf

Pasien Pasien Pasien

Gambar 2.4 MPKP Tim

2.3.1.4 MPKP Primer


Model primer berdasarkan pada tindakan yang komprehensif dari
filosofi Keperwatan. Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek
Asuhan Keperawatan dari hasil pengkajian, kondisi pasien untuk
mengkoordinir Asuhan Keperwatan, dimana ratio Perawat: Pasien 1: 4/ 1:5.
Metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien
masuk sampai dengan keluar rumah sakit. Mendorong praktek kemandirian
perawat ada kejelasan antara si pembuat asuhan dan pelaksana. Metode
primer ini di tandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara
pasien dan perawat di tugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
koordinasi asuhan keperawatan selama pasien di rawat. Berorientasi pada
pasien, bukan pada tugas. Merawat 4 - 6 pasien.
Kelebihan MPKP Primer adalah:
a) Lebih komprehensif dan memperlakukan klien secara holistik
b) Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
memungkinkan pengembangan diri.
c) Keuntungan terhadap pasien, perawat, dokter dan Rumah Sakit
d) Perawat puas otoritas, hubungan terus menerus klien dan perawat,
memiliki tanggung gugat, memperpendek hari perawatan
Kelemahan MPKP Primer adalah:
a) Perlu biaya lebih banyak
b) Perlu banyak tenaga profesional
c) Perawat mungkin kurang menguasai kasus, pengkajian kurang dan
menyusun rencana tidak tepat
d) Kesalah fahaman anggota/ per asosiet dapat terjadi dalam komunikasi
e) Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kemampuan self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat menguasai keperawatan
klinik dan mampu bekolaborasi dengan berbagai tim tenaga kesehatan.

Tim Medis Tim Medis Tim Medis

PP1 PP1

Pa 1 Pa 1
Pa 2 Pa 2

Pasien Pasien
1,2,3,4,5 1,2,3,4,5

Gambar 2.5 MPKP Primer

2.3.1.5 Metode MPKP MODULAR/ MODIFIKASI


Model modular adalah suatu variasi dari metode keperawatan primer.
Metode ini sama dengan model keperawatan Tim karena baik perawat
profesional maupun non professional bekerja bersama dalam memberikan
asuhan keperawatan dibawah kepemimpinan seorang perawat profesional.
Disamping itu, dikatakan memiliki kesamaan dengan metode keperawatan
primer karena dua atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas
sekelompok kecil pasien sejak masuk dalam perawatan hingga pulang bahkan
sampai dengan waktu follow up care.
Sekalipun didalam memberikan asuhan keperawatan dengan
menggunakan metode ini dilakukan oleh dua hingga tiga orang perawat,
tanggung jawab yang paling besar tetap ada pada perawat profesional.
Perawat profesional juga memiliki kewajiban untuk membimbing dan Asokah
non profesional. Apabila perawat profesional sebagi ketua tim dalam
keperawatan modular ini tidak masuk, tugas dan tanggung jawab dapat
digantikan oleh perawat profesional lainnya yang berperan sebagai ketua tim.
Peran perawat kepala ruang (nurse unit manager) diarahkan dalam hal
membuat jadwal dinas dengan mempetimbangkan kecocokan anggota untuk
bekerja sama dan berperan sebagai fasilitator, pembimbing serta motivator. 2-
3 perawat bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien 9-10 pasien,
Keperawatan primer # digunakan murni pendidikan SDM tidak sama.

Kepala Ruangan

CCM

PAGI PP1 PP2

PA PA

SORE PA PA

PA PA PA
MALAM

LIBUR/CUTI PP1 PP1

Gambar 2.6 MPKP modular

Anda mungkin juga menyukai