Anda di halaman 1dari 7

Jenis Metode Asuhan Keperawatan Professional (MPKP)

1. MPKP deskripsi fungsional


Berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan, dimana perawat
melaksanakan tugas atau (tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan
yang ada. Metode fungsional di laksanakan oleh perawat dalam pengelolaan
asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia ke 2. Pada
saat itu, karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka
setiap perawat hanya melakukan 1 sampai 2 jenis intervensi (misalnya
merawat luka) keperawatan kepada semua pasien di bangsal perawat
yang bertugas pada tindakan tertentu.
Penanggung jawab Model fungsional adalah perawat yang bertugas pada
tindakan tertentu, misalnya dalam pemasangan infus, pemberian obat, dan
lain-lain.
a. Dipusatkan pada satu tugas/ pekerjaan atau aktivitas yang harus dikerjakan
b. Setiap perawat satu tugas atau lebih untuk semua pasien diruang rawat Ex:
perawat A. tugas menyuntik perawat B. mengobati luka
c. Asuhan kep. tidak berdasar masalah pasien (tidak profesional)
d. Perawat senior sibuk administrasi dan manajerial, yunior merawat pasien
e. Metode ini baik untuk RS dengan tenaga kurang
Kelebihan dari metode fungsional yaitu:
a) Menekankan efesiensi, pembagian tugas yang jelas dan pengawasan
b) Sangat baik untuk Rumah Sakit yang kekurangan tenaga
c) Perawat senior menyibukan diri dengan tugas manajerial, sedangkan
pasien diserahkan kepada perawat junior dan atau yang belum
berpengalaman.
Kekurangan dari metode fungsional yaitu:
a) Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat
b) Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak menerapakan proses
keperawatan
c) Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan
keterampilan saja

Kepala ruangan

Perawat luka Perawat suntik Pengobatan

Klien

Gambar. MPKP Fungsional

2. MPKP Kasus
Berdasarkan pendekatan holistik dan filosofi keperawatan, Perawat
bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu
Ratio1:1 pasien- perawat
Setiap perawat di tugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien pada
saat dia dinas. Pasien akan di rawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap
shift, dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan di rawat oleh orang yang
sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa di terapakan satu
pasien satu perawat umumnya di laksankan untuk perawat privat atau untuk
perawatan khusus seperti (isolasi, intensif care). Penanggung jawab pada
Model Kasus adalah Manajer Keperawatan.
Keuntungan dari MPKP khusus :
a. Perawat lebih memahami kasus per kasus
b. Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah
Kelemahan dari MPKP khusus :
a. Belum dapat di identifikasi perawat penanggung jawab
b. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama
Kepala Ruangan

Staf Perawat Staf Perawat Staf Perawat

Pasien Pasien Pasien

Gambar. MPKP Kasus

3. MPKP Tim
Model Tim berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan, enam-tujuh
perawat professional dan perawat associet bekerja sebagai suatu tim,
disupervisi oleh tim. Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota
yang berbeda-beda terdiri dari perawat profesional sebagai ketua tim, non-
professional sebagai pembantu perawat. Pemberian askep sesuai dengan
kebutuhan obyectif dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien. Perawat ruangan di bagi menjadi 2-3 tim atau grup yang
terdiri atas tenaga professional, teknikal, dan pembantu dalam satu grup kecil
yang saling membantu. Ketua tim adalah perawat professional yang mampu
menggunakan berbagai teknik kepemimpinan.
Keuntungan dari MPKP Tim:
a. Dapat memberikan kepuasan klien dan perawat, klien memiliki
sekelompok perawat dan lebih mengenal
b. Merawat secara komprehensif dan holistic
c. Kerja perawat lebih produktif melalui kerja sama dan berkomunikasi
dalam kelompok
d. Kemampuan tim dapat di optimalkan
e. Penanggung jawab dalam Model Tim ini adalah Ketua Tim
f. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah di atasi dan
memberikan kepuasan kepada anggota tim
Kelemahan dari metode ini adalah:
Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim,
yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada
waktu-waktu sibuk.
Tanggung jawab ketua tim:
1. Tangung jawab dalam perencanaan
2. Tanggung jawab kelancaran
3. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
4. Mencatat hal - hal yang terjadi pada pasien, melaporkan perkembangan
pasien
5. Memimpin pertemuan tim
6. Melakukan pengajaran pada, pasien, kelompok, anggota tim

Gambar MPKP Tim


4. MPKP Primer
Model primer berdasarkan pada tindakan yang komprehensif dari filosofi
Keperwatan. Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek Asuhan
Keperawatan dari hasil pengkajian, kondisi pasien untuk mengkoordinir
Asuhan Keperwatan, dimana ratio Perawat: Pasien 1: 4/ 1:5.
Metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung jawab
penuh selam 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien
masuk sampai dengan keluar rumah sakit. Mendorong praktek kemandirian
perawat ada kejelasan antara si pembuat asuhan dan pelaksana.
Metode primer ini di tandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus
menerus antara pasien dan perawat di tugaskan untuk merencanakan,
melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien di rawat.
Berorientasi pada pasien, bukan pada tugas. Merawat 4 - 6 pasien.
Kelebihan MPKP Primer adalah:
1. Lebih komprehensif dan memperlakukan klien secara holistic
2. Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
memungkinkan pengembangan diri.
3. Keuntungan terhadap pasien, perawat, dokter dan Rumah Sakit
4. Perawat puas otoritas, hubungan terus menerus klien dan perawat,
memiliki tanggung gugat, memperpendek hari perawatan
Kelemahan MPKP Primer adalah:
1. Perlu biaya lebih banyak
2. Perlu banyak tenaga professional
3. Perawat mungkin kurang menguasai kasus, pengkajian kurang dan
menyusun rencana tidak tepat
4. Kesalahfahaman anggota/ per asosiet dapat terjadi dalam komunikasi
5. Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kemampuan self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat menguasai keperawatan
klinik dan mampu bekolaborasi.

Tim Medis Tim Medis Tim

Medis
PP1

Pa 1 Pa 1

Pa 2 Pa 2

Pasien Pasien
12345 12345
Gambar 2.5 MPKP Primer

Gambar MPKP Primer

5. Metode MPKP MODULAR/ MODIFIKASI


Model modular adalah suatu variasi dari metode keperawatan primer. Metode
ini sama dengan model keperawatan Tim karena baik perawatprofesional
maupun non professional bekerja bersama dalam memberikan asuhan
keperawatan dibawah kepemimpinan seorang perawat profesional. Disamping
itu, dikatakan memiliki kesamaan dengan metode keperawatan primer
karena dua atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas sekelompok kecil
pasien sejak masuk dalam perawatan hingga pulang bahkan sampai dengan
waktu follow up care.
Sekalipun didalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan
metode ini dilakukan oleh dua hingga tiga orang perawat, tanggung jawab
yang paling besar tetap ada pada perawat profesional. Perawat profesional
juga memiliki kewajiban untuk membimbing dan melatih non profesional.
Apabila perawat profesional sebagi ketua tim dalam keperawatan modular ini
tidak masuk, tugas dan tanggung jawab dapat digantikan oleh perawat
profesional lainnya yang berperan sebagai ketua tim. Peran perawat kepala
ruang (nurse unit manager ) diarahkan dalam hal membuat jadwal dinas
dengan mempetimbangkan kecocokan anggota untuk bekerja sama dan
berperan sebagai fasilitator, pembimbing serta motivator. 2- 3 perawat
bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien 9-10 pasien, Keperawatan
primer digunakan murni pendidikan SDM tidak sama.

PAGI

SORE

MALAM

LIBUR/ CUTI

Gambar MPKP modular

Anda mungkin juga menyukai