PROFESSIONAL {MPKP/MAKP}
A. PERAWATAN B. PERAWATAN
MINIMAL PARSIAL
1. Kebersihan diri, mandi, 1. Kebersihan diri dan
ganti pakaian makan minum dibantu
dilakukan sendiri 2. Observasi TTV tiap 4
2. Makan dan minum jam
dilakukan sendiri 3. Ambulasi dibantu,
3. Ambulasi dengan pengobatan lebih dari
pengawasan sekali
4. Observasi TTV 4. Folly chateter, Intake
dilakukan setiap shif output dicatat
5. Pengobatan minimal 5. Klien dipasang infus,
persiapan pengobatan
memerlukan prosedur
KLASIFIKASI TINGKAT KETERGANTUNGAN
(METODE DOUGLAS)
C. PERAWATAN TOTAL
1. Semua kebutuhan dibantu
4. Pemakaian Suction
Deskripsi
Berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan
Perawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan
jadwal kegiatan yang ada
Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan
asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang
dunia kedua. Pada saat itu, karena masih terbatasnya jumlah dan
kemampuan perawat maka setiap perawat hanya melakukan 1-2
jenis intervensi (misalnya, merawat luka) keperawatan kepada
semua pasien di bangsal.
Penanggung Jawab
Perawat yang bertugas pada tindakan tertentu
Lanjutan….
Sistem tugas di sini mengacu pada ilmu
managemen yang diterapkan pada bidang
administrasi bisnis, yang berfokus pada
tugas/pekerjaan yang harus diselesaikan.
Dalam pendekatan yang berorientasi pada
tugas ini, tenaga dengan latar belakang
pendidikan kurang melakukan tugas yang
lebih ringan atau tidak kompleks
dibandingkan dengan perawat profesional.
Lanjut…
Dalam model ini dibutuhkan pembagian
tugas (job descriptions), prosedur,
kebijakan dan alur komunikasi yang jelas.
Metode ini cukup ekonomis dan efisien serta
mengarahkan pemusatan pengendalian.
Kelemahan dari metode ini adalah
munculnya fragmentasi keperawatan di
mana pasien menerima perawatan dari
berbagai kategori tenaga keperawatan
Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan “ Fungsional” (Marqua &
Hutson, 1998)
2.Model TIM
Model :Tim
Deskripsi
Berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan
Enam – tujuh orang perawat profesional dan perawat
associate bekerja sebagai suatu tim, disupervisi oleh ketua
tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota
yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat
ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/grup yang terdiri atas
tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu
grup kecil yang saling membantu.
Penanggung Jawab
Ketua tim
Lanjutan …
Metode ini dirancang oleh Eleanor Lambertson pada
tahun 1950-an yang digunakan untuk mengatasi
fragmentasi dari metode orientasi pada tugas dan
memenuhi peningkatan tuntutan kebutuhan
perawat profesional yang muncul karena kemajuan
teknologi kesehatan dan perawat.
Tim Keperawatan merupakan pemberian asuhan
keperawatan pada setiap klien oleh tim
keperawatan yang dipimpin oleh perawat
profesional.
Tim keperawatan terdiri dari perawat profesional
(registered nurses), perawat praktis yang
mendapat ijin, dan sering pembantu perawat.
Lanjut…
Di Indonesia suatu tim keperawatan dapat
disusun dan terdiri dari perawat sarjana atau
perawat diploma sebagai ketua tim, perawat
lulusan SPK sebagai anggota dan dibantu pekerja
kesehatan atau pembantu perawat.
Tim bertanggung jawab dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada sejumlah pasien
selama 8 atau 12 jam.
Metode ini lebih menekankan segi manusiawi
pasien dan para perawat anggota dimotivasi
untuk belajar.
Hal pokok yang harus ada pada metode tim
keperawatan adalah konferensi tim yang dipimpin
ketua tim, rencana keperawatan dan ketrampilan
kepemimpinan
Lanjut…
.
Deskripsi
Berdasarkan pada tindakan yang komprehensif dari filosofi keperawatan
Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan keperawatan, dari hasil
pengkajian kondisi pasien untuk mengkoordinasi asuhan keperawatan
Rasio 1:4 / 1:5 (perawat:pasien) dan penugasan metode kasus. Metode penugasan
dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien, mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong
praktek kemandirian perawat, ada kejelasan antara si pembuat rencana asuhan dan
pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-
menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan
dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Penanggung Jawab
Perawat primer (PP)
Lanjutan…
Metode ini pertama kali diperkenalkan
di Inggris oleh Lydia Hall (1963). Ini
merupakan sistem di mana seorang
perawat bertanggung jawab selama
24 jam sehari, 7 hari per minggu. Ini
merupakan metode yang memberikan
perawatan secara komprehensif,
individual dan konsisten.
LANJUT…
Metode keperawatan primer membutuhkan
pengetahuan keperawatan dan ketrampilan
managemen.
Perawat primer mempunyai tugas mengkaji
dan membuat prioritas setiap kebutuhan
pasien, mengidentifikasi diagnosa
keperawatan, mengembangkan rencana
keperawatan, dan mengevaluasi
keefektivitasan perawatan.
Sementara perawat yang lain menjalankan
tindakan keperawatan, perawat primer
mengkoordinasi perawatan dan
menginformasikan tentang kesehatan
pasien kepada perawat atau tenaga
kesehatan lainnya.
Keperawatan primer melibatkan
semua aspek peran profesional,
termasuk pendidikan kesehatan,
advokasi, pembuatan keputusan, dan
kesinambungan perawatan.
Perawat primer merupakan manager
garis terdepan bagi perawatan pasien
dengan segala akuntabilitas dan
tanggung jawab yang menyertainya
,
Kepala Ruangan
PP 1 PP 2 PP 3
PA
PA PA
Pagi PA
PA PA
Sore PA
PA PA
PA
Malam PA PA
Libur PA
PA PA
Cuti PA
PA PA
9-10 Pasien
9-10 Pasien 9-10 Pasien