Anda di halaman 1dari 3

Lima model utama pengelolaan asuhan keperawatan untuk pemberian asuhan pasien adalah

(1) asuhan pasien total,

(2) keperawatan professional,

(3) tim dan keperawatan modular,

(4) keperawatan primer dan

(5) manajemen kasus.

Menurut PPNI (2006), pelayanan keperawatan adalah salah satu faktor terpenting dalam
pemberian pelayanan kesehatan klien di rumah sakit, oleh karena itu profesi keperawatan harus
sejalan dengan kualitas asuhan yang diberikan. Pengembangan ilmu dan teknologi
memungkinkan perawat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka
menerapkan asuhan bagi klien dengan kebutuhan yang kompleks. Pelayanan keperawatan di
rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh yang
merupakan salah satu tolak ukur bagi keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit. Pelaksanaan
pelayanan keperawatan suatu rumah sakit tak akan berjalan dengan baik apabila proses
keperawatan yang dilaksanakan tidak terstruktur dengan baik pula
Terdapat beberapa metode pemberian asuhan keperawatan yaitu metode kasus, metode
fungsional, metode tim, metode keperawatan primer, metode modular, metode differentiated
practice dan manajemen kasus.

Metode Kasus: Menurut Sitorus (2006), pada metode ini satu perawat akan memberikan asuhan
keperawatan kepada seorang klien secara total dalam satu periode dinas. Jumlah klien yang
dirawat oleh satu perawat bergantung pada kemampuan perawat tersebut dan kompleksnya
kebutuhan klien. Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien pada saat
dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift, dan tidak ada jaminan
bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya.Sementara menurut
Nursalam (2007), metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini
umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk keperawatan khusus seperti: isolasi,
intensive care.
Metode Fungsional: Menurut Arwani & Supriyatno (2005), metode fungsional ini efisien,
namun penugasan seperti ini tidak dapat memberikan kepuasan kepada pasien maupun perawat.
Keberhasilan asuhan keperawatan secara menyeluruh tidak bisa dicapai dengan metode ini
karena asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien terpisah-pisah sesuai dengan tugas
yang dibebankan kepada perawat. Di samping itu, asuhan keperawatan yang diberikan tidak
profesional yang berdasarkan masalah pasien. Perawat senior cenderung akan sibuk dengan
tugas-tugas administrasi dan manajerial, sementara asuhan keperawatan kepada pasien
dipercayakan kepada perawat junior.
Metode Tim: Metode tim merupakan pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat
profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif. Namun pada metode ini,
kesinambungan asuhan keperawatan belum optimal sehingga para pakar mengembangkan
metode keperawatan primer (Douglas,1992).
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan menurut Arwani & Supriyatno (2005),
adalah untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien sehingga
pasien merasa puas. Selain itu, metode tim dapat meningkatkan kerjasama dan koordinasi
perawat dalam melaksanakan tugas, memungkinkan adanya transfer of knowledge dan transfer
of experiences di antara perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan dan motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

Metode Keperawatan Primer: Menurut Nursalam (2007), metode penugasan di mana satu


orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien
mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Metode primer ini ditandai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Keuntungan yang dirasakan klien ialah mereka merasa lebih dihargai sebagai manusia karena
terpenuhi kebutuhannya secara individu, asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dan
tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan
advokasi. Metode itu dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena:

1. Hanya ada satu perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi asuhan
keperawatan
2. Jangkauan observasi setiap perawat 4-6 klien
3. Perawat primer bertanggung jawab selama 24 jam
4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal
5. Rencana asuhan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan parallel
Menurut Sitorus (2006), staf medis juga merasakan kepuasan dengan metode ini karena
senantiasa mendapat informasi tentang kondisi klien yang mutakhir dan komprehensif.

Metode Modular: Menurut Gillies (1994), metode modular merupakan bentuk variasi dari
metode keperawatan primer, dengan perawat profesional dan perawat non-profesional bekerja
sama dalam memberikan asuhan keperawatan, disamping itu karena dua atau tiga orang perawat
bertanggung jawab atas sekelompok kecil pasien. Dalam memberikan asuhan keperawatan
dengan menggunakan metode modifikasi primer , satu tim terdiri dari 2 hingga 3 perawat
memiliki tanggung jawab penuh pada sekelompok pasien berkisar 8 hingga 12 orang (Arwani &
Supriyatno, 2005)
Berbagai keuntungan metode modular menurut Sumijatun (2008), diantaranya dapat
memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik dengan
pertanggungjawaban yang jelas, konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat ditekan melalui
rapat tim yang juga efektif untuk pembelajaran, memungkinkan menyatukan kemampuan
anggota tim yang berbeda-beda dengan efektif dan aman serta produktif karena adanya
kerjasama dan komunikasi.

Refference, antara lain:


Arwani dan Supriyatno, H .2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. EGC; Nursalam. 2007.
Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika;
Sumijatun (2008) Manajemen Keperawatan Metode Penugasan dalam library.usu.ac.id; Sitorus,
R. 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Penataan struktur dan Proses
(Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat. EGC

Anda mungkin juga menyukai