FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan 24
jam hendaknya meningkatkan kualitas pelayanannya agar dapat memberikan pelayanan
yang berkualitas. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang bisa menjadi tolak ukur keberhasilan dalam pencapaian tujuan suatu
rumah sakit. Kualitas pelayanan keperawatan berjalan dengan baik apabila proses
keperawatan yang dilaksanakan terstruktur dengan baik (Farlinda, 2011). Kualitas
pelayanan yang baik akan meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga demikian juga
sebaliknya jika pasien dan keluarga tidak puas maka akan meninggalkan rumah sakit bila
kualitas pelayanan buruk (Muhlisin, 2008). Kualitas pelayanan ditentukan oleh
manajemen asuhan keperawatan.
Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf untuk
memberikan asuhan keperawatan profesional. Proses manajemen keperawatan sejalan
dengan keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan
profesional , sehingga diharapkan keduanya saling menopang dan berkesinambungan.
Salah satu bentuk pelayanan keperawatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
adalah memberikan rasa tanggung jawab perawat yang lebih tinggi sehingga terjadi
peningkatan kinerja kerja dan kepuasan pasien.
Hubungan yang baik antara pasien dan perawat dapat dilakukan apabila
menerapkan suatu model asuhan keperawatan yang baik, dengan demikian pelayanan
pasien menjadi sempurna sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien selama di rumah
sakit. Model pengelolaan asuhan pasien terdapat beberapa metode yaitu metode
fungsional, metode team, metode primer, metode manajemen kasus dan metode
modifikasi keperawan tim-primer. Katz, Jacquilile (1998) mengidentifikasi 8 model
pemberiaan asuhan keperawatan, tetapi model yang umum dilakukan di rumah sakit
adalah keperawatan Tim dan Keperawatan primer. Model asuhan pasien metode primer
adalah salah satu model praktik keperawatan keperawatan kepada pasien secara
komprehensifselama 24 jam dimulai sejak pasien masuk rumah sakit sampai pasien
keluar rumah sakit. Metode primer merupakan cara atau bntuk penerapan asuhan
keperawatan secara menyeluruh pada pasien yang dilakukan perawat primer dan
merupakan tanggung jawab perawat primer. Metode primer berbeda dengan metode
pemberian asuhan keperawatan yang lain, metode primr mempunyai kelebihan fokus
pada pasin yang menjadi tanggung jawab perawat, sedangkan kekurangannya adalah
perawat kurang mengetahui keadaan pasien lain yang bukan tanggungjawabnya. Asuhan
keperawatan yang rendah menyebabkan mutu pelayanan keperawatan juga menurun dan
akhirnya memicu ketidakpuasan pasien, hal yang demikian akan terus menerus berulang
jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, penyusun tertarik untuk membahas model
pengelolaan asuhan pasien metode primer.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penulisan ini
adalah:
1. Bagaimana definisi dari model pengelolaan asuhan pasien metode primer?
2. Bagaimana contoh model pengelolaan asuhan pasien metode primer?
3. Bagaimana penerapan dari model pengelolaan asuhan pasien metode primer?
4. Bagaimana keuntungan dari model pengelolaan asuhan pasien metode primer?
5. Bagaimana kelemahan dari model pengelolaan asuhan pasien metode primer?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk menjelaskan definisi dari model pengelolaan asuhan pasien metode primer
2. Untuk menjelaskan contoh dari model pengelolaan asuhan pasien metode primer
3. Untuk menjelaskan penerapan dari model pengelolaan asuhan pasien metode primer
4. Untuk menjelaskan keuntungan dari model pengelolaan asuhan pasien metode primer
5. Untuk menjelaskan kelemahan dari model pengelolaan asuhan pasien metode primer
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari makalah ini, yaitu untuk memberikan wawasan pada setiap
pembaca khususnya perawat tentang modl pengolalaan asuhan pasien, dengan harapan
bisa menerapkannya dalam dunia pekerjaan sesuai dengan teori yang diuraikan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Menurut Nursalam (2007) Keuntungan yang dirasakan klien ialah mereka merasa
lebih dihargai sebagai manusia karena terpenuhi kebutuhannya secara individu, asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap
pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi. Metode ini dapat meningkatkan
mutu asuhan keperawatan karena:
1. Hanya ada satu perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi
asuhan keperawatan
2. Jangkauan observasi setiap perawat 4-6 klien
3. Perawat primer bertanggung jawab selama 24 jam
4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal
5. Rencana asuhan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan parallel
Menurut Sitorus (2006), staf medis juga merasakan kepuasan dengan metode ini
karena senantiasa mendapat informasi tentang kondisi klien yang mutakhir dan
komprehensif.
D. Kelemahan Metode Primer
Hanya dapat di lakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,kemampuan mengambil keputusan
yang tepat, menguasai keperawatanklinis, akuntabel, serta mampu berkolaborasi
dengan berbagai disiplin ilmu
Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional
Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode primer adalah metode pemberian asuhan keperawatan dimana satu orang
perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan selama
pasien dirawat. Contoh metode primer adalah di ruangan rawat inap dimana satu perawat
bertanggung terhadap pasien dari pasien masuk sampai pasien pulang. Pemberian asuhan
keperawatan selama 24 jam ini dilakukan secara komprehensif langsung kepada pasien
mulai dari rencana tindakan sampai implementasi baik tindakan mandiri, kolaborasi, dan
tindakan invasif. Setiap perawat ruangan rawat inap ini dapat menangani dan bertanggung
jawab terhadap 4-5 orang pasien. Metode primer ini pun memiliki keuntungan dan
kelemahan, salah satu keuntungannya adalah memberikan peningkatan autonomi pada pihak
perawat, sehingga meningkatkan motivasi, tanggung jawab dan tanggung gugat sedangkan
kelemahanya adalah memerlukan kualitas dan kuantitas tenang perawat.
B. Saran
Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998). Management Decision Making for Nurses (3rd ed)
Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher
Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Pramono, L. H., dkk. (2019). Konsep Sistem Pengorganisasian Asuhan Keperawatan Dengan
Metode Primer. Makalah. Diperoleh tanggal 24 Februari 2021 dari
https://id.scribd.com/document/407811727/Makalah-Metode-Primer-Revisi.
Swanburg, Russel C. 2000. Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan untuk Perawat Klinis.
Jakarta: EGC