Anda di halaman 1dari 26

PALLIATIVE CARE

TITIN SUHERI, SKp.,MSc


Definisi Perawatan Paliatif
 Suatu pendekatan untuk memperbaiki/meningkatkan kualitas hidup pasien
dan keluarganya dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, melalui
pencegahan, penilaian, pengobatan nyeri dan masalah-masalah fisik lain,
juga masalah psikologis dan spiritual lainnya

 Menghantarkan pasien paliatif meninggal dengan tenang tanpa penderitaan


Overall Goals of Palliative Care
 To eliminate or reduce discomfort
 To improve quality of life
 To improve mood
 To decrease fatigue
 To decrease pain
Asuhan paliatif mengikat tenaga kesehatan untuk
tidak meninggalkan pasien walau pengobatan tidak
akan berhasil
. Untuk pasien yang membutuhkan perhatian sepanjang sisa hidupnya
. Untuk pasien kanker yang tak dapat disembuhkan setelah dipulangkan dari rumah sakit
. Untuk pasien stroke
 Untuk pasien gagal ginjal
. Untuk pasien lanjut usia dengan banyak keterbatasan
Mengatasi Penderitaan Manusia
Manusia tidak hancur karena penderitaan;
Dia hancur karena penderitaan tanpa arti.
– Victor Frankl
Kapan perawatan paliatif dimulai ?

 Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan


secara medis tidak lagi efektif, karena organ
organ vital dalam tubuh pasien sudah mengalami
kegagalan atau pasien dan keluarga mengatakan
tidak lagi melanjutkan terapi
 Konsep tradisional : terapi paliatif sebagai “
end-of-life care“ , sesudah pengobatan kausal
gagal.
 Konsep kini : terapi paliatif diberikan bersama
seiring dengan pengobatan kausal
Prinsip perawatan paliatif
Menghilangkan nyeri & gejala-gejala yang menyiksa lain
Menghargai kehidupan & menghormati kematian sebagai suatu
proses normal
Tidak bermaksud mempercepat atau menunda kematian
Perawatan yang mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual,
sosial, budaya dari pasien dan keluarganya, termasuk dukungan
saat berkabung.
Memberi sistim dukungan untuk mengusahakan pasien sedapat
mungkin tetap aktif sampai kematiannya.
Memberi sistim dukungan untuk menolong keluarga pasien
melalui masa sakit pasien, dan sewaktu masa perkabungan
Karakteristik perawatan paliatif

 Menggunakan pendekatan tim untuk mengetahui kebutuhan pasien dan keluarganya,


termasuk konseling kedukaan bila diperlukan.
 Meningkatkan kualitas hidup, dan juga secara positif mempengaruhi perjalanan
penyakit.
 Perawatan aktif, total bagi pasien yang menderita penyakit yang tidak dapat
disembuhkan
 Pendekatan holistik : fisik, mental, spiritual, sosial
 Pendekatan multi-disipliner : medis, non-medis, keluarga
Manfaat perawatan paliatif

 Meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit yang tidak


dapat disembuhkan dan keluarganya
 Mengurangi penderitaan pasien
 Mengurangi frekwensi kunjungan ke rumah sakit
 Meningkatkan kepatuhan pengobatan
Pelaksana perawatan paliatif
 Petugas medis :
 Perawat
 Manajer kasus
 Dokter, fisioterapis, nutrisionis
 Keluarga pasien
 Petugas sosial komunitas :
 support relawan
 petugas LSM
Syarat perawatan paliatif yang baik
• Menghargai otonomi dan pilihan pasien
• Memberi akses sumber informasi yang adekuat
• Ciptakan hubungan saling menghargai dan
mempercayai antara pasien dengan pemberi
perawatan
• Berikan dukungan bagi keluarga, anak, petugas
sosial yang memberikan perawatan.
• Hormati dan terapkan nilai-nilai budaya
setempat, kepercayaan / agama, dan adat istiadat
Jenis perawatan paliatif

1. Pengobatan medikamentosa terutama penatalaksanaan nyeri dan


gejala-gejala lain
2. Perawatan psikososial berupa :
 psikologis
 sosial
 spiritual
 kedukaan/berkabung
Bagi Petugas
 Memahami batasan penyebab, jenis, sifat
dan derajat nyeri
 Mendengarkan keluhan pasien
 Mempercayai setiap keluhan pasien
 Bersedia memberi keterangan secara jelas
dan bijaksana
 Mampu dan bersedia melakukan
pendekatan dengan multidisipliner
 Memahami alternatif pengelolaan nyeri / gejala-
gejala lain
 Mampu menanggulangi bila timbul efek samping
obat
 Memberikan pendidikan terhadap pasien dan
keluarganya
 Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan
perasaan nyaman terhadap gejala yang timbul
Lanjutan.....
-Melakukan penilaian psikososial

-Memperkirakan emosi pasien yang akan mempengaruhi persepsi


dari rasa nyerinya

-Mengetahui riwayat sosialnya secara detail ( masalah keluarga,


kurang perhatian ) dapat mempengaruhi efek nyerinya )
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam
Melakukan Askep Paliatif

Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap askep dan yankes bagi dirinya.
Menghormati nilai, kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan / agama serta budaya.

Legal

Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan perundang – undangan keperawatan,


kebijakan lokal dan nasional serta mengenal tindakan yang tidak sesuai dengan
hukum yang berlaku dan terkait dengan kode etik profesi / keperawatan.

ASUHAN KEPERAWATAN 16
FAKTOR YANG HARUS DIKAJI

1. FISIK
2. PSIKOLOGIS
3. SOSIAL
4. SPIRITUAL

Palliative care End of Life


DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Sesuai Gejala Yang Dirasakan Pasien
Intervensi Keperawatan
Perawatan

Upaya Peningkatan Kenyamanan Paliatif

Upaya Keterangan
Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang

Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot

Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan
mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah
Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik

Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es.


Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga
kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena
dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan
Mandi Berendam di air hangat

Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan
otot
Produk Mentol Gosokkan pada kulit.
Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih
produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa
kimia seperti aspirin) yang
Asuhan mungkin
Keperawatan kontraindikasi untuk pasien tertentu. 20
Penanganan Gejala-gejala yang
ditimbulkan

 Rasa sakit / Pain


 Lemas/Fatique/weakness
 Sesak nafas/dyspnea
 Buang air terus menerus/persisten diarrhea
 Susah tidur/insomnia
 Rasa mual/Nausea dan vomiting
 Gatal  perawatan kulit
Penatalaksanaan mual

 Tidak makan makanan berlemak


 Minum air putih hangat secukupnya yg dianjurkan dokter
 Mencium bau-bauan yang segar
 Perut jangan sampai kosong
Perawatan
Paliatif

Perawatan Kulit 23

Asuhan Keperawatan
 Hindari dekubitus 
 Ganti posisi tidur setiap 4 jam
 Alas tidur lebih lunak
 Bila sudah ada kemerahan  hindari penekanan
 Beri lotion – VCO
 Ganti segera linen yang kotor
 Massage sekitar titik yang tertekan: tumit, siku, pergelangan
kaki, punggung, pinggul
 Kompres hangat dan dingin bergantian
 Tutup luka dengan kain kasa dan krem antiseptik (bila ada
luka)
Perawatan
Paliatif

Perawatan Mulut
• Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3 kali sehari
• Kumur sesudah makan
• Bila ada luka atau radang mulut  makanan lunak atau cair.
• Obati sesuai indikasi

24
Konseling paliatif
• Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya
• Dengarkan dengan baik dan empati
• Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat berbicara
dengan pasien
• Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai pada
individu dan keluarga saat mereka mengekspresikan
kesedihannya
• Anjurkan pasien membangun hubungan dengan orang
lain
• Hubungkan pasien dengan grup support
• Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang dekat
dengannya untuk bertemu
• Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk
menyediakan waktu mengingat-ingat hal yang
menyenangkan bersama pasien
• Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar melakukan
hubungan terus misal dengan telephone, kartu, catatan
singkat pada pasien sebagai dukungan.

25
EVALUASI
1. Pasien mampu mengatasi rasa nyeri, dan
keluhan-keluhan yang ia rasakan.
2. Pasien bisa tetap aktif dengan
kegiatannya meskipun ia sakit.
3. Semangat dan terhibur dengan
keadaannya sekarang bisa menyalurkan
hobi yang menyenangkan
4. Tetap menjaga hubungannya dengan
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai