PADA HEMODIALISIS
Berkat Edikasi Z
Masturoh
Lia Yulianingsih
Lily Wentong
Tri Juni Puspa Indah
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Rahmat dan bimbinganNYA yang telah diberikan kepada kami, baik berupa kesehatan fisik
dan mental sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang merupakan kegiatan
dari pelatihan dialisis bagi perawat di rumah sakit dan klinik khusus Dialisis di RSUPN.Dr
Cipto Mangunkusumo.
Dalam penyusunan tugas ini kami sebagai penulis mengambil referensi dari internet
dan buku panduan yang terkait dengan materi ini, kemudian kami susun dan rangkum
menjadi bentuk yang lebih terperinci.
Kami juga berterima kasih atas bimbingan yang diberikan oleh panitia diklat,
sehingga apa yang dijelaskan oleh pemberi materi dapat kami pahami agar berguna bagi
kehidupan dan pengetahuan kami selanjutnya.
Dengan segala keterbatasan yang terdapat dalam pembuatan makalah ini, kami
menyadari bahwa apa yang disajikan masih jauh dari sempurna untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan
datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
kehidupan pada penderita End Stage Renal Disease (ESRD) / gagal ginjal
kronik ,karena penderita gagal ginjal memerlukan Hemodialisa). Pada tindakan HD,
Akses vaskuler dipakai sebagai sarana Hubungan Sirkulasi antara sirkulasi darah di
tubuh pasien dengan sirkulasi darah ekstrakorporeal (di luar tubuh pasien). Pada
tindakan HD, dibutuhkan 2 kanulasi/2 lubang/site aliran darah pada setiap akses
vaskuler, yaitu sebagai aliran inlet dan outlet. Aliran inlet adalah aliran yang
membawa darah dari akses vaskuler tubuh pasien menuju dialiser/ginjal buatan.
Aliran outlet adalah aliran darah dari dialiser/ginjal buatan menuju akses vaskuler
Akses vaskuler dapat dibedakan menjadi Akses vaskuler Temporer dan Akses
vaskuler Permanen.Akses vaskuler Temporer adalah Akses yang dipakai hanya dalam
jangka waktu tertentu /jangka pendek dan tidak menetap.sedang Akses vaskuler
Permanen untuk jangka panjang dan menetap. Penggunaan Akses vaskuler ini dapat
dilakukan melalui: Kanulasi Femoralis (arteri atau vena), Kanulasi arteri brakhialis,
dan Kanulasi dengan menggunakan kateter HD non cuffed pada Vena sentral.
Sedangkan Akses vaskuler Permanen, dipakai terus menerus dan menetap untuk
jangka waktu panjang. Ada tiga tipe Akses vaskuler yang dapat dipakai jangka
AVG dan Central Venous Catheter HD/CVC HD jenis Tunneled Cuffed double
buat dengan cara menyambungkan pembuluh darah arterial dan pembuluh darah
venous melalu operasi pembedahan dibawah kulit, tujuan dari AFV itu sendiri untuk
meningkatkan aliran darah venous pasien, sehingga aliran tersebut dapat dipakai
graf (AVG) merupakan akses vaskuler permanen yan dibuat dengan cara
pembuluh darah/tube sintetic yang ditanamkan /graf melalui pembedahan. Alat ini
dipakai untuk mengalirkan darah pada saat tindakan HD Apabila AVF sudah tidak
memungkinkan lagi, adapun lokasi AVG yaitu Straight Graf (Lurus) menghubungan
arteri radialis dipergelangan tangan dengan vena basalika dikubiti. Loop atau Curve
leengan atas atau arteri brakhialis dengan vena aksilaris. (Vascular Access : 2018
55(6).may 2018
CVC HD adalah sebuah kateter HD yang memiliki dua lumen dan satu ujung
yang diinsersikan kedalam pembuluh darah vena sentral (vena kava inferior melalui
vena femoralis atau vena kava superior melalui vena jugularis atau vena subclavia)
CVC adalah akses vaskuler yang paling sering digunakan untuk HD pada
pasien anak di Amerika Utara, ada 78,9 % dengan CVC, 12,3 % dengan AVF dan
Kateter HD memiliki dua kategori yaitu : Kateter non cuff atau non tannel
(<3 minggu) dan kateter tunnel off ( >3minggu) , Kateter non cuff atau non tannel
kateter ini termasuk ke dalam tipe pemakaian yang jangka pendek atau sementara,
sampai terbentuknya akses yang permanen, sedangkan kateter Tunnel off (>3
Minggu) kateter ini lebih panjang, memiliki satu ujung dengan dua lumen dan
memiliki cuff, kateter di insersikan ke dalam venous dengan exit site di tempat yang
berbeda. Dan terdapat tunnel sebagai barier terhadap mikroba atau masuknya
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah disusunnya makalah Teknik kanulasi akses vaskular diharapkan pembaca
dapat memahami dan menerapkannya dalam Tindakan Hemodilisis.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui dan memahami Teknik kanulasi akses vaskular
b. Untuk mengetahui dan memahami Teknik kanulasi akses vaskular dalam
tindakan Hemodilisis
C. Manfaat
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan Teknik kanulasi akses vaskular dalam tindakan
Hemodilisis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
darah dari sirkulasi, darah pasien ke sirkulasi ekstrakorporeal dan masuknya darah
yang sudah di dialisis kembali ke dalam tubuh pasien. Jenis akses vaskuler dibagi dua
yaitu, akses vaskuler permanen (AVF dan AVG) dan akses vaskuler temporer
fistula ke dalam pembuluh darah atau kanulasi pada lumen yang di gunakan sebagai
sarana hubungan sirkulasi yang akan di gunakan selama proses tindakan hemodialisis
(parisotto, 2014) teknik kanulasi akses vaskuler yang tepat pada tindakan
utama dalam keberhasilan teknik kanulasi pada hemodialisis oleh karena itu perawat
pembuluh darah arteri dan vena yang dapat menggunakan beberapa cara koneksi
dalam pembuatannya seperti dengan cara side to end, site to site, end to end dan
bahwa akses vaskuler dalam kondisi yang sudah matur ( akses vaskuler sudah
maturasi akses antara lain diameter pembuluh darah akses minimum 6 mm,
kedalaman pembuluh darah kurang dari 6 mm (dapat dilihat dengan adanya garis
tebl di fistula, di ukur dengan menggunakan torniquet), aliran (flow) lebih dari
600 ml/menit , maturasi akan lebih mudah dicapai jika klien melakukan latihan
pada akses setelah penyembuhan luka jahitan (7-10 hari). Latihan ini akan
kanulasi antara lain inpeksi (apakah terdapat tanda seperti kemerahan, edema,
infeksi, abses, caira yang keluar, area tempat kanulasi sebelumnya, infiltrasi),
palpasi (jalur akses, thrill, denyutan) dan auskultasi (Bruit : dengarkan akses
dengan stetoskop di setiap tindakan, gunakan bruit sebagai petunjuk arah aliran
darah). Posisi kanulasi AFV dapat berupa antegrade (jarum arteri di tempatkan
searah dengan aliran darah) dan Retrograde ( jarum arteri ditempatkan ke arah
anastomosis arterial ) sementara itu untuk sudut kemiringan untuk kanulasi AVF
Grafts, 2012). Saat melakukan insersi hendaknya fistula dengan posisi bevel up
dan setelah berada tepat di dalam vaskuler maka posisi fistula dirotasikan hal
vaskuler. Jarak minimal antara fistula dan venous adalah 3 inchi hal tersebut
Persiapan alat :
1. Set troli yang terdiri dari pengalas steril dan 1 buah kom
2. Spuit 5 cc 1 buah
3. Sarung tangan steril 1 pasang
7. APD
Cara kerja
2. O b s e r v a s i t a n d a - t a n d a v i t a l
3. J e l a s k a n p a d a p a s i e n t i n d a k a n y a n g a k a n d i l a k u k a n
4. P a s t i k a n m e s i n s u d a h d a l a m k e a d a a n s i a p k e m u d i a n
p r o g r a m m e s i n s e s u a i d e n g a n kebutuhan pasien.
5. B e r i p o s i s i y a n g n y a m a n
6. D e k a t k a n a l a t - a l a t k e p a s i e n
7. P e r a w a t c u c i t a n g a n
dan kiri
a d a n y a r e s i k o infeksi)
c. Auskultasi : lakukan pemeriksaan bruit pada setiap
tindakan
9. P e r a w a t c u c i t a n g a n
10. Buka set steril dan siapkan peralatan steril yang di perlukan
14. I s i l u m e n j a r u m f i s t u l a d e n g a n N a C l 0 , 9 % h i n g g a
t e r i s i p e n u h ( F i s t u l a b i r u / u n t u k vena)
15. L a k u k a n p e n u s u k a n a k s e s v a s k u l e r d e n g a n t e p a t d a n
16. Aspirasi dan yakin kan bahwa jarum berada tepat di dalam
pembuluh darah kemudian bilas dengan NaCl 0,9% hingga bersih dan
18. Siapkan jarum fistula yang lain dan isi dengan NaCl 0,9%
20. Aspirasi dan yakin kan bahwa jarum berada tepat di dalam
24. Buka klem yang ada di selang AVF dan buka klem yang ada di arteri line
(inlet)
25. Putar pump 100ml/menit sampai darah mengisi blood line dan dialiser
26. Kemudian sambungkan venous line ke selang AVF yang lain (outlet)
27. K l e m d i b u k a k e m u d i a n j a l a n k a n p u m p s e s u a i d e n g a n
s e t t i n g p r o g r a m y a n g t e l a h ditetapkan
a. J i k a t e r j a d i i n f i l t r a s i k a n u l a s i d a p a t m e n g g u n a k a n
infiltrasi
burble ringan);
b . Ajarkan klien untuk mengecek akses nya (Thrill) dan lakukan auskultasi
bekas jahitan
hal lain;
dengan AV
jarum
melakukan re-rotasi
menit
menggunakan plester
h . Sebelum pasien meninggalkan unit HD perawat harus mengkaji dan
berkisar 2-3 bulan. AVG dapat berbentuk Straight Graft (lurus) dan Loop atau
cermat.
Terdapat beberapa pola kanulasi yang dapat dilakukan antara lain : pola rope