OLEH : Kelompok 4
Kelas :
III B
Dosen Pembimbing
Ns.Hj.Sila Dewi Anggreni.M.Kep.Sp.KMB
I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang DVT diharapkan audien mampu
memahami tentang DVT.
III. MATERI
1. Pengertian DVT.
2. Jenis DVT.
3. Penyebab DVT.
4. Tanda Dan Gejala DVT.
5. Komplikasi DVT
6. Pemeriksaan Penunjang DVT
7. Pencegahan DVT
IV. SASARAN
Semua pasien beserta kelurga yang berada di ruang CVCU Dr. M djamil Padang
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Laptop
3. Infokus
4. vidio
Keterangan
Dosen pembimbing
Ci klinik
Leader
Co- leader
Fasilitator
Observer
dokumentasi
VIII. Pengorganisasian
a. Leader :
Tugas : Menyampaikan penyuluhan
b. Co-Leader :
Tugas : Membantu leader saat penyuluhan berlangsung
c. Fasilitator :
Tugas : Memfasilitasi kegiatan penyuluhan
Membantu lansia agar dapat berperan aktif
d. Dokumentator :
Tugas : Mendokumentasikan seluruh kegiatan
e. Observer :
Tugas : Mengawasi proses penyuluhan dari awal sampai
akhir
f. Notulen :
Tugas : Mencatat pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Bertanya
mengenai hal-
hal yang kurang
Penutup 5 jelas dan belum Kalim
menit dimengerti at atau
Sasaran kata-
dapat kata
menjelaskan
kembali
point-point
yang
diajarkan
Mendengark
an
X. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Persiapan materi penyuluhan
2) Persiapan fasilitas untuk kegiatan
3) Persiapan waktu dan tempat pelaksanaan
4) Sasaran yang diharapkan kurang lebih 16 orang pasien dan keluarga
pasien
b. Evaluasi proses
1) Diharapkan waktu yang ditetapkan sesuai dengan rencana
2) Diharapkan Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancer
3) Tidak ada peserta yang keluar saat acara sedang berjalan
c. Evaluasi hasil
1) Pengertian DVT.
2) Jenis DVT.
3) Penyebab DVT.
4) Tanda Dan Gejala DVT.
5) Komplikasi DVT
6) Pemeriksaan Penunjang DVT
7) Pencegahan DVT
A. PENGERTIAN DVT
DVT adalah kondisi dimana bekuan darah dalam bentuk deep vein (vena
dalam), biasanya di kaki. Ada dua tipe dari vena-vena di kaki; vena-vena
superficial (dekat permukaan) dan vena-vena deep (yang dalam).
Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah kondisi ketika
terjadi penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena
dalam.Biasanya DVT terjadi di paha atau betis, tapi bisa juga terbentuk di bagian
tubuh yang lain. DVT bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan di tungkai
yang dapat mengakibatkan komplikasi serius emboli paru, yaitu suatu kondisi saat
gumpalan darah masuk ke aliran darah dan menyumbat pembuluh darah arteri di
paru-paru.
B. JENIS DVT
Klasifikasi umum DVT terbagi menjadi
1. Venous thromboembolism (VTE), yang terjadi pada pembuluh balik
2. Arterial thrombosis, yang terjadi pada pembuluh nadi
C. PENYEBAB DVT
Stasis vena. Stasis vena adalah kondisi terganggu atau melambatnya aliran darah
pada vena, yang dapat disebabkan oleh:
Vaskulitis.
Pemasangan kateter vena sentral (CVC).
Obat-obatan kemoterapi.
Pengguna NAPZA jenis suntik.
Sepsis.
Kanker.
Obesitas.
Kehamilan.
Konsumsi terapi pengganti hormon.
Konsumsi pil KB.
Sindrom antifosfolipid.
Sindrom nefrotik (terlalu banyak protein dalam urine).
Penggunaan obat untuk mengatasi kanker, seperti thalidomide.
Diabetes.
Lupus.
E. KOMPLIKASI DVT
1. Emboli pulmonal
2. Penyumbatan pembuluh darah
3. Miocard ischemia
F. PEMERIKSANN PENUNJANG
1. Venography
2. D-dimer
3. EKG
G. PENCEGAHAN
1. Minum obat yang diresepkan dokter untuk mencegah atau mengobati
gumpalan darah
2. Konsul ulang dengan dokter Anda untuk merubah obatan dan tes darah.
3. Jika bepergian lewat udara, bus atau kereta, jalan naik dan turun setiap
beberapa jam.
4. Jika duduk, latih otot betis Anda dengan menarik jempol kaki Anda
kearah lutut beberapa kali setiap jam.
5. Pertimbangkan untuk mengenakan stocking kompresi.
6. Tetap minum air (hindari kafein dan alkohol) dan gunakan pakaian
longgar.
7. Sesudah operasi atau sakit, cobalah untuk turun tempat tidur dan
bergerak segera setelah disarankan oleh dokter Anda. Minum obat untuk
mencegah gumpalan darah seperti disarankan dokter sesudah operasi.
DAFTAR PUSTAKA