Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN

KARDIOVASKULER DVT (DEEP VEIN THROMBOSIS)

OLEH : Kelompok 4

Fachri Octa Surya 173110202


Nur Afni Annisa Fitri 173110219
Oktiarani Ginanti 173110220
Prliisia Deazri 173110221
Rada Putri Agusti 173110222
Raihannisa Zuriati 173110223
Resti Andani 173110224

Kelas :
III B

Dosen Pembimbing
Ns.Hj.Sila Dewi Anggreni.M.Kep.Sp.KMB

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
Pokok bahasan : DVT (DEEP VEIN THROMBOSIS)
Sub pokok bahasan : DVT (DEEP VEIN THROMBOSIS)
Sasaran :Pasien dan keluarga pasien di ruang CVCU di RSUP
DR.M.Djamil padang
Tempat : Di Ruang CVCU di RSUP DR.M.Djamil padang
Hari/ Tanggal : kamis 10-10-2019
Waktu :

I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang DVT diharapkan audien mampu
memahami tentang DVT.

II. TUJUAN KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit para audien diharapkan dapat :
1. Menjelaskan kembali tentang pengertian DVT.
2. Menjelaskan Jenis DVT.
3. Menyebutkan penyebab DVT.
4. Menyebutkan tanda dan gejala DVT.
5. Menyebutkan komplikasi DVT
6. Menyebutkan pemeriksaan penunjang DVT
7. Menyebutkan pencegahan DVT

III. MATERI
1. Pengertian DVT.
2. Jenis DVT.
3. Penyebab DVT.
4. Tanda Dan Gejala DVT.
5. Komplikasi DVT
6. Pemeriksaan Penunjang DVT
7. Pencegahan DVT
IV. SASARAN
Semua pasien beserta kelurga yang berada di ruang CVCU Dr. M djamil Padang
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Laptop
3. Infokus
4. vidio

VII. Setting Tempat

Keterangan
Dosen pembimbing
Ci klinik
Leader
Co- leader
Fasilitator
Observer
dokumentasi
VIII. Pengorganisasian
a. Leader :
Tugas : Menyampaikan penyuluhan
b. Co-Leader :
Tugas : Membantu leader saat penyuluhan berlangsung
c. Fasilitator :
Tugas : Memfasilitasi kegiatan penyuluhan
Membantu lansia agar dapat berperan aktif
d. Dokumentator :
Tugas : Mendokumentasikan seluruh kegiatan
e. Observer :
Tugas : Mengawasi proses penyuluhan dari awal sampai
akhir
f. Notulen :
Tugas : Mencatat pertanyaan yang diajukan oleh peserta

IX. Kegiatan belajar mengajar


Tahap Wakt Kegiatan perawat Kegiatan pasien Media
kegiatan u
Pendahulu 5  Memperkenalkan diri  Mendengark Kata-
an menit  Mempersiapkan diri an kata /
 Menyatakan tentang tujuan  Bertanya kalima
pokok mengenai t
Menyajikan materi tentang : perkenalan
1. Pengertian DVT. dan tujuan
2. Jenis DVT. jika ada
3. Penyebab DVT. yang kurang
Penyajian 20 4. Tanda Dan Gejala jelas Infoku
menit DVT. Mendengarkan s &
5. Komplikasi DVT dengan seksama Leaflet
6. Pemeriksaan
Penunjang DVT
7. Pencegahan DVT
Melakukan diskusi (menjawab
pertanyaan)

 Melakukan evaluasi dengan


memberikan pertanyaan
sederhana
 Menyampaikan ringkasan
materi
 Menyampaikan hasil
evaluasi
 Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan terima kasih
atas perhatiannya.

Bertanya
mengenai hal-
hal yang kurang
Penutup 5 jelas dan belum Kalim
menit dimengerti at atau
 Sasaran kata-
dapat kata
menjelaskan
kembali
point-point
yang
diajarkan
 Mendengark
an

X. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
1) Persiapan materi penyuluhan
2) Persiapan fasilitas untuk kegiatan
3) Persiapan waktu dan tempat pelaksanaan
4) Sasaran yang diharapkan kurang lebih 16 orang pasien dan keluarga
pasien
b. Evaluasi proses
1) Diharapkan waktu yang ditetapkan sesuai dengan rencana
2) Diharapkan Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancer
3) Tidak ada peserta yang keluar saat acara sedang berjalan
c. Evaluasi hasil

Diharapkan 80% persen audiens memahami materi yang telah disampaikan


terkait dengan

1) Pengertian DVT.
2) Jenis DVT.
3) Penyebab DVT.
4) Tanda Dan Gejala DVT.
5) Komplikasi DVT
6) Pemeriksaan Penunjang DVT
7) Pencegahan DVT

8) Diharapkan 80% audien mampu memahami manfaat totok rokok dan


bersedia untuk totok rokok
LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN DVT

DVT adalah kondisi dimana bekuan darah dalam bentuk deep vein (vena
dalam), biasanya di kaki. Ada dua tipe dari vena-vena di kaki; vena-vena
superficial (dekat permukaan) dan vena-vena deep (yang dalam).

Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah kondisi ketika
terjadi penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena
dalam.Biasanya DVT terjadi di paha atau betis, tapi bisa juga terbentuk di bagian
tubuh yang lain. DVT bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan di tungkai
yang dapat mengakibatkan komplikasi serius emboli paru, yaitu suatu kondisi saat
gumpalan darah masuk ke aliran darah dan menyumbat pembuluh darah arteri di
paru-paru.

B. JENIS DVT
Klasifikasi umum DVT terbagi menjadi
1. Venous thromboembolism (VTE), yang terjadi pada pembuluh balik
2. Arterial thrombosis, yang terjadi pada pembuluh nadi

C. PENYEBAB DVT

1. Diet Statis aliran darah


2. Abnormalitas dinding pembuluh darah
3. Gangguan mekanisme pembekuan
4. Statis vena terjadi bila aliran darah melambat.
DVT adalah penyakit yang dapat terjadi akibat 3 faktor, yaitu gangguan aliran
darah (stasis vena), kerusakan pembuluh darah, atau kondisi di mana darah mudah
menggumpal (hiperkoagulabilitas). Segala kondisi atau kejadian yang dapat
mengakibatkan terjadinya 1 dari ketiga faktor tersebut, berisiko menimbulkan
DVT. Timbulnya 2 atau 3 faktor sekaligus, makin meningkatkan risiko timbulnya
DVT. Beberapa kondisi tersebut, antara lain:

Stasis vena. Stasis vena adalah kondisi terganggu atau melambatnya aliran darah
pada vena, yang dapat disebabkan oleh:

 Prosedur bedah yang membius pasien selama 1 hingga 1,5 jam.


 Operasi daerah panggul atau tungkai, seperti operasi penggantian panggul.
 Perjalanan panjang dengan mobil, kereta atau pesawat, sehingga tungkai
tidak banyak bergerak, terutama perjalanan lebih dari 4 jam.
 Penyakit atau cedera yang menyebabkan tubuh tidak bergerak dalam
waktu lebih dari 3 hari. Misalnya, patah tulang atau stroke.
 Gagal jantung.
 Terdapat varises.
 Polisitemia vera.

Kerusakan pembuluh darah. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan


kerusakan pembuluh darah adalah:

 Vaskulitis.
 Pemasangan kateter vena sentral (CVC).
 Obat-obatan kemoterapi.
 Pengguna NAPZA jenis suntik.
 Sepsis.

Hiperkoagulabilitas. Hiperkoagulabilitas merupakan suatu kondisi di mana


darah lebih mudah untuk menggumpal atau membeku. Kondisi ini dapat
diakibatkan kelainan genetik yang diturunkan atau didapat. Berikut ini merupakan
penyebab hiperkoagulabilitas akibat kelainan genetik, antara lain:
 Kekurangan protein pengencer darah alami, seperti protein S (defisiensi
protein S), protein C (defisiensi protein C), antithrombin III (defisiensi
ATIII).
 Factor V Leiden.
 Mutasi gen prothrombin.
 Kadar homosistein tinggi (hyperhomocysteinemia).
 Meningkatnya kadar fibrinogen atau disfungsi fibrinogen
(disfibrinogenemia).
 Kelebihan faktor pembekuan VIII, IX dan XI.
 Kelainan sistem fibrinolisis, sepeti hipoplasminogenemia,
displasminogenemia dan meningkatnya kadar plasminogen activator
inhibitor (PAI-1).

Hiperkoagulabilitas yang terjadi karena disebabkan oleh suatu kondisi yang


didapat, seperti:

 Kanker.
 Obesitas.
 Kehamilan.
 Konsumsi terapi pengganti hormon.
 Konsumsi pil KB.
 Sindrom antifosfolipid.
 Sindrom nefrotik (terlalu banyak protein dalam urine).
 Penggunaan obat untuk mengatasi kanker, seperti thalidomide.
 Diabetes.
 Lupus.

D. TANDA GEJALA DVT


1. Pembengkakan kaki
2. Kelelahan kaki
3. Vena permukaan terlihat
4. Warna atau kulit merah
5. Kelembutan atau nyeri di kedua kakinya. Ini mungkin terjadi saat Anda
berjalan atau berdiri.

E. KOMPLIKASI DVT
1. Emboli pulmonal
2. Penyumbatan pembuluh darah
3. Miocard ischemia

F. PEMERIKSANN PENUNJANG
1. Venography
2. D-dimer
3. EKG

G. PENCEGAHAN
1. Minum obat yang diresepkan dokter untuk mencegah atau mengobati
gumpalan darah
2. Konsul ulang dengan dokter Anda untuk merubah obatan dan tes darah.
3. Jika bepergian lewat udara, bus atau kereta, jalan naik dan turun setiap
beberapa jam.
4. Jika duduk, latih otot betis Anda dengan menarik jempol kaki Anda
kearah lutut beberapa kali setiap jam.
5. Pertimbangkan untuk mengenakan stocking kompresi.
6. Tetap minum air (hindari kafein dan alkohol) dan gunakan pakaian
longgar.
7. Sesudah operasi atau sakit, cobalah untuk turun tempat tidur dan
bergerak segera setelah disarankan oleh dokter Anda. Minum obat untuk
mencegah gumpalan darah seperti disarankan dokter sesudah operasi.
DAFTAR PUSTAKA

Mackman N, Becker R (2010). DVT: a new era in anticoagulant therapy.


Arterioscler Thromb Vasc Biol.
Brunner & Suddarth (1997), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Vol 2, EGC, Jakarta
Marilyn E. Doenges, (1993), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Sarwono, (1997), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3, Jilid I, FKUI,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai