BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan dalam
penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh rendam kaki air hangat terhadap
edema pada ibu hamil di Puskesmas Jepang Kudus ?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh rendam kaki air hangat terhadap edema
pada ibu hamil di Puskesmas Jepang Kudus.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui edema sebelum pemberian
rendam kaki air hangat pada ibu hamil kelompok intervensi di
Puskesmas Jepang Kudus.
b. Mengetahui edema sesudah pemberian
rendam kaki air hangat pada ibu hamil kelompok intervensi di
Puskesmas Jepang Kudus.
c. Mengetahui edema sebelum pemberian
pendidikan kesehatan pada ibu hamil kelompok kontrol di
Puskesmas Jepang Kudus.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman yang realita bagi peneliti
dalam melaksanakan penelitian secara langsung tentang kehamilan
dengan edema pada ibu hamil.
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Sebagai bahan masukan bagi Universitas Muhammadiyah
Kudus dalam kegiatan belajar mengajar pada mahasiswa khususnya
tentang edema ibu hamil yang dapat diatasi dengan rendam kaki air
hangat.
3. Bagi Puskesmas Jepang Kudus
Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi
Puskesmas Jepang Kudus khususnya dalam meningkatkan
pengetahuan penatalaksanaan pada pasien yang sedang hamil
terhadap penurunan edema yang dialami ibu.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
terhadap penelitian lebih lanjut tentang kejadian kehamilan yang
mengalami edema.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini belum pernah dilakukkan oleh peneliti lain di
Puskesmas Jepang Kudus, sedangkan penelitian terkait yaitu :
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
F. Ruang Lingkup
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa kehamilan yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid
terakhir (Mansjoer, 2014).
Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT)
(Saifuddin, 2012).
Kehamilan normal trimester III adalah masa kehamilan yang
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin yang terjadi pada bulan
ketujuh sampai sembilan bulan (Wiknjosastro, 2014).
b. Fisiologi Kehamilan
Syarat terjadinya kehamilan menurut Manuaba (2012)
dapat dilihat seperti di bawah ini :
1) Ovum
Ovum atau sel adalah suatu sel besar dengan diameter
kurang lebih 0,1 mm. Ovum terdiri dari suatu Nukleus yang
terapung dalam vitelus, dilingkari oleh zona pellusida dan
dilapisi oleh korona radiata.
2) Spermatozoa
Spermatozoa berbentuk seperti kecebong, terbagi atas
tiga bagian yaitu kepala, leher dan ekor. Spermatozoa dalam
alat genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari sehingga
cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.
9
3) Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa bertemunya sperma
dan ovum yang terjadi pada pars ampularis tuba.
4) Nidasi
8
Setelah kedua inti ovum dan spermatozoa terbentuk
zygot yang dalam beberapa jam mampu membelah menjadi
dua dan seterusnya. Dinding emdometrium yang menebal
selanjutnya membentuk desidua, dimana memungkinkan pada
desidua. Peristiwa nidasi berlangsung selama 6 hari setelah
konsepsi.
c. Tanda dan Gejala Kehamilan
Berikut adalah tanda dan gejala kehamilan menurut
Wiknjosastro (2014) :
1) Gejala kehamilan tidak pasti
a) Aminore (tidak mendapat haid)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel de graff dan ovulasi sehingga
menyebabkan amenore.
b) Mual (Nausea) dan Muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi
pengeluaran lambung yang berlebihan. Menimbulkan
mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut
Morning Sicness.
c) Ngidam
Wanita yang sedang hamil sering menginginkan
makanan tersebut.
d) Sinkope/pingsan
Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini
menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e) Sering kencing
Desakan rahim menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering kencing. Pada akhir
10
3) Kebijakan teknis
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan
meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
a) Mengupayakan kehamilan yang sehat
b) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan
penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.
c) Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
d) Perencanaan antisipasif dan persiapan dini untuk
melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
g. Edema dalam Kehamilan
Permasalahan yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu
terjadinya edema/bengkak pada kaki ibu. Edema pada ibu hamil
dapat terjadi pada ibu hamil sebagai penyebab komplikasi
kehamilan yaitu pre eklamsia. Pre eklamsia juga dikenal sebagai
hipertensi. Kondisi ini akan menghambat aliran darah dan tekanan
menjadi meningkat sehingga akan mempengaruhi kerja glomerulus
pada ginjal yang kurang dalam menyerap cairan. Hal tersebut akan
menyebabkan bengkak terutama pada aliran darah ujung
(ekstrimitas) terutama pada tangan dan kaki (Saifuddin, 2012).
2. Edema Ibu Hamil
a. Pengertian
Edema ibu hamil adalah akumulasi abnormal cairan di dalam
ruang interstitial (celah di antara sel) atau jaringan tubuh yang
menimbulkan pembengkakan pada ibu hamil. Pada kondisi yang
normal secara umum cairan tubuh yang terdapat diluar sel akan
disimpan di dalam dua ruangan yaitu pembuluh darah dan ruang –
ruang interstitial (Muhlisin, 2017).
Edema kehamilan adalah istilah yang digunakan untuk
merujuk pada kondisi bengkak pada jaringan lunak seperti kulit saat
menjalani kehamilan. Dalam dunia kedokteran edema kehamilan
14
4) Sebaiknya hindari
suhu panas, baik itu mandi dengan air hangat, atau terpapar
sinar matahari yang terik.
5) Hindari aktivitas fisik
yang terlalu berat.
6) Mengenakan sepatu
yang nyaman jika berpergian.
7) Mengonsumsi
makanan yang asin dapat memperparah edema.
3. Rendam Kaki Air Hangat
a. Pengertian
Menurut Asia Traditional Chinese Medicine dalam Solechah
(2017) bahwa rendam kaki air hangat merupakan terapi
menggunakan air hangat setiap hari untuk meningkatkan sirkulasi
darah. Terapi rendam kaki dengan air hangat mencapai
serangkaian perawatan kesehatan yang efisien melalui tindakan
pemanasan, tindakan mekanis dan tindakan kimia air serta efek
penyembuhan dari uap obat dan medis pengasapan.
Terapi rendam kaki menggunakan air hangat adalah terapi
merendam kaki menggunakan air yang ditetapkan pada suhu 31°C
sampai 37°C diatas suhu tubuh sehingga pasien merasa nyaman.
Terapi air merupakan salah satu cara pengobatan tubuh yang
memanfaatkan air sebagai agen penyembuh. Air dimanfaatkan
sebagai pemicu untuk memperbaiki tingkat kekuatan dan ketahanan
terhadap penyakit. Pengaturan sirkulasi tubuh dengan
menggunakan terapi air dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Terapi air hangat berdampak fisiologis bagi tubuh terutama pada
pembuluh darah agar sirkulasi darah lancar, air mempunyai dampak
positif terhadap otot jantung dan paru-paru (Susanto, 2015).
Pelaksanaan rendam kaki air hangat dilaksanakan pagi dan sore
hari dengan cara kaki dimasukkan ke dalam ember berisi air hangat
selama 15 menit sehari dengan waktu 1 minggu (Ulya, 2017).
Hidroterapi (hydrotherapy), yang sebelumnya dikenal
sebagai hidropati (hydropathy) adalah metode pengobatan
19
B. Hubungan Rendam Kaki Air Hangat Dengan Edema Pada Ibu Hamil
Edema merupakan pembengkakan yang disebabkan oleh
penimbunan cairan didalam tubuh. Setengah dari wanita hamil mengalami
bengkak pada kaki selama kehamilannya, edema disebabkan oleh volume
darah ekstra yang berlebih selama hamil. Edema selama kehamilan
biasanya terletak di kaki dan disertai dengan hipertensi kehamilan (Morgan,
2014).
Hasil penelitian sebelumnya yang mendukung latar belakang di atas
dilaksanakan oleh Nurhasanah (2013) dengan judul “Edema pada Ibu Hamil
Trimester III Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pre eklampsia
dengan kejadian edema pada ibu hamil trimester III (p value : 0,000) dan
terdapat hubungan yang bermakna antara kelebihan garam (natrium)
dengan kejadian edema pada ibu hamil trimester III (p value : 0,000).
Hasil penelitian lainnya yaitu dilaksanakan oleh Zaenatushofi (2019)
dengan judul “Penerapan Pijat Kaki dan Rendam Air Hangat Campuran
Kencur Untuk Mengurangi Oedema Kaki pada Ibu Hamil Trimester III Di
PMB Supriyatin, Amd. Keb”. Hasil penelitian menunjukkan skala edema
sebelum dilakukan penerapan pijat kaki dan rendaman air kencur adalah 2
responden dengan derajat edema 3, dan 3 responden dengan derajat 2.
Skala edema setelah dilakukan penerapan pijat kaki dan rendaman air
kencur pada ke 5 responden adalah adanya perubahan
derajat edema, yaitu menjadi tidak edema. Relevansi jurnal diatas dengan
22
C. Kerangka Teori
Memperlancar Aliran
Darah
23
Penurunan Edema
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang memiliki oleh kelompok lain.
Definisi lain variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2015). Variabel penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent) adalah variabel yang nilainya menentukan
variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah rendam kaki air hangat.
2. Variabel terikat (dependent) yaitu suatu ukuran yang menjadi titik fokus
dalam penelitian yang dapat dipengaruhi oleh variable lainnya
(Nursalam, 2016). Variabel terikat penelitian ini adalah edema pada ibu
hamil.
B. Hipotesis Penelitian
24
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
D. Rancangan Penelitian 23
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk
mengetahui pengaruh rendam kaki air hangat terhadap edema pada ibu
hamil di Puskesmas Jepang Kudus, maka peneliti menggunakan jenis
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
datanya merupakan data kuantitatif sehingga analisis datanya
menggunakan analisis kuantitatif (inferensi). Metode yang digunakan
metode quasi eksperimen atau eksperimental semu merupakan salah
satu jenis metode penelitian yang memungkinkan peneliti untuk
mengubah variabel serta meniliti akibat yang terjadi. Pada prakteknya
beberapa variabel akan dikontrol, sehingga variable yang tidak termasuk
di dalamnya dapat dihilangkan (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini
variabel intervensi yaitu pendekatan pemberian rendam kaki air hangat
sedangkan variabel kontrol yang digunakan yaitu pemberian pijat kaki
pada ibu hamil.
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan pendekatanTwo Group Pre Test Post Test.
Pendekatan Two Group Pre Test Post Test yaitu rancangan eksperimen
25
mengukur kedalaman 1-
edema melalui 3 mm dan
penekanan kembali 3
yang detik
dilaksanakan b. Derajat II :
peneliti secara kedalaman 3-
langsung 5 mm dan
dengan waktu kembali 5
yang 1-2 detik detik
di Puskesmas c. Derajat III :
Jepang Kudus. kedalaman 5-
7 mm dan
kembali 7
detik
d. Derajat IV :
kedalaman 7
mm dan
kembali 7
detik
2) Coding
Peneliti memasukan kode-kode hasil penelitian yang
didapatkan dari kuesioner yang sebarkan oleh peneliti. Kategori
penelitian edema yaitu edema derajat I diberi kode 1, edema
derajat II diberi kode 2, edema edema derajat III diberi kode 3
dan edema derajat IV diberi kode 4.
3) Scoring
Skoring edema penelitian ini tidak diberikan karena
pertanyaan hanya 1 item dimana peneliti hanya memberikan
jawaban hasil check list dari hasil observasi edema kaki ibu
hamil.
4) Tabulating
Tabulasi ini dilakukan untuk menggolongkan sesuai
kode yang didapat. Peneliti dapat mengetahui apakah
penelitian ini ada hubungan atau pengaruh atau tidak dengan
melihat hasil tabulasi sementara.
b. Analisa Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1) Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari
hasil penelitian. Umumnya dalam analisis ini hanya
30
2) Analisis Bivariat
Analisis bivariat yaitu analisis data yang dilakukan pada
dua variabel yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi
(Sugiyono, 2014).
Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik parametrik yaitu uji wilkoxon
(pengaruh) dan mann whitney (perbedaan). Uji Wilcoxon
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan sebelum dan
sesudah pemberian intervensi yang dalam penelitian ini
pengaruh pemberian terapi rendam kaki air hangat terhadap
edema ibu hamil. Uji mann whitney digunakan untuk mencari
perbedaan atau efektifitas dari perlakuan kelompok intervensi
dan kelompok control yang dalam penelitian ini kelompok
intervensi diberikan terapi rendam kaki air hangat dan
kelompok control diberikan pendidikan kesehatan.
Apabila nilai p value < 0,05 (5%) maka Ho ditolak dan
Ha diterima yang artinya ada efektifitas secara signifikan baik
kelompok intervensi dengan kelompok kontrol.
E. Jadwal Penelitian
Tabel 3.3
Jadwal penelitian tahun 2020/2021
31
Tahun 2020/2021
F.No KEGIATAN
Okt Nov Des Jan Febr Mar April Mei Juni
1. Pengusulan Judul
2. Bimbingan
Proposal
3. Ujian Proposal
4. Pengambilan Data
Penelitian
5. Pengolahan Data
6. Penyusunan Hasil
dan Pembahasan
7. Ujian Skripsi
8. Revisi dan
Pengumpulan
Skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
B. Karakteristik Responden
31
1. Umur Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden
di Puskesmas Jepang Kudus
Umur Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Mean 29,25 30,19
Median 30,50 30,50
Modus 32 20
SD 7,113 7,296
Minimal 19 20
Maksimal 41 42
C. Analisa Univariat
1. Edema Kelompok Intervensi
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Edema Kaki Sebelum
dan Sesudah Rendam kaki Air Hangat
di Puskesmas Jepang Kudus
Edema Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan
Frekuensi % Frekuensi %
Derajat I 7 43,8 13 81,2
Derajat II 7 43,8 3 18,8
Derajat III 2 12,4 0 0
Jumlah 16 100 16 100
D. Analisa Bivariat
Tabel 4.6
Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Edema Kaki Pada Ibu Hamil
di Puskesmas Jepang Kudus
Hasil uji mann whitney didapatkan nilai ρ value 0,002 kurang dari
0,05 maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat berbedaan yang
bermakna antara pemberian rendam kaki air hangat dan pemberian
pendidikan kesehatan terhadap edema kaki pada ibu hamil di Puskesmas
Jepang Kudus.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
1. Edema Kaki Kelompok Intervensi
a. Edema Kaki Sebelum Diberikan Rendam Kaki Air hangat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa edema sebelum
diberikan rendam kaki air hangat paling banyak responden
mengalami edema derajat 1 dan 2 sebanyak 7 responden (43,8%).
Hasil tabulasi penelitian ditunjukkan bahwa derajat edema ibu
terlihat dari hasil pemeriksaan ditemukan bahwa kedalamannya
saat ditekan 1-3 mm dengan waktu kembali antara 3-4 detik.
Pemeriksaan diatas dilaksanakan diatas punggung kaki.
Menurut peneliti, hasil tersebut dikarenakan adanya
tekanan hidrostatik dan adanya kelebihan cairan pada responden.
Biasanya edema ini terjadi pada ibu hamil terutama di ekstrimitas
ata maupun bawah khususnya di kaki. Hal ini dibutuhkan terapi
yang dapat menurunkan edema selain pengobatan medis yang
dilaksanakan. Analisis peneliti sejalan dengan data penelitian yang
diperoleh dari penekanan secara langsung yaitu edema derajat 1
dan 2 sebanyak 7 responden (43,8%), sedangkan derajat 3
sebanyak 2 responden (12,4%).
36
B. Analisa Bivariat
Hasil hasil uji wilkoxon kelompok intervensi didapatkan nilai ρ value
0,005 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat diartikan bahwa terdapat
pengaruh rendam kaki air hangat terhadap edema pada ibu hamil di
Puskesmas Jepang Kudus. Hasil uji wilkoxon kelompok kontrol didapatkan
nilai ρ value 0,046 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat diartikan
bahwa terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap edema
pada ibu hamil di Puskesmas Jepang Kudus. Hasil diatas p value kelompok
intervensi lebih kecil dibandingkan kelompok kontrol yang dapat disimpulkan
40
bahwa rendam kaki air hangat lebih efektif dibandingkan kelompok kontrol
yang hanya diberikan pendidikan kesehatan. Sedangkan hasil uji mann
whitney didapatkan nilai ρ value 0,002 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa terdapat berbedaan yang bermakna antara
pemberian rendam kaki air hangat dan pemberian pendidikan kesehatan
terhadap edema pada ibu hamil di Puskesmas Jepang Kudus.
Menurut analisis penulis, hasil uji diatas didukung dengan motivasi
kelompok intervensi yang baik dalam melaksanakan rendam kaki dengan
baik sesuai dengan arahan peneliti. Adanya perbedaan diatas ditunjukkan
dari hasil analisis yang diperoleh p value 0,002 kurang dari 0,05. Didapatkan
nilai p value 0,002 dikarenakan hasil dari pengolahan data yang terlihat
signifikan yaitu kelompok intervensi dari penekanan secara langsung
diperoleh derajat 1 sebelum dilaksanakan rendam kaki sebanyak 7
responden menjadi 13 responden setelah dilaksanakan terapi rendam kaki
air hangat, derajat 2 dari sebelum dilaksanakan rendam kaki sebanyak 7
responden menjadi 3 responden setelah dilaksanakan terapi rendam kaki air
hangat dan derajat 3 sebelum dilaksanakan rendam kaki sebanyak 2
responden menjadi 0 responden setelah dilaksanakan terapi rendam kaki air
hangat. Sedangkan kelompok control dari penekanan secara langsung
diperoleh derajat 1 sebelum dilaksanakan pendidikan kesehatan sebanyak 8
responden menjadi 11 responden setelah dilaksanakan , derajat 2 dari
sebelum dilaksanakan pendidikan kesehatan sebanyak 7 responden
menjadi 5 responden setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan dan
derajat 3 sebelum dilaksanakan pendidikan kesehatan sebanyak 1
responden menjadi 0 responden setelah dilaksanakan pendidikan
kesehatan.
Penelitian pendukung dilaksanakan oleh Yanti (2020) dengan judul
penelitian “Pengaruh Penerapan Pijat Dan Rendam Kaki Dengan Air Hangat
Campuran Kencur Terhadap Edema Kaki Pada Ibu Hamil”. Hasil penelitian
dari uji T diperoleh angka 0,000. Dimana nilai 0,000 < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya jika Ho ditolak maka
ada pengaruh penerapan pijat kaki dan rendam kaki dengan air hangat
campuran kencur terhadap edema kaki pada ibu hamil di Desa Tulaan
Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil.
41
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Responden kelompok kontrol hanya menggunakan pendidikan
kesehatan tanpa perlakuan tindakan dalam mengurangi edema
sehingga keefektifan kelompok intervensi dan control terlihat menolok
dan signifikan.
2. Penelitian ini belum menganalisa faktor yang mempengaruhi edema
kehamilan seperti kelebihan cairan, hipertensi kehamilan,
mengkonsumsi kafein dalam jumlah banyak dan udara panas.
42
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hasil penelitian sebelum diberikan rendam kaki air hangat paling
banyak responden mengalami edema derajat 1 dan 2 sebanyak 7
responden (43,8%).
2. Hasil penelitian sesudah diberikan rendam kaki air hangat paling
banyak mengalami edema derajat 1 sebanyak 13 responden (81,2%).
3. Hasil penelitian sebelum diberikan obat SF / Ferrous Sulfate, kalk dan
furosemide paling banyak mengalami edema derajat 1 sebanyak 8
responden (50,0%).
4. Hasil penelitian sesudah diberikan obat SF / Ferrous Sulfate, kalk dan
furosemide paling banyak mengalami edema derajat 1 sebanyak 11
responden (68,8%).
5. Hasil uji wilkoxon kelompok intervensi didapatkan nilai ρ value 0,005
kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat diartikan bahwa terdapat
pengaruh rendam kaki air hangat terhadap edema pada ibu hamil di
Puskesmas Jepang Kudus. Hasil uji wilkoxon kelompok kontrol
didapatkan nilai ρ value 0,046 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut
dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh pemberian obat SF / Ferrous
Sulfate, kalk dan furosemide terhadap edema pada ibu hamil di
43
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengaplikasikan rendam kaki menggunakan air
hangat di lapangan secara langsung pada ibu hamil yang mengalami
edema.
DAFTAR PUSTAKA