KEPERAWATAN MEDIKAL
oleh :
Yoga Rosi Susanto
NIM 172310101138
KEPERAWATAN MEDIKAL
Oleh :
Yoga Rosi Susanto
NIM 172310101138
i
KATA PENGANTAR
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1
1. Rongga mulut
Rongga mulut berbatas atas dengan rongga hidung, di belakang
berbatas dengan faring, berbatas depan dengan lubang mulut. Di dalam
rongga mulut terdapat organ pendukung pencernaan seperti gigi, lidah,
kelenjar ludah dan jaringa-jaringan lunak mulut. (Kuntoadi, 2019)
Fungsi utama rongga mulut adalah menerima makanan dan
minuman dari luar tubuh melalui lubang mulut dan kemudian makanan
menuju faring. (Kuntoadi, 2019)
2. Faring
3. Esophagus
4. Lambung
Gambar 2. Lambung
2
(Kuntoadi, 2019) Lambung merupakan organ yang cukup besar,
sehinggan terdapat 4 bagian lambung yaitu
a. Fundus
Sisi bagian paling atas puncak lambung
b. Cardia
Sisi kanan yang tepat bersebalahan dengan pintu sphinter LES
lambung
c. Korpus
Bagian tengah badan lambung, tempat penyimpanan sementara
bahan makanan
d. Pylorus
Sisi bawah kanan lambung yang bersebelahan dengan sphincter
pyloric, bentuknya berangsur-angsur mengecil yang berlanjut
menuju usus kecil duodenum.
1.3 Epidemiologi
1.4 Etiologi
3
1. Varises dan gastropati hipertensi portal, pendarahan dan pecahnya
varises terjadi mendadak dan massif. Sering terjadi akibat dari
hipertensi portal sekunder dari sirosis hati. Penderita tidak pernah
mengeluh rasa nyeri atau pedih di epigastrum. Darah yang
dimuntahkan berwarna kehitama-hitaman dan tidak membeku
karena sudah bercampur dengan asam lambung
2. Tukak peptic
3. Karsinoma esofagus
4. Gastritis Erosif
5. Robeknya mukosa esofago-gastrik, sering terjadi pada penderita
yang muntah terus menerus
6. Sebab lain (karsinoma dan esophagitis)
1.5 Patofisiologi
4
pepsin, dan pigmen porfirin. Perdarahan 50-100cc baru dijumpai keadaan
melena, feses tetap berwarna hitam selama 48-72 jam. Darah yang
tersembunyi terdapat pada feses selama 7-10 hari setelah pendarahan tunggal.
(Suthajo, 2015)
5
Pemeriksaan prothrombin time, partial thromboplastin time dan faal
kemostatis diperlukan untuk menyingkirakan adanya kelainan faktor
pembekuan. (Almi, 2013)
(Almi, 2013) Penatalaksaan non medis meliputi bed rest, puasa hingga perdarahan
berhenti dan diet cair. Sedangkan penatalaksanaan medis yaitu:
6
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN BERDASAR TEORI
2.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Tanggal lahir : 6 Juni 1955
Umur : 64 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Tukang Ojek
Alamat : Jl. Sumput RT 07/03
No. rekam Medis : 1449189
Tanggal MRS : 1 September 2019
Tanggal Pemeriksaan : 3 September 2019
Diagnosa medis : Hematemesis Melena
b. Anamnesa
1. Keluhan Utama
Buang air besar berwarna kehitaman di sertai muntah darah
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. S dating ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan keluhan
buang air besar berwarma kehitaman sejak 3 minggu yang lalu.
BAB kehitaman dialami 8 kali dalam 3 minggu. Mual muntah juga
dirasakan . muntah diikuti darah sudah dialami 3 kali dalam 3
minggu kira-kira masing-masing sebanyak 1 gelas belimbing.
Pasien merasakan nyeri pada bagian ulu hati dengan skala 6 dan
bagian tengah perut terlebih jika ditekan, selain itu pasien juga
mengeluh badan terasa lemas disertai kepala pusing.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit maag sejak usia 30
tahun, namun semakin parah semenjak 6 tahun terakhir. Hal ini
dirasakan sejak mempunyai sakit asam urat dengan keluhan
7
kakinya yang nyeri dan kadang bengkak. Pasien meminum obat
anti nyeri ibuprofen yang diberi dokter. Namun pasien tidak dapat
mengontrol secara teratur dan tetap meminum obat tersebut tanpa
kontrol ke dokter. Riwayat hipertensi, diabetes, penyakit hati dan
kebiasaan minum alcohol serta merokok tidak ada.
4. Riwayat penyakit keluarga
a) Keluarga pasien tidak pernah sakit seperti ini
b) Keluarga pasien tidak memiliki riwayat diabetes
c) Keluarga pasien tidak memiliki riwayat hipertensi
5. Riwayat kebiasaan
a) Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi obat ibuprofen
b) Tidak meminum alcohol
c) Tidak merokok
6. Pola fungsi kesehatan
a) Pola nutrisi dan metabolisme
Klien mengatakan tidak nafsu makan, saat dipaksa makan oleh
keluarganya klien tidak menghabiskan makanannya karena
merasa mual
BB Sebelum MRS : 60 kg
BB Saar MRS : 55 kg
Porsi makan sebelum MRS : 10 sendok makan
Porsi makan saat MRS : 3 Sendok makan
Mual (+)
Muntah darah (+)
b) Pola aktivitas
Klien mengatakan badan terasa lemas disertai pusing kepala,
cepat lelah ketika kerja berat
c) Pola istirahat dan tidur
Klien mengatakan pola istirahat dan tidurnya normal. Klien tidur
6-7 jam/ hari
d) Pola eliminasi
8
BAB kehitaman dialami selama 8 kali dalam 3 minggu.
e) Pola hubungan peran
Klien mengatakan tidak dapat mencari nafkah karena kondisinya
saat ini
f) Pola tata nilai dan kepercayaan
Klien terganggu dalam beribadah karena rasa nyeri yang muncul
g) Pola seksualitas
Klien tidak dapat melakukan hubungan seksual
c. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Pasien terlihat lemas dan kesakitan
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
S: 37,1 oC
3. Pemeriksaan kepala dan leher
Kepala : Inspeksi, keadaan rambut dan kulit kepala bersih,
penyebaran rambut merata dan tidak ada lesi. Palpasi, tidak ada
benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Wajah : inspeksi, tampak lemas, simetris kanan kiri. Palpasi, tidak
ada nyeri tekan, dan tidak ada massa
Mata : inspeksi, konjutiva anemis. Palpasi, tidak ada nyeri tekan
pada kedua bola mata, kedua bola mata teraba lunak
Hidung : inspeksi, simetris kanan dan kiri, tidak tampak adanya
septum deviasi. Palpasi, tidak ada nyeri tekan pada hidung.
Mulut : inspeksi, gigi depan utuh
Leher : inspeksi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Palpasi,
tidak ada nyeri tekan.
4. Pemeriksaan thorax
9
Inspeksi : bentuk dada normal, bentuk dada simetris kanan kiri,
frekuensi napas : 20 x/menit
Palpasi :getaran vocal fremitus teraba, tidak ada masa, tidak ada
nyeri tekan.
Perkusi : sonor pada semua lapang paru, tidak terdengar adanya
penimbunan cairan
Aukultasi : bunyi napas vesikuler, tidak ada suara tambahan. Suara
jantung s1 dan s2 reguler
5. Pemeriksaan ekstermitas
Tidak terdapat sianosis, dan tidak ditemukan edema dan eritema
palmaris.
6. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : perut Nampak datar
Perkusi : suara timpani, pekak pada daerah hepar
Palpasi : nyeri tekan pada epigastrium
Aukultasi : bising usus normal
d. Data penunjang
HB : 6 gr/dl
HT : 36%
Trombosit : 182.000/uL
Leukosit : 10.700/uL
Faal hati SGOT 21 U/L
SGPT 20 U/L
2.2 Diagnosa
NO Data Etiologi Masalah
10
Nyeri abdomen nyeri abdomen
DO :
1. klien tampak Perdarahan
kesakitan
2. TD 90/60 mmHg Feses berwarna
3. Hb 6 gr/dl hitam dan
muntah darah
2. DS : Pasien mengatakan Gastritis erosif Defisiensi
bahwa tidak nafsu makan, volume cairan
pasien merasakan lemas Perdarahan b.d. kehilangan
disertai pusing kepala. cairan aktif
Mual dan
muntah
DO :
2. Ht 36% menurun
3. TD 90/70 mmHg
4. Muntah (+) Porsi makan
6. BB sebelum MRS 60
Kg Penurunan berat
MSR 3 sendok
Konjungtiva anemis
11
tengah perut terlebih jika
ditekan Nyeri di ulu hati
DO : Nyeri akut
klien tampak kesakitan
12
2.3 Intervensi
NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional TTD
13
ke 5 nasogastrik perdarahan
3. Hematemesis dengan pada
dipertahankan dari mempertimbang gastrointest
skala 2 ditingkatkan kan penggunaan inal
ke skala 5 dan rasionalisasi
dilakukannya
Pengetahuan: pengobatan
penyisipan
1. Penggunaan yang
benar dari obat yang
diresepkan
dipertahankan pada
skala 3 ditingkatkan
ke skala 5
2. Teknik pemantauan
sendiri
dipertahankan dari
skala 3 ditingkatkan
ke skala 5
14
2. Defisien volume cairan Tujuan: Setelah dilakukan 1. Monitor tanda 1. Untuk
b.d kehilangan cairan tindakan keperawatan dan gejala mengurang µ
aktif selama 3x24 jam perdarahan yang i
Ns. G
diharapkan terus menerus perdaharan
ketidakseimbangan nutrisi 2. Tes semua pada
yang dialami menjadi sekresi terhadap gastointesti
seimbang adanya darah nal
Kriteria Hasil: dan perhatikan 2. Untuk
Keseimbangan cairan adanya darah meningkat
(0601) dalam kan nutrisi
1. Tekanan darah muntahan, 3. Untuk
dipertahankan pada sputum, feses, meningkat
skala 3 ditingkatkan urin, drainase kan
ke skala 5 NGT, drain luka, volume
2. Hematokrit jika diperlukan cairan
dipertahankan pada 3. Dokumentasi dalam
skala 3 ditingkatkan warna, jumlah tubuh
ke skala 5 dan karakter dari
3. Pusing feses
15
dipertahankan pada 4. Instruksikan
skala 3 ditingkatkan pasien dan atau
ke skala 5 keluarga untuk
Nafsu Makan (1014) menghindari
1. Hasrat/keinginan penggunaan obat
untuk makanan anti inflamasi
dipertahankan pada 5. Monitor berat
skala 3 ditingkatkan badan
ke skala 5 6. Monitor asupan
2. Intake makanan dan pengeluaran
dipertahankan skala 7. Dorong pasien
3 ditingkatkan ke untuk belajar
skala 5 strategi
mengatasi mual
Keparahan kehilangan
sendiri
darah (0413)
8. Kaji emesis
1. Hematemesis terkait warna,
dipertahankan pada konsistensi, akan
skala 3 ditingkatkan adanya darah,
16
ke skala 5 waktu, dan
2. Penurunan sejauh mana
hemoglobin (Hgb) kekuatan emesis
dipertahankan pada 9. Dapatkan
skala 2 ditingkatkan riwayat
ke skala 5 makanan seperti
3. Penurunan makanan yang
hematokrit (Hct) disukai, yang
dipertahankan pada tidak disukai dan
skala 2 ditingkatkan preferensi
ke skala 5 makanan sesuai
budaya.
Keparahan mual dan
muntah
1. Frekuensi mual
dipertahankan pada
skala 3 ditingkatkan
ke skala 5
2. Frekuensi muntah
17
dipertahankan pada
skala 3 ditingkatkan
ke skala 5
3. Kehilangan berat
badan dipertahankan
pada skala 3
ditingkatkan ke
skala 5
4. Muntahan serbuk
kopi dipertahankan
pada skala 3
ditingkatkan ke
skala 5
3. Nyeri akut b.d agen Tujuan : Setelah dilakukan 1. Cek perintah 1. Untuk
cedera biologis tindakan keperawatan pengobatan mengurang µ
selama 2x24 jam meliputi obat, i rasa nyeri
Ns. G
diharapkan nyeri yang dosis, dan 2. Untuk
dialami menghilang frekuensi obat mengetahu
analgesik yang i
18
Kriteria Hasil: diresepkan keefektifan
2. Monitor tanda obat
Kontrol nyeri (1605)
vital sebelum
1. Mengenali kapan dan sesudah
nyeri terjadi memberikan
dipertahankan pada analgesik
skala 3 ditingkatkan 3. Evaluasi
ke skala 5 keefektifan
2. Menggunakan analgesik
analgesik yang dengan interval
direkomendasikan yang teratur
dipertahankan pada pada setiap
skala 3 ditingkatkan pemberian
ke skala 5 4. Ajarkan prinsip-
19
ke skala 5 teknik non
2. Tekanan darah farmakologi
dipertahankan pada seperti relaksasi,
skala 3 ditingkatkan terapi musik,
ke skala 5 terapi aktivitas
2.4 Evaluasi
1. TD 100/70 mmHg
2. Hb 8 gr/dl
3. Bentuk feses masih
lembek
4. Warna feses hitam
20
dengan frekuensi yang
berkurang
1. TD 100 mmHg
2. BB 60 kg
3. Porsi makan 8 sendok
4. Hb 8 gr/dl
5. Ht 37%
21
Nyeri akut b.d agen cedera S : Pasien mengatakan nyeri
biologis berkurang µ
O:
Ns. G
1. TD 100/70 mmHg
2. Skala nyeri 2
22
BAB 3 PATHWAYS
Inflamasi mukosa
Kerusakan vaskuler pada Distensi pembuluh darah
mukosa lambung abdomen
23
DAFTAR PUSTAKA
24