Anda di halaman 1dari 30

PERAWATAN PENDUKUNG

LAIN PADA PERAWATAN


INTENSIF
(OTHER SUPPORTIVE CARE IN
INTENSIVE CARE)

Oleh: Mugi Hartoyo, MN

Other supportive care in ICU 8/21/19 1


PERAWATAN PENDUKUNG
LAIN
 Selain memerlukan teknik-teknik pendukung
organ yg khusus seperti ventilasi mekanik &
terapi penggantian ginjal, pasien di ICU
memerlukan intervensi lain utk mempertahankan
fungsi organ & mencegah kerusakan lebih lanjut.
 Perawatan pendukung tsb meliputi:

1. Dukungan nutrisi (nutritional support),


2. Memelihara integritas kulit (preserving skin
integrity),
3. Dukungan psikologi (psychological support),
dan
4. Mobilisasi (mobilisation).
Other supportive care in ICU 8/21/19 2
PERAWATAN PENDUKUNG LAIN
… LANJUTAN
 Intervensi-intervensi tsb memungkinkan
pasien untuk memperbaiki:

1. Tingkat kesehatan mereka sebelumnya


2. Mencegah masalah infeksi nosokomial dan
atelektasis paru, dan
3. Mendukung psikologi dan kesehatan fisik.

Other supportive care in ICU 8/21/19 3


1. CHEST PHYSIOTHERAPY
Komplikasi respiratori yg
berhubungan dg intubasi
trakeal dan ventilasi mekanik:
 Ketidak mampuan
mengeluarkan sekret/lendir.
 Trauma berhubungan dg
tekanan inflasi yg tinggi,
volume tidal yg besar,
 Microatelectasis dan
konsolidasi
 Perubahan dalam penyesuaian
perfusi ventilasi.

Other supportive care in ICU 8/21/19 4


1. CHEST PHYSIOTHERAPY …
LANJUTAN
 Sehingga pasien yg diintubasi atau dipasang
ventilator mekanik memerlukan:

 fisioterapi dada utk mengeluarkan sekresi


bronchial yg berlebihan, mempersempit area
atelektasis, meningkatkan ventilasi,
menurunkan ketidaksesuaian perfusi
ventilasi, dan memobilisasi ruang torak.

Other supportive care in ICU 8/21/19 5


1. CHEST PHYSIOTHERAPY …
LANJUTAN
 Tujuan utama dari “chest physiotherapy”
adalah meningkatkan pertukaran gas &
mencegah atelektasis dan consolidasi, yg
terjadi sbg hasil sumbatan mukosa atau
infeksi mukosa.
 Pasien dikaji setiap hari dan mendapat
perawatan berikut yg sesuai: Positioning,
Manual techniques, Suction, dan Manual
hyperinflation, .

Other supportive care in ICU 8/21/19 6


1. CHEST PHYSIOTHERAPY …
LANJUTAN
 Positioning (pengaturan posisi): untuk
postural drainase atau meningkatkan
penyesuaian perfusi ventilasi.
 Manual techniques (teknik manual): Perkusi
dan vibrasi dilakukan pada dinding dada
mungkin akan melepaskan sekret di jalan
nafas.
 Suction: Lendir dihisap dg tekanan negatif
25-30 kPa menggunakan selang melalui tube
endotracheal sampai batas karina (carina).

Other supportive care in ICU 8/21/19 7


1. CHEST PHYSIOTHERAPY …
LANJUTAN
 Manual hyperinflation (Hiperinflasi
manual): Bagging inflasi manual 2
liter digunakan utk memberikan
sampai 1,5 kali volume tidal pasien.
 Normal saline (NaCl) dapat
diteteskan sebelum pernafasan.
 Teknik ini dapat mengembangkan
kembali area atelektasis dan
melepaskan sekret dg meningkatkan
ventilasi kolateral.
 Hal ini meningkatkan oksigenasi
arteri dan kompliansi (pemenuhan)
paru.
Other supportive care in ICU 8/21/19 8
2. MOBILISATION
Dampak-dampak negatif immobilisasi:

Cardiovascular:
 Stasis vena
 Meningkatkan resiko thrombosis vena dan emboli
pulmonari

Respiratory:
 Menurunkan fungsi kapasitas residual (ketika supinasi)
 Menurunkan kompliansi paru
 Sekresi tertahan
 Atelektasis

Other supportive care in ICU 8/21/19 9


2. MOBILISATION … LANJUTAN
Dampak-dampak negatif immobilisasi:

Metabolic:
 Peningkatan ekskresi/pengeluaran nitrogen, calcium,
potassium, magnesium, dan phosphor
 Osteoporosis
 Batu ginjal (Kidney stones)

Musculoskeletal:
 Menurunkan jumlah/kekuatan otot.
 Menghilangkan densitas/kepadatan tulang.
 Menurunkan rentang gerak sendi.
 Luka tekan

Other supportive care in ICU 8/21/19 10


2. MOBILISATION … LANJUTAN
 Sistem musculoskeletal didesain utk terus bergerak; jika
bedrest selama 7 hari dapat menurunkan jumlah otot
sampai 30%.
 Immobilisasi dan muscle wasting pada pasien perawatan
intensif harus diperhatikan setelah pengkajian awal.
 Immobilisasi mungkin karena pemberian obat sedatifa
dan agen yg dpt memblokir neuromuskular, defisit
neurologi, dan debilisasi umum serta kelemahan.
 Pasien dg cardiorespiratory tidak stabil memerlukan
imobilisasi jangka panjang.
 Penggunaan teknologi pendukung yg bersifat restriksi,
seperti haemofiltration atau intra aortic balloon
counterpulsation— juga menurunkan pergerakan.

Other supportive care in ICU 8/21/19 11


2. MOBILISATION … LANJUTAN
 Beberapa pasien berkembang mengalami
penyakit kritis polyneuropathy atau
myopathy setelah fase akut disfungsi
multiple organ yg menyebabkan muscle
wasting dan weakness/kelemahan hebat.

 Pasien mengalami flacciditas dan penurunan


atau kehilangan refleks tendon dalam.

 Fungsi otot biasanya dapat pulih, walau


memerlukan rehabilitasi beberapa bulan.
Other supportive care in ICU 8/21/19 12
2. MOBILISATION … LANJUTAN
 Beberapa pasien mungkin mampu melakukan
sebagian latihan secara aktif, tetapi sebagian besar
memerlukan bantuan latihan aktif atau pasif.
 Pergerakan ini mempertahankan rentang sendi
penuh, dan mempertahankan panjang dan
ekstensibiliti otot penuh, membantu venous return,
dan mempertahankan sensasi normal pergerakan.
 Bahu, tangan, pinggul, dan ankle beresiko
mengalami kontraktur.
 Belat utk istirahat (Resting splints) utk tangan dan
kaki dpt dibuat atau dibeli utk mempertahankan
dan melindungi persendian pd posisi netral.

Other supportive care in ICU 8/21/19 13


2. MOBILISATION … LANJUTAN
 Mobilisasi dini keluar
tempat tidur sangat
penting walaupun
pasien diintubasi
atau ventilasi.
 Alat pengangkat
(Hoists), dipan miring
(tilt tables), dan alat
bantu jalan dpt
digunakan utk
memulai rehabilitasi Gambar: Tilt table (dipan miring)
fisik.
Other supportive care in ICU 8/21/19 14
3. PRESSURE AREA PROBLEMS
Faktor-faktor yg meningkatkan terjadinya
luka tekan (dekubitus) pada pasien kritis:
 Ketidakmampuan berpindah
 Kurus dan muscle wasting
 Gangguan fungsi sensori
 Depresi fungsi cardiac
 Peningkatan vasoconstriksi
 Penurunan perfusi peripheral
Gambar: Ulkus tekan/dekubitus

Other supportive care in ICU 8/21/19 15


3. PRESSURE AREA PROBLEMS …
LANJUTAN
 Pasien yg tidak dipindahgerakkan secara
teratur akan mengalami dekubitus pada
daerah/jaringan di atas tulang yg menonjol.
 Beberapa faktor yg berhubungan dg penyakit
kritis meningkatkan kemungkinan dekubitus.

Other supportive care in ICU 8/21/19 16


3. PRESSURE AREA PROBLEMS …
LANJUTAN
 Pasien trauma dan luka bakar, instabilitas
cardiovaskular atau diabetes jg beresiko mengalami
dekubitus.
 Pencegahan dekubitus meliputi alih baring secara
teratur dan reposisi (biasanya setiap 2 sampai 4
jam).
 Tempat tidur dan kasur khusus digunakan utk
mengurangi tekanan dan meluasnya luka tekan.
 Inspeksi yg teratur pada integritas kulit pasien
(khususnya area resiko tinggi), segera memulai
pemberian makan, dan pencegahan kontaminasi
akan menurunkan masalah-masalah yg mungkin
terjadi.
Other supportive care in ICU 8/21/19 17
4. EYE AND MOUTH CARE
(PERAWATAN MATA & MULUT)
 Mekanisme yg secara normal melindungi paparan
permukaan mukosa dan konjungtiva terhadap lingkungan
akan hilang pd pasien sakit kritis.
 Pasien dg bantuan ventilasi dan diberi sedasi tidak mampu
mengedipkan atau menutup mata secara sempurna.
 Hal ini memungkinkan terjadi penurunan produksi air
mata, penurunan resistensi infeksi, dan venous return dg
peningkatan oedema periorbital karena peningkatan
tekanan
 intrathoracic berhubungan dg tekanan positif ventilasi.

Other supportive care in ICU 8/21/19 18


4. EYE AND MOUTH CARE (PERAWATAN
MATA & MULUT) … LANJUTAN
 Dua masalah mata yg sering terjadi adalah mata kering
dan keratopathy.
 Tindakan yg paling efektif adalah pencegahan dg
mempertahankan permukaan kornea tetap lembab dg
memberikan tetes mata secara teratur dan memberikan
balutan hydrogel utk menutup kelopak mata.
 Oedema konjunctiv dpt dihindari dg optimalisasi setting
ventilator, meninggikan kepala pasien, & yakinkan bahwa
plester tetap mempertahankan posisi endotrakeal tube
tidak terlalu kencang.

Other supportive care in ICU 8/21/19 19


4. EYE AND MOUTH CARE (PERAWATAN
MATA & MULUT) … LANJUTAN
 Kejadian luka dan infeksi pada mukosa bagian
bukal meningkat karena menurun atau absennya
intake cairan per oral, dehidrasi mucosa,
penurunan produksi saliva, efek obat-obatan
seperti antibiotik, dan orotracheal tube yg
menghalangi oral hygiene.

Other supportive care in ICU 8/21/19 20


4. EYE AND MOUTH CARE (PERAWATAN
MATA & MULUT) … LANJUTAN
 Perawatan mukosa dapat dilakukan dg
pelembaban scr teratur, gosok gigi, pelepasan
debris, saliva, dan sputum.
 Candidiasis mulut biasa terjadi dan memerlukan
perawatan dg kumur-kumur nystatin.
 Gingivitis diobati dg obat kumur chlorhexidine.

Other supportive care in ICU 8/21/19 21


5. MAINTENANCE OF NUTRITIONAL INTAKE
(MEMPERTAHANKAN MASUKAN NUTRISI).
 Pasien sakit kritis memerlukan sekitar 0.7 -1.0 g
protein/kg/hari, minimum 1 liter 10% emulsi
lemak per minggu, dan 83 -146 kJ energi non
protein/kg/hari.
 Energi Non protein biasanya diberikan dalam 
lemak:karbohidrat dengan perbandingan 1:2

Other supportive care in ICU 8/21/19 22


6. INCREASED INFECTION RISKS
(PENINGKATAN RESIKO INFEKSI).
 Pasien dg perawatan intensif lima kali
kecenderungan mengalami infeksi nosocomial
dibanding yg dirawat di bangsal umum.
 Area yg sering mengalami infeksi nosokomial
adalah paru-paru, area tusukan jarum/abocath,
saluran kencing, dan luka.

Other supportive care in ICU 8/21/19 23


6. INCREASED INFECTION RISKS
(PENINGKATAN RESIKO INFEKSI).
Penyebab peningkatan resiko infeksi nosocomial:
 Tempat-tempat akses ke pembuluh darah yg banyak.

 Endotracheal tube bypassing membran mucosa dan


ciliary defences/pertahanan silia mukosa.
 Sedasi, mechanical ventilation, dan immobility
menyebabkan pneumonia
 Indwelling/catheter urin menetap.

 Compromised immune function from critical illness,


gisi buruk, underlying disease
 Jumlah pasien kritis dalam satu area.

 Penggunaan antibiotic dosis tinggi menyebabkan


resistensi bacteridan pertumbuhan jamur yg cepat.
Other supportive care in ICU 8/21/19 24
7. PREVENTING STRESS ULCERS
 The incidence of serious bleeding from stress
ulcers in critically ill patients has fallen greatly
in the past two decades.
 This is due to better overall patient
management and greater attention to
maintaining adequate organ perfusion and
nutrition rather than to any specific treatment.
 A recent multicentre study suggested that
ranitidine was superior to sucralfate with no
increased risk of nosocomial pneumonia.
 Enteral feeding has been shown to be equally
protective.
Other supportive care in ICU 8/21/19 25
8. PSYCHOLOGICAL EFFECTS
 Psychological
disturbances
associated with
intensive care include
sensory imbalance
and disorientation.
 Patients may be
confused, distracted,
disoriented, restless,
incoherent, agitated,
or have
hallucinations.
Other supportive care in ICU 8/21/19 26
8. PSYCHOLOGICAL EFFECTS …
LANJUTAN
Causes of psychological disturbance:
 Patients’ illness—for example, head injury,
sepsis, and hypotension
 Secondary complications such as nosocomial
infection and electrolyte disorders
 Drugs and drug withdrawal— for example,
sedatives, recreational drugs, alcohol
 Alien environment
 Loss of normal circadian rhythms and sleep
patterns

Other supportive care in ICU 8/21/19 27


8. PSYCHOLOGICAL EFFECTS …
LANJUTAN
 Jika pasien menjadi terganggu, penyebab-
penyebab yg bisa diatasi seperti catheter yg
berhubungan dg infecsi harus dicari.
 Pembicaraannya pasien bisa berubah tenang/kalm
atau memerlukan sentuhan.
 Sedatif atau tranquilliser kuat mungkin diperlukan
utk mencegah pasien melukai diri sendiri.
 Although agitation is obviously distressing, family
and friends can be reassured that it is self limiting.
 It usually settles within a few days, and the
patient often does not remember this acute
confusional state.

Other supportive care in ICU 8/21/19 28


8. PSYCHOLOGICAL EFFECTS …
LANJUTAN
 Dukungan pd
keluarga penting
dan memerlukan
skill dan waktu.
Saudara dan teman
sering mengalami
trauma akibat
pasien masuk ICU
&membutuhkan
kenyamanan,
informasi, dan usaha
utk mengatasinya.
Other supportive care in ICU 8/21/19 29
SELAMAT BELAJAR

Other supportive care in ICU 8/21/19 30

Anda mungkin juga menyukai