Anda di halaman 1dari 30

BENTUK DAN MODEL PRAKTIK

KEPERAWATAN

NUR ASIAH,S.Kep.Ns
Praktik Keperawatan di Rumah sakit dan
Puskesmas
• Perawat profesional dengan sikap dan
kemampuan profesional yang dapat diberi
wewenang dan tanggung jawab melaksanakan
praktik keperawatan rumah sakit atau
puskesmas, serta proses dan prosedur
pencatatan (registrasi) dan pemberian
kewenangan, tanggung jawab melaksanakan
praktik (legislasi)
Praktik Keperawatan di Rumah
• Pada bentuk praktik keperawatan rumah
dalam kajian awalnya, ditekankan pada
pelaksanaan pelayanan/asuhan keperawatan
sebagai kelanjutan dari pelayanan rumah sakit
atau puskesmas
Praktik Keperawatan Berkelompok
• Beberapa perawat profesional membuka
praktik keperawatan selama 24 jam kepada
masyarakat yang memerlukan pelayanan /
asuhan keperawatan, mengatasi berbagai
bentuk keperawatan yang dihadapi
masyarakat.
Praktik Keperawatan Individu/perorangan

• Perawat profesional senior dan


berpengalaman secara perorangan membuka
praktik keperawatan dalam jam praktik
tertentu , memberi pelayanan/ asuhan
keperawatan khususnya konsultasi dalam
keperawatan bagi masyarakat yang
memerlukannya dalam mengatasi masalah
keperawatan.
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN

DI RUMAH SAKIT
Private Duty Nursing
• Private daty Nursing sering disebut dengan
sistem keperawatan kasus yaitu perawat
merawat seorang klien.
• Keuntungan :
– Memungkinkan perawat hanya memfokuskan
kepada kebutuhan satu klien saja sehingga
membina hubungan yang akrab dan memuaskan
terhadap klien.
• Kerugian
– Mahal karena kurang efisien dan mobilitas
perawat juga jadi terbatas dan terisolasi dari
rekan kerja lainnya.l
Metode Aplikasi Klien/
Keperawatan Total
• Pengorganisasian pelayanan / asuhan
keperawatan untuk satu atau beberapa klien
oleh satu orang perawat pada saat bertugas /
juga selama periode waktu tertentu atau
sampai klien pulang
• Kelebihan
– Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien
– Memberikan kesempatan untuk melakukan
keperawatan yang komprehensif
– Memotivasi perawat untuk selalu bersama klien
selama bertugas non-keperawatan dapat
dilakukan oleh yang bukan perawat.
– Mendukung penerapan proses keperawatan
– Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat tercapai
• Kelemahan
– Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien
banyak sehingga tugas rutin yang sederhana
terlewatkan
– Peserta didik sulit untuk melatih keterampilan
dalam melakukan perawatan dasar.
– Pendelegasian tugas terbatas
– Kelanjutan perawatan klien hanya sebagian
selama perawat penanggung jawab klien bertugas.
Functional Nursing
• Keperawatan fungsional (functional nursing)
dilakukan dengan tiap perawat bekerja
berdasarkan tugas spesifik dan bersifat teknis .
• Kelebihan
– Sistem fungsional yaitu secara administratif sangat
efisien karena setiap perawat mendapat tugas yang
spesifik untuk sejumlah pasien dan mudah dilakukan
serta tidak membingungkan.
– Perawat terampil untuk tugas / pekerjaan tertentu
– Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat
setelah selesai melaksanakan tugas
– Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga
yang kurang berpengalaman u/satu tugas sederhana.
– Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf
atau peserta didik yang praktik untuk keterampilan
tertentu.
• Kelemahan
– Sistem ini tidak memungkinkan klien untuk
menerima asuhan keperawatan secara holistik dan
manusiawi dengan keunikan kebutuhan tiap klien
sehingga sulit untuk memuaskan klien.
– Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau tidak
total sehingga proses keperawatan sulit dilakukan.
– Apabila pekerjaan selesai perawat cenderung
meninggalkan klien dan melakukan tugas
keperawatan.
⁻ Perawat dengan kompetensi profesional
cenderung merasa bosan dan tidak dapat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan klien
⁻ Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan
sulit diidentifikasi kontribusinya terhadap
pelayanan klien.
⁻ Perawat melihat asuhan keperawatan
sebagai keterampilan saja.
Team Nursing
• Kelebihan
– Sistem ini adalah mengusahakan peningkatan kepuasan
pasien dan staf perawat pada batas efisiensi biaya.
– Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan
interpersonal
– Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif.
– Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
– Konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat ditekan
melalui rapat tim, cara ini efektif untuk belajar.
– Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim
yang berbeda-beda dengan aman dan efektif.
• Kelemahan
– Memungkinkan terjadinya keterlambatan tindakan
– Terjadi salah komunikasi, pendelegasian dilakukan
secara bertingkat, dan tanggung jawab tim sukar
diterjemahkan
– Perawat yang belum terampil dan belum
berpengalaman selalu tergantung atau berlindung
kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
– Akuntabilitas dalam tim kabur.
Primary Nursing
• Keperawatan primer (primary nursing)
merupakan pendekatan yang memungkinkan
perawat untuk bertanggung jawab dan
bertanggung gugat terhadap klien mulai dari
masuk hingga keluar dari rumah sakit
• Kelebihan
– sistem ini adalah berfokus pada kebutuhan klien
yang memberikan otonomi kepada keperawatan dan
kesinambungan asuhan.
– Model praktik keperawatan profesional dapat
dilakukan atau diterapkan.
– memungkinkan asuhan keperawatan yang
komprehensif
– Memungkinkan penerapan proses keperawatan
– Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
– Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga
menerima asuhan keperawatan.
• Kelemahan
– Sistem keperawatan primer hanya dapat dilakukan
oleh perawat dengan kemampuan profesional dan
biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain
Case Management
• Menagemen kasus, yaitu suatu sistem pemberian
asuhan klien yang berfokus pada pencapaian
keberhasilan klien dengan menggunakan waktu
dan sumber secara efisien dan efektif.
• Sistem ini adalah pemberian, koordinasi dan
pemantauan pelayanan kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan klien melalui pendekatan
multidisiplin pada semua tatanan dan rentang
pelayanan kesehatan.
Pro ACT (Profesionally Advanced Care Team
Model)
• Faktor utama penerapan model ini adalah
kurangnya tenaga keperawatan yang terjadi
akibat berbagai faktor antara lain kesempatan
penghasilan yang baik, perubahan sistem
finansial dan kurangnya tenaga lulusan
perawat.
• Gambaran utama dari model ini adalah :
– Memaparkan dua peran perawat profesional yaitu
sebagai perawat primer dan manajer asuhan klinis
( clinical care manager)
– Peran manajer asuhan klinis memungkinkan
manajemen klinis dengan kualitas tinggi.
– Mendayagunakan tenaga setara DIII dan SPK
untuk memberikan asuhan keperawatan langsung.
– Perluasan pelayanan dukungan klinis dan non
klinis pada unit rawat untuk mengurangi tenaga
keperawatan, melakukan tugas non keperawatan
serta lebih meningkatkan pelayanan berfokus
pada pasien.
• Dalam model ini ditegas fungsi :
– Menajer asuhan klinik
– Perawat Primer
– Perawat pelaksana
• Manajer asuhan klinik bertanggung jawab :
– Mengelola asuhan / pelayanan pasien yang
dirawat melalui koordinasi pelayanan yang
dilakukan dengan dokter, staf keperawatan dan
tenaga kesehatan lain.
– Memastikan bahwa hasil asuhan terhadap pasien
dicapai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
– Melengkapi pengkajian tahap lanjutan terhadap
kemampuan dan kebutuhan pasien dan
keluarganya sebelum dirawat.
– Bertindak sebagai contoh peran dan memberikan
pengarahan klinis serta dukungan kepada perawat
primer.
⁻ Bertanggung gugat selamat 24 jam kepada
pasien yang berada dibawah pengawasannya.
⁻ Mengkaji perkembangan pasien melalui
mobilisasi sumber dan tindakan yang
diperlukan
⁻ Merencanakan pemulangan dan fasilitas
penyuluhan untuk menyiapkan pasien pulang
• Perawat primer bertanggung jawab :
– Mengelola asuhan keperawatan primer pasien
selama dirawat di rumah sakit
– Mengkaji, merencanakan dan mengevaluasi
asuhan keperawatan kepada pasien dan berperan
serta secara langsung maupun tidak langsung
dalam memberikan pelayanan.
– Berkonsultasi denga menager asuhan klinis
mengenai kondisi dan masalah pasien
sebagaimana diperlukan.
⁻ Mengkaji pasien yang berada didalam
pengawasan selama shift dinas, menetapkan
prioritas dan rencana asuhan, serta
mendelegasikan pekerjaan kepada perawat
pelaksana dan pembantu perawat sesuai
kebutuhan.
⁻ Menyiapkan pasien dan keluarganya untuk
pemulangan.
• Perawat Pelaksana
– Membantu melaksanakan fungsi keperawatan di
bawah pengawasan perawat profesional dalam
memberikan asuhan keperawatan baik langsung
maupun tidak langsung untuk
mengimplementasikan rencana asuhan
keperawatan pada saat perawat primer tidak ada
di tempat.
– Memberikan masukan kepada perawat primer
tentang rencana asuhan keperawatan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai