Anda di halaman 1dari 36

KEBUTUHAN DASAR PEMENUHAN NUTRISI

Dosen Pengampu : Ns. Erni Forwaty, S. Kep, M. Kep

Oleh :

SUCI RAHMAYATI

P032014401037

D3 Keperawatan Tinggkat 1A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

PRODI D3 KEPERAWATAN

KOTA PEKANBARU

TP. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafaatnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


dan sehat, sehingga makalah yang berjudul “Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Nutrisi” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Dasar. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi
bagi masyarakat.

Penulis menyadari makalah berjudul “Pemenuhan Kebutuhan Dasar


Nutrisi” ini masih banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan.
Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, 22 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORITIS.........................................................................2

A. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan.......................................................2


B. Macam Nutris dan Fungsinya....................................................................13
C. Status Gizi.................................................................................................23
D. Perhitungan Food Recall...........................................................................27

BAB III PENUTUP.............................................................................................29

A. Kesimpulan...............................................................................................29
B. Saran.........................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................31

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Sistem Pencernaan.................................................................................2

Tabel 2.2 Mulut.....................................................................................................3

Tabel 2.3 Faring.....................................................................................................4

Tabel 2.4 Esofagus................................................................................................5

Tabel 2.5 Lambung................................................................................................6

Tabel 2.6 Usus Halus.............................................................................................7

Tabel 2.7 Usus Besar.............................................................................................9

ii
Tabel 2.8 Umbai Cacing........................................................................................9

Tabel 2. 9 Rektum dan Anus.................................................................................10

Tabel 2. 10 Pankreas..............................................................................................11

Tabel 2.11 hati.......................................................................................................12

Tabel 2. 12 Kandung Kemih.................................................................................13

Daftar Gambar

Tabel 3.1 Klasifikasi IMT.....................................................................................24

Tabel 3. 2 Food Recall...........................................................................................28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
karena memiliki peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan, (Enggel Bayu Pratama, 2018). Nutrisi adalah zat gizi yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam
tubuh untuk menerima makanan atau bahan dari lingkungan hidupnya yang
digunakan untuk aktivitas penting dalam tubuh dan mengeluarkan zat sisanya.
Kekuragan nutrisi adalah suatu keadaan yang tidak baik-baik saja, tapi dapat
mengakibatkan beresiko menurunkan berat badan karena ketidakcukupan nutrisi
pada saat metabolisme, (Erlin Kurnia, 2016).
Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia, namun
jumlah nutrisi yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan karakteristik,
seperti jenis kelamin, usia, aktivitas, dan lain-lain. Nutrisi erat kaitannya dengan
intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan
kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang
buruk bagi tubuh tiga kali sehariselama puluhan tahun akan menjadi racun yang
menyebabkan penyakit dikemudian hari, (Yuliana Nurannisa, 2018).
Berdasarkan uraian tersebut melalui makalah ini maka penulis
menjelaskan mengenai pemenuhan kebutuhan daar nutrisi dan menjelaskan
anatomi sistem yang terkait pemenuhan kebutuhan dasar nutrisi serta berbagai
cara yang bisa dilakukan untuk penghitungan status gizi atau nutrisi dalam tubuh.

B. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi sistem pencernaan.
2. Mengetahui dan memahami macam-macam nutrisi dan fungsinya.
3. Mengetahui dan memahami status nutrisi.
4. Mengetahui dan memahami riwayat diet (Food Recall).

1
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan


1. Pengertian Sistem Penernaan

Gambar 2.1 Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh, (Washudi, 2016).
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, hati, pankreas,
dan kantung empedu. Saluran pencernaan adalah serangkaian organ yang
bergabung dari mulut ke anus. Organ yang membentuk saluran pencernaan
adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus/kecil, usus besar, dan
anus. Organ aksesoris atau tambahannya adalah hati, pankreas dan kantong
empedu, (Ardhina Nugrahaeni, 2020).

2. Proses Sistem Pencernaan


Proses pada sistem pencernaan terdiri dari 4 proses, (Diyono,
2016) adalah sebagai berikut :

2
a. Ingesti (Menelan/memakan)
Yaitu proses memasukan makanan ke dalam mulut, mengunyah, dan
menelanya ke dalam lambung melalui esofagus.
b. Digesti (Mencerna)
Adalah proses mengubah bentuk makanan yang kasar menjadi lebih
halus atau mengubah makanan yang kasar yang tidak dapat di
absorbsi.
c. Absorbsi (Penyerapan)
Adalah proses penyerapan (absorbsi) zat-zat gizi melalaui vili usus
kedalam vaskuler dan kemudian ditransport sampai tingkat sel.
d. Elimasi
Adalah proses pengeluaran zat sisa makanan yang tidak diabsorbsi
melalui mekanisme defekasi atau berak (BAB).

3. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan


a. Mulut

Gambar 2. 2 Mulut
Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan
dan air. Mulut merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap
yang berakhir di anus. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem
pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir,
(Washudi, 2016).
Didalam mulut terdapat saliva yang menghasilkan 2 enzim
pencernaan yaitu enzim amilase (berfungsi mengubah amilum/glukosa
menjadi maltosa) dan enzim lipase (mengubah lemak menjadi asam
amino). Peran kedua enzim ini sangat sedikit karena sesorang jarang

3
mengunyah makanan dalam waktu yang sama dan langsung menelan.
Ciri yang muda dipahami ketika enzim amilase bereaksi adalah adanya
perubahan dari rasa tawar memunculkan rasa yang manis, (Diyono,
2016).

b. Faring (Tenggorokan)

Gambar 2.3 Faring


Faring atau tenggorokan berperan dalam sistem pernapsan dan
pencernaan. Tenggorokan menerima makanan dan udara dari mulut.
Pada saat memasuki faring kontraksi otot tidak sadar menutupi saluran
pernapasan, (Ardhina Nugrahaeni, 2020). Bagian-bagian faring terdiri
dari 3 bagian yaitu :
1) Pars Nasalis, bagian yang sejajar dengan hidung, bagian ini
dilapisi oleh lapisan mukosa yang berlipat ditemukan jaringan
limfoit. Bagian ini terdapat Tonsila Pharingea yang pada anak
kecil disebut amandel yang berfungsi untuk pertahanan terhadap
infeksi.
2) Pars Oralis, yaitu bagian sejajar dengan mulut, dibagian samping
terdapat Tonsila Palatina berperan penting mencegah masuknya
kuman melalui mulut.
3) Pars Laringea, bagian yang sejajar laring, disebelah depannya
terdapat epiglotis yang berfungsi menutup laring pada waktu
menelan.

4
Tekak terdiri dari
1) Nasofaring
Bagian superior bagian yang sejajar dengan hidung, pada
nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan
ruang gendang telinga. Saluran ini disebut dengan Tuba Auditiva
Eustachius.
2) Orofaring
Adalah bagian media bagian yang sejajar dengan mulut. Bagian
ini berbatas kedepan sampai diakar lidah
3) Laringo faring atau faring laringeal.
Adalah bagian inferior bagian yang sejajar dengan laring.
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung.
Dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak
berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang
disebut ismus fausium, (Washudi, 2016).

c. Esofagus (Tenggorokan)

Gambar 2.4 Esofagus


Kerongkongan adalah muscular tube yang menghubungkan faring
dengan lambung. Panjangnya sekitar 25,4 cm (10 inc). Terletak di
poetrior trakea dalam posisi kolap pada saat menelan. Untuk memasuki
perut esofagus menembus diafragma melalui lubang yang disebut hitus
esofagus, (Ardhina Nugrahaeni, 2020). Dalam keadaan normal esofagus
dalam keadaan kontraksi kecuali pada waktu menelan. Lapisan mukosa
yang melapisi esofagus bersifat alkali dan tidak tahan asam lambung.
Mukus yang melapisi esofagus berfungsi mempermudah jalannya

5
makanan dan melindungi mukosa dari cidera akibat zat kimia,
(Washudi, 2016).
Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan
proses peristaltik. Gerak peristaltik kerongkongan meliputi gerakan
melebar, menyempit, bergelombang, dan meremas-remas agar makanan
terdorong ke lambung. Di kerongkongan, zat makanan tidak mengalami
pencernaan. Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang
belakang, (Heni Puji Wahyuningsih, 2017). Esofagus memiliki 2
sfingter, (Ardhina Nugrahaeni, 2020) adalah sebagai berikut :
1) Sfingter esofagus bagian atas
Adalah sfingter yang kontinu dengan konstriktor faring ionferior,
mengendalikan pergerakan makanan dari faring ke esofagus.
2) Sfingter esofagus bagian bawah
Saat makanan mencapai lambung, maka sfingter ini relaks dan
membiarkan makanan masuk ke perut. Sfingter ini biasanya tetap
tertutup agar menjaga makanan tidak yang sudah ditelan tidak
keluar kembali ke kerongkongan.

d. Lambung

Gambar 2. 5 Lambung
Lambung terletak di oblik dari kiri ke kanan menyilang di
abdomen atas tepat dibawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung
berbentuk tabung – j, dan bila penuh berbentuk advokat raksasa.
Kapasitas normal lambung adalah 1-2 liter, (Diyono, 2016). Lambung
terdiri dari 3 daerah ialah sebagai berikut :

6
1) Kardiak,yaitu bagian lambung yang paling pertama untuk tempat
masuknya makanan dari kerongkongan (esofagus).
2) Fundus, yaitu bagian lambung tengah yang berfungsi sebagai
penampung makanan serta proese pencernaan secara kimiawi
dengan bantuan enzim.
3) Pilorus, yaitu bagian lambung terakhir yang berfungsi sebagai
jalan keluar makanan menuju usus halus, (Heni Puji
Wahyuningsih, 2017).
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi
secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim,
(Washudi, 2016). Lambung memiliki 2 fungsi yaitu fungsi motorik dan
fungsi pencernaan dan sekresi, (Diyono 2016) adalah sebagai berikut :
1) Fungsi motorik
 Fungsi reservoir : menyimpan makanan yang kemudian dicerna
sedikit demi sedikit dan bergerak ke saluran cerna.
 Fungsi mencampur : memecahkan makanan menjadi partikel
kecil dan mencampurkan dengan getah lambung.
 Fungsi pengosongan lambung : diatur oleh pembukaan sfingter
pilorus
2) Fungsi
 Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL
 Simtesis dan pelepasan gastrin
 Sekresi faktor intrisik memungkinkan absorbsi vit. B12

e. Usus Halus

Gambar 2. 6 Usus halus

7
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Panjang 6 meter dimulai
dari Pylorus sampai dengan Illiocecal. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak. Fungsi Usus Halus adalah: sebagian
besar (85%) digesti dan absorbsi, menyempurnakan pencernaan maltosa
menjadi glukosa, pepton menjadi polipeptida/asam amino dan lemak
menjadi gliserin dan asam lemak, (Washudi, 2016). Usus halus terdiri
dari 3 bagian yaitu sebagai berikut :
1) Doudenum (usus 12 jari)
Panjangnya sekitar 25 cm, berbentuk melengkung kekiri seperti
sepatu kuda. Pada cekungan terdapat pankreas, terdapat papila
peyery tempat bermuaranya saluran empedu dan pankreas yaitu 20
cm dari pilorus. Doudenum merupakan bagian yangdekat dari
lambung, tapi harus tetap netral dari asam lambung, (Diyono,
2016).
2) Jejenum
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar”
dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa
Latin, jejunus, yang berarti “kosong”. Pada orang dewasa, panjang
seluruh usus halus antara 2-8 meter, di mana 1-2 meter adalah
bagian usus kosong. Permukaan dalam usus kosong berupa
membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas
permukaan dari usus, (Heni Puji Wahyuningsih, 2017).
3) Ileum
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus
halus. Pada sistem pencernaan manusia illeum memiliki panjang
sekitar 2-4 meter dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8

8
(netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu, (Heni Puji Wahyuningsih, 2017).

f. Usus besar

Gambar 2. 7 Usus besar


Usus besar adalah bagian terminal dari saluran pencernaan. Fungsi
utama organ ini adalah untuk menyelesaikan penyerapan nutrisi dan air,
mensitesis vitamin tertentu, serta untuk membentuk, menyimpan, dan
menghilangkan kotoran tubuh, (Ardhina Nugrahaeni, 2020). Usus besar
terdiri dari tiga bagian yaitu bagian naik (ascending), mendatar
(tranverse), dan menurun (descending). Pada usus besar tidak terjadi
pencernaan. Semua sisa makanan akan dibusukkan dengan bantuan
bakteri E. coli dan diperoleh vitamin K, (Heni Puji Wahyuningsih,
2017).

g. Umbai Cacing

3. 8 Umbai cacing

9
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus
buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai
cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan
membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi
rongga abdomen).
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam
orang dewasa, umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa
bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap,
lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di
pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum, (Washudi,
2016).

h. Rektum dan Anus

Gamnar 2. 9 Rektum dan anus


Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika
kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul
keinginan untuk buang air besar (BAB).
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter.

10
Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar
– BAB), yang merupakan fungsi utama anus, (Heni Puji Wahyuningsih,
2017).

i. Pankreas

Gambar 2.10 Pankreas


Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua
fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa
hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1) Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2) Pulau pankreas, menghasilkan hormon, (Washudi, 2016).
Pankreas mengsekresikan larutan berupa bikarbonat dan kalium
biokarbonat, biokarbonat mensterilisasi Chyme yang sangan asam yang
baru datang dari doudenum dari lambung. Enzim-enzim pangkreas
membantu mencerna protein ( tripsin, kemotripsin, elastase) dan lemak
(lipase, kalipase, enterase), (Diyono, 2016).

11
j. Hati

Gambar 2. 11 Hati
Hati atau hepar terdiri dari 2 lobus kanan dan kiri yang mempunyai
2 vaskularisasi besar yaitu vena portae sebagai tempat mengumpulkan
cairan vena usus dan arteri hepatka yang berfungsi sebagai penyuplai
nutrisi untuk hati. Fungsi hepar pada istem perncernaan pada adalaha
dengan memproduksi empedu yang mengandung air, garam empedu,
kolestrol, bilirubin, glukonat, dan asam anorganik, (Diyono, 2016).

k. Kandung empedu

Gambar 2. 12 Kansung empedu


Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang
dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang
kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap -
bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan
empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan
usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi
penting yaitu:

12
1) Membantu pencernaan dan penyerapan lemak.
2) Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah
merah dan kelebihan kolesterol, (Washudi, 2016).

B. Macam – Macam Nutrisi dan Fungsinya


1. Karbohidrat
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen(O). Karbohidrat banyak terdapat pada
tumbuhan dan binatang. Pada tumbuhan sintesis CO2 + H2O akan
menghasilkan amilum atau selulosa melalui proses fotosintesis. Sumber
karbohidrat adalah nasi/ beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu,
jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, (Ida Mardalena,
2016). Jenis karbohidrat terbagi 3 (Pipit Festy, 2018) adalah sebagai
berikut :
a) Monosakarida
Merupakan gula yang paling sederhana dan tidak dapat di hidrolisis
menjadi sederhana lagi. Contonhya glokosa dan fruktosa.
b) Oligosakarida
Merupakan polimer monosakarida yang terdiri dari 2 sampai 10
monosakarida dan pada umumnya bersifat larut air. Contoh nya
adalaha maltosa, sukrosa dan laktosa.
c) Polisakarida
Merupakan serangkaian monosakarida yang membentuk polimer
ikatan glikosidik rantai panjang dan membentuk molekul baru.
Contohnya : untuk penguat tekstur ( selulosa, hemiselulosa) dan
sebagai sumber energi ( pati, glokogen, dan dekstrin).
Fungsi karbohidrat, (Ida Mardalena, 2016) adalah :
a) Sebagai sumber energi
b) Sebagai pemberi rasa manis pada makanan
c) Sebagai penghemat protein
d) Sebagai pengatur metabolisme emak

13
e) Membantu pengeluaran feses

2. Lemak
Lemak atau lipid adalah senyawa organik yang larut dalam pelarut
non polar seperti etanol, kloroform dan benzena, tetapi tidak larut dalam
air, (Ida Mardalena, 2016). Tetapi lemak dapat larut dalam pelarut organik
seperti ester, benzena, dan klorofom. Seperti halnya dengan karbohidrat
lemak juga mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan Oksigen (O)
tetapi jumlah Oksigen lebih kecil, (Pipit Festy, 2018). Secara klinis lemak
yang penting bagi tubuh adalah :
a) Kolestrol
Merupakan komponen utama pada struktur sel dan merupakan
komponen utama sel syaraf dan otak. Kolestrol merupakan bahan
perantara untuk membentuk sejumlah komponen penting seperti
vitamin D (mempertahankan tulah sehat dan kuat).
b) Trigli serida (lemak netral)
Adalah suatu ester gliserol, terbentuk dari 3 asam lemak dan
gliserol. Fungsi trigliserida adalah sebagai zat energi.
c) Fosfolipid
Merupakan gabungan fosfat dan lipid, (Pipit Festy, 2018).
Fungsi lemak dalam tubuh, (Ida Mardalena, 2016) adalah sebagai
berikut :
a) Lemak sebagai bahan bakar
b) Memasok asam lemak esensial
c) Lapisan bantalan manusia
d) Penyekat tubuh,
e) Melumasi jaringan tubuh
f) Tubuh manusia membuat minyak di dalam kelenjar sebasea.
g) Lemak merupakan bentuk energi terkonsentrasi yang memberikan
kalori sebesar 9 kal/gram – dua kali jumlah kalori yang dihasilkan
oleh karbohidrat dan protein.

14
h) Memberdayakan vitamin, Lemak dalam makanan mempermudah
penyerapan vitamin larut lemak A, D, E dan K.

3. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa yunani yang berarti paling
utama. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptda. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen terkadang sulfur, (Vilda
Ana Varia Setyawati, 2018). Asam amino berdasarkan jumlah gugus asam
(karboksil) dan basa (amino) dapat diklasifikasikan :
a) Asam amino netral yaitu asam amino yang mengandung satu gugus
asam dan satu gugus amino.
b) Asam amino asam (rantai cabang asam) yaitu asam amino yang
mempunyai kelebihan gugus asam diibanding gugus basa.
c) Asam amino basa (rantai cabang basa) yaitu asam amino yang
mempunyai kelebihan gugus asam basa.
d) Asam amino yang mengandung nitrogen imino pengganti gugus
amino primer dinamakan asam imino, (Ida Mardalena, 2016).
Makanan yang sumber protein adalaha telur, ikan, daging dan
kacang-kacangan. Fungsi protein dalam tubuh (Pipit Festy, 2018 ) adalah
sebagai berikut :
a) Pertumbuhan dan pemeliharaan
b) Berperan dalam berbagai sekresi tubuh
c) Mengatur keseimbangan air
d) Mengatur netralitas jaringan tubuh
e) Membantu pembentukan anti bodi
f) Berperan dalam transport gizi
g) Sumber energi.

15
4. Vitamin
Vitamin adalah senyawa yang diperlukan untuk kehidupan,
walaupun dalam jumlah yang kecil untuk melakukan metabolisme, tetapi
vitamin tidak dapt dibentuk sendiri oleh hewan, (Vilda Ana Veria
Setyawati, 2018). Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari
karbon, hidrogen, oksigen, dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil agar metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan berjalan normal. Jenis nutrien ini merupakan zat-zat
organik yang dalam jumlah kecil ditemukan pada berbagai macam
makanan. Vitamin tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi, (Ida
Mardalena, 2016).
Klasifikasi vitamin terdiri dari 2 jenis, (Ida Mardalena, 2016)
adalah sebagai berikut :
a) Vitamin larut dalam lemak
1) Vitamin A
Sumber-sumber vitamin A, β –karoten merupakan
precursor vitamin A. Zat ini merupakan pigmen kuning yang
terdapat pada banyak tanaman, khususnya yang berwarna kuning,
merah atau hijau gelap, hewan, termasuk manusia, dapat
mengkonversikan karoten pada makanannya menjadi vitamin A.
Vitamin A terdapat pada tomat dan wortel, serta buah-
buahan terutama yang berwarna kuning seperti mangga. Sifat
vitamin A umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali.
Tetapi mempunyai sifat yang mudah teroksidasi oleh udara dan
akan rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar
dan lemak yang sudah tengik. Fungsi vitamin A adalah :
 Daya penglihatan malam.
 Jaringan epitel yang sehat
 Pertumbuhan gigi dan tulang yang normal
2) Vitamin D
Vitamin D tergolong vitamin yang mudah larut dalam
lemak dan merupakan prahormon jenis sterol. Vitamin D

16
merupakan kelompok senyawa sterol yang terdapat di alam,
terutama pada hewan, tetapi juga ditemukan di tumbuhan maupun
ragi. Sifat-sifat Vitamin D, kholekalsiferol tidak larut dalam air,
larut dalam larutan organik dan minyak tumbuh-tumbuhan.
Vitamin D terdapat pada telur, mentega serta ikan yang
berlemak (seperti ikan Cod). Vitamin D berfungsi dalam
homeostasis kalsiumfosfor bersama-sama dengan parathormon
dan calcitonin. Berperan sebagai kofaktor bagi enzim-enzim,
seperti lipase dan ATP-ase.
3) Vitamin E
Dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan
perkembangan vitamin E merupakan salah satu faktor yang larut
dalam lemak. Vitamin E murni tidak berbau dan berwarna.
Vitamin E rusak apabila bersentuhan dengan minyak tengik, timah
dan besi. Sifat vitamin E yang larut dalam lemak, membuat
vitamin E tidak rusak karena pemasakan dengan air.
Sumber vitamin E yaitu: minyak gandum/jagung, sayuran,
hati, telur, mentega, susu, daging, dan terutama dari tauge. Minyak
kelapa dan zaitun mengandung sedikit vitamin E. Buah-buahan
yang mengandung vitamin E meliputi: alpukat, biji bunga
matahari, tomat. Fungsi lemak adalah sebagai berikut :
 Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel
 Sintesis DNA
 Merangsang reaksi kekebalan
 Mencegah penyakit jantung coroner
 Mencegah keguguran dan sterilisasi
 Mencegah gangguan menstruasi
4) Vitamin K
Pada tahun 1939 vitamin larut lemak yang dinamakan
vitamin K (dari koagulation) berhasil diisolasi. Faktor ini
merupakan kelompok senyawa yang terdiri atas filokinon yang

17
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan menakinon yang terdapat
dalam minyak ikan dan daging.
Vitamin ini tidak rusak oleh cara memasak biasa termasuk
memasak dengan air. Vitamin K tidak tahan terhadap alkali dan
cahaya. Fungsi Vitamin K sejak lama fungsi vitamin K yang
diketahui adalah dalam pembekuan darah, Vitamin K ternyata
merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu
protein berupa asam glutamat.
b) Vitamin larut dalam air
1) Vitamin B kompleks
 Vitamin B1 (Tiamin)
Sumber: Nasi, roti, sereal, tepung terigu, makanan laut seperti
udang, kepiting atau kerang. Fungsi mengubah zat karbohidrat
dalam makanan menjadi energi.
 Vitamin B2 (Riboflavin)
Sumber: Susu, keju, ayam, brokoli, bayam, jamur. Fungsi
menjaga kesehatan mata dan kulit
 Vitamin B3 (Niasin)
Sumber: Padi-padian, kacang-kacangan, daging sapi, jamur.
Fungsi untuk kesehatan kulit, meningkatkan nafsu makan,
memperbaiki sistem pencernaan serta membantu mengubah
makanan menjadi energi.
 Vitamin B5 (Pantothenic Acid)
Sumbernya Ayam, ikan sarden, alpukat, semangka. Fungsi
bersama-sama dengan jenis vitamin B lainnya, vitamin B5
berguna dalam proses pemecahan lemak, protein, karbohidrat
menjadi energi. Manfaat lainnya adalah untuk pembentukan
sel darah merah dan membuat vitamin.
 Vitamin B6 (Piridoksin)
Sumber: Daging unggas, ikan, sapi, kentang, tomat, pisang,
buah yang berwarna ungu dan sayuran hijau. Fungsi
diperlukan dalam proses asam amino dan lemak.

18
 Vitamin B7 (Biotin)
Sumber: Daging ikan salmon, telur, susu, sereal, pisang dan
kacang tanah. Fungsi membantu dalam proses pemecahan
lemak, protein menjadi energi yang akan digunakan oleh
tubuh.
 Vitamin B9 (Folat)
Sumber: Susu dan produk olahan susu, bit, hati, melon dan
sayuran berdaun hijau. Fungsi bertugas agar sel-sel pada
tubuh berkembang dengan benar, membentuk sel darah merah
dan mencegah kerusakan saraf pada janin.
 Vitamin B12 (Kobalamin)
Sumbernya daging sapi, daging ikan, hati, telur, susu, kedelai
dan rumput laut. Fungsi mengubah karbohidrat, protein dan
lemak menjadi energi, menjaga sel darah merah tetap sehat,
melindungi sel saraf, mencegah penyakit jantung, dan
mencegah penyusutan otak yang dapat menyebabkan daya
ingat menurun.
2) Vitamin C
Sumbernya : Sayur-sayuran seperti brokoli, kembang kol, kubis,
dan paprika merah,cabai rawit, bayam mentah, sawi, seledri dan
mentimum. SifatVitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut
dalam air. Dalam keadaan kering, vitamin C cukup stabil, tetapi
dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan
dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Fungsi
vitamin C adalah sebagai berikut :
 Sintesis
 Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin
 Absorpsi dan metabolisme besi
 Absorpsi kalsium
 Mencegah infeksi
 Mencegah kanker dan penyakit jantung.

19
5. Air
Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, 55-60% dari
berat badan orang dewasa atau 75% pada bayi merapan cairan tubuh.
Semakin bertambah umur cairan tubuh semakin berkurang, dan cairan
tubuh laki-laki lebih banyak dari wanita karena kandungan otot tubuh
lebih banyak begitu juga dengan atlet. Cairan tubuh merupakan media
semua reaksi kimia di dalam sel. Fungsi airdalam tubuh adalah sebagai
berikut :
a) Pelarut dan alat angkut zat-zat gizi
b) Katalisator dalam berbagai reaksi biologik
c) Fasilitator pertumbuhan
d) Pengatur suhu tubuh
e) Peredam benturan organ-organ tubuh.

6. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan
penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan
organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral merupakan
komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Fungsi mineral
seara umum adalah ebagai berikut:
a) Sebagai kompenen utama tubuh (structural element)
b) Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan
c) Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon
d) Mineral sangat berperan pada beberapa elemen struktur tubuh
e) Mineral juga membantu mengatur berbagai proses dalam tubuh
Mineral terbagi dua yaitu :
a) Mineral makro
yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100
mg sehari. Mineral makro terdiri dari :
1) Kalsium (Ca)
Merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh yaitu
sekitar 1,5 – 2 % dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih

20
1 kg. Dari jumlah tersebut 99% terdapat di jaringan keras yaitu
tulang dan gigi. Fungsi mineral :
 Mengatur pembekuan darah
 Pembentukan tulang dan gigi
 Memelihara irama jantung
 Permeabilitas membran
 Pertumbuhan dan kontraksi otot
2) Clorida (Cl)
Merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor merupakan 0,15
% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi di dalam cairan
serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung, dan
pancreas. Bila berekasi dengan natrium dan hydrogen, akan
membentuk klor bermuatan negative (Cl-). Fungsi utama dari
klorida yaitu keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa dan
tekanan osmotik.
3) Magnesium
Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun.
Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan yaitu untuk
pernafasan. Fungsi utama magnesium yaitu keseimbangan asam
basa, metabolism, sintesis protein, relaksasi otot, respirasi sel dan
tranmisi impuls saraf
4) Fosfor
Merupakan mineral kedua terbanyak di tubuh yaitu 1% dari berat
tubuh. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai
garam kalsium fosfat yang tidak dapat larut sehingga memberi
kekuatan dan kekakuan pada tulang. Sebagai fosfolpid, fosfor
merupakan komponan struktur dinding sel. Fungsi utama dari
fosfor adalah pembentukan tulang dan gigi, pertumbuhan dan
perbaikan sel.
5) Kalium
kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan
asam basa. kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak

21
reaksi biologi, terutama dalam metabolisme energi dan sintetis
glikogen dan protein.
6) Natrium
Merupakan kation utama dalam cairan ekstraselular 35-40%
natrium ada di dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama
seperti caian empedu dan pankreas, mengandung banyak
natrium.Natrium mempunyai fungsi utama yaitu pemeliharaan
kadar cairan sel, kontraksi otot, kesimbangan asam basa,
permeabilitas sel, fungsi otot, tranmisi impuls saraf.
7) Sulfur
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin
tiamin dan biotin, serta asam amino metionin dan sistein. Sulfur
terutama terdapat didalam tulang rawan kulit, rambut,dan
kuku,yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.
Fungsi utama dari sulfur yaitu sintesis kalogen, pembentukan
vitamin B, metabolisme enzim dan energi, pemekuan darah.
b) Mineral mikro
Mineral Mikro yaitu kebutuhannya kurang dari 100 mg sehari.
Terdiri dari :
1) Kobalt
Kobalt merupakan konstituen vitamin B12 yang diperlukan bagi
perkembangan normal sel-sel darah merah.
2) Tembaga
Ternyata bersama-sama zat besi diperlukan untuk mempercepat
kesembuhan dari anemia pada bayibayi salh gizi dikalangan
masyarakat yang menjadi miskin, dimana pemberian makanan
bayi tergantung hanya pada susu sapi dan sereal.
3) yodium
Merupakan konstituen hormon thyroxine (tiroksin), yaitu hormon
yang disekresikan oleh kelenjar tiroid.

22
4) Besi
Merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam
tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam
tubuh manusia dewasa.
5) Seng
Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng di dalam tubuh. Sng terdapat
di dalam hati, pancreas,spermatozoa, kulit, rambut dan kuku. Seng
mempunyai beberapa fungsi, antara lain : untuk penyembuhan
luka dan luka bakar, membantu pencernaan karbohidrat,
membantu metabolism dalam tubuh, meningkatkan fungsi kelenjar
prostat.

C. Status Gizi
1. Defenisi Status Gizi
Nutritional status (status gizi) adalah keadaan yang diakibatkan
oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan
zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Setiap individu
membutuhkan asupan zat gizi yang berbeda antarindividu, hal ini
tergantung pada usia orang tersebut, jenis kelamin, aktivitas tubuh dalam
sehari, berat badan, dan lainnya, (Netty Thamaria, 2017).
Status gizi seseorang tergantung dari asupan gizi dan
kebutuhannya, jika antara asupan gizi dengan kebutuhan tubuhnya
seimbang, maka akan menghasilkan status gizi baik. Kebutuhan asupan
gizi setiap individu berbeda antarindividu, hal ini tergantung pada usia,
jenis kelamin, aktivitas, berat badan ,dan tinggi badan.
Kelebihan asupan gizi dibandingkan dengan kebutuhan akan
disimpan dalam bentuk cadangan dalam tubuh. Misal seseorang yang
kelebihan asupan karbohidrat yang mengakibatkan glukosa darah
meningkat. Sebaliknya seseorang yang asupan karbohidratnya kurang
dibandingkan kebutuhan tubuhnya, maka cadangan lemak akan diproses
melalui proses katabolisme menjadi glukosa darah kemudian menjadi
energi tubuh. Kekurangan asupan gizi dari makanan dapat mengakibatkan

23
penggunaan cadangan tubuh, sehingga dapat menyebabkan kemerosotan
jaringan, (Netty Thamaria, 2017).

2. Perhitungan Status Gizi Menggunakan IMT (Indeks Masa Tubuh)


Indeks massa tubuh (IMT) adalah metode yang murah, mudah dan
sederhana untuk menilai status gizi pada seorang individu, namun tidak
dapat mengukur lemak tubuh secara langsung. Pengukuran dan penilaian
menggunakan IMT berhubungan dengan kekurangan dan kelebihan status
gizi. Gizi kurang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit infeksi dan
gizi lebih dengan akumulasi lemak tubuh berlebihan meningkatkan risiko
menderita penyakit degeneratif, (Adhitya Pradana, 2020).

Rumus menilai IMT :


IMT = Berat badan (Kg)
[Tinggi badan (m)]2

Kategori Kg/m2
BB kurang < 18.5
BB normal 18.5 - 22.9
Overweight 23.0 - 24.9
Obes I 25.0 - 29.9
Obes II > 30
Tabel 3. 1 Klasifikasi IMT
Contoh Perhitungan IMT
Seorang siswa bernama Suci Rahmayati memiliki tinggi 163 cm dan Berat
Badan 75 Kg, hitunglah IMT nya.

Diket :
BB : 75 Kg
TB : 163 cm : 1,63 m

Dit : IMT (Indeks Masa Tubuh)?

24
Jawab :
IMT = Berat badan (Kg)
[Tinggi badan (m)]2
= 75
(1,63)2
= 75
2,66
= 28,2
Jadi, Sataus gizi atau derajat IMT adalah Obesitas 1

3. Cara Penilian Status Gizi


a) Penilaian secara langssung
1) Antropometri
Digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein
dan energi (karbohidrat dan lemak). Kombinasi beberapa
parameter disebut Indeks Antropometri yang terdiri dari :
 Berat badan menurut umur (BB/U)
 Tinggi badan menurut umur (TB/U)
 Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
 Lingkar lengan atas menurut umur(LLA/U)
 Indeks Massa Tubuh (IMT)
2) Pemeriksaan klinis
Sebagai salah satu metode penilaian status gizi secara
langsung, secara umum terdiri dari dua bagian yaitu riwayat
medis / riwayat kesehatan merupakan catatan mengenai
perkembangan penyakit, serta pemeriksaan fisik, yaitu melakukan
pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki untuk melihat
tanda-tanda dan gejala adanya masalah gizi.

25
3) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui teknik inspeksi
atau periksa pandang, palpasi atau periksa raba, perkusi atau
periksa ketuk dan auskultasi atau pemeriksaan menggunakan
stateskop. Semua perubahan pada rambut, kulit, mata,mulut, lidah,
gigi, kelenjar tiroid, dll yang berhubungan dengan masalah gizi.
4) Biofisik
Penentuan status gizi dengan biofisik adalah melihat dari
kemampuan fungsi jaringan dan perubahan struktur. Tes
kemampuan fungsi jaringan meliputi kemampuan kerja dan energi
ekspenditure serta adaptasi sikap. Tes perubahan struktur dapat
dilihat secara klinis ( misalnya pengerasan kuku, pertumbuhan
rambut,dll) atau non klinis (misalnya radiologi).
b) Metode Tidak Langsung
1) Survei konsumsi makanan
Survei ini digunakan dalam menentukan status gizi
perorangan atau kelompok. Survei konsumsi makanan
dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan makan atau gambaran
tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat
kelompok, rumah tangga dan perorangan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
2) Pengukuran Faktor Ekologi
Gizi salah merupakan masalah ekolagi sebagai hasil yang
saling mempengaruhi dan interaksi beberapa faktor fisik, biologi,
dan lingkungan budaya. Faktor ekologi yang berhubungan dengan
malnutrisi ada enam kelompok yaitu, keadaan infeksi, konsumsi
makanan, pengaruh budaya, sosial ekonomi, produksi pangan, serta
kesehatan dan pendidikan.
3) Statistik Vital
Salah satu cara untuk mengetahui gambaran keadaan gizi di
suatu wilayah adalah dengan cara menganalisi statistik kesehatan,
(Ida Mardalena, 2016).

26
D. Perhitungan Food Recall
1. Defenisi Food Recall
food recall 24 jam adalah metode mengingat tentang pangan yang
dikonsumsi pada periode 24 jam terakhir (dari waktu tengah malam
sampai waktu tengah malam lagi, atau dari bangun tidur sampai bangun
tidur lagi) yang dicatat dalam ukuran rumah tangga (URT), (Sirajuddin,
2018).
2. Kelebihan food recall
Keuntungan menggunakan metode food recall 24 jam, (Sirajuddin,
2018) adalah sebagai berikut :
a) Dapat digunakan pada subyek yang buta huruf
b) Relatif murah dan cepat.
c) Dapat menjangkau sampel yang besar
d) Dapat dihitung asupan energy dan zat gizi sehari

3. Kelemahan Food Recall


Keterbatasan atau kelemahan metode food recall 24 jam,
(Sirajuddin, 2018) adalah sebagai berikut :
a) Sangat tergantung pada daya ingat subyek
b) Perlu tenaga yang trampil
c) Adanya The flat slope syndrome
d) Tidak dapat diketahui distribusi konsumsi individu bila digunakan
untuk keluar.

4. Penghitungan Food Recall

Nama SUCI RAHMAYATI


Jenis kelamin Perempuan
Berat Badan Ideal 56, 1 Kg
Kebutuhan kalori 1.928, 05 kkl
Kebutuhan protein 75, 75 gr

27
Waktu makan Menu makanan Bahan makanan Jumlah konsumsi Zat Gizi
URT Berat (gr) Kalori (kkl) Protein
(gr)
Pagi Nasi putih Beras 1 gelas 100 360, 9 6,7
Telur dadar 2 telur 2 butir 120 187, 2 15,2
Minyak goreng 4 sdt 20 173, 4 0
Sayur bening Bayam ½ mangkok 100 36 2,9
Selingan Snack Chitato 10 keping 60 124, 8 0, 470
Siang Nasi padang Beras 1 gelas 100 360, 9 6,7
Ayam bakar 1 potong 98 191 28,96
Sayur singkong ½ mangkok 50 16 1,83
Buah Jeruk 1 buah 100 47 0,94
Malam Nasi putih Beras 1/2 gelas 50 180,45 3,45
Telor ceplok Telor 1 butir 60 93,1 7,6
Minyak goreng 2 sdt 10 82, 6 0
Kecap Kecap 2 sdm 20 60 0
Selingan Snack Nextar 1 buah 14 15 1
Total 1.928, 05 75, 75
Seharusnya 1949, 9 58,1
Tabel 3. 2 Food Recall

28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemenuhan kebutuhan yang sangat
dasar dipenuhi karena sangat berperan penting dalam roses tumbuh dan kembang.
Nutrisi memiliki peran yang penting bagi tubuh manusia. Dalam pemenuhan
nutrisi tubuh memerlukan sebuah sistem yang disebut dengan sistem pencernaan.
Sistem penernaan tubuh manusia yang berfungsi sebagai mencerna dan menerima
makanan untuk diolah menjadi nutrisi atau zat gizi. Proses pencernaan terjadi
melalui 4 tahap yaitu ingesti (menelan atau menguyah), digesti (mencerna),
absorbsi (penyeraan), eliminasi (pengeluaran). Sistem anatomi dan fisiologi
sistem penernaan memiliki fungsi berbeda dan saling berkaitan untuk
menghasilkan nutris yang baik untuk tubuh.
Nutrisi yang diperlukan tubuh terdiri dari karbohidrat, lemak, protein,
viatim, air dan mineral yang memiliki fungsi dan keterkaitan satu sama yang
lainnya. Untuk menghitung suatu status gizi seseorang dapat dilakukan dengan
menggunakan metode IMT (Indeks Masa Tubuh). Cara penilaian status gizi terdiri
dari dua, cara langsung (antropometri, pemeriksaan klinis, pemeriksaan fisik dan
biofisik) sedangkan pemerikasaan tidak langsung ( survei konsumsi makan,
pengukuran faktor ekologi dan statistik vital).
Untuk menghitung nutrisi yang terdapat di dalam makanan yang
dikomsumsi setiap hari selama 24 jam dari pagi sampai malam dapat
menggunakan cara food recall.

B. Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan hendaknya kita dapat memahami secara
mendalam mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi yang berhubungan erat dengan
sistem pencernaan manusia mulai dari jenis nutrisi yang diperlukan tubuh, cara
menghitung status gizi serta menghitung food recall yang dialakukan survey
selama 24 jam.

29
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada semua
pembaca agar dapat mengetahui dan memahami pemenuhan kebutuhan nutrisi
pada manusia serta dapat memberikan kritik dan sarannya agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik dari sebelumnya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Diyono. (2016). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: KENCANA.

Festy, P. (2018). Buku bahan Ajar Gizi dan Diet. Surabaya: UMSurabaya
Publishing.

Kurnia, E. (2016). PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN


RAWAT INAP YANG TIDAK MELAKUKAN ORAL HYGIENE.
Jurnal Penelitian Keperawatan, Vol. 2, No. 2, 113.

Mardalena, I. (2016). Ilmu Gizi. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan .

Nugrahaeni, A. (2020). Pengantar Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Anak


Hebat Indonesia.

Nurannisa, Y. (2018). Dipetik Januari 22, 2021, dari


https://www.academia.edu/37922003/MAKALAH_KEBUTUHAN_NUT
RISI

Pradana, A. (2014). Dipetik Januari 22, 2021, dari


https://www.google.com/search?
q=ADHITYA_PRADANA_22010110120064_BAB_2_KTI.pdf&oq=AD
HITYA_PRADANA_22010110120064_BAB_2_KTI.pdf&aqs=chrome..6
9i57j0l2.3604j0j4&client=ms-android-oppo-rvo2&sourceid=chrome-
mobile&ie=UTF-8

Pratama, E. B. (2018). UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA


ANAK DENGAN DEMAM TIFOID. Journal Of Pharmaceutical Science
and Medical Research (PHARMED), Vol. 1, No. 2, 6.

Setyawati, V. A. (2018). Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat.


Slmeman: DEEPUBLISH.

Sirajuddin. (2018). Survey Konsumsi Pangan. Jakarta Selatan: Pusdik SDM


Kesehatan .

31
Thamaria, N. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta Selatan: Pusdik SDM
Kesehatan .

Wahyuningsih, H. P. (2017). Anatomi Fisiologi Kebidanan. Jakarta Selatan :


Pusdik SDM Kesehatan .

Washudi. (2016). Biomedik Dasar. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan .

32

Anda mungkin juga menyukai