Anda di halaman 1dari 8

Tugas Pendidikan Pancasila

Tentang HAM

Nama : SUCI RAHMAYATI

NIM : P032014401037

Prodi : D3 Keperawatan

Tingkat : 1A

Dosen : Dr. Hambali

1. Berikan pendapat mengenai pengertian HAM menurut Muladi dan Miriam


Budiarjo yang menyatakan bahwa HAM dimiliki sejak lahir. Menurut saudara,
apakah anak dalam kandungan memiliki HAM? Kaitkan jawaban saudara
dengan UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Jawaban :
Pengertian HAM
Menurut Muladi, Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat secara
alamiah pada diri manusia sejak lahir, dan tanpa hak tersebut, manusia tidak
dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang utuh.

Menurut Mirian Budiarjo, Hak Asasi Manusia adalah hak yang dimiliki
manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau
kehadirannya di dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut saya, anak dalam kandungan sudah memiliki Hak Asasi Manusia.
Karena HAM secara kodrati diperoleh dari sang pencipta dan sehingga pada
penciptaan HAM tersebut juga melekat. Anak dalam kandungan juga memiliki
hak untuk berkembang dan tumbuh, karena anak dalam kandungan
mempunyai hak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan meninggkatkan
taraf kehidupannya, sesuai dengan pasal 53 ayat (1) UU RI No. 39 Tahun
1999 Tentang HAM. Dan dalam pasal 52 pasal 1 menyatakan hak anak juga
merupakan hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak tersebut
dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalam kandungan. Jadi anak sudah
memiliki ham pada saat dalam kandungan.

2. Berikan contoh hak dan HAM di berbagai perundang-undangan di Indonesia


Jawaban :
a. Perundang-undangan tentang hak
1) Pasal 27 ayat 2
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.

2) Pasal 27 ayat 3
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.

3) Pasal 30 ayat 1
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.

4) Pasal 10 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Pemberantasan KDRT


Korban (KDRT) berhak:
 Perlindungan dari pihak keluarga, kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau pihak lainnya baik
sementara maupun berdasarkan penetapan perintah perlindungan
dari pengadilan.
 Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis.
 Penanganan secara khusus berkaitan dengan kerahasiaan korban.
 Pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan hukum pada setiap
tingkat proses pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Pelayanan bimbingan rohani.
5) Pasal 9 ayat 1 UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
Setiap warga negara Indonesia dan negara berhak mendirikan
perusahaan pers.

6) Pasal 32 UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Mengatur hak-hak pasien.

7) Pasal 26 UU No. 39 Tahun 2009 tentang Pos


Setiap Orang berhak mendapat layanan pos

8) Pasal 28 UU No. 39 Tahun 2009 tentang Pos


Mengatur hak pengguna pos dalam mendapat ganti kerugian.

9) Pasal 5 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan:


 Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses
atas sumber daya di bidang kesehatan.
 Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
 Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab
menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
dirinya.

10) Pasal 5 UU No. 4 Tahun 1997 tentang peyandang cacat


Setiap menyadang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama
dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.

11) Pasal 6 UU No. 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat


Setiap penyandang cacat berhak memperoleh :
 Pendidikan pada semua satuan, jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan.
 Pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan
derajat kecacatan, pendidikan, dan kemampuannya.
 Perlakuan yang sama untuk berperan dalam pembangunan dan
menikmati hasil-hasilnya.
 Aksebilitas dalam rangka kemandiriannya.
 Rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan
sosial.
 Hak yang sama untuk menumbuhkembangkan bakat, kemampuan,
dan kehidupan sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak
dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

b. Perundang-undangan tentang HAM


Perundanga-undangan tentang ham diatur dalam pasal 28
1) Pasal 28 A
“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya”. (Hak hidup, hak mempertahankan hidup &
kehidupan).

2) Pasal 28 B
(Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan, Hak kelangsungan
hidup, tumbuh, berkembang utuk anak, Hak perlindungan dari kekerasan
& diskriminasi).
 Ayat 1
Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
 Ayat 2
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
3) Pasal 28 C
(Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan &
memperoleh manfaat iptek & seni budaya, Hak memajukan diri dalam
perjuangkan hak sacara kolektif).
 Pasal 1
Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
 Pasal 2
Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negaranya.

4) Pasal 28 D
(Hak pengakuan, jaminan, perlindungan, kepastian hukum, Hak
perlakuan sama di hadapan hukum. Hak bekerja, hak warganegara
memperoleh kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status
warganegara).
 Ayat 1
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum.
 Pasal 2
Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
 Pasal 3
Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama
dalam pemerintahan.
 Pasal 4
Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
5) Pasal 28E
(Hak beragama & beribadah, Hak memilih pendidikan, pengajaran,
pekerjaan, warganegara, tempat tinggal, Hak kebebasan meyakini
kepercayaan, Hak kebebasan berserikat, berkumpul, mengeluarkan
pendapat).
 Pasal 1
Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
 Pasal 2
Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
 Pasal 3
Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat.

6) Pasal 28F
(Hak berkomunikasi & memperoleh informasi, Hak mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, menyampaikan
informasi).
“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia”.
7) Pasal 28G
(Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dari ancaman
ketakutan, Hak bebas dari penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat
martabat manusia, Hak memperoleh suaka politik)
 Ayat 1
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi.
 Ayat 2
Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan
yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak
memperoleh suaka politik dari negara lain.

8) Pasal 28H
(Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan khusus
uutuk memperoleh kesempatan & manfaat sama mencapai persamaan &
keadilan, Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi).
 Pasal 1
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
 Pasal 2
Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus
untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna
mencapai persamaan dan keadilan.
 Pasal 3
Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.
 Pasal 4
Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh
siapapun.

9) Pasal 28 I
(Hak utuk hidup, Hak tidak disiksa, Hak kemerdekaan pikiran hati
nurani, Hak tidak dituntut atas dasra hukum yang berlaku surut, Hak
bebas dari perlakuan diskriminatif, Hak masyarakat tradisional
dihormati).
 Pasal 1
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun.
 Pasal 2
Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
 Pasal 3
Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban.

10) Pasal 4 ayat (1) UU 40/1999 tentang Pers


Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara.

Anda mungkin juga menyukai