Anda di halaman 1dari 15

CHRISTIAN ROBERTO S.

41151010190144

HUKUM HAK ASASI MANUSIA

AEP SULAEMAN, S.H., Sp. I


SEJARAH HAK ASASI MANUSIA

A. Istilah

• Kepustakaan di Indonesia banyak menulis tentang HAM (baik secara langsung maupun
tidak) misalnya Ramdlon Naning menyebutkan istilah HAM adalah terjemahan dari istilah
‘droits de’l homme’ (Perancis) yang berarti HAM, atau (Inggris) ‘human right’, dan (Belanda)
‘menselijke rechten

• Penggunaan istilah HAM di Indonesia pernah dipergunakan istilah beragam,


diantaranya :
a. Hak asasi
b. Hak fundamental
c. Hak dasar (Konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950) ;
d. HAM, terjemahan dari ‘human right’ (Inggris) ;
e. Hak-hak manusia, istilah yang dipakai oleh Marbangun ;
f. Hak-hak kemanusiaan, terjemahan dari ‘human right’ (Inggris);
g. Di USA disamping istilah ‘human rights’ juga istilah ‘civil rights.’2

B. Pengertian

Murbangun, “hak-hak manusia berasal dari isitlah Perancis ‘droits l’homme’ ialah hak-hak yang
memungkinkan kita untuk tanpa diganggu menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara
sebagai warga dari suatu kehidupan bangsa” sedangkan menurut Miriam Budihardjo
menyebutkan bahwa “hak asasi adalah hak yang dimiliki manusia yang diperoleh dan dibawanya
bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan masyakarat.”
C. Perkembangan Dalam Lintasan Sejarah

 Perkembangan HAM pada prinsipnya sama tuanya dengan sejarah peradaban


umat manusia itu sendiri.
Sejarah perjuangan HAM yang tercatat dalam kitab-kitab suci dan dalam sejarah peradaban
manusia, misalnya yang dilakukan oleh bangsa Yahudi pada masa Nabi Musa As.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dlm UU ini yg dimaksud dg :
1. HAM : seperangkat hak yg melekat pada hakikat & keberadaan manusia sbg mahluk Tuhan YME &
mrpk anugrah-Nya yg wajib dihormati, dijunjung tinggi & dilindungi oleh negara
2. Kewajiban dasar manusia : seperangkat kewajiban yg apabila tdk dilaksanakan, tdk memungkinkan
terlaksana & tegaknya HAM.
3. Diskriminasi : setiap pembatasan, pelecehan, /pengucilan yg langsung ataupun tdk langsung
didasarkan pada pembelaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status
sosial, status ekonomi,
4. Penyiksaan : setiap perbuatan yg dilakukan dagan sengaja, sehingga menimbulkan rasa
sakit/penderitaan yg hebat, baik jasmani maupun rohani,
5. Anak : setiap manusia yang berusia di bawah 18 th & belum menikah, termasuk anak yg masih dlm
kandungan apabila hal tsb adalah demi kepentingannya.
6. Pelanggaran HAM : setiap perbuatan seseorang/kelompok orang termasuk aparat negara baik
disengaja maupun tdk/kelalain yang secara melawan hak mengurangi
7. Komnas HAM : lembaga mandiri yg kedudukannya setingkat dg lembaga negara lainnya yg berfungsi
melaks pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, & mediasi HAM.

BAB II ASAS-ASAS DASAR


Pasal 2
Negara RI mengakui & menunjung tinggi HAM & kebebasan dasar manusia sabagai hak yang secara
kodrati melekat pada & tidak terpisahkan dari manusia

Pasal 3
(1) Setiap orang dilahirkan bebas dg harkat & martabat manusia yg sama & sederajat serta dikaruniai akan
& hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, & bernegara dlm semangat persaudaraan.
(2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan & perlakuan hk yg adil serta mendapat
kepastian hk & perlakuan yg sama di depan hk.
(3) Setiap orang berhak atas perlindungan HAM & kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi.
Pasal 4
Hak untuk hidup, hak untuk tdk disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran & hati nurani, hak beragama, hak
untuk tdk diperbudak,

Pasal 5
(1) Setiap orang diakui sbg manusia pribadi yg berhak menurut & memperoleh perlakuan serta
perlindungan yg sama sesuai dg mastabat kemanusiaannya di depan hk.
(2) Setiap orang berhak mndpt bantuan & perlindungan yg adil dr pengadilan yg objektif & tdk berpihak.
(3) Setiap orang yg termasuk kelompok masyarakat yg rentan berhak memperoleh perlakuan &
perlindungan lebih berkenaan dg kekhususannya.
Pasal 6
(1) Dlm rangka penegakan HAM, perbedaan & kebutuhan dlm masy hk adat hrs diperhatikan &
dilindungi oleh hk, masy, dan pemerinah.
(2) Identitas budaya masy hk adat, termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dg perkembangan
zaman.
Pasal 7
(1) Setiap orang berhak untuk menggunakan semua upaya hk nas & forum internasional atas semua
pelanggaran HAM yg dijamin oleh hk INA & hk internas mengenai HAM yg tlh diterima neg RI.
(2) Ketentuan hk internas yg tlh diterima neg RI yg menyangkut HAM menjadi hk nas.

Pasal 8
Perlindungan, pemajuan, penegakan, & pemenuhan HAM terutama menjadi tanggung jwb Pemerintah.

BAB III HAM & KEBEBASAN DASAR MANUSIA


Bagian Kesatu
Hak Untuk Hidup
Pasal 9
(1) Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup & meningkatkan taraf kehidupannya.
(2) Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir & batin.
(3) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yg baik & sehat.

Bagian Kedua
Hak Berkeluarga & Melanjutkan Keturunan
Pasal 10
(1) Setiap orang berhak membentuk suatu keluarga & melanjutkan keturunan melalui perkawinan yg sah.
(2) Perkawinan yg sah hanya dpt berlangsung atas kehendak bebas calon suami & calon istri ybs, sesuai
dg ketentuan perat.per-UU-an.
Bagian ketiga
Hak Mengembangkan Diri
Pasal 11
Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarrnya untuk tumbuh & berkembang scr layak.

Pasal 12
Setiap orang berhak atas pelindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk memperoleh pendidikan,
mencerdaskan cirinya, & meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi manusia yg beriman, bertakwa,
bertanggung jwb, berakhlak mulia, bahagia, & sejahtera sesuai dg HAM.

Pasal 13
Setiap orang berhak untuk mengembangkan & memperoleh manfaat & iptek, seni & budaya sesuai dg
martabat manusia demi kesejahteraan pribadi, bangsa, & umat manusia.

Pasal 14
(1) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi & memperoleh informasi yg diperlukan untuk
mengembangkan pribadi & lingkungan sosialnya.
(2) Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, & menyampaikan
informasi dg menggunakan segala jenis sarana yg tersedia.
Pasal 15
Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak pengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun
kolektif, untuk membangun masyarakat, bangsa, & negaranya.

Pasal 16
Setiap orang berhak untuk melakukan pekerjaan sosial dan kebajikan, mendirikan organisasi untuk itu,
termasuk menyelenggarakan pendidikan & pengajaran, serta menghimpun dana untuk maksud tsb sesuai
degan ketentuan perat.per-UU-an.
Bagian Keempat
Hak Memperoleh Keadilan
Pasal 17
Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan dg mengajukan permohonan,
pengaduan, & gugatan,

Pasal 18
(1) Setiap orang yg ditangkap, ditahan, & dituntut krn disangka melakukan suatu tapi berhak dianggap
tidak bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya sacara sah
(2) Setiap orang tdk boleh dituntut untuk dihukum/dijatuhi pidana, kecuali berdasarkan suatu peraturan
per-UU-an yg sudah ada sebelum tindak pidana itu dilakukan.
(3) Setiap ada perubahan dlm perat.per-UU-an maka berlaku ketentuan yg paling menguntungkan bagi
tersangka.
(4) Setiap orang yg diperiksa berhak mendapatkan bantuan hk sejak saat penyidikan sampai adanya
putusan pengadilan yg tlh memperoleh kekuatan hk tetap.
(5) Setiap orang tdk dpt dituntut untuk kedua kalinya dlm perkara yg sama atas suatu perbuatan yg tlh
memperoleh put pengadilan yg berkekuatan hk tetap.
Pasal 19
(1) Tiada suatu pelanggaran/kejahatan apa pun diancam dg hukuman berupa perampasan seluruh harta
kekayaan milik yg bersalah.
(2) Tdk seorang pun atas put pengadilan boleh dipidana penjara/kurungan berdasarkan atas alasan
ketidakmampuan untuk memenuhi suatu kewajiban dlm perjanjian utang piutang.

Bagian Kelima
Hak Atas Kebebasan Pribadi
Pasal 20
(1) Tdk seorang pun boleh diperbudak/diperhamba.
(2) Perbudakan/perhambaan, perdagangan budak, perdagangan wanita, & segala perbuatan berupa apa
pun yg tujuannya serupa, dilarang.
Pasal 21
Setiap orang berhak atas keutuhan pribadi, baik rohani maupun jasmani, & krn itu tdk boleh menjadi
objek penelitian tanpa persetujuan dirinya.
Pasal 22
(1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing & untuk beribadat mnrt agamanya &
kepercayaannya itu.
(2) Neg menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamnya masing-masing & untuk beribadat mnrt
agamanya & kepercayaannya itu.
Pasal 23
(1) Setiap orang bebas untuk memilih & mempunyai keyakinan politiknya.
(2) Setiap orang bebas untuk mempunyai, mengeluarkan & menyebarluaskan pendapat sesuai hati
nuraninya, scr lisan cq tulisan melalui media cetak maupun elektronik dg memperhatikan nilai-nilai
agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, & keutuhan bangsa.

Pasal 24
(1) Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, & berserikat untuk maksud-maksud damai.
(2) Setiap warga Neg/kelompok masy berhak mendirikan partai politik, LSM/organisasi lainnya untuk
berperan serta dlm jalannya pemerintahan & penyelenggaraan neg sejalan dg tuntutan perlindungan,
penegakan, & pemajuan HAM sesuai dg ketentuan perat per-uu-an.

Pasal 25
Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dg
ketentuan perat per-uu-an.
Pasal 26
(1) Setiap orang berhak memiliki, memperoleh, mengganti, /mempertahankan status kewarganegaraannya.
(2) Setiap orang bebas memilih kewarganegaraannya & tanpa diskriminasi berhak menikmati hak-hak yg
bersumber & melekat pd kewarganegaraannya serta wajib melaks kewajibannya sbg WN sesuai dg
ketentuan perat.per-UU-an.
Pasal 27
(1) Setiap WNI berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah, & bertempat tinggal dlm wil neg RI.
(2) Setiap WNI berhak meninggalkan & masuk kembali ke wil neg RI, sesuai dg ketentuan perat.per-UU-
an.
Bagian Keenam
Hak Atas Rasa Aman
Pasal 28
(1) Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik dari negara lain.
(2) Hak sbgm dlm ayat (1) tdk berlaku bagi mereka yg melakukan kejahatan non politik/perbuatan yg
bertentangan dg tujuan & prinsip PBB.
Pasal 29
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya.
(2) Setiap orang berhk atas pengakuan di depan hk sbg manusia pribadi di mana saja ia berada.

Pasal 30
Setiap orang berhak atas rasa aman & tenteram serta perlindungan trhdp ancaman ketakutan untuk
berbuat/tdk berbuat sesuatu.
Pasal 31
(1) Tempat kediaman siapa pun tdk boleh diganggu.
(2) Mengingat/memasuki suatu pekarangan tempat kediaman/memasuki suatu rumah bertentangan dg
kehendak orang yg mendiaminya, hanya diperbolehkan dlm hal-hal yg tlh ditetapkan oleh UU.

Pasal 32
Kemerdekaan & rahasia dlm hubungan surat-menyurat termasuk hub komunikasi melalui sarana
elektronik tdk boleh diganggu, kecuali atas perintah hakim/kekuasaan lain yg sah dg ketentuan perat.per-
UU-an.
Pasal 33
(1) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman/perlakuan yg kejam, tdk manusiawi,
merendahkan derajat & martabat kemanusiaannya.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penghilangan paksa & penghilangan nyawa.

Pasal 34
Setiap orang tdk boleh ditangkap, ditahan, disiksa, dikucilkan, diasingkan, /dibuang scr sewenang-
wenang.
Pasal 35
Setiap orang berhak hidup di dlm tatanan masyarakat & kenegaraan yg damai, aman, & tenteram; yg
menghormati, melindungi & melaksanakan sepenuhnya HAM & kewajiban dasar manusia sbgm diatur
dlm UU ini.
Bagian Ketujuh
Hak atas Kesejahteraan
Pasal 36
(1) Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-sama dg orang lain demi
pengembangan dirinya, keluarga, bangsa, & masyarakat dg cara yg tdk melanggar hk.
(2) Tidak seorangpun boleh dirampas miliknya dg sewenang-wenang & scr melawan hk.
(3) Hak milik mempunyai fungsi sosial.
Pasal 37
(1) Pencabutan hak milik atas suatu benda demi kepentingan umum, hanya diperbolehkan dg mengganti
kerugian yg wajar &segera serta pelaksanaannya sesuai dg ketentuan perat per-uu-an.
(2) Apabila sesuatu benda berdasarkan ketentuan hk demi kepentingan umum hrs dimusnahkan/tdk
diberdayakan baik untuk selamanya maupun untuk sementara waktu maka hal itu dilakukan dg
mengganti kerugian sesuai dg ketentuan perat per-uu-an kecuali ditentukan lain.

Pasal 38
(1) Setiap warga negara, sesuai dg bakat, kecakapan, & kemampuan, berhak atas pekerjaan yg layak.
(2) Setiap orang berhak dg bebas memilih pekerjaan yg disukainya & berhak pula atas syarat-syarat
ketenagakerjaan yg adil.
(3) Setiap orang, baik pria maupun wanita yg melakukan pekerjaan yg sama, sebanding, setara & serupa,
berhak atas upah yang adil sesuai dg prestasinya & dpt menjamin kelangsungan kehidupan
keluarganya.
Pasal 39
Setiap orang berhak untuk mendirikan serikat pekerja & tdk boleh dihambat untuk menjadi anggotanya
demi melindungi & memperjuangkan kepentingannya serta sesuai dg ketentuan perat per-uu-an.

Pasal 40
Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yg layak.

Pasal 41
(1) Setiap warga neg berhak atas jamsos yg dibutuhkan untuk hidup layak serta untuk perkembangan
peribadinya scr utuh.
(2) Setiap penyandang cacat, orang yg berusia lanjut, wanita hamil, & anak-anak, berhak memperoleh
kemudahan & perlakuan khusus.
Pasal 42
Setiap WN yg berusia lanjut, cacat fisik dan cacat mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan,
pelatihan, & bantuan khusus atas biaya neg, untuk menjamin kehidupan yg layak sesuai dg martabat
kemanusiaannya, meningkatkan rasa percaya diri, & kemampuan berpartisipasi dlm kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, & bernegara.
Bagian Kedelapan
Hak Turut Serta Dlm Pemerintahan
Pasal 43
(1) Setiap WN berhak untuk dipilih & memilih dlm pemilu berdasarkan persamaan hak melalui
pemungutan suara yg Luber, jurdil sesuai dg ketentuan perat per-uu-an.
(2) Setiap WN berhak turut serta dlm pemerintahan dg langsung/dg perantaraan wakil yg dipilihnya dg
bebas, mnrt cara yg ditentukan dlm perat per-uu-an.
(3) Setiap WN dpt diangkat dlm setiap jab pemerintahan.

Pasal 44
Setiap orang baik sendiri maupun bersama-sama berhak mengajukan pendapat, permohonan, pengaduan,
cq usulan kpd pemerintah dlm rangka pelaks pemerintahan yg bersih, efektif, & efesien, baik dg lisan
maupun dg tulisan sesuai dg ketentuan perat per-uu-an.

Bagian Kesembilan
Hak Wanita
Pasal 45
Hak wanita dlm uu ini ad HAM
Pasal 46
Sistem pemilu, kepartaian, pemilihan anggota badan legislatif, & sistem pengangkatan di bid eksekutif,
yudikatif, hrs menjamin keterwakilan wanita sesuai persyaratan yg ditentukan.

Pasal 47
Seseorang wanita yg menikah dg seorang pria berkewarganegaraan asing tdk scr otomatis mengikuti
status kewarganegaraan suaminya tetapi mempunyai hak unuk mempertahankan, mengganti,
/memperoleh kembali status kewarganegaraannya.
Pasal 48
Wanita berhak unuk memperoleh pendidikan & pengajaran di semua jenis, jenjang, & jalus pendidikan
sesuai dg persyaratan yg tlh ditentukan
Pasal 49
(1) Wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dlm pekerjaan, jab, & profesi sesuai dg persyaratan &
perat per-uu-an.
(2) Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dlm pelaks pekerjaan/profesinya trhdp hal-hal
yg dpt mengancam keselamatan cq kesehatannya berkenaan dg fungsi reproduksi wanita.
(3) Hak khusus yg melekat pd diri wanita dikarenakan fungsi reproduksinya, dijamin & dilindungi oleh
hk.
Pasal 50
Wanita yg tlh dewwasa cq telh menikah berhak untuk melakukan perbuatan hk sendiri, kecuali ditentukan
lain oleh hk agamanya.
Pasal 51
(1) Seorang istri selama dlm ikatan perkawinan mempunyai hak & tanggung jwb yg sama dg suaminya
atas semua hal yg berkenaan kehidupan perkawinannya, hubungan dg anak-anaknya, & hak pemilikan
serta pengelolaan harta bersama.
(2) Stlh putusnya perkawinan, seorang wanita mempunyai hak & tanggung jwb yg sama dg mantan
suaminya atas semua hal yg berkenaan dg anak-anaknya, dg memperhatikan kepentingan terbaik bagi
anak.
(3) Stlh putusanya perkawinan, seorang wanita mempunyai hak yg sama dg mantan suaminya atas semua
hal yg berkenaan dg harta bersama tanpa mengurangi hak anak, sesuai dg ketentuan perat peruu-an.

Bagian Kesepuluh
Hak Anak
Pasal 52
(1) Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat, & negara.
(2) Hak anak ad HAM & untuk kepentingannya hak anak itu diakui & dilindungi oleh hk bahkan sejak
dlm kandungan.
Pasal 53
(1) Setiap anak sejak dlm kandungan, berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, & meningkatkan taraf
kehidupannya.
(2) Setiap anak sejak kelahirannya, berhak atas suatu nama & status kewarganegaraan.

Pasal 54
Setiap anak yg cacat fisik cq mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, & bantuan
khusus atas biaya neg, untuk menjamin kehidupannya sesuai dg martabat kemanusiaan, meningkatkan
rasa percaya diri, & kemampuan berpartisipasi dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara.

Pasal 55
Setiap anak berhak untuk beribadah mnrt agamanya, berpikir, & berekspresi sesuai dg tingkat
intelektualitas & usianya di bwh bimbingan orang tua cq wali.

Pasal 56
(1) Setiap anak berhak untuk mengetahui siapa orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya
sendiri.
(2) Dlm hal orang tua anak tdk mampu membesarkan & memelihara anaknya dg baik & sesuai dg uu ini
maka anak tsb boleh diasuh/diangkat sbg anak oleh orang lain sesuai dg ketentuan perat per-uu-an.
Pasal 57
(1) Setiap anak berhak untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat, dididik, diarahkan, & di bimbing,
kehidupannya oleh orang tua/walinya sampai dewasa sesuai dg ketentuan perat per-uu-an.
(2) Setiap anak berhak untuk mendapatkan orang tua angkat/wali berdasarkan put pengadilan apabila
kedua orang tua tlh meninggal dunia/krn suatu sebab yg sah tdk dpt menjalankan kewajibannya sbg
orang tua.
(3) Orang tua angkat/wali sbgm dimaksud dlm ayat (2) hrs menjalankan kewajiban sbg orang tua yg
sesungguhnya.
Pasal 58
(1) Setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan hk dari segala bentuk kekerasan fisik/mental,
penelantaran, perlakuan buruk, & pelecehan seksual selama dlm pengasuhan orang tua/walinya, /pihak
lain manapun yg bertanggung jwb atas pengasuhan anak tsb.
(2) Dlm hal orang tua, wali, /pengasuh anak melakukan segala bentuk penganiayaan fisik/mental,
penelantaran, perlakuan buruk, & pelecehan seksual termasuk pemerkosaan, cq pembunuhan trhdp
anak yg seharusnya dilindungi maka hrs dikenakan pemberatan hk.

Pasal 59
(1) Setiap anak berhak untuk tdk dipisahkan dari orang tuanya scr bertentangan dg kehendak anak sendiri,
kecuali jika ada alasan & aturan hk yg sah yg menunjukkan bhw pemisahan itu ad demi kepentingan
terbaik bagi anak.
(2) Dlm keadaan sbgm dimaksud dlm ayat (1), hak anak untuk tetap bertemu langsung & berhubungan
pribadi scr tetap dg orang tuanya tetap dijamin oleh uu.

Pasal 60
(1) Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya.
(2) Setiap anak berhak mencari, menerima, & memberikan informasi sesuai dg tingkat intelektualitas &
usianya demi pengembangan dirinya sepanjang sesuai dg mnilai-nilai kesusilaan & kepatutan.

Pasal 61
Setiap anak berhak untuk beristirahat, bergaul dg anak yg sebaya, bermain, berekresi sesuai dg minat,
bakat, & tingkat kecerdasannya demi pengembangan dirinya.

Pasal 62
Setiap anak berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan & jamsos secara layak, sesuai dg kebutuhan
fisik & mental spiritualnya.
Pasal 63
Setiap anak berhak untuk tdk dilibatkan di dlm peristiwa peperangan, sengketa bersenjata, kerusuhan
sosial, & peristiwa lain yg mengandung unsur kekerasan.

Pasal 64
Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi ekonomi & setiap pekerjaan
yg membahayakan dirinya, sehingga dpt mengganggu pendidikan, kesehatan fisik, moral, kehidupan
sosial, & mental spiritualnya.
Pasal 65
Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dr kegiatan eksploitasi & pelecehan seksual,
penculikan, perdagangan anak, serta dr berbagai bentuk penyalahgunaan narkotika, psikotropika, & zat
adiktif lainnya.
Pasal 66
(1) setiap anak berhak untuk tidak dijadikan sasaran penganiayaan, penyiksaan, /penjatuhan hukuman yg
tdk manusiawi.
(2) Hukuman mati atau hukuman seumur hidup tdk dpt dijatuhkan untuk pelaku TP yg masih anak.
(3) Setiap anak berhak untuk tdk dirampas kebebasannya scr melawan hk.
(4) Penangkapan, penahanan, /pidana penjara anak hanya boleh dilakukan sesuai dg hk yg berlaku &
hanya dpt dilaks sbg upaya terakhir.
(5) Setiap anak yg dirampas kebebasannya berhak mendapatkan perlakuan scr manusiawi & dg
memperhatikan kebutuhan pengembangan pribadi sesuai dg usianya & hrs dipisahkan dari orang
dewasa kecuali demi kepentingannya.
(6) Setiap anak yg dirampas kebebasannya berhak memperoleh bantuan hk/bantuan lainnya scr efektif
dlm setiap tahapan upaya hk yg berlaku.
(7) Setiap anak dirampas kebebasannya berhak untuk membela diri & memperoleh keadilan di depan
Pengadilan Anak yg objektif & tdk memihak dlm sidang yg tertutup yg tertutup untuk umum.

BAB IV
KEWAJIBAN DASAR MANUSIA
Pasal 67
Setiap HAM seseorang menimbulkan kewajiban dasar & tanggung jwb untuk menghormati hak asasi
orang lain scr timbal balik serta menjdi tugas Pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan,
& memajukannya.
Pasal 70
Dlm menjalankan hak & kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kpd pembatasan yg ditetapkan oleh uu
dg maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak & kebebasan orang lain & untuk
memnuhi tuntutan yg adil sesuai dg pertimbangan moral, keamanan, & ketertiban umum dlm suatu masy
demokratis.
BAB V
KEWAJIBAN & TANGGUNG JWB PEMERINTAH
Pasal 71
Pemerintah wajib & bertanggung jwb menghormati, melindungi, menegakkan, & memajukan HAM yg
diatur dlm uu ini, perat per-uu-an lain, & hk internas ttg HAM yg diterrima oleh neg RI.

Pasal 72
Kewajiban & tanggung jwb Pemerintah sbgm dimaksud dlm Psl 71. Meliputi langkah implementasi yg
efektif dlm bid hk, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan neg, & bidang lain.

BAB VI
PEMBATASAN & LARANGAN
Pasal 73
Hak & kebebasan yg diatur dlm uu ini hanya dpt dibatasi oleh & berdasarkan uu, semata-mata untuk
menjamin pengakuan & penghormatan trhdp HAM serta kebebasan dasar orang lain, kesusilaan,
ketertiban umum, & kepentingan bangsa.
Pasal 74
Tdk satu ketentuan pun dlm uu ini boleh diartikan bhw Pemerintah, partai, gol, /pihak mana pun
dibenarkan mengurangi, merusak, /menghapuskan HAM/kebebasan dasar yg diatur dlm uu.

BAB VII
KOMNAS HAM
Pasal 75
Komnas HAM bertujuan :
a. mengembangkan kondisi yg kondusif bagi pelaks HAM sesuai dg Pancasila, UUD’45, & Piagam
PBB, serta Deklarasi Universial HAM ; &
b. meningkatkan perlindungan & penegakan HAM guna berkembangnya pribadi manusia INA seutuhnya
& kemampuannya berpartisipasi dlm berbagai bid kehidupan.

Pasal 75
(1) Untuk mencapai tujuannya, Komnas HAM melaks fungsi pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan, & mediasi ttg HAM.
(2) Komnas HAM beranggotakan tokoh masy yg profesional, berdedikasi & berintegrasi tinggi,
menghayati cita-cita neg hk & negara kesejahteraan yg berintikan keadilan, menghormati HAM &
kewajiban dasar manusia.
(3) Komnas HAM berkedudukan di ibukota neg RI.
(4) Perwakilan Komnas HAM dpt didirikan di daerah.
Pasal 77
Komnas HAM berasaskan Pancasila
(1) Komnas HAM mempunyai kelengkapan yang terdiri dari :
a. sidang paripurna; dan
b. subkomisi.
(2) Komnas HAM mempunyai sebuah Sekretariat Jenderal sebagai unsur pelayanan.

Pasal 79
(1) Sidang Paripurna adalah pemegang kekuasaan tertinggi Komnas HAM.
(2) Sidang Paripurna terdiri dari seluruh anggota Komnas HAM.
(3) Sidang Paripurna menetapkan Peraturan Tata Tertib, Program Kerja, & Mekanisme Kerja Komnas
HAM.
Pasal 80
(1) Pelaksanaan kegiatan Komnas HAM dilakukan oleh Subkomisi.
(2) Ketentuan mengenai Subkomisi diatur dlm Perat Tatib Komnas HAM.

Pasal 81
(1) Sekretaris Jenderal memberikan pelayanan administratif bagi pelaksanaan kegiatan Komnas HAM.
(2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal dg dibantu oleh unit kerja dlm bentuk biro-biro.
(3) Sekretaris Jenderal dijabat oleh seorang pegawai Neg yg bukan anggota Komnas HAM.
(4) Sekretaris Jenderal diusulkan oleh Sidang Paripurna & ditetapkan dg Keppres.
(5) Kedudukan, tugas, tanggung jwb. & susunan organisasi Sekretatiat Jenderal ditetapkan dg Keppres.

Pasal 82
Ketentuan mengenai Sidang Paripurna & Subkomisi ditetapkan lebih lanjut dlm Perat Tatib Komnas
HAM.
Pasal 83
(1) Anggota Komnas HAM berjumlah 35 orang yg dipilih oleh DPR-RI berdasarkan usulan Komnas
HAM & diresmikan oleh Presiden selaku Kepala Negara.
(2) Komnas HAM dipimpin oleh seorang Ketua & 2 orang Wakil Ketua.
(3) Ketua & Wakil Ketua Komnas HAM dipilih oleh & dari Anggota.
(4) Masa jab keanggotaan Komnas HAM selama 5 th & stlh berakhir dpt diangkat kembali hanya untuk 1
kali masa jabatan.
Pasal 84
Yg dpt diangkat menjadi anggota Komnas HAM ad WNI yg :
a. memiliki pengalaman dlm upaya memajukan & melindungi orang/kelompok yg dilanggar HAM-nya ;
b. berpengalaman sbg hakim, jaksa, polisi, pengacara, /pengemban profesi hk lainnya;
c. berpengalaman di bidang legislatif, eksekutif, & lembaga tinggi negara ; /
d. mrpk tokoh agama, tokoh masy, anggota SLM, & kalangan perguruan tinggi.

Pasal 85
(1) Pemberhentian anggota Komnas HAM dilakukan berdasarkan Kep Sidang Paripurna & diberitahukan
kpd DPR-RI serta ditetapkan dg Keppres.
(2) Anggota Komnas HAM berhenti antar waktu sbg anggota krn :
a. meninggal dunia;
b. atas permintaan sendiri;
c. sakit jasmani/rohani yg mengakibatkan anggota tdk dpt menjalankan tugas selama 1 th scr terus-
menerus;
d. dipidana karena bersalah melakukan tindak pidana kejahatan; atau
e. melakukan perbuatan tercela cq hal-hal lain yg diputus oleh Sidang Paripurna krn mencemarkan
martabat & reputasi, cq mengurangi kemandirian & kredibilitas Komnas HAM.
Pasal 86
Ketentuan mengenai tata cara pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian keanggotaan & pimpinan
Komnas HAM ditetapkan dg Perat Tatib Komnas HAM.
Pasal 87
(1) Setiap anggota Komnas HAM berkewajiban :
a. mengenai ketentuan perat per-uu-an yg berlaku & kep Komnas HAM ;
b. berpartisipasi scr aktif & sungguh-sungguh untuk tercapainya tujuan Komnas HAN ; &
c. menjaga kerahasiaan keterangan yg krn sifatnya mrpk rahasia Komnas HAM yg diperoleh
berdasarkan kedudukannya sbg anggota.
(2) Setiap Anggota Komnas HAM berhak :
a. menyampaikan usulan & pendapat kpd Sidang Paripurna & Sumkomisi ;
b. memberikan suara dlm pengambilan kep Sidang Paripurna & Subkomisi;
c. mengajukan & memilih calon Ketua & Wakil Ketua Komnas HAM dlm Sidang Paripurna ; &
d. mengajukan bakal calon Anggota Komnas HAM dlm Sidang Paripurna untuk pergantian periodik
& antarwaktu.
Pasal 88
Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban & hak Anggota Komnas HAM serta tata cara pelaks.nya
ditetapkan dg Perat Tatib Komnas HAM.
Pasal 89
(1) Untuk melaks fungsi Komnas HAM dlm pengkajian & penelitian sbgm dimaksud dlm Psl 76,
Komnas HAM bertugas & berwenang melakukan :
a. pengkajian & penelitian berbagai instrumen internasional HAM dg tujuan memberikan saran-saran
mengenai kemungkinan aksesi cq ratifikasi;
b. pengkajian & penelitian berbagai perat per-uu-an untuk memberikan rekomendasi mengenai
pembentukan, perubahan, & pencabutan perat per-uu-an yg berkaitan dg HAM ;
c. penerbitan hasil pengkajian & penelitian;
d. studi kepustakaan, studi lapangan & studi banding di neg lain mengenai HAM ;
e. pembahasan berbagai masalah yg berkaitan dg perlindungan, penegakan, & pemajuan HAM ; &
f. kerja sama pengkajian & penelitian dg organisasi, lembaga/pihak lainnya, baik tingkat nas,
regional, maupun internas dlm bid HAM.
(2) Untuk melaksanakan fungsi Komnas HAM dlm penyuluhan sbgm dimaksud dlm Psl 76, Komnas
HAM bertugas & berwenang melakukan :
a. penyebarluasan wawasan mengenai HAM kpd masy INA ;
b. upaya peningkatan kesadaran masy ttg HAM melalui lembaga pendidikan formal & nonformal
serta berbagai kalangan lainnya ; &
c. kerja sama dg organisasi, lembaga/pihak lainnya, baik ditingkat nas, regional, maupun internas dlm
bid HAM.
(3) Untuk melaksanakan fungsi Komnas HAM dlm pemantauan sbgm dimaksud dlm Psl 76, Komnas
HAM bertugas & berwenang melakukan :
a. pengamatan pelaksanaan HAM dan penyusunan laporan hasil pengamatan tersebut;
b. penyelidikan & pemeriksaan trhdp peristiwa yg timbul dlm masy yg berdasarkan sifat/lingkupnya
patut diduga trdpt pelanggaran HAM;
c. pemanggilan kpd pihak pengadu/korban maupun pihak yg diadukan untuk dimintai & didengar
keterangannya ;
d. pemanggilan saski untuk diminta & didengar kesaksiannya, & kpd saksi pengadu diminta
menyerahkan bukti yg diperlukan;
e. peninjauan di tempat kejadian & tempat lainnya yg dianggap perlu;
f. pemanggilan trhdp pihak terkait untuk memberikan keterangan scr tertulis/menyerahkan dokumen
yg diperlukan sesuai dg aslinya dg persetujuan Ketua Pengadilan ;
g. pemeriksaan setempat trhdp rumah, pekarangan, bangunan, & tempat-tempat lainnya yg
diduduki/dimiliki pihak tertentu dg persetujuan Ketua Pengadilan ; &
h. pemberian pendapat berdasarkan persetujuan Ketua Pengadilan trhdp perkara tertentu yg sedang
dlm proses peradilan, bilamana dlm perkara tsb trdpt pelanggaran HAM dlm masalah publik &
acara pemeriksaan oleh pengadilan yg kemudian pendapat Komnas HAM tsb wajib diberitahukan
oleh hakim kpd para pihak.
(4) Untuk melaks fungsi Komnas HAM dlm mediasi sbgm dimaksud dlm Psl 76, Komas HAM bertugas
& berwenang melakukan :
a. perdamaian kedua belah pihak;
b. penyelesaian perkara melalui cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian ahli;
c. pemberian saran kpd pihak pengadu/korban maupun pihak yg diadukan untuk dimintai & didengar
keterangannya;
d. penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran HAM kpd Pemerintah untuk
ditindaklanjuti penyelesaiannya ; &
e. penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran HAM kpd DPR RI untuk ditindaklanjuti.

Pasal 90
(1) Setiap orang cq sekelompok orang yg meiliki alasan kuat bhw hak asasinya tlh dilanggar dpt
mengajukan laporan & pengaduan lisan/tertulis pd Komnas HAM.
(2) Pengaduan hanya akan mendapatkan pelayanan apabila disertai dg identitas pengadu yg benar &
keterangan/bukti awal yg jelas tentang materi yg diadukan.
(3) Dlm hal pengaduan dilakukan oleh pihak lain maka pengaduan hrs disertai dg persetujuan dr pihak yg
hak asasinya dilanggar sbg korban, kecuali untuk pelanggaran HAM tertentu berdasarkan
pertimbangan Komnas HAM.
(4) Pengaduan pelanggaran HAM sbgm dimaksud dlm ayat (3) meliputi pula pengaduan melalui
perwakilan mengenai pelanggaran HAM yg dialami oleh kelompok masy.

Pasal 91
(1) Pemeriksaan atas pengaduan kpd Komnas HAM tdk dilakukan/dihentikan apabila :
a. tidak memiliki bukti awal yg memadai ;
b. materi pengaduan bukan masalah pelanggaran HAM;
c. pengaduan diajukan dengan itikad buruk atau ternyata tidak ada kesungguhan dari pengadu;
d. terdapat upaya hukum yang lebih relatif bagi penyeleaian materi pengaduan; atau
e. sedang berlangsung penyelesaian memalui upaya hk yg tersedia sesuai dg ketentuan perat per-uu-
an
(2) Mekanisme pelaks kewenangan untuk tdk melakukan/menghentikan pemeriksaan sbgm dimaksud
dlm ayat (1) ditetapkan dg Perat Tatib Komnas HAM.

Pasal 92
(1) dlm hal tertentu & bila dipandang perlu, guna melindungi kepentingan & hak asasi ybs/terwujudnya
penyelesaian trhdp masalah yg ada, Komnas HAM dpt menetapkan untuk merahasiakan identitas
Pasal 93
Pemeriksaan pelanggaran HAM dilakukan secara tertutup, kecuali ditentukan lain oleh Komnas HAM.

Pasal 94
(1) Pihak pengadu, korban, saksi, cq pihak lainnya yg terkait sbgm dimaksud Psl 89 (3) huruf c & d
wajib memenuhi permintaan Komnas HAM.
(2) Apabila kewajiban sbgm dimaksud dlm ayat (1) tdk dipenuhi oleh pihak lain ybs, maka bagi mereka
berlaku ketentuan Psl 95.
Pasal 95
Apabila seseorang yg dipanggil tdk datang menghadap/menolak memberikan keterangannya, Komnas
HAM dpt meminta bantuan Ketua Pengadilan untuk pemenuhan panggilan scr paksa sesuai dg ketentuan
perat per-uu-an.
Pasal 96
(1) Penyelesaian sbgm dimaksud dlm Psl 89 (4) huruf a & b, dilakukan oleh Anggota Komnas HAM yg
ditunjuk sbg mediator.

Pasal 97
Komnas HAM menyampaikan laporan tahunan ttg pelaks fungsi, tugas, & wewenangnya, serta kondisi
HAM, & perkara-perkara yg ditanganinya kpd DPR RI & Presiden dg tembusan kpd MA.

Pasal 98
Anggaran Komnas HAM dibebankan kpd APBN
Pasal 99
Ketentuan & tata cara pelaks fungsi, tugas, & wewenang serta kegiatan Komnas HAM diatur lebih lanjut
dlm Perat Tatib Komnas HAM.
BAB VIII
PARTISIPASI MASYARAKAT
Pasal 100
Setiap orang, kelompok, orpol, ormas, LSM, /lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak berpartisipasi dlm
perlindungan, penegakan, & pemajuan HAM.
Pasal 101
Setiap orang, kelompok, orpol, ormas, LSM, /lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak menyampaikan
laporan atas terjadinya pelanggaran HAM kpd Komnas HAM /lembaga lain yg berwenang dlm rangka
perlindungan, penegakan, & pemajuan HAM.
Pasal 102
Setiap orang, kelompok, organisasi politik, organisasi masy, LSM, /lembaga kemasyarakatan lainnya,
berhak untuk mengajukan usulan mengenai perumusan & kebijakan yg berkaitan dg HAM kpd Komnas
HAM cq lembaga lainnya.
Pasal 103
Setiap orang, kelompok, org.politik, ormas, LSM, perguruan tinggi, lembaga studi, /lembaga
kemasyarakatan lainnya, baik scr sendiri-sendiri maupun bekerja sama dg Komnas HAM dpt melakukan
penelitian, pendidikan, & penyebarluasan informasi mengenai HAM.

BAB IX PENGADILAN HAM


Pasal 104
(1) Untuk mengadili pelanggaran HAM yg berat dibentuk Pengadilan HAM di lingkungan Peradilan
Umum.
(2) Pengadilan sbgm dimaksud dlm ayat (1) dibentuk dg uu dlm jangka waktu paling lama 4 th.
(3) Sebelum terbentuk Pengadilan HAM sbgm dimaksud dlm ayat (2) maka kasus-kasus pelanggaran
HAM sbgm dimaksud dlm ayat (1) diadili oleh Pengadilan yg berwenang.

BAB X KETENTUAN PERALIHAN


Pasal 105
(1) Segala ketentuan mengenai HAM yg diatur dlm perat per-uu-an lain dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tdk diatur dg uu ini.
(2) Pd saat berlakunya uu ini :
a. Komnas HAM yg dibentuk berdasarkan Kepres 50/93 ttg Komnas HAM dinyatakan sbg Komnas
HAM mnrt UU ini;
b. Ketua, Wakil Ketua, & Anggota Komnas HAM masih tetap menjalankan fungsi, tugas, &
wewenangnya, berdasarkan uu ini sampai ditetapkannya keanggotaan Komnas HAM yg baru ; &
c. Semua permasalahan yg sedang ditangani oleh Komnas HAM tetap dilanjutkan penyelesaiannya
berdasarkan UU ini.
(3) Dlm waktu paling lama 2 th sejak berlakunya UU ini susunan organisasi, keanggotaan, tugas &
wewenang serta tatib Komnas HAM hrs disesuaikan dg UU ini.

BAB XI KETENTUAN PENUTUP


Pasal 106
UU ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan uu ini dg penempatannya dlm LNRI.

Anda mungkin juga menyukai