Anda di halaman 1dari 4

Nama : TIUR MELISA

NIM : 859879683
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK/Pendidikan Kewarganegaraan
Program : S1- PGSD
UPBJJ-UT : Medan
Pokjar : Balige

1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang HAM !


2. Tuliskan dan Jelaskan contoh kasus yang berkaitan dengan HAM !
3. Tuliskan bunyi pasal yang ada dalam UU RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM !
4. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang Hukum !
5. Jelaskan Pengertian Negara Hukum Menurut Friedman, dan bagaimana tanggapan Anda
terhadap pengertian tersebut ! berikan alasan dan contohnya!

Jawaban :

1. Pengertian dari Hak Asasi Manusia


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah
memiliki haknya untuk dilindungi secara internasional (PBB) seperti berhak buat hidup,
merdeka, kebebasan berpendapat sampai kebebasan buat memiliki.
HAM telah didapatkan setiap individu sejak dirinya lahir ke bumi dan tidak dapat diambil
atau dirampas oleh siapa saja. karena telah dilindungi juga oleh PBB dalam deklarasi PBB
tanpa memandang ras, suku bangsa, agama dan status sosial.

2. Contoh Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat dan Ringan


Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan hak asasi manusia serta macam-macamnya.
Berikutnya kami akan memberikan contoh kasus pelanggaran HAM pernah terjadi di Indonesia
baik ringan maupun berat:

1. Kerusuhan tanjung priok tahun 1984


Contoh kasus pelanggaran hak asasi manusia yang pertama terjasi pada tanggal 12 September
1984, korban tercatat pada peristiwa tersebut antara lain 24 orang teras, 26 luka berat dan 19
orang luka ringan. Saat itu majelis hakim menyatakan 14 terdakwa dinyatakan bebas atas
kasus ini.

2. Penembakan Mahasiswa Trisakti 1998

Peristiwa ini juga dikenal dengan nama tragedi trisaksti yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998
terhadap mahasiswa sedang melakukan demonstrasi guna menuntut presiden Soeharto turun
dari jabatannya sebagai presiden. Dari kejadian tragedi trisakti tersebut, terdapat empat
mahasiswa trisakti tewas serta puluhan orang mengalami luka berat dan ringan. Mahkamah
militer melakukan sidang terhadap beberapa terdakwa yang diduga telah menyebabkan adanya
korban jiwa.
3. UNDANG-UNDANG TENTANG HAK ASASI MANUSIA.
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
a. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia;
b. Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi
manusia.
c. Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang
langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status
ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan
atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan
baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial,
budaya, dan aspek kehidupan lainnya.
d. Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik jasmasi maupun
rohani, pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari
seseorang atau dari orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu
perbuatan yang telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang
atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk
diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh, atas
hasutan dari, dengan persetujuan, atau sepengetahuan siapapun dan atau
pejabat publik.
e. Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun
dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal
tersebut adalah demi kepentingannya.
f. Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan
tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
g. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Komnas HAM
adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga
negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.
Bagian Kesatu
Hak untuk Hidup Pasal 9
(1) Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan
meningkatkan taraf kehidupannya.
(2) Setiap orang berhak tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan
batin.
(3) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Bagian Kedua
Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
Pasal 10

(1) Setiap orang berhak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
(2) Perkawinan yang sah hanya dapat berlangsung atas kehendak bebas calon
suami dan calon istri yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bagian Ketiga
Hak Mengembangkan Diri
Pasal 11
Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan
berkembang secara layak.
Pasal 12
Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk
memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas
hidupnya agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, bertanggung jawab,
berakhlak mulia, bahagia, dan sejahtera sesuai dengan hak asasi manusia.
Pasal 13
Setiap orang berhak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya sesuai dengan martabat manusia
demi kesejahteraan pribadinya, bangsa, dan umat manusia.
Pasal 14
(1) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang
diperlukan untuk mengembangkan pribadinya dan lingkungan sosialnya.
(2) Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
sarana yang tersedia.
4. Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk
mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum
dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk memperoleh pembelaan
didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan/
ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat
dan menyediakan sangsi untuk orang yang melanggar hukum.
Hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
– Hukum berdasarkan Bentuknya: Hukum tertulis dan Hukum tidak tertulis.
– Hukum berdasarkan Wilayah berlakunya: Hukum local, Hukum nasional dan Hukum
Internasional.
– Hukum berdasarkan Fungsinya: Hukum Materil dan Hukum Formal.
– Hukum berdasarkan Waktunya: Ius Constitutum, Ius Constituendum, Lex naturalis/
Hukum Alam.
– Hukum Berdasarkan Isinya: Hukum Publik, Hukum Antar waktu dan Hukum Private.
Hukum Publik sendiri dibagi menjadi Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi
Negara, Hukum Pidana dan Hukum Acara. Sedangkan Hukum Privat dibagi menjadi
Hukum Pribadi, Hukum Keluarga, Hukum Kekayaan, dan Hukum Waris.
– Hukum Berdasarkan Pribadi: Hukum satu golongan, Hukum semua golongan dan
Hukum Antar golongan.
– Hukum Berdasarkan Wujudnya: Hukum Obyektif dan Hukum Subyektif.
– Hukum Berdasarkan Sifatnya: Hukum yang memaksa dan Hukum yang mengatur.
5. Menurut Friedman (1959) pengertian rule of law terdiri atas dua pengertian yaitu formal dan
hakiki. Pengertian rule of law secara formal adalah sebagai kekuasaan umum yang
terorganisasi (organized of law) contohnya adalah negara (state). Sedangkan, pengertian
rule of law secara hakiki adalah terkait dengan penegakan rule of law karena menyangkut
ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust law).
Negara hukum menurut Friedman, dibedakan antara pengertian formal (in the formal
sense), dan pengertian hakiki (ideological sense). Dalam pengertian formal Negara
hukum tidak lain adalah “organized public power” atau kekuasaan umum yang
terorganisasikan. Oleh karena itu, setiap organisasi hukum (termasuk organisasi yang
namanya negara) mempunyai konsep negara hukum, termasuk negara-negara otoriler
sekalipun.
Negara hukum dalam pengertian hakiki (materiil), sangat erat hubungannya dengan
menegakkan konsep negara hukum secara hakiki, karena dalam pengertian hakiki telah
menyangkui ukuran-ukuran “Tentang hukum yang baik dan hukum yang buruk”.

Anda mungkin juga menyukai