Anda di halaman 1dari 9

Asas Asas

Dasar HAM
Disusun oleh:
Fajar setiawan
Fitrian andani
PENGERTIAN HAM
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak
manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat
dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil
kita dapat hidup sebagai manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia oleh karena
ia manusia, bukan karena pemberian manusia, masyarakat atau pemberian
Negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia
lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.

HAM
DENGAN DEMIKIAN DAPAT DIKATAKAN, BAHWA
KONSEP HAM ITU
MENGANDUNG CIRI-CIRI SEBAGAI BERIKUT:

1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi, karena HAM


adalah
bagian dari manusia secara otomatis,
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin,
ras,
agama, etnis, pandangan politik, atau asal usul sosial dan bangsa. HAM
adalah universal.
3. HAM tidak bisa dilanggar. Orang tetap mempunyai HAM walaupun
sebuah
Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggarnya
Asas kemanusiaan
Asas kemanusiaan menjadi substansi dari HAM agar tidak
merendahkan derajat dan martabat sebagai manusia.

Asas legalitas
Asas legalitas lebih menjamin HAM karena memiliki suatu
kekuatan hukum yang tetap. Asas-Asas
Asas equalitas
HAM
Keadilan sebagai asas equalitas dalam melaksanakan HAM.HAM
tanpa keadilan akan kehilangan jati dirinya.

Asas sosio-kultural
Asas sosio-kultural makin penting agar HAM yang disebarluaskan
dari bangsa lain tidak bertentangan dengan kehidupan budaya
bangsa Indonesia.
Hak asasi manusia sebagai gagasan, paradigma serta kerangka konseptual
tidak lahir secara mendadak sebagaimana kita lihat dalam "Universal
Declaration Of Human Right" 10 Desember 1948, namun melalui suatu
proses yang cukup panjang dalam peradaban sejarah manusia. Dari
perspektif sejarah deklarasi yang ditandatangani oleh majelis umum PBB
dihayati sebagai suatu pengakuan yuridis formal dan merupakan titik
khususnya yang tergabung dalam PBB. PBB melalui wakil-wakilnya
memberikan pengakuan dan perlindungan secara yuridis formal
walaupun dalam realisasinya juga disesuaikan dengan kondisi serta
peraturan perundang undangan yang berlaku di suatu negara .
pasal 2
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak
asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai yang secara
kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan diri manusia, yang
harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan
martabat kemanusiaan, kesejahteraan, dan kecerdasan serta
keadilan.

Asas-Asas
Pasal 3
(1) Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat
manusia yang sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati
DasarHAM
nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
dalam semangat persaudaraan
(2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan
dan perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum
dan perlakuan yang sama didepan hukum.
(3) Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi.
Pasal 4
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan dihadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun dan oleh siapapun

Pasal 5
(1) Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan
memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan martabat
kemanusiaannya didepan umum.
(2) Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dari pengadilan
yang obyektif dan tidak berpihak.
(3) Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh
perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya
Pasal 6
(1) Dalam rangka penegakkan hak asasi manusia, perbedaan dan kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus
diperhatikan dan dilindungi oleh hukum, masyarakat, dan pemerintah.
(2) Indentitas budaya masyarakat hukum adat, termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan
perkembangan jaman.

Pasal 7
(1) Setiap orang berhak untuk menggunakan semua upaya hukum nasional dan forum
internasional atas semua pelanggaran hak asasi manusia yang dijamin oleh hukum
Indonesia dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia yang telah diterima
negara Republik Indonesia.
(2) Ketentuan hukum internasional yang telah diterima negara Republik Indonesia yang
menyangkut hak asasi manusia menjadi hukum nasional.

Pasal 8

Perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama menjadi tanggung jawab
Pemerintah.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai