Elfia Farida
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
PERJANJIAN KULIAH
1. Tepat waktu
2. Kehadiran : minimal 75 %
3. Tugas
4. Ujian : UTS & UAS
5. Ujian Susulan mll Prosedur Fakultas
6. Penilaian :
tugas : 20 %
uts : 30 %
uas : 50 %
Ijin meninggalkan kuliah bagi mahasiswa
JOHN LOCKE :
“SEMUA ORANG DICIPTAKAN SAMA & MEMILIKI
HAK-HAK YANG MELEKAT PADA DIRINYA SBG MANUSIA”
SOETANDYO WIGNJOSOEBROTO :
HAM ADL HAK2 MENDASAR (FUNDAMENTAL) YG DIAKUI
SECARA UNIVERSAL SBG HAK2 YG MELEKAT PADA MANUSIA
KARENA HAKIKAT DAN KODRATNYA SBG MANUSIA
MULADI :
HAM ADALAH HAK YG MELEKAT SECARA
ALAMIAH (INHERENT) PADA DIRI MANUSIA
SEJAK MANUSIA LAHIR, & TANPA HAK TSB,
MANUSIA TIDAK DAPAT TUMBUH & BERKEMBANG
SBG MANUSIA YG UTUH
• Hak-hak moral :
hak2 yg tidak dapat dipisahkan & dicabut adalah hak manusia
karena ia manusia (INHERENT)
Bertujuan : Menjamin martabat setiap manusia.
KEWAJIBAN NEGARA
NATURAL LAW to respect, to fulfill, and to
THEORY protect of Human Rights
BATAS :
Kewajiban untuk saling menghormati
dan menghargai orang lain,
moralitas, ketertiban umum dan
kesejahteraan umum
Dlm konteks hukum, maka ada tiga hal yang harus diperhatikan :
- substansi hukum substansinya hrs sesuai antara HI & HN
- struktur hukum pentaatan aturan2 HAM hrs dipenuhi oleh para pejabat neg
- budaya hukum kondisi nilai-nilai masyarakat setempat
Berdasar hukum positif :
instrumen / perjanjian hukum internasional, a.l.:
Ps 55 (c) Piagam PBB; Mukadimah UDHR,
ICCPR & ICESCR; Ps 2 (1) ICCPR dan
Ps 2 (1) ICESCR
prinsip ‘pacta sunt servanda’ bagi negara peserta
hukum kebiasaan internasional
3. POLITIK
- Negara hrs memperhatikan etika dan peraturan dalam
tata pergaulan internasional.
- Prinsip yang mendasari hubungan antara negara pada
era globalisasi ini adalah penghormatan HAM.
- Penghormatan HAM dijadikan alat penekan politik dan
ekonomi internasional.
- Pada masa kini, penghormatan HAM dilakukan secara
serius.
- Pemerintah otoriter yang melakukan pelanggaran HAM
scr sistemik akan menghadapi SANKSI INTERNASIONAL
Bagi Indonesia :
UUD NRI 1945 : Pasal 28 I ayat (4)
‘...perlindungan, pemajuan, penegakan & pemenuhan HAM adlh tg jwb
neg terutama Pemerintah...’
UU No.39/1999 ttg HAM : Ps 8 jo Ps 71
‘...perlindungan, pemajuan, penegakan & pemenuhan HAM trtm
menjadi tanggung jwb negara...’ (Ps 8)
Pasal 71 :
‘Pem wajib & bertg jwb menghormati, melindungi, menegakkan, dan
memajukan HAM yg diatur dlm UU ini, perat per UU an lain, dan HI
tentang HAM yg diterima oleh negara RI’
Kewajiban tsb harus dilaksanakan negara dgn mengambil langkah2
implementatif yg diperlukan di berbagai bidang, yaitu hukum, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan negara dan bidang
lainnya (Pasal 72).
melalui upaya :
- perumusan kebijakan nasional yg berlandaskan HAM
- perumusan kebijakan hukum yg berorientasi pd HAM
- perumusan hukum yg berorientasi HAM (legislatif & eksekutif)
- pelaksanaan hukum (eksekutif)
- pengawasan hukum (yudikatif)
KEWAJIBAN UTK MENGHORMATI HAM
Pembatasan lain :
- alasan kepentingan nasional (national security)
- dlm keadaan darurat yang sah (officially proclaimed public
emergencies) yang membahayakan kehidupan bangsa.
Ps 28 J UUD NRI 1945 :
1) ....setiap org wajib menghormati HAM org lain dlm tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara....
• Kewajiban ini harus diterapkan pada semua hak, baik hak hidup, integritas
personal, privasi maupun hak untuk bekerja, hak atas pangan, kesehatan dan
pendidikan.
KEWAJIBAN NEGARA UNTUK
MEMENUHI
(OBLIGATION TO FULFILL)
• Kewajiban negara untuk mengambil langkah-langkah atau
tindakan pro aktif untuk memperkuat dan menfasilitasi
masyarakat untuk memperoleh haknya.
10/11/21
1. TEORI HUKUM KODRAT (HUKUM 81
ALAM)
Tokoh : Thomas Aquinas, Grotius, John Locke,
JJ Rousseau
Ide dasar : posisi manusia dlm kehidupan
ditentukan oleh Tuhan, semua
manusia apa pun statusnya tunduk pd
otoritas Tuhan.
Kekuasaan raja dibatasi oleh aturan Illahi.
Semua manusia diberi identitas individual yg
unik, terpisah dari negara.
Hukum kodrati merup cikal bakal ide hak kodrati,
bhw setiap manusia adalah individu yg otonom.
10/11/21
HUGO DE GROOT (GROTIUS) : 82
10/11/21
83
JOHN LOCKE, LANJUTAN…
• Bila penguasa negara memutuskan kontrak sosial tsb dengan
melanggar hak kodrati individu , maka para kawula negara itu bebas
utk menyingkirkan penguasa tsb dan menggantikannya dgn
Pemerintah yg bersedia menghormati hak-hak tsb.
• Terdapat 2 hal, yaitu :
1. Individu adalah makhluk otonom yg mampu melakukan
pilihan
2. Keabsahan Pemerintah tidak hanya bergantung pd kehendak
rakyat tapi juga kemauan & kemampuan Pemerintah utk
melindungi hak kodrati tsb.
• Tanggung jwb neg utk menghormati & melindungi HAM warga
negaranya obligation erga omnes
JJ Rousseau :
• Hukum kodrati tidak menciptakan hak-hak kodrati individu, tapi
memberikan kedaulatan yg tidak bisa dicabut pada warga negara
sbg satu kesatuan 10/11/21
84
10/11/21
ADA 2 (DUA) ALIRAN : 88
1. Universalisme absolut :
memandang HAM sebagai nilai universal
sebagaimana dirumuskan dalam The International
Bill of Rights.
Mereka ini tidak menghargai sama sekali profil sosial
budaya yang melekat pada masing-masing bangsa.
2. Universalisme relatif :
melihat persoalan HAM sebagai masalah universal dan
melihat dokumen-dokumen internasional tentang HAM
sbg acuan yang penting, namun demikian perkecualian
(exception) yang didasarkan atas asas-asas hukum
internasional yang diakui.
10/11/21
89
4. TEORI RELATIVISME BUDAYA
• Muncul menjelang akhir Perang Dingin
• Keberatan dgn teori hak kodrati dan universalisme yg
dianggap mengabaikan dasar sosial dari identitas yg
dimiliki individu sbg manusia.
• Manusia adl produk dr lingk sosial, budaya, tradisi &
peradaban ttt.
• Kebudayaan merupakan satu-satunya sumber keabsahan
hak atau kaidah moral, shg HAM perlu dipahami dari
konteks budaya masing2 negara krn semua budaya
mempunyai hak hidup serta martabat yg harus dihormati.
• HAM hrs diletakkan dlm konteks budaya ttt & menolak
pandangan adanya hak yg bersifat universal.
• Kontekstualisasi HAM
10/11/21
90
10/11/21
91
KOMPROMI
• Mengingat sifatnya yg melekat (inherent), maka
esensi HAM merupakan suatu hal yg bersifat
universal.
• Konsekuensinya, HAM merup karunia Tuhan,
maka orang atau penguasa tidak berhak
merampas HAM seseorang.
• HAM mengatasi batas-batas geografis maupun
adanya perbedaan ras, jenis kelamin, agama,
bahasa atau budaya yg melekat pada diri
manusia.
10/11/21
92
• Aktualisasi HAM : bersifat partikular
• Pelaksanaannya disesuaikan dgn situasi & kondisi lingkungan
yg bersifat lokal
• Sifat partikular HAM sbg perwujudan kompleksitas HAM yg
multidimensi dgn berbagai elemen di dlmnya, seperti : politik,
hukum, ekonomi, sosial maupun budaya
bersifat kontekstual.
• Kesimpulan : masalah universalitas HAM menyangkut esensi
dr HAM, sedangkan partikularitas HAM adalah masalah
aktualisasi dari HAM.
• Frans Magnis Suseno : tidak ada pertentangan antara
kontekstualitas dan universalitas HAM.
• Satjipto Rahardjo : HAM itu universal dan memiliki struktur
sosialnya sendiri.
10/11/21
• Perdebatan antara universalisme dan relativisme ini sdh selesai dgn 93
Sejumlah hardlaw
Piagam PBB ICCPR
lainnya
1945 Instrumen Khusus
Hardlaw
Ratifikasi UU Nasional
Konvensi Int.l
Konvensi Int.l
Konvensi Int.l
Konvensi Int.l
Kovenan Hak Sipol 1966 Kovenan Hak Ekosob 1966
Hak Sipil Hak Sosial Hak Politik Hak Ekonomi & Bud
(Pasal 1-11) (Pasal 12-17) (Pasal 18-21) (Pasal 22-27)
1. Hak atas persamaan (tiap orang terlahir merdeka dan memiliki persamaan martabat dan hak)
2. Hak atas kebebasan dari diskriminasi dan perbedaan perlakuan dalam bentuk apapun
3. Hak atas kehidupan, kebebasan, dan keselamatan sebagai individu
4. Hak untuk bebas dari perbudakan dan perhambaan
5. Hak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan, dan penghukuman secara keji yang merendahkan
martabat kemanusiaan
6. Hak diakui sebagai manusia pribadi di depan hukum
7. Hak atas persamaan di depan hukum
8. Hak atas pemulihan hak yang efektif oleh pengadilan yang kompeten
9, Kebebasan dari penangkapan, penahanan, atas pengasingan sewenang-wenang
10. Hak atas pemeriksaan yang adil dan berkeadilan yang terbuka oleh pengadilan yg independen serta
tidak memihak
11. Hak atas praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah
18. Hak atas kebebasan pikiran, hati nurani, dan beragama atau kepercayaan
19. Hak utk bebas menyatakan pendapat, informasi, dan ekspresi
20. Hak berkumpul dan berserikat secara damai
21. Hak berpartisipasi dalam pem. dan pemilu serta hak atas pelayanan umum
UDHR (DUHAM)
Setiap pembicaraan mengenai HAM selalu dikaitkan dengan
UDHR
STATUS UDHR DLM HK INT’L
- DEKLARASI Merupakan salah satu bentuk
PERJ INT’L (isinya merupakan pencerminan dari prinsip2
Hk Int’l)
- UDHR merupakan rekomendasi MU-PBB yg bersifat
MORALLY BINDING & berisi standar2 perlindungan HAM
- UDHR bukan merupakan ekspresi dari hukum yg
diakui, bukan kodifikasi dari HAM yang bisa
diterima sebagai bagian dari hk int’l
→ Ps.1 INI MJD FONDASI BARU BAGI TATA DUNIA BARU GUNA
MENGHAPUS SEJARAH MASA LALU YG PENUH DGN
PELANGGARAN ATAS HAM
• Setiap orang berhak atas suatu ketertiban sosial dan int’l utk
mewujudkan hak kebebasan asasi tsb
• Kewajiban2 yg hrs dilaksanakan setiap org dlm rangka melaksakan
hak dan kebebasannya
• Setiap orang hanya boleh dikenakan pembatasan2 yg ditetapkan
dlm UU utk menjamin pengakuan dan penghormatan sebagaimana
mestinya dengan memperhatikan syarat2 kepantasan, kesusilaan,
ketertiban umum dan kesejahteraan umum dalam masyarakat
demokratis
• UDHR DIKONSTRUKSIKAN SBG STANDAR PERILAKU DLM
PENGHORMATAN & PERLINDUNGAN HAM
→ DLM “ASIA PACIFIC WORKSHOP ON
HUMAN RIGHTS ISSUES 1993” DITEGASKAN BHW :
‘Prinsip2 HAM bersifat universal & merup standar yg
telah disepakati & diterima di level int’l, tggjwb utk
mengimplementasikan norma2 tsb di level neg.
Namun prosedur & mekanismenya msg2 neg berbeda’
• 5 PRISIP UTAMA DLM UDHR :
- HAM adl hak (sesuatu yg dapat diklaim pemenuhannya)
- HAM bersifat universal
- HAM ada dengan sendirinya, tidak
tergantung pd pengakuan adat atau hk
- HAM sbg norma penting meskipun tidak harus absolut
- HAM mengimplementasikan pada individu & pemerintah
untuk memenuhi
ICCPR 1966
• Disahkan oleh General Assembly Resolusion atau GA. Res.
2200A (XX) pada tgl 16 Desember 1966 dan diberlakukan pada
tgl 23 Maret 1976
- Pasal 13:
Hak sebagai orang asing (dapat diusir hanya sesuai
hukum atau alasan yang meyakinkan mengenai
kepentingan keamanan nasional)
5. Pasal 14: (jaminan peradilan yang fair)
Hak atas kedudukan yang sama di muka hukum (kesalahannya
dibuktikan oleh pengadilan yang berwenang dan tidak
memihak, jaminan minimal, dapat ditinjau kembali, tidak diadili
dua kali dalam perkara yang sama)
6. Pasal 17, 18, 19 dan 23
(kategori integritas pribadi dan keluarga)
- Pasal 17:
Hak pribadi (tidak dicampuri atau diganggu
urusan pribadi seperti kerahasiaan, keluarga
atau rumah tangga, kehormatan, surat
menyurat atau komunikasi pribadi)
- Pasal 18:
Hak atas kebebasan berpikir,
beragama dan berkeyakinan (menganut ideologi
atau orientasi politik, memeluk agama dan
kepercayaan)
- Pasal 19:
Hak atas kebebasan berpendapat
(termasuk mencari, menerima dan menyebarkan
informasi dalam bentuk karya seni/ekspresi atau
melalui sarana lainnya)
- Pasal 23 :
jaminan kebebasan membtk keluarga dan
perlindungan atas hak laki2 dan perempuan
di dlm atau krn perceraian
7. Larangan propaganda perang dan ujaran kebencian
Pasal 20 :
Hak untuk bebas dari propaganda perang dan hasutan rasial
(kebencian atas dasar kebangsaan, ras, agama atau
golongan)
8. Kebebasan berserikat :
- Pasal 21:
Hak atas kebebasan berkumpul (mengadakan
pertemuan, arak-arakan atau keramaian)
- Pasal 22:
Hak atas kebebasan berserikat (bergabung
dalam perkumpulan, partai politik atau serikat
buruh)
9. Hak Anak
Pasal 24 :
Setiap anak berhak atas perlindungan
khusus krn statusnya sbg anak.
Setiap anak yang lahir jg berhak utk
segera diberi nama serta berhak atas
status kewarganegaraan dari negara
10. Hak Politik
Pasal 25 :
Setiap orang tanpa diskriminasi berhak
utk turut serta dlm pem-an, hak utk
memilih dan dipilih; dan hak atas
pelayan publik yang memadai
11. Kategori non diskriminasi dan perlindungan khusus
Ps. 26 dan 27 :
Semua Neg hrs menghapus dan melarang
segala macam kebijakan dan tindakan
diskriminasi atas dasar apapun
• Di Ind, hkman mati msh merup hukuman yg dpt dijatuhkan oleh hakim
utk bbrp kej spt. pembunuhan berencana, kej terorisme,
kej penyalahgunaan narkoba dan korupsi khusus
thd dana bantuan bencana alam
• Hukman mati pernah dimohonkan utk dinyat inkonstitusional
mll judicial review di Mahkamah Konstitusi.
Put MK No. 2-3/PPU-V/2007 menyat :
hukuman mati msh diterapkan di Indonesia dan tdk
bertentangan dgn konstitusi (Ps. 28 J UUD N RI 1945).
Di dlm pertimbangannya, MK juga merujuk pd Ps. 3 DUHAM
dan Ps. 6 (2) ICCPR
• ICCPR memberikan kemungkinan bagi Neg Pihak yg
msh menerapkan hkman MATI.
• Hukuman mati hanya dpt dijatuhkan pd kej yg sgt serius