Anda di halaman 1dari 20

TUJUAN

HUKUM
BAB 3

NAMA KELOMPOK :
Aidina Fitriyani
Alentino Hildan
Amelia Citra Maharani
Dinda Sifa F
Ocha Alphino
Putri Herliana
Samuel Steven
Satrio Putro
Verrynda Pramaesiwi
Tjandra Tjipto Ningrum

RELEVANSI PERBINCANGAN TUJUAN HUKUM


DALAM ILMU HUKUM
Tidak semua tujuan hukum membahas ilmu hukum. Perbincangan hukum merupakan
karakteristik aliran hukum alam. Hukum juga dipandang sebagai gejala sosial, yaitu sesuatu
yang selalu ada dalam kehidupan sosial dan kebenarannya karena di buat oleh penguasa, oleh
karena itu keberadaan hukum tidak dapat dilepaskan dari npertimbangan-pertimbangan
politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Akan tetapi esensi hukum yaitu hakikat hukum yang justru menjadi dasar pijakan dalam
pembuatan undang-undang maupun pengembalian putusan dalam proses peradilan dan tidakan
eksekutif. Yang menjadi sasaran studi ilmu hukum menurut pandangan positivesme dengan
demikian tidak lain daripada aturan-aturan yang di buat oleh penguasa yang di pengaruhi oleh
penguasa yang dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan budaya.
Tujuan hukum dipandang sebagai sesuatu yang bersifat metafisis dan melekat pada pandangan
hukum alam yang eksistensinya tergantikan oleh pengetahuan modern yang mengandalkan
observasi empiris.

LANJUTAN ...
Memang menurut hukum hart, perbincangan mengenai tujuan merupakan bagian dari pandangan
hukum alam kuno yang menetapkan bagian dari pandangan hukum alam kuno yang menetapkan bahwa
dunia yang dapat diamati bukan semata-mata panggung tempat terjadinya keajekan.menurut hukum
alam kuno ini, keberadaan segala sesuatu bukan sekedar untuk mempertahankan dirinya sendiri,
melainkan merupakan suatu perjalanan menuju tujuan tertentu yang dalam bahasa yunani di sebut
telos.
Pandangan teologis yang merupakan bagian dari hukum alam kuno ternyata masih dapat bertahan
apabila diterapkan kepada manusia saja, secara kodrati manusia harus makan (termasuk minum) dan
tidur, kata harus ditujukan kepada kebutuhan. Oleh karena itulah kalau Hart menyatakan bahwa
pandangan semacam itu merupakan pandangan hukum alam versi yang paling lemah.
Selanjutnya Hart menyatakan bahwa kesulitan memahami pandangan teologis adalah seperti halnya
meminimalisasi perbedaan antara apa yang secara ajek terjadi dan pernyataan mengenai apa yang
seharusnya terjadi. Yang pertama kali mengajarkan pandangan teologis adalah Aristoteles, menurut
Aristoles manusia harus mencari persamaan-persamaan yang melandasi gerakan dan perubahan apa
yang dilihat oleh manusia,

LANJUTAN ...
secara historis Aristoteles menyatakan bahwa Negara kota merupakan hasil organik dari
bergaubungnya beberapa desa menjadi suatu Negara yang swasembada. Selanjutnya,
pandangan teologis di pertegas oleh Thomas Aquinas. Bagi Thomas Aquinas keseluruhan alam
merupakan suatu system perbuatan untuk mencapai tujuan (dolgerecht/teologis). Thomas
Aquinas mengemukakan empat macam hukum yaitu ;
Lex Aterna yaitu merupakan suatu aturan yang menguasai alam semesta melalui kehendak
Allah sesuai dengan kebijakannya
Lex Naturalis yaitu yang mengarahkan manusia melalui aturan-aturan dasar yang dapat
dilakukan dan tidak dapat dilakukan atau perbuatan yang baik dan tidak baik.
Lex Divina yaitu pedoman-pedoman dari Allah untuk mengarahkan bagaimana seyogianya
manusia bertindak.
Lex Humana yaitu aturan-aturan yang berasal dari pemerintah atau aturan-aturan yang di
buat oleh manusia yang di dasarkan atas Lex Naturalis.

PERKEMBANGAN PANDANGAN TENTANG TUJUAN


HUKUM
Pemikir yunani yang untuk pertama kali bicara masalah tujuan hukum adalah Aristoteles, filsuf ini
melihat realita bahwa manusia secara alamiah adalah zoon politicon atau mahkluk yang bermasyarakat.
Karena banyak terjadi kasusu akibat kesulitan penerapan hukum yang kaku, akhirnya Aristoteles
mengusulkan adanya equity atau koreksi terhadap hukum. Apabalia terjadi kasus yang unik, hakim
harus berani mengabaikan huruf-huruf undang-undang dan memutuskan kasus itu dengan bertindak
seakan-akan pembuat undang-undang yang seharusnya menduga bahwa kasus semacam itu mungkin
terjadi. Dapat disimpulkan bahwa tujuan hukum Aristoteles adalah untuk mencapai kehidupan yang
baik.
Dalam bidaang hukum awal abad modern tersebut didominasi oleh bentuk baru pandangan hukum
alam yang biasanya disebut sebagai aliran hukum alam klasik. Perkembangan hukum alam klasik ini dapat
dibedakan menjadi tiga periode;
1. Periode pertama setelah reformasi merupakan proses emansipasi terhadap theologia dan
feodalisme abad pertengahan

LANJUTAN ...
2. Periode kedua di tandai dengan tendensi menuju kapitalisme bebas dalam bidang ekonomi dan
liberalisme dalam bidang politik
3. Periode ketiga ditandai dengan kepercayaan yang kuat terhadap dxemokrasi
Menurut pangan Hobbes tujuan hukum adalah ketetertiban sosial, selanjutnya ia mengatakan
bahwa di dalam status naturalis setiap orang memiliki hak alamiah untuk mempertahankan jiwa
raganya dan denggan segala kekuatan yang dimilikinya ia menghadapi serangan dari pihak lain. Akan
tetapi masih menurut Hobbes, manusia mempunyai kecenderungan memilih damai daripada situasi
naturalis yang seperti perang. Menurut John Locke, setiap pribadi mempunya hak-hak alamiah yang
dibawa sejak lahir yaitu hak hidup, hak atas kebebasan, dan hak milik. John Locke melukiskannya
sebagai paradise Lost, suatu keadaan yang damai, tentram, saling menolong dan terlindungi. Kegunaan
Negara menurut John Locke adalah untuck memprtahankan hak-hak alamiah yang berupa hak hidup, hak
kebebasan dan hak milik yang ada pada status naturalis. Tujuan hukum menurut John Locke adalah
memelihara hak-hak alamiah yang telah ada pada masa status naturalis.

LANJUTAN ...
Ajaran Bentham adalah utilitiarianisme, Menurut bethham pandangan utilitiarianisme adalah
menempatkan manusia dibawah perintah dua tuan yang berkuasa yaitu kesengsaraan dan kebahagiaa.
menurut Bentham utility adalah prinsip-prinsip yang menyetujui atau menolak setiap tindakan apapun
juga yang tampak memperbesar atau mengurangi kebahagian pihak yang kepentingannya terpengaruh
oleh tindakan itu.

PERKEMBANGAN MAKNA HUKUM DALAM HIDUP


BERMASYARAKAT
Ada dua belas gagasan makna hukum dalam hidup bermasyarakat;
1. Hukum di pandang sebagai aturan atau seperangkat aturan tentang tingkah laku manusia yang
ditetapkan oleh kekuasaan yang bersifat ilahi
2. Hukum dimaknai sebagai suatu tradisi masa lalu yang terbukti berkenan bagi para dewa sehingga
menuntun manusia untuk mengurangi kehidupan dengan selamat
3. Hukum dimaknai sebagai catatan kearifan para orang tua yang telah banyak makn garam atau
pedoman tingkah laku manusia yang telah ditetapkan secara ilahi.
4. Hukum dipamdang sebagai system prinsip prinsip yang ditemukan secara filsufis dan prinsipprinsip iu mengungkapkan hakikat hal-hal yang merupakan pedoman tingkah laku manusia
5. Kelanjutan gagasan keempat, ditangan para flsuf prinsip-prinsip itu ditelaah secara cermat,
diinterpretasi, dan kemudian digunakan

LANJUTAN ...
6. Hukum dipandang sebagai seperangkat perjanjian yang dibuat oleh orang-orang dalam suatu
masyarakat yang diorganisasi secara polits.
7. Hukum dipandang sebagai suatu refleksi pikiran ilahi yang menguasai alam semesta
8. Hukum dipandang sebagai serangkaian perintah penguasa dalam suatu masyarakat yang diorganisasi
secara politis
9. Hukum dipandang sebagai system pedoman yang ditemukan berdasarkan pengalaman manusia dan
dengan pedoman tersebut manusia secara individual akan merealisasikan kebebasaannya sebanyak
mungkin seiring dengan kebebasan yang sama yang dimiliki orang lain
10. Sekali lagi hukum dipandang sebagai system prinsip yang ditemukan secara flsufis dan
dikembangkan secara rinci melalui tulisan yuristik dan putusan pengadilan
11. Hukum
dipandang sebagai seperangkat system aturan yang dipaksakan kepada manusia dalam
bermasyarakat
12. Hukum dioandang sebagai suatu gagasan yang ditimbulkan dari prinsip-prinsip ekonomi dan sosial tentang
tingkah laku manusia dalam bermasyarakat.

TUJUAN HUKUM DARI PERSPEKTIF ILMU


SOSIAL
Ke 12 pandangan dalam hidup bermasyrakat di atas telah membuka perspektif ilmu sosial
terhadap hukum.salah satu aspek eksistensial manusia adalah terwujudnya rasa keadilan dalam hidup
bermasyarakat.dalam perspektif ilmu sosial konsep keadilan masuk ke dalam bilangan ilmu
fiilsafat.keadilan diartikan sebagaimana hukum memperlakukan masyarakat dan bagaimana hukum
mendistribusikan keuntungan biaya.friedman menyatakan bahwa setiap fungsi hukum baik secara
umum atau spesifik hukum bersifat alokatif.menurut friedman hukum merupakan suuatu produk
tuntutan sosial.
Nilai nilai sosial ditentukan oleh mode produksi yang digunakan oleh organisasi sosio ekonomis
suatu masyarakat.berburu dan mengumpulkan makanan termasuk menangkap ikan adalah
moda,produksi yang paling awal dalam kehidupan bermasyarakat.
Setelah pola berburu dan mengumpulkan makanan,pola selanjutnya adalah agraris.pada suatu
masyarakat agraris,modal produksi masyarakat bergantung pada tanah dan tanaman.dalam situasi
seperti itu,hukum ditujukan untuk menetapkan hak milik,mengamankan apa yang penting untuk
tanaman pada masa depan.

MORAL SEBAGAI LANDASAN TUJUAN


HUKUM
Hukum harus ditujukan untuk memenuhi baik kebutuhan aspek fisik maupun aspek eksistensial
dalam hidup bermasyarakat.dalam banyak literatur dikemukakan bahwa tujuan hukum atau cita hukum
tidak lain daripada keadilan gustav radbruch,diantaranya menyatakan bahwa cita hukum tidak lain
daripada keadilan.
Keadilan adalah suatu keinginan yang terus menerus dan tetap untuk memberikan kepada orang apa yang
menjadi haknya.yang pertama kali mengemukakan moral dasar aturan hukum adalah thomas aquinas.thomas
aquinas telah mengkristenkan pandangan aristoteles.menurut aristoteles,manusia secara alamiah
berorientasi kepada tujuan tertentu.tujuan manusia adalah mendapatkan kebahagiaan.oleh aristoteles
dikemukakan bahwa kebahagiaan dapat dicapai oleh manusia dengan memenuhi kodratnya sebagai
manusia.dalam hal inilah aristoteles mengemukakan adanya moralitas alamiah.berpegang kepada aristoteles
inilah thomas aquinas menyatakan bahwa manusia tidak dapat mengingkari keberadaan tubuhnya.tubuh inilah
yang memicu adanya tindakan,keinginan,dan hawa nafsu.

Menurut thomas aquinas manusia melalui kekuatan kemauan dan pikiran yang dimilikinya,dapat
melepaskan diri dari kendali kendali keinginan keinginan yang menyenangkan ataupun tidak
menyenangkan.aquinas percaya bahwa kebaikan yang universal itu tidak dapat diketemukan pada
ciptaan,melainkan pada allah,sang pencipta.

LANJUTAN ...
Manusia membangun kehidupannya berdasarkan tindakannya yang bebas.jika determinisme secara
fisik menguasai manusia,manusia tidak akan bertindak bebas.konsekuensinya moralitas juga tidak
ada.kebebasan merupakan syarat mutlak bagi suatu tindakan yang dianggap bermoral.
Moral yang luhur dapat terjadi karena adanya kendali terhadap hawa nafsu melalui pendayagunaan
kehendak
dan
pikiran.secara
alamiah
terdapat
beberapa
moral
yang
luhur,yaitu
keberanian,pengekangan diri,keadilan dan ke hati hatian ditambah dengan pengetahuan manusia
tentang hukum alam dan hukum moral.
Manusia adalah bersifat rasional.kebenaran secara moral yang mendasar adalah perintah kepada
diri sendiri tentang perbuatlah apa yang baik dan hindariyang jahat.
Thomas aquinas merujuk kepada hukum alam.apabila keadaan manusia dianalisis,beberapa hal
ternyata bersesuaian dengan nalar manusia. Berikut adalah contohnya :
1. Manusia mempunyai kewajiban alamiah untuk mempertahankan hidup dan kesehatannya.

LANJUTAN ...
2. Kebutuhan manusia untuk melanjutkan keturunan yaitu membesarkan dan mendidik anak merupakan
keharusan fundamental bagi kesatuan suami istri.
3. Manusia berusaha mencari kebenaran,ia akan menemukannya dalam suatu keharmonisan sosial
dengan sesamanya.oleh karena itu perlu adanya aturan hukum yang mengatur tingkah laku manusia
agar tercipta keharmonisan sosial.
Ketiga hal tersebut bertalian dengan keadaan alamiah manusia.hukum dengan demikian dibangun
berdasarkan kemampuan nalar manusia mengidentifikasi tingkah laku yang benar dilihat dari keadaan
alamiah manusia.
Undang undang harus dapat mencerminkan prinsip moral dalam kerangka fungsi eksistensial
manusia.dengan demikian,undang undang atau hukum secara keseluruhan tidak mungkin dibuat
bertentangan dengan hakikat kemanusiaan.

DAMAI SEJAHTERA SEBAGAI TUJUAN


HUKUM
Thomas hobbes mengemukakan bahwa tujuan hukum adalah untuk mnciptakan ketertiban
sosial,sejak itu pula ketertiban dipandang sebagai sesuatu yang mutlak harus diciptakan oleh
hukum.dalam situasi tertib mungkin secara agregat masyarakat itu makmur,tetapi kemakmuran
itu tidak dinikmati secara seimbang oleh setiap individu yang menjadi warga masyarakat itu.di
dalam kehidupan masyarakat itu mungkin sekali terjadi kesenjangan.oleh karena itu,dalam suatu
masyarakat yang membutuhkan ketertiban, pemerintah akan bersikap represif dan otoriter.
Hukum harus dapat menciptakan damai sejahtera,bukan ketertiban.damai sejahtera inilah
yang merupakan tujuan hukum.dalam situasi damai sejahtera hukum melindungi kepentingan
manusia baik secara material maupun imaterial dari perbuatan perbuatan yang merugikan.

LANJUTAN ...
Roscoe pound membedakan 3 kepentingan yang ada dalam masyarakat:
1. Kepentingan pribadi,berupa keinginan seseorang mengenai hal hal yang bersifat pribadi,misalnya
perkawinan.
2. Kepentingan publik,berkaitan dengan kehidupan bernegara,misalnya hak pilih dalam pemilihan umum.
3. Kepentingan sosial,adapun kepentingan sosial berkaitan dengan kehidupan sosial,misalnya
pemeliharaan moral.
Dalam hal demikian,hukum harus berfungsi untuk mencapai tujuan damai
sejahtera.untuk menciptakan kedamaian sejahtera tersebut hukum mempertimbangkan kepentingan
kepentingan secara cermat dan menciptakan keseimbangan diantara kepentingan itu.

KEPASTIAN HUKUM
Merupakan suatu kenyataan bahwa dalam hidup bermasyarakat diperlukan aturan aturan
yang bersifat umum.setiap kepentingan yang ada di dalam masyarakat dipertimbangkan untuk
dituangkan di dalam aturan yang bersifat umum agar kepentingan kepentingan itu dilindungi dan
sedemokratis apa pun kehidupan bernegara dan bermasyarakat suatu bangsa,tidaklah mungkin aturan
aturan itu dapat mengakomodasi semua kepentingan tersebut.
Aturan hukum,baik berupa undang undang maupun hukum tidak tertulis,dengan demikian,beriasi
aturan aturan yang bersifat umum yang menjadi pedoman bagi individu bertingkah laku dalam hidup
bermasyarakat,baik dalam hubungan dengan sesama individu maupun dalam hubungannya dalam
masyarakat.aturan aturan itu menjadi batasan bagi masyarakat dalam membebani atau melakukan
tindakan terhadap individu.
Adanya aturan semacam itu dan pelaksanaan aturan tersebut menimbulkan kepastian
hukum.dengan demikian kepastian hukum mengandung dua pengertian,,:
1. Adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui perbuatan apa yang boleh atau
tidak boleh dilakukan.

LANJUTAN ...
2. Berupa keamanan hukum individu dari kesewenangan pemerintah karena dengan adanya aturan yang
bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan negara
terhadap individu.
Kepastian hukum bukan hanya berupa pasal pasal melainkan juga adanya konsistensi dalam
putusan hakim antara putusan hakim yang satu dengan putusan hakim yang lainnya untuk kasus serupa
yang telah diputuskan.dalam menjaga kepastian hukum peran pemerintah dan pengadilan sangat
penting.pemerintah tidak boleh menerbitkan aturan pelaksanaan yang tidak diatur oleh undang
undang atau bertentangan dengan undang undang.

ANTINOMI DALAM HUKUM


Memang dalam literatur literatur klasik dikemukakan antinomi antara kepastian hukum dan
keadilan.menurut literatur literatur tersebut,kedua hal itu tidak dapat diwujudkan sekaligus dalam
situasi yang bersamaan.oleh karena itulah,dalam hal ini menurut literatur literatur itu hukum bersifat
kompromi,yaitu dengan mengorbankan keadilan untuk mencapai kepastian hukum.
Disitu,penerap hukum harus mampu untuk melakukan pilihan mana yang harus
dikorbankan,kepastian hukum ataukah keadilan.adapun yang menjadi acuan dalam hal ini adalah
moral.jika kepastian hukum yang dikedepankan,penerap hukum harus pandai pandai memberikan
interpretasi terhadap undang undang.tanpa memberikan interpretasi yang tepat,akan berlaku lex dura
sed tamen scripta,yang terjemahnya , undang undang memang keras,tetapi mau tidak mau memang
demikian bunyinya.
Betapapun,tujuan hukum adalah untuk menciptakan kedamaian sejahtera dalam hidup
bermasyarakat.oleh karena itu,perlu dirujuk pandangan ulpianus yang menyatakan,iuris pracepta sunt
haec honeste vivere,alterum non-ladere,suum cuique tribuere,yang kalau diterjemahkan secara bebas
artinya, perintah hukum adalah hidup jujur,tidak merugikan sesama manusia,dan setiap orang
mendapat bagiannya.

Anda mungkin juga menyukai