Anda di halaman 1dari 5

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN HUKUM

LINGKUNGAN
A. Masalah-masalah lingkungan sebagai pendorong

Penggundulan hutan, lahan kritis, menipisnya lapisan ozon, pemanasan


global, tumpahan minyak dilaut, ikan mati dianak sungai karena zat-zat kimia,
dan punahnya spesies tertentu adalah beberapa contoh dari masalah-masalah
lingkungan hidup. Dalam literatur masalah-msalah lingkungan dapat
dikelompokkan kedalam tiga bentuk, yaitu pencemaran lingkungan (pollution),
pemanfaatan lahan secara salah (land missue), dan pengurasan atau habisnya
sumber daya alam (natural resource depeletion). Jika dilihat dari perspektif
hukum yang berlaku diindonesia, masalah-masalah lingkungan hanya
dikelompokkan kedalam dua bentuk, yakni :
pencemaran lingkungan
perusakan lingkungan hidup.
Pengertian pencemaran lingkungan sebagaimana dalam pasal 1 butir 12
UU No 23 tahun 1997 yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan,
sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pengertian perusakan lingkungan sebagaimana dalam pasal 1 butir 14
yaitu tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat fisik dan atau hayait yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak
berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
Dampak negatif dari menurunnya kualitas lingkungan hidup baik karena
terjadinya pencemaran atau terkurasnya sumber daya alam adalah timbulnya
ancaman atau dampak negatif terhadap kesehatan, menurunnya nilai estetika,
kerugian ekonomis, terganggu sistem alami.

Page 1 of 5

B. Faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah lingkungan.


Ada lima faktor yang melatarbelakangi timbulnya masalah-masalah
lingkungan yaitu :

Teknologi.
Penduduk.
Ekonomi.
Politik.
tata nilai yang berlaku.

Lahirnya kesadaran lingkungan dan kebijaksanaan pembangunan


berwawasan lingkungan di tingkat global dan regional
Konferensi PBB tentang lingkungan hidup
Konferensi PBB tentang lingkungan hidup dan pembangunan
Prinsip bertentangan baik dan kerja sama internasional

Prinsip bertetangga baik dan kerja sama internasinal menjadi fundamen


bagi hukum lingkungan internasinal dan pembangunannya. Prisip ini dapat
ditemukan dalam rumusan prinsip 18, prisip 19 dna prinsip 27 deklarasi rio.
Prinsip 18 ini mengandung pengertian , bahwa negara negara yang mengetahui
terjadinya bencana lingkungan yang berkemungkinan membahayakan negara
tetangganya- berkewajiban untuk memberitahu negara netangga tentang becana
tsb.
Prinsip 19 mengandung pengertian , bahwa negara negara yang ada di
dalamnya wilayah meraka terdapat kegiatan kegiatan yang mungkin
menimbulkan dampak negative lintas batas, berkewajiban untuk memberitahu
secepatnya negara negara tetangga tentang kegiatan itu dan melakukan
konsultasi lebih awal.
Prinsip 27 mewajibkan negara negara untuk membangun semangat kerja
sama dengan iktikad baik dan kemitraan dalam mewujudkan prinsip prinsip
yang tercantum dalam deklarasi rio serta dalam mewujudkan prinsip prisip yag
tercantu dalam rio untuk pembangunan berkelanjutan.
3. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Page 2 of 5

Kesadaran bangsa bangsa di asia tenggara untuk melaksanakan


perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup di tandai dengan adanya
beberapa kerja sama antar mereka. Kerja sama itu antara lain dapat di lihat
melalui tripartite agreement dan deklarasi manila. Tripartite agreement adalah
kesepakatan antara Indonesia, Malaysia dan singapura mengenai pencegahan
dan penanggulangan pencemaran laut di selat malaka dan selat singapura .
kesepakatan itu antara lain telah menghasilkan suatu penataan lalu lintas laut di
ke dua selat itu, sebagaimana dituangkan dalam Indonesia Malaysia singapura
(IMS) traffic separation scheme , rules and recommendations deklarasi manila
198.
Setelah deklarasi manila , negara negara ASEAN pada tahun 1976 telah
menyusun ASEAN Contingensy Plan. Tujuannya adalah untuk melembagakan
langkah langkah yang tepat dalam pengadilan pencemaran laut.
Negara negara ASEAN ini juga telah menyusun rencana Tidak (Action
Plan) . rencana tindak ini adlah pengembangan dan perlindungan lingkungan
laut dan kawasan kawasan pesisir bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kesehatan
generasi sekarang dan masa depan.
4. Visi bersama peradilan ASEAN tentang pengelolaan lingkungan hidup

Pada tanggal 28-29 juli di manila telah diselenggarakan sebuah


symposium tentang pengambilan keputusan dalam lingkungan hidup. Dalam
symposium itu di bahas pengalaman masing masing peradilan di asi dalam
penegakan hukum lingkungan dan penyelesaian sengketa lingkungan. Gagasan
ini memdapatkan dukungan positif dari pimpinan Mahkamah Agung negara
negara ASEAN dan ADB. Kemudian melaksanakan pemrtemuan meja bundar
oleh Ketua Ketua Mahkamah Agung ASEAN dalam bidang Lingkungan Hidup
yang kedua di selengarakan Malaka, para perserta selain membahas pengalam
masing masing dalam mengadili perkara perkara lingkungan hidup dan
penyelesaian sengketa lingkungan hidup.

C. Pengertian dan pembidangan hukum lingkungan


Page 3 of 5

Hukum lingkungan merupakan sebuah cabang dalam disiplin ilmu hukum


yang berkaitan dengan peraturan hukum terhadap perilaku dan kegiatan subjek
hukum dalam pemanfaatan dan perlindungan sum berdaya alam dan lingkungan
hidup bagi manusia. Lingkungan hidup dalam pelestarian lingkungan , tetapi
juga berkaitan dengan pengaturan pemanfaatan atau penggunaan sumber daya
alam seperti tanah, air, laut, hutan dan bahan tambang .
Tentang pembidangan dalam hukum pengadilan pencemaran lingkungan
antara lain meliputi ketentuan ketentuan hukum tentang pencegahan dan
penanggulangan pencemaran lingkungan. Dalam bidang ini pokok bahasan
antaralain berkaitan dengan izin pembuangan limbah baku mutu lingkungan dan
analisis mengenai dampak lingkungan , pengawasan dan sanksi sanksi hukum
adminitrasi dan pidana terhadap pelaku pencemaran lingkungan , hukum
pencemaran lingkungan ini dapat pula di bedakan atas hukum pencemaran
udara, kebisingan , air/sungai dan laut dan pengelolaan bahan berbahaya dan
beracun dan limbah berbahaya dan beracun.
Hukum penyelesaian sengketa lingkungan terdiri atas ketentuan
ketentuan hukum penyelesaian sengketa melalui proses peradilan dan tata cara
penyelesaiain sengketa di luar proses peradilan . hukum konvensi sumberdaya
alam hayati mencangkup ketentuan ketentuan hukum yang berkaitan dengan
izin pengambilan sumber daya alam , kriteria baku kerusakan lingkungan ,
perlindungan sumber daya alam . analisis mengenai dampak lingkungan tentang
pemanfaatan sumber daya alam , sanksi sanksi hukum adminitrasi dan pidana
yang berkaitan dengan pengambilan dan pemanfaatan sumber daya alam.
D. Posisi hukum lingkungan dalam konteks ilmu hukum.

sebagai sebuah disiplin dalam ilmu hukum , hukum lingkungan


mempunyai karakterristik yang khas terutama jika dikaitkan dalam
penempatannya ke dalam bidang bidang hukum publik dan privat yang lazim di
kenal dalam studi ilmu hukum.
Hukum lingkungan tgerdapat dalam
subtansinya hukum public dan hukum privat
Baik sarjana di amerika serikat , negeri belanda dan di Indonesia
mengakui bahwa hukum lingkungan mengandung segi segi hukum perdata,
hukum pidana , dan HAN . seorang sarjana Rodgers Jr. asal amerika serikat
berpendapat bahwa hukum lingkungan berkaitan dengan hukum adminitrasi
negara , tanggunggugat perdata dan hukum pidana.
Page 4 of 5

Beberapa sarjana mengusulkan perlunya membangun etika ekologis dan


perlindungan hak-hak hewan sebagai dasar bagi hokum dan kebijakan
lingkungan hidup. Aldo leopold mengusulkan perlunya konsep etika tanah (land
ethic) yaitu aturan perilaku untuk melindungi komunitas yang tidak saja terdiri
dari manusia tetapi jugs mencakup tanah,air,tumbuh-tumbuhan dan hewan-ewan
sebuah kebijakan atau perbuatan di anggap baik bila kebijaksanaan itu tidak
mengnacam integritas stabilitas dan keindahan komunitas. Namun para
penganjur hak hewan-hewan ini mengakui bahwa apa yang mereka maksudkan
hak-hak hewan tidak sama sepenuhnya dengan hak hak yang dimiliki manusia.
Hak hewan untuk hidupdiartikan bahwa hewan hewan tidak boleh dibunuh
hnaya untuk sekedar untuk memenuhi kebutuhan manusia yang bersifat
kemewahan atau hiburan manusia. Di dalam system common law prasyarat
yang kedua di kemukakan stone yaitu hak mengajukan gugatan disebut
dengan istilah legal standing. Bagi manusia memiliki hak tidak akan
menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam menyuarakan mempertahankan dan
mewujudkan hak-hak atau kepentingan nya dalam proses pengadilan maupun
proses administrasi karena manusia memiliki kemampuan bicara atau
berkomunikasi.
E. Teori-teori pengembangan Hukum Lingkungan.
1. Pengembangan hukum lingkungan berdasarkan teori pendekatan
ekonomi.
2. Pengembangan hukum lingkungan berdasarkan teori Hak.
3. Pengembangan hukum lingkungan berdasarkan teori paternalisme.
4. Pengembangan hukum lingkungan berdasarkan teori nilai kebijakan
publik.

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai